BAB. 20 Lomba Renang

"Sedang apa kalian?" tanya Briana dibelakang para pelayan yang sedang menyemangati William berenang.

Mendengar suara Briana sontak saja para pelayan membalikkan tubuh mereka.

"Kami tidak sedang apa-apa Nona," jawab salah satu pelayan disana kemudian berlari pergi masuk kedalam rumah.

Larinya pelayan itu diikuti juga oleh para pelayan lainnya yang membubarkan diri dari sekitar kolam renang tersebut.

"Dasar pelayan-pelayan genit!" geram Briana.

Wanita itu kemudian mengalihkan pandangannya untuk melihat pada William yang masih saja berenang meski ditonton para pelayan.

"Hehh, sopir! Renangmu itu tidak bagus, tidak usah lah kamu cari perhatian para pelayan," ucap Briana merendahkan.

William menghentikan renangnya, kemudian berjalan mendekat pada Briana yang ada di tepi kolam renang.

Akhh!

Byuurr!

William menarik kaki Briana membuat wanita itu tercebur ke dalam kolam renang.

"Liam!" pekik Briana kesal.

"Kamu bilang renangku tidak bagus? Kalau begitu mari kita lomba, siapa yang berenang lebih cepat dengan berbagai gaya renang maka dia akan tidur di ranjang," ucap William.

"Setuju. Mommy akan menjadi wasit kalian," ucap Larisa yang baru saja tiba di sana.

"Tuh dengar kan, Mommy akan menjadi wasit kita," ucap William.

"Mommy! Mommy apaan sih pakai mau jadi wasit segala," kesal Briana.

"Loh Mommy kan hanya ingin menjadi wasit kalian," ucap Larissa dengan entengnya.

"Iya tapi kan-."

"Apa Nona takut kalah?" tanya William.

"Ck! Kalah? Tentu saja tidak," jawab Briana dengan percaya diri.

"Kalau begitu mari kita lomba renang," ucap William.

"Baiklah. Mommy jadi wasit harus adil ya jangan terlalu berpihak padaku, kasihan nanti malam Liam tidur di lantai," ucap Briana pada Larissa.

"Tentu saja Bri, Mommy pasti akan adil pada kalian," ucap Larissa.

Briana menganggukkan kepala kemudian menatap pada William yang ada di sebelahnya.

"Siap-siap kamu tidur di lantai," ucapnya dengan percaya diri.

"Baiklah. Sekarang, mari kita buktikan siapa nanti malam yang akan tidur di lantai," ucap William.

"Bagaimana, apa kalian sudah siap untuk bertanding renang sekarang juga?" tanya Larissa.

"Siap Mom," jawab William dan Briana serentak.

Briana dan William terlebih dahulu keluar dari kolam renang untuk mempersiapkan diri memulai lomba renang mereka.

Briana menarik ke atas dress yang ia kenakan dan hanya menyisakan pakaian dalam yang akan ia gunakan untuk berenang.

William segera memalingkan wajahnya agar tidak melihat tubuh seksi Briana. William bisa menduga bila ia menatap tubuh seksi Briana sudah pasti wanita itu akan memarahinya meski Briana sendiri yang memperlihatkan padanya.

"Kenapa memalingkan wajah?" tanya Briana.

"Mataku sakit melihat anda tidak pakai baju," jawab William membuat Briana terbelalak.

"Apa kamu bilang?" tanya Briana menggeser tubuhnya menghadap pada William.

"Aisshh, sudah saya katakan mata saya sakit melihat anda tidak pakai baju, kenapa anda justru berdiri di depan saya sih." William memalingkan lagi wajahnya ke arah lain.

"Memangnya kamu pikir kamu saja yang sakit mata karena melihatku tidak pakai baju. Mataku juga sakit karena melihatmu berenang hanya menggunakan celana pendek," ucap Briana masih berada di hadapan William.

"Itu lebih baik dari pada anda hanya mengenakan pakaian dalam saja," sindir William.

"Hei! Kamu tidak pernah pergi ke pantai ya? Dipantai justru banyak orang-orang hanya mengenakan bikini saja berenang dipantai," ucap Briana.

"Disini kolam renang Nona, bukan pantai," sahut William.

