Devano terus saja memikirkan Felia, dia sampai tersenyum-senyum sendiri.
Kelvin yang memperhatikan Devano dia langsung menghampiri Devano.
" Wey, senang sekali yaa nanti malam ketemuan dengan wanita cantik dan malam berikutnya bersama dengan wanita yang berbeda."
Ekpresi wajah Devano seketika langsung berubah.
" Seperti nya tidak akan ada malam pertemuan dengan wanita yang berbeda di setiap malam nya, sekarang gue fokus pada rencana pernikahan Papa."
Kelvin merasa tidak percaya dengan perkataan Devano.
" Wah, sekarang seketika langsung berubah?. Bukan kah sebelum nya loe nggak setuju dengan pernikahan ini."
Devano melirik sinis pada Kelvin.
" Gue punya adik tiri yang cantik."
Devano langsung meninggalkan Kelvin di dalam kelas.
" Adik tiri yang cantik,?? Oh ternyata Ibu sambung nya mempunyai anak perempuan. Tapi apa mungkin Vano , ahhhh ini bahaya."
Kelvin mengejar Devano yang ternyata sedang di tahan oleh Febia.
" Vano, apa sih kurang nya aku. Kenapa sedikit pun kamu nggak suka sama aku, Vano coba lihat aku baik-baik."
Devano mengalihkan pandangan nya.
" Bia, maaf aku tidak bisa suka dengan kamu."
Perkataan Devano membuat Febia merasa sangat sakit sekali.
" Lihat saja aku akan membuat wanita yang di dekati Vano, merasa kapok untuk mendekati Vano. Lihat saja, tidak ada yang boleh mendapatkan Devano Mahendra hanya Febia Laura yang akan menjadi pasangan Devano Mahendra."
Febia mencari wanita yang pernah di dekati Devano, Febia begitu sangat nekat sekali dia ingin wanita itu pindah dari kampus. Agar wanita itu tidak lagi mendekati Devano, sehingga Febia bisa dengan bebas tebar pesona dengan Devano.
Hari semakin berlalu semakin mendekati hari pernikahan Melani dan Rendy, Felia memilih untuk pergi ke pemakaman Ayah nya tanpa ibu nya.
Felia menaburkan bunga-bunga dan dia pun meneteskan air mata nya.
" Ayah, besok adalah hari pernikahan ibu. Ibu menikah bukan berarti ibu melupakan Ayah, Ayah akan tetap di hati ibu. Aku berharap Ayah seperti aku merelakan ibu hidup bahagia bersama dengan lelaki pilihan ibu."
Felia mengusap batu nisan, Felia pun segera pergi karena dia juga harus berada di samping ibu nya.
Di saat Felia sudah pergi bertemu dengan Ayah nya, sekarang giliran Devano dia berniat untuk bertemu dengan ibu nya di Apartemen ibu nya.
Devano tidak memberitahu kedatangan nya kepada ibu nya, dia menekan tombol bell dan betapa terkejutnya Devano ketika melihat seorang lelaki seumuran nya yang membukakan pintu Apartemen nya tersebut.
Devano Mahendra.
Selingkuhan Sabila Devanka.
Devano memejamkan mata nya, dia ingin langsung pergi saja.
" Maafkan seperti saya salah kamar."
Devano langsung pergi begitu saja tanpa sepengetahuan Mama nya.
Devano menahan rasa marah nya, mungkin jika buka besok hari pernikahan Papa nya. Ingin rasanya Devano bersikap kasar pada lelaki tersebut, tapi Devano masih bisa menahan nya.
" Akan gue ingin wajah lelaki itu, mungkin nanti di saat pernikahan ini sudah selesai."
Devano dengan penuh perasaan kesal dia langsung masuk ke dalam mobil nya.
Sedangkan Sabila dia berlari menghampiri selingkuh nya.
Sabila Devanka.
Selingkuhan nya menutup kembali pintu.
" Siapa tadi yang datang,? Apakah kamu mengenal nya?."
Selingkuhan Sabila memegang tangan Sabilla.
" Hanya seseorang yang salah alamat, sekarang bagaimana jika kita lanjutkan permainan kita berdua."
Sabilla tersenyum manis kepada lelaki simpanan yang umur jauh lebih muda dengan dirinya itu.
