Febia merasa sangat gemas dengan sikap dingin Devano kepada nya.
" Aku harus membicarakan ini semua kepada Papa, dia harus ikut campur masalah ku ini."
Febia mengetuk pintu ruangan kantor Papa nya.
" Iya silahkan masuk."
Febia pun langsung masuk dengan ekspresi wajah yang kesal.
" Kamu kenapa Febia datang dengan wajah seperti itu, siapa yang membuat mu kesal. Ayo ceritakan kepada Papa, akan Papa beri pelajaran orang nya."
Febia pun langsung duduk dan menceritakan semuanya kepada Papa nya.
" Aku mempunyai perasaan terhadap seseorang lelaki, dia bernama Devano Mahendra. Anak dari Rendy Mahendra pengusaha sukses yang baru saja menikah, aku ingin Devano menjadi kekasih ku bahkan mungkin lebih dari itu."
Febia memegang tangan Papa dengan mata yang berkaca-kaca.
" Aku mohon Papa harus bantu aku yaa, aku ingin bisa bersama dengan Devano. Papa harus membuat Pak Rendy mau menjodohkan Devano dengan ku, apapun caranya."
Febia melihat wajah Papa yang seperti sedang berpikir keras.
" Papa akan mencoba yaa, semoga saja bisa."
Febia langsung memeluk erat Papa nya.
" Terimakasih banyak Papa, yasudah aku pulang yaa. Papa semangat kerja nya yaa, pokoknya aku sayang Papa."
Febia keluar dari kantor Papa nya, dia ingin segera pulang menceritakan semuanya kepada Mama nya.
" Aku harus memberitahu Mama, Mama pasti suka dengan Devano."
Febia masuk ke dalam mobil mewah nya, dia menjalankan mesin mobil nya.
Febia begitu sangat di sayang oleh keluarga, walaupun dia mempunyai adik lelaki tapi Febia lebih di perhatikan oleh Orang tua nya.
Febia akhirnya sampai di rumah nya, dia melihat adik lelaki nya sedang mengobrol dengan Mama nya.
Febia melihat adik lelaki nya membelikan kalung berlian untuk Mama nya.
" Kamu punya uang dari mana,? kamu masih sekolah tapi bisa membelikan Mama kalung. Kamu tidak mencuri uang Papa kan, demi untuk membahagiakan Mama."
Adi lelaki Febia pun marah merasa tidak terima dengan perkataan Kakak nya.
" Aku cari uang online Kak, aku tidak mencuri. Aku tidak seperti kakak yang kerjanya hanya minta uang saja ke Mama dan Papa."
Febia pun merasa tidak terima dengan perkataan Adik lelaki nya.
" Vicko Julian, jaga ucapan mu yaa. Lihat saja setelah lulus kuliah, aku pasti akan menjadi pebisnis yang sukses."
Vicko memilih untuk masuk ke dalam kamar nya, dia tidak mau membalas perkataan Kakak nya.
" Sudahlah Bia, jangan seperti itu yaa."
Febia yang awalnya bahagia seketika dia menjadi kesal kembali.
" Sebenarnya aku mau cerita tentang aku yang sedang suka dengan lelaki, tapi lelaki nya itu menyebalkan sekali Mam. Sikap nya dingin sekali kepada ku, tapi aku ingin bisa bersama dengan dia."
Febia menyenderkan kepalanya ke pundak Mama nya.
" Siapa lelaki itu, kenapa dia bisa bersikap dingin kepada mu. Kamu kan cantik sayang, seperti dia bukan lelaki yang normal."
Fabia mengambil handphone nya, dia memberitahu photo Devano Mahendra kepada Mama nya.
" Devano Mahendra, anak dari pengusaha sukses Rendy Mahendra. Lelaki ini yang aku cinta Mam, tapi dia lebih memilih bersama dengan wanita lain."
Mama Febia seketika langsung terkejut ketika melihat wajah tampan Devano Mahendra.
" Anak pengusaha sukses yang baru saja menikah, wah sangat tampan sekali yaa putra nya. Pokonya Mama pasti dukung kamu sayang, tidak hanya tampan dia juga adalah pewaris utama keluarga nya."
