Devano tersenyum manis ketika dirinya sampai di kampus, membuat Kelvin langsung menghampiri nya.
" Wahhh, selamat yaa sekarang keluarga loe lengkap."
Kelvin bersalaman dengan Devano.
" Gue punya adik tiri yang cantik, Felia Putri Margaretha namanya."
Kelvin langsung melepaskan genggaman tangan nya.
" Hah, terus loe suka sama Adik tiri loe ?. Astaga Devano, apa harus sampai begitu."
Kelvin menggelengkan kepalanya berkali-kali.
" Dia cantik dan murid yang berprestasi di sekolah nya, dia belum pernah pacaran dan itu yang gue takutkan. Walaupun dia hanya adik tiri, tapi gue peduli dia."
Kelvin semakin tidak habis pikir dengan Devano.
" Di karenakan dia belum pernah pacaran, dan loe pengen dia pacaran sama loe?. Vanooo dia adik loe, kalian berdua nggak mungkin bisa bersama."
Devano tersenyum tipis dan meninggalkan Kelvin.
Fabia melihat Devano yang sedang berjalan, dia langsung berlari menghampiri Devano.
" Vano, tunggu aku Vano."
Devano membalikkan badannya ketika dia mendengar ada yang memanggil nama nya.
" Fabia ada apa kamu memangil ku."
Fabia menjulurkan tangan nya kepada Devano.
" Selamat yaa atas pernikahan Papa kamu, tapi sayang nya kenapa acara pernikahan harus di privasi jadi aku tidak bisa datang."
Pernikahan Rendy dan Melani di privasi karena menghawatirkan kedatangan Sabilla.
" Terimakasih banyak atas ucapan nya."
Devano mengabaikan tangan Fabia.
" Vano, malam ini bagaimana jika kita makan malam bersama."
Fabia ingin semakin dekat dengan Devano.
" Aku sekarang mempunyai adik perempuan, aku harus menjaga nya. Karena Orang tua ku yang sedang honeymoon, jadi adik perempuan ku tanggung jawab ku.'
Devano langsung pergi akhirnya dia bisa menolaknya dengan halus.
" Adik perempuan,? Apakah adik nya masih sekolah dasar. Hmmmm, akan aku cari tahu siapa adik perempuan yang di maksud Devano."
Fabia masuk ke dalam kelas nya.
Beberapa jam kemudian Devano melihat jam di handphone nya.
" Aku sudah selesai kuliah dan ada waktu aku untuk menjemput Febia, hmmmmm kesempatan."
Devano kelihatan sangat buru-buru sekali, dia sampai melupakan Kelvin.
" Vano pasti ingin menjemput Adi perempuan nya, ahhhh dia benar-benar bahaya. Adik tiri pun ingin di memiliki, seperti tidak ada wanita lain saja."
Fabia melihat Kelvin sendirian ini adalah kesempatan nya untuk bertanya tentang Adik perempuan yang di maksud Devano.
" Kelvin, aku mau tanya tentang adik perempuan Devano. Sebentar nya, Adik perempuan nya itu apakah masih SD atau TK? aku melihat Devano begitu sangat perhatian sekali dengan adik perempuan nya itu. Bahkan Devano sampai menolak ajakan makan malam ku, karena harus bersama dengan Adik perempuan nya."
Kelvin semakin kehabisan kata-kata dia merasa Devano memang serius ingin mendekati adik perempuan nya.
" Aku tidak tahu yaa Febia, karena aku pun belum melihat langsung adik perempuan yang kamu maksud."
Karena tidak mau banyak dia tanya oleh Febia, Kelvin memilih untuk pergi meninggalkan Febia sendirian.
" Hmmmm, yasudahlah seperti nya memang masih SD atau TK. Karena aku melihat Devano yang sangat perhatian sekali, aku tidak menyangka jika Devano adalah Kakak yang baik aku semakin cinta kepada nya."
Febia berniat untuk datang ke rumah orang tua Devano bersama dengan Mama dan Papa nya, dengan alasan memberikan selamat atas pernikahan nya.