"Kalau bicara itu tatap saya." Briana menarik wajah William agar menatap padanya.

"Iya iya." Mau tidak mau William menatap wajah Briana dihadapannya. Pria itu hanya fokus menatap wajah Briana tanpa melihat ke bagian lainnya.

Tapi sayangnya mata yang sejak tadi ia jaga tidak bisa ia kendalikan lagi. William justru melihat kebagian tubuh Briana, memperhatikan lekuk tubuh wanita itu.

"Apa yang kamu lihat?" tanya Briana membuat William sontak saja meluruskan lagi wajahnya.

"Tidak," jawab William cepat.

"Jaga matamu jangan jelalatan." Briana menatap tajam pada William.

'Salah lagi, salah lagi,' batin William.

"Sudah-sudah kalian kenapa jadi bertengkar sih. Ini sudah jam 05.00, kalian kapan mau mulai lomba renangnya?" tanya Larissa menatap Briana dan William bergantian.

"Sekarang Mom," jawab keduanya serentak.

"Kalau begitu cepat kalian mulai lombanya," titah Larissa.

"Iya Mom," jawab serentak lagi keduanya.

Briana dan William segera berdiri di tepi kolam renang bersiap untuk melompat dan berenang disana.

"Ingat ya, yang menang tidur di ranjang. Dan yang kalah akan tidur di lantai," ucap Briana mengingatkan William.

"Iya iya," sahut William.

Setelah memastikan William dan Briana siap melompat, Larissa segera menghitung mundur sebagai aba-aba perlombaan renang anak dan menantunya dimulai.

Byuurr!

William dan Briana melompat ke dalam kolam renang bersamaan kemudian berenang dengan gaya bebas.

Pritt!

Larissa meniup peluit menandakan salah satu diantara kedua orang yang sedang lomba tiba di tempat semula.

"Yeay! Kamu menang Nak," ucap Larisa senang karena William lah yang menang.

William hanya mengacungkan jempol pada mertuanya yang benar-benar memberinya semangat penuh.

"Siap-siap tidur di lantai," ucap William sembari menaik turunkan sebelah alisnya pada Briana yang baru saja tiba di tepi kolam renang.

"Jangan senang dulu, ini masih ada 4 gaya renang lagi yang akan kita hadapai. Aku yakin kamulah yang akan tidur di lantai karena keempat gaya itu akan aku menangkan," ucap Briana penuh percaya diri.

"Kita lihat saja nanti," ucap William kemudian naik lagi ketepi kolam renang yang diikuti Briana untuk memulai babak kedua.

Babak kedua lomba renang itu, William dan Briana menggunakan gaya kupu-kupu.

"Liam."

"Liam."

"Liam."

Rupanya bukan hanya Larissa saja yang menjadi pendukung William, melainkan Reyhan juga. Pria paruh baya itu baru saja tiba di rumah setelah bergelut dengan pekerjaannya dikantor.

"Yeay! Liam menang lagi," sorak Larissa senang.

Reyhan juga bertepuk tangan untuk kemenangan William. Ia bangga sekali memiliki menantu super hebat seperti William.

Wajah Briana berubah masam karena babak kedua lomba renang itu dimenangkan lagi oleh William.

Bukan hanya itu saja, Briana juga kesal pada kedua orang tuanya yang justru menyemangati William bukan dirinya.

"Bagaimana, masih yakin akan menang?" tanya William.

"Tentu saja yakin. Karena aku yakin, aku pasti pemenangnya," jawab Briana.

"Baiklah kita lihat saja nanti. Ingat! Yang kalah tidur di lantai," ucap William dengan nada mengejek.

Briana melengos ia tak menyahuti ucapan William yang justru membuatnya semakin kesal.

Keduanya kemudian memulai lagi lomba renangnya dengan babak ke-3 menggunakan gaya punggung, babak ke-4 gaya dada, serta babak ke-5 gaya samping.

Kedua orang itu sama-sama menginginkan kemenangan, karena pemenangnya akan tidur dikasur.

Memang sesederhana itu hadiahnya, tapi bagi mereka perlombaan itu mempertaruhkan harga diri mereka.

