William tiba di rumah Reyhan 10 menit sebelum seleksi dimulai. Pria tampan itu langsung diantar oleh satpam menuju tempat dimana Reyhan akan melaksanakan seleksi di sana.
Halaman belakang rumah yang luas, menjadi pilihan Reyhan untuk mengadakan seleksi supir sekaligus pengawal untuk putrinya.
Terhitung ada 8 orang dengan William yang akan mengikuti seleksi menjadi supir Briana.
Saat ini Reyhan duduk seorang diri menghadap pada delapan orang peserta seleksi yang duduk sejajar menghadap dirinya.
Briana sendiri masih sibuk menjawab telepon dari kliennya sehingga belum sempat hadir untuk ikut serta menyeleksi calon supir untuknya.
"Selamat siang semuanya. Perkenalkan nama saya Reyhan Anggara. Saya disini sedang membutuhkan seorang supir sekaligus pengawal untuk putri saya. Disini saya akan menyeleksi dan hanya akan mengambil salah satu yang paling unggul diantara kalian semua," ucap Reyhan membuka acara seleksi yang akan ia lakukan.
"Boleh kami tahu seleksinya seperti apa yang akan kami hadapi, Pak?" tanya William mewakili peserta yang lainnya.
William duduk dikursi paling ujung sebelah kiri, bila dilihat oleh Reyhan yang duduk didepan peserta seleksi.
"Tentu saja boleh. Seleksi yang akan saya lakukan terdiri dari beberapa tahap. Yang pertama kelengkapan CV dan pengalaman kerja kalian. Yang kedua kelincahan kalian saat mengemudi. Kalian satu persatu akan dites oleh supir senior dirumah ini. Dan yang terakhir kalian akan dites ilmu bela diri yang kalian miliki oleh saya sendiri. Kalian akan ditarung satu persatu dan siapa yang paling unggul maka akan bertarung dengan saya diakhir. Mengerti?" tanya Reyhan setelah selesai menjelaskan aturan seleksi yang akan ia lakukan sekarang ini.
"Mengerti," jawab serentak semua peserta disana.
"Baiklah, kalau begitu kita mulai seleksinya. Silahkan bawa kehadapan saya CV kalian satu persatu," titah Reyhan.
Satu per satu peserta seleksi menyerahkan CV milik mereka pada Reyhan yang langsung memeriksanya.
Ketujuh peserta disana sudah selesai memberikan CV mereka masing-masing, hingga kini giliran William yang harus menyerahkan CV miliknya.
William bangkit dari duduknya hanya dengan tangan kosong menghampiri Reyhan yang duduk didepannya.
"Maaf, Pak, saya tidak membawa CV. Saya juga tidak memiliki identitas lainnya baik itu KTP, SIM maupun Kartu Keluarga," ucap William setelah duduk dikursi sebrang Reyhan duduk.
Reyhan menautkan alisnya merasa heran dengan apa yang baru saja William katakan. Biasanya pelamar kerja selalu membawa CV yang didalamnya sudah lengkap dengan identitas milik pelamar kerja tersebut.
Tapi pria dihadapannya justru tidak membawa apa-apa bahkan identitas saja tidak dimilikinya.
Reyhan melihat dari ujung kepala hingga ujung kaki pria dihadapannya. William sangat-sangat sederhana, bahkan sepatu yang dikenakan pria itu bolong hingga keluar jempol kakinya.
William sangat berbeda dengan yang lain, pikir Reyhan.
"Apa kamu sungguh sedang melamar pekerjaan?" tanyanya kemudian.
"Tentu saja, Pak," jawab William.
"Lalu kenapa kamu tidak membawa CV maupun identitasmu?" tanya Reyhan.
"Itu karena saya memang tidak memilikinya, Pak," jawab William.
Pria itu lalu menceritakan kisah dirinya seorang perantau dari Kalimantan yang mengalami kecopetan setibanya di kota itu.
"Apa kamu tahu, saat melamar pekerjaan hal terpenting yang harus kamu miliki ialah CV dan identitasmu?" tanya Reyhan.
"Ya, saya tahu Pak. Hanya saja saya memang tidak memiliki semua itu," jawab William.
"Lalu atas dasar apa saya bisa menerimamu bekerja menjadi supir pribadi dirumah ini, bila kamu tidak memiliki syarat terpenting melamar pekerjaan?" tanya Reyhan.
