014

Seminggu kemudian terlihat jika hubungan Jonathan dengan Chamile makin dekat. Baik di kampus maupun di tempat umum lainnya. Meski Jonathan dan Chamile bukanlah pasangan namun terkadang mereka terlihat seperti pasangan kekasih.

Sepulang dari kelasnya, Mile mencoba menghubungi teman barunya untuk mengajaknya untuk ke perpustakaan karena dirinya memerlukan untuk mencari bahan belajarnya.

Jo, maukah kau menemaniku ke perpustakaan kota? Aku ada keperluan di perpustakaan.

Ketiknya lalu mengkirim ke nomor Jonathan yang dia dapatkan dari kakaknya, Fioline.

Sambil menunggu balasannya dari Jonathan, seperti biasa dia pergi ke salah satu sport klub yang terkenal di kotanya. Sesampainya di sport klubyang biasa dia kunjungi dan daftar menjadi salah satu anggota di sana.

“Selamat siang, ada yang bisa saya bantu?” tanya resepsionis yang benar-benar karyawan baru sehingga bisa ramah ke setiap orang dengan tulus termasuk pelanggan model seperti Chamile.

Chamile sedikit tertegun karena pelayannya kali ini benar-benar berbeda dari biasanya membuatnya sedikit sungkan karena dia sebenarnya sudah mengetahui jika pegawai tempat tersebut sangat melayani dan menghormati orang yang berduit meski memiliki bentuk tubuh yang tidak proposional.

“Ada apa dengan pelayan di sini? Mengganti pelayan baru yang sepertinya tulus kepada semua pengunjung,” batinnya yang menatap resepsionis tersebut dengan sedikit intens untuk mengecek ketulusan dia dalam melayani para tamu. Sementara karyawan baru yang ditatap oleh pelanggan merasa sedikit ketakutan dan gugup akibat tatapan Chamile yang terlihat seperti sedang mencari kesalahannya karena dia tahu jika dirinya baru saja bekerja di sport klubtersebut.

”Mengapa dia menatapku seperti itu? Apakah aku berbuat salah dan apa aku akan dilaporkan kepada atasan sehingga membuatku dipecat?” batin pegawai tersebut yang was-was ketakutan akibat tatapan Chamile yang terlihat seperti mencari-cari kesalahannya karena tidak puas akan layanannya.

”Permisi nona, ada yang bisa saya bantu mengenai keluhan Anda nanti bisa saya sampaikan kepada atasan saya,” ucap pegawai tersebut yang membantu Chamile dengan tulus mengenai keluhan yang ingin dibicarakan oleh Chamile supaya dia bisa memperbaikinya.

Sementara Chamile yang melihat jika manik mata dan tatapan pegawai tersebut benar-benar tulus kepadanya dan tulus melayaninya sehingga dia tersenyum membuat pegawai tersebut tidak menyangka jika gadis yang didepannya sangatlah cantik mempersona.

”Aku tidak menyadari jika dia sangat cantik mempersona karena bentuk tubuhnya. Sayang sekali hanya karena bentuk tubuhnya pasti dia dihina, mungkin aku bisa membantunya dengan menawarkan program diet untuknya karena aku dengan di tempat ini program diet selalu berhasil diterapkan oleh para gadis dan wanita yang ingin mengubah penampilannya,” batin pegawai tersebut yang merasa iba dan mengetahui perasaan gadis tersebut mengenai alasan mengapa dia berada di tempat ini.

“Tidak ada, saya tidak mempunyai keluhan jadi Anda tenang saja,” ucap Chamile dengan sopan dan hendak mengeluarkan kartu keanggotaan miliknya yang akan dia tunjukkan untuk bisa menikmati fasilitas di dalamnya.

“Apakah Anda tidak ingin mengikuti program diet karena di sini program diet dijamin 100% berhasil dan sangat bagus untuk kesehatan?” ucap pegawai tersebut yang ingin membantu Chamile agar Chamile menjadi gadis yang sangat cantik dan mempersona.

“Apakah ada program seperti itu?” tanya Chamile heran karena dia tidak mendapatkan penjelesan dari pegawai sebelumnya sehingga mendaftarkan hanya saja tidak pernah mengikuti kelas jadi bisa dibilang olahraganya serampangan karena tidak ada program dan tujuan yang tepat.

“Ada kok, saya akan menjelaskannya supaya Anda bisa mengerti mengenai program diet kami,” ucap pegawai tersebut yang menjelaskan dengan sabar walau panjang lebar membuat Chamile berminat untuk mengikuti pelatihan tersebut. DIa tidak berharap jika program tersebut akan membuatnya langsing namun dia berharap jika program tersebut mampu mencegahnya dari berbagai penyakit yang menyebabkan umur tidak panjang.