Terpopuler

Comments

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

PADAHAL ASLINYA LO KAGUM SAMA TUBUH SI WILL, MKANYA LO GK RELA TUBUH WILL DILIHAT PARA PELAYAN

2023-11-13

2

As Lamiah

As Lamiah

ayo Lim hancurkan ke angkuhan briana

2023-09-23

1

lihat semua
Episodes
1 BAB. 1 Pergi dari Rumah
2 BAB. 2 Menjadi Tukang Cuci Mangkok
3 BAB. 3 Gara-gara Pria Itu
4 BAB. 4 Tertangkap Basah
5 BAB. 5 Seleksi
6 BAB. 6 Sopir Briana
7 BAB. 7 Panggil Nona Briana
8 BAB. 8 Cantik-cantik Mesum
9 BAB. 9 Akan Saya Usahakan
10 BAB. 10 Lari Pagi
11 BAB. 11 Aku Tidak Perlu Melakukannya
12 BAB. 12 Saya Tidak Butuh Pengawal
13 BAB. 13 Siapa yang sudah mengerjakannya?
14 BAB. 14 Tidak Bisa Menghargai
15 BAB. 15 Salah Paham
16 BAB. 16 Menikah
17 BAB. 17 Pindah Kamar
18 BAB. 18 Menghayal mu terlalu tinggi
19 BAB. 19 Briana Kesal
20 BAB. 20 Lomba Renang
21 BAB. 21 Briana Terganggu
22 BAB. 22 Permintaan William
23 BAB. 23 Kembali ke tempat asal
24 BAB. 24 Ungkapan Briana
25 BAB. 25 Bukan Orang Biasa
26 BAB. 26 Mengelak
27 BAB. 27 Menyusul William
28 BAB. 28 Tidak Sabar
29 BAB. 29 Sudah Jatuh Cinta
30 BAB. 30 Semoga Kamu Bahagia
31 BAB. 31 Siapa kau?
32 BAB. 32 Tiba dialamat
33 BAB. 33 Alamat Palsu
34 BAB. 34 Barang-barang Mewah
35 BAB. 35 Siapa Pria Itu?
36 BAB. 36 William Horrison
37 BAB. 37 Briana Terkejut
38 BAB. 38 Tiduri Aku, Liam
39 BAB. 39 Akan Memikirkannya Terlebih Dahulu
40 BAB. 40 Masih Abu-abu
41 BAB. 41 Persiapan
42 BAB. 42 Si Pemilik Nama
43 BAB. 43 Resepsi
44 BAB. 44 Bahagia Diatas Penderitaan Sabrina
45 BAB. 45 Permintaan Briana
46 BAB. 46 Ujian Kesetiaan
47 BAB. 47 Ujian Kesetiaan (2)
48 BAB. 48 Ujian Kesetiaan (3)
49 BAB. 49 Diperiksa
50 BAB. 50 Hamil
51 BAB. 51 Kegusaran William
52 BAB. 52 Kejujuran William
53 BAB. 53 Cerita William
54 BAB. 54 Sabrina Sadar
55 BAB. 55 Membesuk Sabrina
56 BAB. 56 Memutuskan Pergi
57 BAB. 57 Tidak Bisa Menolak
58 BAB. 58 Titip Nama
59 BAB. 59 Pembinor
60 BAB. 60 Akan Belajar Melupakan
61 BAB. 61 Semoga Bahagia
62 BAB. 62 Bikin Sate
63 BAB. 63 Makan Sate
64 BAB. 64 Ke Rumah Sakit
65 BAB. 65 Fobia
66 BAB. 66 Iri
67 BAB. 67 Rencana
68 BAB. 68 Salah Paham
69 BAB. 69 Bertemu Mantan
70 BAB. 70 Aku Tulus Mencintaimu
71 BAB. 71 Harus Percaya
72 BAB. 72 Hanya Kamu yang Aku Cintai
73 BAB. 73 Sulit Mengerti
74 BAB. 74 Pening
75 BAB. 75 Pengertian
76 BAB. 76 Operasi
77 BAB. 77 Berdebat
78 BAB. 78 Menyusuii Baby Shaka, Arkha & Hamka
79 BAB. 79 Pulang
80 BAB. 80 TAMAT
81 Bukan Sekedar Sugar Daddy
82 Bukan Salahku Turun Ranjang
Episodes