"Saya memiliki semua kriteria supir yang sedang anda cari. Saya bisa mengemudi dengan baik dan saya juga bisa bela diri," jawab William menegakkan tubuhnya.
Reyhan melihat William sangat percaya diri, meski tidak memiliki syarat utama melamar pekerjaan tapi pria itu yakin bila dirinya pasti diterima kerja.
Reyhan cukup terkagum pada karakter pria seperti itu, selalu percaya diri serta optimis pada apa yang akan terjadi nantinya.
"Baiklah, saya akan mengesampingkan CV dan identitasmu. Sekarang perkenalkan dirimu agar saya tahu data dirimu," titah Reyhan.
"Baik Pak. Perkenalkan nama saya Liam, usia 30 tahun, saya baru dua hari ada di Jakarta, dan sekarang saya tinggal dirumah kost Darwin kost." William memperkenalkan dirinya pada Reyhan.
"Darwin kost itu salah satu properti milik saya, dan yang menghuni disana harus mendaftarkan diri sesuai prosedur. Bagaimana bisa kamu tinggal di sana tanpa identitasmu, dan itu menyalahi prosedur?" tanya Reyhan.
"Itu karena saya yang memohon pada resepsionis agar mengizinkan saya tinggal di sana, Pak," ucap William.
Reyhan menganggukkan kepalanya mengerti.
Sedangkan William kini memperhatikan pria paruh baya di hadapannya.
'Ternyata Darwin itu keluarga Reyhan Anggara,' batinnya yang baru saja tahu siapa pemilik nama Darwin tersebut.
Reyhan mempersilahkan William untuk duduk kembali di kursinya. Ia memutuskan meloloskan William dari seleksi pertama apa bila pria itu lebih unggul dari yang lainnya diseleksi kedua dan ketiga.
Seleksi pertama sudah berakhir. Kini semua calon sopir Briana akan melakukan seleksi kedua yakni mengemudikan mobil dengan lihai dan baik.
Sopir senior keluarga itu Reyhan tugaskan untuk menyeleksi satu persatu calon sopir di sana.
Di seleksi yang kedua ini semua calon supir lulus seleksi hanya saja William menjadi yang paling unggul di antara yang lainnya.
William sudah pernah mengemudikan hampir semua jenis mobil baik itu mobil biasa, sport, truk, taksi, bus maupun angkot.
Usaha transportasi yang dimiliki oleh William membuat pria itu kerap kali terjun langsung kelapangan untuk sesekali menjadi sopir salah satu usahanya.
Reyhan yang melihat keahlian William itu tentu saja semakin terkagum pada pria itu. Reyhan juga tidak segan-segan bertepuk tangan, bahkan memuji William yang baru selesai dites oleh sopir seniornya.
Prok prok prok
"Wahh, kamu benar-benar hebat," puji Reyhan pada William yang sedang berjalan ke arahnya.
William hanya tersenyum untuk menanggapi pujian yang baru saja Reyhan lontarkan padanya.
"Apa sebelumnya kamu pernah menjadi sopir?" tanya Reyhan.
"Saya dulu sopir bus di perushaan WT, Pak," jawab William bohong padahal ia pemiliknya.
"WT? WT itu kan Will Transport perusahaan transportasi terbesar di Indonesia. Transportasi dari perusahaan itu juga sudah menyebar hampir ke seluruh kota di Indonesia," ucap Reyhan.
"Betul Pak," ucap William.
"Saya akui kamu paling unggul diseleksi kedua ini. Tapi masih ada seleksi ketiga yang menentukan kamu diterima atau tidaknya, karena kamu tidak memiliki CV dan juga identitas," ucap Reyhan.
"Iya, Pak," ucap William setuju.
Seleksi kedua berakhir dan kini Reyhan akan memulai seleksi ketiganya yakni bela diri.
Reyhan membagi delapan orang peserta itu menjadi dua tim. Masing-masing tim terdiri dari 4 orang. 4 orang tersebut akan melawan 4 orang di tim lain, lalu pemenangnya akan melawan pemenang yang lain hingga mendapatkan satu pemenang akhir.
Pemenang akhir itulah yang akan melawan Reyhan diakhir seleksi untuk menentukan apakah orang tersebut lolos atau tidaknya menjadi sopir pribadi untuk Briana.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 82 Episodes
Comments
Dwi Winarni Wina
ya iyalah transportasi miliknya william sndiri kerena liam tdk inget dijodohkan memutuskan pergindr rmh...
2023-12-07
1