Lelaki itu membuka kancing kemeja Sabilla, Lelaki itu hanya lelaki bayaran Sabilla yang mungkin hanya satu malam saja dia bersama dengan Sabilla.
Tapi ketika melihat uang Sabilla yang banyak, lelaki tersebut berniat untuk memanfaatkan Sabilla.
Dia ingin membuat Sabilla sampai jatuh cinta dengan nya, dan memberikan apapun yang dia inginkan.
Sabilla mendorong tubuh lelaki tersebut ke atas kasur, Sabilla begitu sangat liar sekali. Dia yang lebih menyukai lelaki yang lebih muda dari nya, Sabilla lebih suka membayar lelaki agar lelaki tersebut patuh kepada nya.
" Wahh, tubuh sangat menggoda sekali yaa. Walaupun umur mu yang masih 18 tahun, tapi kamu pandai sekali membentuk tubuh indah mu."
Sabilla berada di atas dia yang ingin menguasai permainan ranjang nya, tapi lelaki tersebut menolak nya karena dia yang lebih ingin memuaskan Sabilla agar Sabilla bisa selalu bersama dengan nya.
Sabilla hanya bisa pasrah saja, dia begitu sangat menikmati permainan yang di lakukan oleh lelaki muda tersebut.
Lelaki tersebut benar-benar membuat Sabilla tidak bisa menutupi kenyamanan yang dia berikan kepada nya.
" Apakah kamu menyukai permainan ku, biarkan saja aku yang membuat mu lemas tidak berdaya."
Sabilla memejamkan mata sambil menggigit bibir bagian bawahnya, walaupun sudah mempunyai anak dan sudah dewasa.
Tapi Sabilla seperti wanita yang belum pernah melahirkan, Sabilla selalu merawat tubuh nya. Bahkan di saat dia melahirkan Devano, Sabilla tidak pernah mengurus Devano sama sekali semuanya dia serahkan kepada baby sister.
Sabilla begitu sangat menikmati permainan yang di lakukan oleh lelaki itu, dia begitu sangat kewalahan dan sampai meminta untuk mempercepat permainan nya.
Senyum bahagia terlihat pada lelaki tersebut dia saat Sabilla yang memeluk nya dengan sangat erat sekali.
Sabilla kelihatan begitu sangat kelelahan sekali, sedangkan lelaki tersebut memilih untuk beranjak dari tempat tidur duduk di sofa.
" Apakah aku harus pergi sekarang juga,? Apakah kamu ingin menambah jam lagi. Aku masih sangat kuat, untuk bisa membuat mu lemah seperti itu."
Lelaki tersebut mencoba untuk menggoda Sabilla, agar dia mendapatkan bayaran dua kali lipat dari Sabilla.
" Jangan pergi, aku masih ingin bersama dengan mu."
Lelaki tersebut tersenyum puas di saat dia mendengar perkataan Sabilla.
" Baiklah aku akan tetap bersama mu, sekarang lebih baik kita istirahat saja."
Lelaki tersebut mencium kening Sabilla dia pun memilih untuk keluar dari kamar Apartemen Sabilla.
Lelaki tersebut mulai mengingat kembali seseorang yang datang ke Apartemen Sabilla.
" Lelaki tadi dia siapa yaa, jika di lihat dia juga tampan. Apakah lelaki itu juga simpan Sabilla Devanka, tapi kenapa dia langsung pergi begitu saja yaa."
Lelaki itu masuk ke dalam mobil nya, dia berniat untuk membeli minuman untuk mereka berdua nanti malam.
" Uang Sabilla begitu sangat banyak sekali, jika buka karena uang nya tidak mungkin aku mau tidur dengan Tante-tante. Tapi beruntun nya, walaupun dia sudah tau tapi kulit masih sangat mulus dan sangat terawat sekali."
Lelaki tersebut masuk ke dalam mini market, dia mengambil makanan dan juga minuman yang sangat banyak sekali.
Ketika dia hendak membayar ke kasir, tiba-tiba saja handphone nya bergetar dan dia melihat ternyata ada uang masuk sebesar 30 juta ke dalam rekening nya.
Lelaki tersebut tersenyum puas dia mendapatkan bayaran yang lumayan besar dari Sabilla Devanka.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 131 Episodes
Comments