Updated 82 Episodes

1
BAB. 1 Pergi dari Rumah
2
BAB. 2 Menjadi Tukang Cuci Mangkok
3
BAB. 3 Gara-gara Pria Itu
4
BAB. 4 Tertangkap Basah
5
BAB. 5 Seleksi
6
BAB. 6 Sopir Briana
7
BAB. 7 Panggil Nona Briana
8
BAB. 8 Cantik-cantik Mesum
9
BAB. 9 Akan Saya Usahakan
10
BAB. 10 Lari Pagi
11
BAB. 11 Aku Tidak Perlu Melakukannya
12
BAB. 12 Saya Tidak Butuh Pengawal
13
BAB. 13 Siapa yang sudah mengerjakannya?
14
BAB. 14 Tidak Bisa Menghargai
15
BAB. 15 Salah Paham
16
BAB. 16 Menikah
17
BAB. 17 Pindah Kamar
18
BAB. 18 Menghayal mu terlalu tinggi
19
BAB. 19 Briana Kesal
20
BAB. 20 Lomba Renang
21
BAB. 21 Briana Terganggu
22
BAB. 22 Permintaan William
23
BAB. 23 Kembali ke tempat asal
24
BAB. 24 Ungkapan Briana
25
BAB. 25 Bukan Orang Biasa
26
BAB. 26 Mengelak
27
BAB. 27 Menyusul William
28
BAB. 28 Tidak Sabar
29
BAB. 29 Sudah Jatuh Cinta
30
BAB. 30 Semoga Kamu Bahagia
31
BAB. 31 Siapa kau?
32
BAB. 32 Tiba dialamat
33
BAB. 33 Alamat Palsu
34
BAB. 34 Barang-barang Mewah
35
BAB. 35 Siapa Pria Itu?
36
BAB. 36 William Horrison
37
BAB. 37 Briana Terkejut
38
BAB. 38 Tiduri Aku, Liam
39
BAB. 39 Akan Memikirkannya Terlebih Dahulu
40
BAB. 40 Masih Abu-abu
41
BAB. 41 Persiapan
42
BAB. 42 Si Pemilik Nama
43
BAB. 43 Resepsi
44
BAB. 44 Bahagia Diatas Penderitaan Sabrina
45
BAB. 45 Permintaan Briana
46
BAB. 46 Ujian Kesetiaan
47
BAB. 47 Ujian Kesetiaan (2)
48
BAB. 48 Ujian Kesetiaan (3)
49
BAB. 49 Diperiksa
50
BAB. 50 Hamil
51
BAB. 51 Kegusaran William
52
BAB. 52 Kejujuran William
53
BAB. 53 Cerita William
54
BAB. 54 Sabrina Sadar
55
BAB. 55 Membesuk Sabrina
56
BAB. 56 Memutuskan Pergi
57
BAB. 57 Tidak Bisa Menolak
58
BAB. 58 Titip Nama
59
BAB. 59 Pembinor
60
BAB. 60 Akan Belajar Melupakan
61
BAB. 61 Semoga Bahagia
62
BAB. 62 Bikin Sate
63
BAB. 63 Makan Sate
64
BAB. 64 Ke Rumah Sakit
65
BAB. 65 Fobia
66
BAB. 66 Iri
67
BAB. 67 Rencana
68
BAB. 68 Salah Paham
69
BAB. 69 Bertemu Mantan
70
BAB. 70 Aku Tulus Mencintaimu
71
BAB. 71 Harus Percaya
72
BAB. 72 Hanya Kamu yang Aku Cintai
73
BAB. 73 Sulit Mengerti
74
BAB. 74 Pening
75
BAB. 75 Pengertian
76
BAB. 76 Operasi
77
BAB. 77 Berdebat
78
BAB. 78 Menyusuii Baby Shaka, Arkha & Hamka
79
BAB. 79 Pulang
80
BAB. 80 TAMAT
81
Bukan Sekedar Sugar Daddy
82
Bukan Salahku Turun Ranjang

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!