Febia melihat wajah materialistis pada Mama nya.
" Jangan bicara tentang uang nya aku tidak peduli, sekarang yang aku inginkan aku bisa bersama dengan nya."
Vicko mendengar pembicaraan Kakak dan Mama nya.
" Devano Mahendra."
Vicko langsung mencari tahu tentang Devano Mahendra.
" Hah jadi Devano Mahendra itu anak dari pengusaha yang menikah dengan Ibu nya Felia, wah kenapa bisa seperti ini yaa."
Ketika melihat wajah Devano, Vicko seperti pernah melihat wajah nya tersebut.
" Aku seperti pernah melihat nya, tapi di mana yaa."
Vicko mencoba untuk mengingat nya kembali dan ternyata Vicko pun mengingat nya.
" Ohhh, dia yang pernah datang ke Apartemen Tante Sabilla. Tapi ketika dia melihat ku, dia langsung pergi. Apakah dia juga lelaki simpanan Tante Sabilla yaa, kalau sampai iya dia tidak pantas bersama dengan Kak Bia."
Ketika sedang mencari informasi tentang keluarga Devano Mahendra, tiba-tiba saja handphone nya berdering.
Vicko melihat ada panggilan telephone masuk dari Sabilla Devanka.
" Ada apa yaa Tante-tante, dia tahu besok liburan sekolah."
Vicko pun langsung menerima panggilan telephone tersebut.
* Hallo Tante*
* Hallo sayang, Vicko malam ini kamu bisa ke Apartemen kan. Tante kesepian, Tante ingin bertemu dengan kamu*
* Baiklah Tante, aku akan pergi nanti malam yaa. Tante tunggu saja di Apartemen, aku pasti datang*
* Terimakasih banyak sayang*
Vicko tersenyum puas akhirnya dia akan mendapatkan uang lagi di malam ini.
Vicko keluar dari kamar nya, dia harus meminta ijin kepada Mama nya yang ternyata masih bersama dengan Kakak perempuan nya.
" Mam, nanti malam aku mau main yaa. Besok kan libur sekolah, mungkin juga aku akan menginap di rumah teman sekolah ku."
Felia menatap sinis wajah Adik nya.
" Bermain apa kamu bersama temen-temen mu,? Awas saja kalau kamu sampai bermain nakal."
Felia lebih tegas dari Mama nya.
" Maksud Kakak bermain nakal apa,? Aku sudah kelas 3 SMA. Sebentar lagi aku ujian sekolah, dan aku harus bisa masuk universitas terbaik dengan hasil nilai-nilai ku."
Felia seketika langsung terdiam ketika mendengar perkataan Adik nya, karena Adik nya memang sangat pintar di sekolah nya.
Tidak seperti dirinya yang masuk universitas terbaik hasil dari Papa nya.
" Yasudah pergi saja yaa, Mama memberikan kepercayaan kepada kamu. Vicko, walaupun kamu anak ke dua tapi kamu adalah harapan Papa mu untuk melanjutkan usaha Papa mu."
Vicko menganggukkan kepalanya sambil tersenyum manis akhirnya dia beri ijin oleh Ibu nya.
" Terimakasih ya Mam, aku janji akan menjadi penerus perusahaan milik Papa. Sekarang aku mau pergi yaa, aku mau membeli pakaian untuk nanti malam."
Vicko bersalaman dengan Mama nya dia langsung berlari ke luar rumah.
Febia merasa curiga terhadap Vicko yang mempunyai uang.
" Mama, aku tidak percaya jika Vicko itu mempunyai usaha online. Usaha apa coba, yang sampai bisa memberikan Mama kalung berlian seperti ini."
Febia melihat wajah Mama yang selalu percaya dengan Vicko, Febia pun langsung pergi ke kamar nya.
Febia membuka pintu kamar nya dan dia langsung membaringkan tubuhnya di atas kasur.
" Haruskah aku mengikuti Vicko malam ini, aku tidak percaya dia pergi bersama dengan teman-teman nya."
Febia berencana untuk mengikuti Adik lelaki nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 131 Episodes
Comments