Tapi Febia mempunyai rencana yang lain dia ingin orang tua Devano menyukai nya dan memberikan restu agar mereka berdua bisa dekat.
Di saat Febia yang sedang memikirkan rencana nya, di tempat yang lain Devano sudah menunggu Felia pulang sekolah.
Devano keluar dari mobil nya, dia memakai kacamata hitam dan memperhatikan setiap murid yang keluar dari gerbang sekolah.
Kedatangan Devano memberikan para murid memperhatikan termasuk Monica yang sudah mengetahui Devano sejak lama.
" Itu kan Devano Mahendra yaa, seperti nya dia mau jemput Felia."
Monica menunggu Felia sambil memperhatikan Devano dari jarak jauh.
" Feli, cepetan sini lihat Kakak mu yang tersayang sudah ada tuh."
Monica menarik tangan Felia.
" Loh, kenapa dia ada di sini yaa. Padahal aku udah bilang jangan jemput aku, aku mau pulang sama kamu Monic."
Monica pun memaksa Felia untuk menghampiri Devano.
" Sudahlah pulang dengan Kakak mu saja, itu jauh lebih nyaman dan aman."
Felia pun dengan terpaksa dia langsung menghampiri Devano.
" Adik ku cantik, ayo kita pulang."
Devano membukakan pintu mobil nya dan Felia pun langsung masuk ke dalam mobil.
Wajah Felia kelihatan sangat kesal sekali dia hanya diam tidak mau bicarakan sedikit pun dengan Devano.
Devano yang memperhatikan Felia dia merasa sangat kebingungan sekali.
" Adik, kamu kenapa sedih ?."
Dengan polos nya Devano bertanya kepada Felia.
" Aku kan sudah bilang jangan jemput aku, aku mau pulang sama Monica."
Suara Felia terdengar sangat kencang sekali.
" Kakak mu ini hawatir punya adik cantik seperti mu, seharusnya kamu bersyukur setidaknya teman-teman mu tahu jika kamu mempunyai Kakak yang tampan."
Felia memilih untuk melihat ke jendela luar mobil dari pada harus memperhatikan wajah Kakaknya.
Melihat Felia marah, Devano pun memberhentikan mobilnya di depan minimarket.
Felia tidak di ajak sama sekali oleh Devano.
" Loh, kok aku di tinggal sendirian sih di mobil."
Felia seketika langsung panik dia takut Devano yang tidak kembali lagi ke mobil.
Tapi ternyata Devano datang dengan sesuatu di tangan nya, Devano memberikan es krim strawberry untuk Felia.
" Jangan marah-marah yaa, nanti kamu tambah cantik."
Devano memberikan es krim strawberry untuk Felia.
Felia pun langsung mengambil nya.
" Terimakasih."
Felia menikmati es krim strawberry nya.
Devano mengingat Felia yang sarapan dengan roti selai strawberry dan dia pun berpikir strawberry adalah buah kesukaan Felia.
Devano kembali mengendarai mobil nya.
" Sekarang kamu harus terbiasa dengan banyak nya para wartawan yang tiba-tiba saja datang ke rumah kita, mereka selalu mencari informasi tentang kehidupan kita. Maka dari itu mulai sekarang, kamu tidak bisa main bebas diluar rumah seperti dulu."
Felia begitu sangat terkejut sekali ketika dia mengetahui tentang kehidupan keluarga baru nya yang seperti keluarga selebritis saja.
Mereka berdua akhirnya sampai di depan rumah, Devano membukakan pintu mobil untuk Felia.
Felia pun turun dari mobil nya dan berjalan menuju ke kamar nya.
Devano tersenyum manis ketika melihat Felia yang tidak banyak gaya, seorang adik perempuan yang baik.
" Aku akan selalu melindungi nya, tidak aku pernah aku biarkan ada lelaki lain yang menyentuh nya."
Melihat Felia yang sudah masuk ke dalam kamar, Devano memilih pergi dari rumah nya.
Karena Devano mempunya janji dengan wanita kampus nya yang menurut Devano cantik dan menarik wajahnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 131 Episodes
Comments