019

”Brengsek, mengapa pria tersebut berhubungan wanita l*c** dan ja**ng? Berani-beraninya mereka berdua menyakiti hati dan perasaan Cha-cha, tidak akan kubiarkan mereka berdua hidup tenang jika Cha-cha sedih karena sikap mereka berdua yang busuk,” batin Evan begitu mengetahui pria yang bernama Jonathan Jason mempunyai hubungan dengan dua wanita yang salah satunya adalah Fioline Burst, sepupu yang sangat dia benci yang rupanya menyewa Jonathan dengan tujuan untuk menghancurkan kehidupan Chamile yang sangat Evan lindungi.

Sementara Evan mengurus untuk melindungi sepupu yang berharganya tanpa disadari jika Chamile sudah menghilang dari pandanganya dikarenakan Chamile sudah pergi tidak memperdulikan sepupunya yang mengikutinya.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

”Dasar wanita murahan yang hanya doyan berhubungan b*d*n dan sialnya dia mampu membuatku bergairah,” batin pria tersebut yang masih setia menghentak-hentakkan badan wanita tersebut secara brutal membuat wanita itu menjerit kenikmatan sehingga sekali lagi mereka berdua sudah berada di ujung pelampiasan mereka membuat mereka berdua saling mengeluarkan cairan mereka membuat mereka berdua semakin gila bermain dikarenakan karena mereka masih belum puas.

Mereka berdua melupakan rencana jahat yang akan dilakukan oleh wanita tersebut sementara pria lebih melupakan karena sibuk mengobrak-abrik goa wanita tersebut membuat wanita tersebut menjerit menikmati. Suara laknat-laknat keduanya terdengar keluar dari mulut mereka sehingga menembus keluar dari kamar pria tersebut yang terlampau kecil dikarenakan dia menyewa bersama dengan temannya sehingga ranjang atas miliknya sudah peluh dengan keringat dan cairan dari wanita tersebut yang sudah bolak-balik keluar dari goa wanita.

“Uhhh….ahhh…uu—uuhh..aa—ahh..” ucap wanita tersebut mende**h sembari menikmati milik pria tersebut yang menancap dan menghentak-hentakkan ke bagian bawah miliknya sehingga peluhnya mengalir deras.

Pria tersebut juga menikmati miliknya yang bersarang di goa sementara tangannya meremas buah d*d* dengan lembut sehingga pemilik buah tersebut lebih berteriak kenikmatan akibat tangan kekar tersebut meremas dan mempermainkan membuatnya lebih bergairah dan mulut mereka beradu serta berbagi membuat suara kecap-kecapan hingga terdengar di langit-langit kamar pria tersebut.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Chamile akhirnya berjalan sampai ke tempat kos Jonathan tinggal disana dan dengan sopan dirinya masuk mengetuk pagar dengan menggunakan bel yang ada.

“Tempat kos-kosannya lebih kecil dari kediaman aku,” batin Chamile yang memang tidak berniat untuk menghina pacar namun menerima kekurangan pacarnya segala yang ada dan menunggu pemilik kos-kosan keluar membuka pintu pagar kos-kosan tersebut.

Perlu menunggu beberapa menit, Chamile menunggu ibu kos-kosan keluar namun ibu kos tersebut tidak keluar membuatnya memberanikan diri membuka pagar tersebut dan ternyata tidak digembok sama sekali membuatnya membuka perlahan sembari memikir mengapa pintu gerbangnya dibiarkan terbuka tanpa dikunci dan pengawasan.

“Mengapa pagarnya tidak digembok hanya ditutup biasa saja? Apa tidak takut kecolongan karena tidak ada pengawal yang berjaga di depan rumah?” batinnya yang memang tidak mengetahui kehidupan orang biasa karena dirinya berada di kehidupan yang melimpah.

Dirinya kembali menutup pagar seperti semula seusai dirinya masuk ke dalam dan melangkah menuju pintu kediaman tersebut dan langsung mengetok pintu tersebut seraya mengucapkan izin untuk masuk.

“Permisi… permisi… bolehkah saya masuk?” tanya Chamile sembari mengetuk pelan pintu tersebut sembari berharap jika ada orang yang membuka pintu luar tersebut.

Chamile mengucapkan berulang-ulang namun tidak respon dari dalam membuat dirinya kembali memberanikan diri untuk membuka pintu luar tersebut. Pada saat dia membuka kenopnya pintu tersebut langsung terbuka membuat Chamile kembali terkejut untuk kedua kalinya.