“Jam berapa kelas dimulai dan juga jam berapa kelas berakhir?” tanya Chamile yang penasaran karena ingin tidak ada yang mengetahui jika dirinya diam-diam mengambil kegiatan tersebut.

“Jam kelas dimulai bisa Kakak atur sendiri dan durasi kelas adalah dua jam jadi saya sarankan sebelum Kakak mulai kelasnya, kakak bisa tidak makan dahulu agar pelatihannya lebih maksimal,” ucap pegawai tersebut dengan lembut dan sabar menjelaskan kepada Chamile membuat Chamile langsung saja mengiyakan penawaran pegawai tersebut.

“Baiklah kak, saya akan mengambil kelas tersebut,” ucap Chamile dengan melihat uang yang akan dia bayar jika mengambil kelas diet untuk menjaga kesehatannya.

“Apakah Anda sudah memiliki kartu keanggotaan atau belum?” tanya pegawai supaya bisa mendaftarkan program tersebut kepada pelanggannya.

“Sudah, Kak, saya sudah punya,” ucap Chamile yang memang sudah memiliki kartu keanggotaan.

“Kalau sudah,bolehkan ditunjukkan akan saya verifikasi keanggotaan Kakak,” ucap pegawai tersebut yang masih dengan ramah melayani Chamile membuat Chamile mengambil dompet dari dalam tasnya dan mengeluarkan kartu keanggotaan yang dia miliki lalu menyerahkan kepada pegawai tersebut.

Pegawai tersebut segera mengambil dan bertapa terkejutnya jika mengetahui pelanggan yang didepannya memiliki kartu keanggotaan dengan level S yang berarti adalah istimewa sehingga dia sedikit gemetar karena mengetahui jika pelanggannya bukan orang yang biasa.

“Tidak aku sangka jika dia memiliki kartu keanggotaan dengan level S,” batinnya yang mengecekkan ke sistem komputer lalu mendaftarkan Chamile sebagai peserta pelatihan program diet di dalam sistem tersebut. Memang Chamile tidak mendaftarkan dengan nama dan marga sesungguhnya sehingga dirinya aman dari lacakan ayahnya yang tidak pernah ingin putrinya berbuat aneh-aneh yang bisa membuat malu keluarga Burst.

Sementara itu seorang pemuda yang tampan dan cukup wibawa sedang melakukan aktivitas di sport klub yang sama dikunjungin oleh Chamile membuat dirinya tidak sengaja melihat Chamile pada saat dirinya hendak keluar sebentar untuk membeli air mineral karena sudah kehausan dan tubuhnya penuh dengan keringat akibat dirinya gym cukup lama.

“Cha-cha? Sedang apa dia dan tumben sekali dia mengunjungi tempat ini?” batin pemuda tersebut yang mengamati gadis bertubuh mungil namun berbadan besar yang dia kenali dan tidak pernah berubah.

”Aku harus mengabari kakek jika aku melihat Cha-cha di tempat ini, karena kakek mengutusku untuk membantu Cha-cha di keluarga toxic tersebut untuk membebaskan dia dari penderitaannya karena sebenarnya keluarganya tidak pernah menaruh sayang kepadanya,” batin pemuda tersebut dan menunggu gadis tersebut untuk memastikan apakah gadis tersebut benar yang dia kenali atau bukan.

Sementara itu setelah melakukan proses pendaftaran dan pembayaran, pegawai tersebut mengucapkan nominal yang harus dibayar oleh Chamile karena sudah menjadi anggota dari pelatihan tersebut.

”Kakak, untuk harga yang perlu dibayar oleh kakak adalah sebesar 35jt dan Kakak kali ini mendapatkan promo sehingga menjadi 20jt dan bisa dicicil, Kak,” ucap pegawai tersebut yang membuat Chamile mengeluarkan kartu berwarna emas yang dia dapatkan dari pemberian kakeknya pada saat dia berulang tahun di usianya yang ke 18 tahun dan memberikannya kepada pegawai tersebut. Sementara pegawai yang menerimannya sangat terkejut melihat kartu bank yang berwarna emas karena dirinya mengetahui kartu model itu sangat jarang ditemukan di negara I terutama di kota M.

...----------------...

Penasaran dengan pemuda yang sepertinya mengenal Chamile, lalu siapakah Cha-cha? Ditunggu episode selanjutnya ya…

Gomenasai ya, Author gantung dahuluya.

Jangan lupa beri dukungan kalian dengan memberi like, rate, gif, vote, share, suscribe, dan comment. Sangkyuu atas dukungan kalian. Semoga kalian selalu sehat saja.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***