Selesai makan malam membuat Devano dan Felia semakin dekat, bahkan mereka berdua pulang berdua.
Ketika di dalam mobil Felia memulai pembicaraan.
" Jadi wanita itu adalah calon kakak ipar ku ya, dia sangat cemburu sekali."
Felia melirikan mata nya sambil tersenyum tipis kepada Devano.
" Sedikit pun aku tidak mempunyai perasaan terhadap nya, dia bukan tipe wanita ku."
Devano berkata jujur kepada Felia.
" Lalu seperti apa tipe wanita mu,? Apakah seorang model seksi dan cantik?."
Devano tertawa mendengar perkataan Felia.
" Wanita seperti mu yang cantik."
Devano memberhentikan mobilnya dan Felia tidak menganggap serius perkataan Devano.
" Oh seperti aku yaa, jadi sebenarnya Kakak ku ini ngefans sama aku yaa."
Felia mencoba untuk bercanda dengan Devano tapi tatapan Devano begitu sangat serius sekali dengan Felia.
" Aku tidak hanya mengangumi mu tapi aku menyukai mu."
Devano mengendarai kembali mobil nya, Felia seketika di buat salah tingkah dengan perkataan Devano.
Felia mencoba untuk berpikir positif terhadap perkataan Devano.
Semenjak pembicaraan itu, Felia dan Devano hanya terdiam di sepanjang perjalanan. Sampai akhirnya mereka berdua pun sampai, tidak lama kemudian mobil orang tua mereka datang.
Devano berjalan cepat menuju ke dalam rumah nya, dia meninggalkan Felia sendirian di luar.
Melani yang baru turun dari mobil nya dia langsung menghampiri Felia.
" Ayo sayang kita masuk ke dalam."
Melani dan Felia masuk ke dalam rumah, Rendy masih memikirkan pembicaraan antara dirinya dengan Ronny Julian.
Ronny Julian menawarkan kerjasama dengan nya, tapi dia ingin Devano dan Febia di jodohkan.
" Aku melihat Febi itu anak yang baik, dan dia pun dari keluarga yang baik. Jika aku setuju dengan perjodohan ini, Devano tidak boleh sembarang mendapatkan calon istri. Karena dia yang akan mengantikan posisi ku, Devano pewaris utama perusahaan ku."
Rendy berniat untuk membicarakan kembali dengan Devano, Rendy berharap Devano bisa setuju dengan keinginan.
Rendy masuk ke dalam rumah dia melihat kamar Devano yang sudah tertutup.
" Seperti nya aku bicarakan nanti saja, sekarang seperti nya Devano sudah tidur."
Melani menghampiri Rendy dia duduk di sebelah kursi suaminya.
" Ada apa Papa, wajah mu kelihatan seperti sedang memendam sesuatu ayo ceritakan kepada ku."
Ketika Melani dan Rendy sedang mengobrol Felia ada di belakang mereka berdua.
" Papa berniat untuk menjodohkan Devano dengan Febia, Orang tua Febia adalah pengusaha sukses. Jika Devano dengan Febia, mereka berdua akan memajukan kedua perusahaan orang tua nya."
Melani seketika dia langsung terdiam mendengar perkataan suaminya.
" Devano adalah pewaris perusahaan ini, aku tidak sembarang menjodohkan Devano dengan wajah yang tidak tahu asal usul keluarga nya seperti apa."
Felia memilih langsung pergi ke kamar nya, ketika dia mendengar perkataan Rendy.
" Apakah harus memaksakan seperti itu,? Aku melihat Devano tidak mempunyai perasaan terhadap wanita itu. Dan aku juga melihat wanita sangat kasar dan egois sekali sikapnya."
Melani merasa tidak setuju jika Devano bersama dengan Felia.
" Lebih baik kamu pikirkan lagi tentang perjodohan ini, karena Devano pun berhak bahagia. Pernikahan itu cukup sekali seumur hidup, jangan sampai Devano terpaksa menikah dengan wanita yang tidak dia cinta."
Melani pergi ke kamar nya, sedangkan Rendy masih duduk dengan coffe panas di tangan nya.
Melani merasa kasihan dengan Devano.