“Mengapa pintunya tidak terkunci? Apa yang tidak takut kecurian?” Mengapa orang yang kos disini tidak ada yang takut dengan barang berharganya tidak dicuri?” batinnya yang kebingungan sembari atas perlakuan orang-orang yang mengekos disini yang dinilai oleh Chamile termasuk berani dikarenakan berani tidak mengunci padahal keamanannya tidak seketat dengan kemanan kediamannya.

Chamile masuk dengan sopan sembari mengucapkan sopannya untuk meminta izin atas kelancangannya yang masuk tanpa permisi.

“Permisi, mohon maaf atas kelancangan saya yang masuk tanpa izin,” ucap Chamile yang kembali menutup pintu tersebut dengan pelan dan melangkah serta mengedarkan pandangannya untuk mencari kamar kekasihnya.

Dirinya berjalan hingga sampai di ruang keluarga yang berukuran kecil sehingga dirinya menangkap suara yang membuatnya merinding.

“Uhh—uuh…ahh—ahh… shh…” ucap suara yang sepertinya sangat akrab di pendengarannya dikarenakan ruangan tersebut tidak memiliki pengedap suara sehingga sangat mudah nembus karena juga ruangan tersebut kecil sehingga Chamile yang mencari sumber suara yang membuat bulu kuduknya merinding.

Dengan menggegam tote bag yang rencananya akan dia berikan kepada kekasihnya, dia mencari sumber suara yang membuatnya merinding namun tetap mencari guna ingin melidungi keduanya hingga akhinya menemukan sumber suara yang berasal dari pintu kamar yang dicat dengan warna coklat yang sudah terlihat kusam serta terbuka sedikit membuatnya penasaran membuatnya membuka sedikit serta masuk ke dalam kamar tersebut.

Betapa terkejutnya pada saat pemandangan menyesakkan mata ketika melihat adegan kekasihnya sedang melakukan hubungan b*d*n dengan kakak tirinya yang dia sayangi sehingga dia mundur dan hendak keluar dari ruangan terkutuk itu. Namun nahas dan sialnya dia hampir terjatuh karena dirinya tidak berhati-hati membuatnya mengeluarkan suara karena terkejut.

“Ah..” dan juga suara brukk terdengar membuat pasangan tersebut menghentikan aktivitas permainan panas mereka.

“Siapa yang disana?” tanya pria yang tidak lainnya adalah Jonathan Jason terkejut ketika mendengar suara benda terjatuh membuatnya berhenti melakukan aktivitasnya membuat wanita yang dibawahnya tidak lain dan tidak bukan adalah Fioline, kakak tiri Chamile bertanya mengapa kekasih adik tirinya berhenti.

“Kenapa honey? Ada yang salah?” tanya Fioline yang merasa heran ketika Jonathan tiba-tiba saja menghentikan aksinya sehingga tidak mengetahui jika adik tirinya sudah tiba dan melihat aksinya.

“Sepertinya temanku ada yang datang karena ketahuan dia maka dia pasti lapor ke pemilik kos maka kita akan kena masalah karena pemilik kos akan melaporkan ke pihak kampus kita dan kedua orang tua kita kayak temanku,” ucap Jonathan membuat Fioline mengangguk mengerti karena dia tidak ingin ketahuan oleh kedua orang tuanya terutama oleh daddy-nya sehingga membuat keduanya memungut pakaian-pakaian mereka yang berantakan di bawah kasur Jonathan dan memakai dengan terburu-buru.

Setelah berpakaian lengkap baik Jonathan dan juga Fioline, mereka berdua keluar dikarenakan Jonathan akan mengantarkan Fioline kembali ke kampus sementara Fioline mengekor kekasih adik tirinya namun pada saat mereka melangkah hingga ke ruang tamu, keduanya menangkap jika Chamile menangis terisak-isak karena pemandangan barusan yang membuatnya sakit hatinya karena kekasih dan kakak tirinya menghianati dirinya.

Jonathan yang mengetahui sosok tersebut langsung menghampiri Chamile dikarenakan dirinya bersalah sudah membuat hati gadis yang baik tersebut merasa tersakiti.

“Mile, Mile, dengarkan aku,” ucap Jonathan menghampiri Chamile memohon pengertiannya dan maaf dari gadis baik tersebut yang membuatnya merasa bersalah meski tidak ada perasaan cinta terhadap gadis tersebut.

...----------------...

Wah.. apa yang akan terjadi jika Chamile mengetahui perselingkuhan Jonathan dan Fioline?

Jangan lupa beri dukungan kalian dengan memberi like, rate, gif, vote, share, suscribe, dan comment. Sangkyuu atas dukungan kalian. Semoga kalian selalu sehat saja.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***