*Keesokan harinya*
Melani memulai usaha nya, dia sudah bangun pagi menyiapkan sarapan pagi untuk keluarga nya.
Devano yang sudah turun dia melihat ibu nya yang menyiapkan sarapan pagi.
" Devano kamu sudah bersiap untuk pergi ke kampus yaa, ayo duduk silahkan nikmati masakan ibu."
Devano pun duduk dan tidak lama kemudian Felia dan Papa nya turun dari tangga.
" Wah, ini yang aku tunggu sarapan pagi buatan ibu."
Felia kelihatan sangat senang sekali, Devano merasa Felia sangat beruntung sekali mendapatkan perhatian dari ibunya setiap hari.
" Beruntung sekali sekarang Ayah bisa merasakan apa yang kamu rasakan setiap hari."
Setelah mendengar percakapan ibu dan Papa nya, Felia merasa kurang menyukai Papa nya yang memandang seseorang dari harta kekayaan.
" Sekarang aku akan memulai usaha ku ya, aku akan tutup toko jam 3 sore sebelum kamu pulang dari kantor aku sudah pasti ada di rumah."
Melani tidak mau bergantung kepada suaminya yang sudah banyak uang.
" Melani kenapa kamu tidak memperkerjakan orang lain saja, kamu diam di rumah menunggu hasilnya saja."
Rendy merasa kurang setuju Melani yang masih harus bekerja keras.
" Ibu wanita pekerjaan keras, karena kita bukan terlahir dari keluarga kaya raya. Ibu tidak akan pernah mau meninggalkan pekerjaan nya, karena dari membuka toko kue aku bisa sampai sekolah."
Felia mulai tidak bisa menahan emosional di hadapan Rendy.
Mendengar perkataan Felia, Rendy hanya bisa terdiam saja.
" Yasudah Bu, biar aku yang antar ibu ya. Nanti aku juga yang jemput ibu, aku akan selalu mendukung ibu."
Melani merasa sangat senang sekali Devano yang mau mendukung nya.
" Terimakasih banyak Devano."
Rendy merasa dia tidak di anggap oleh keluarga nya hanya karena perkataan nya.
" Aku sudah selesai sarapan pagi, aku berangkat sekolah dulu yaa."
Felia berpamitan kepada orang tua dan Kakak nya.
" Felia kamu juga aku yang antar yaa, supaya kita bisa satu mobil."
Mereka pun berpamitan dengan Rendy, Rendy seperti sudah tidak di anggap oleh istri dan anak-anaknya.
Felia dan Ibunya masuk ke dalam mobil.
" Bu, nanti aku posting ya di akun media sosial ku toko kue ibu semoga saja tambah banyak peminatnya."
Devano begitu sangat bersemangat untuk mendukung Ibu nya.
" Terimakasih banyak yaa Devano."
Felia mulai merasa jika Devano adalah lelaki yang baik, di sepanjang perjalanan Felia terus saja memandangi wajah Devano.
Seketika Felia bicara di dalam hati nya, jika kakak nya itu sangat tampan sekali.
Felia yang tidak lebih fokus pada wajah Devano, dia sampai tidak menyadari sudah sampai di depan gerbang sekolah nya.
" Felia sudah sampai sekolah."
Mobil yang sudah berhenti tapi Felia yang diam sambil memandangi wajah Devano.
Devano pun menepuk pundak Felia sehingga membuat Felia terkejut.
" Astaga, sudah sampai yaa."
Felia seperti orang yang kebingungan.
" Sudah sampai sayang, kamu kenapa sih masih pagi sudah melamun seperti itu."
Felia merasa sangat malu sekali dia pun cepat-cepat turun dari mobil nya.
" Nanti pulang nya aku jemput yas, nanti kita pergi ke toko kue."
Felia hanya menganggukkan kepalanya dan berlari masuk ke dalam.
Felia bertemu dengan Monica, dia langsung menarik tangan Monica.
" Ada yang ingin aku ceritakan."
Felia berniat untuk bercerita kepada Monica tapi dia melihat Vicko yang berjalan menuju ke mereka berdua.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 131 Episodes
Comments