Rendy merasa dirinya sudah berhasil mendekatkan diri nya dengan Felia, sekarang giliran Devano.
Rendy harus bisa membuat Devano mau menerima kehadiran Melani, sehingga mereka berdua bisa segera menikah.
Rendy mengirimkan pesan kepada Devano.
* Papa tunggu kamu di cafe dekat rumah, Papa ingin bicara dengan mu*
Devano yang baru selesai jam pelajaran, dia hanya membaca pesan dari Papa nya dan memasukkan handphone nya ke dalam saku celana nya.
" Ada apa ini yaa, tumben sekali Papa tidak sibuk di kantor."
Devano berjalan menuju ke mobil nya tapi Febia memegang tangan Devano.
" Aku ingin kita berdua makan malam bersama."
Febia menatap wajah Devano dengan tatapan mata yang sangat tajam.
" Aku tidak makan malam, aku sedang diet."
Devano melepaskan genggaman tangan Febia dan segera masuk ke dalam mobil nya.
" Sombong sekali dia, sangat membantu aku emosi."
Febia tidak percaya kehilangan cara, dia tetap ingin bisa bersama dengan Devano.
Devano mengikuti apa yang di inginkan oleh Papa nya, dia datang ke cafe dan ternyata Papa nya sudah datang.
Devano berjalan menghampiri Papa nya, dia duduk dan minuman sudah ada di hadapannya.
" Devano, Papa ingin makan malam bersama dengan Tante Melani dan putri nya. Papa ingin memperkenalkan mereka kepada mu, karena Papa sudah cukup bosan dengan kesendirian ini."
Devano langsung terdiam dia mengingat Mama nya.
" Sudah yakin kah Papa ingin meninggalkan Mama,? Papa tidak mau memberikan kesempatan untuk Mama. Agar Mama berubah seperti dulu lagi,? Kesalahan yang sudah Mama lakukan di masa lalu itu bisa kita jalani dari nol lagi."
Devano berharap besar jika Papa nya mau bersama dengan Mama nya kembali.
" Memberikan kesempatan kepada Mama mu,? yang berselingkuh di belakang Papa dengan lelaki muda nya itu?. Tidak Devano, Mama sangat membantu Papa kecewa sekali, dia memberikan uang untuk lelaki nya."
Devano pun terdiam ketika mendengar perkataan Papa, dia yang mengetahui jika masa lalu Mama nya memang sangat membuat Papa nya kecewa.
" Melani Margaretha, dia adalah cinta pertama Papa. Suami nya meninggal dunia di saat usia putri nya 10 tahun, dan sekarang Felia sudah berusia 17 tahun. Melani adalah wanita pekerjaan keras, dia mempunyai toko kue yang dia rintis sendiri di saat suaminya sudah meninggal dunia. Melani tidak mendapatkan sedikit pun harta kekayaan suami nya, walaupun dia sederhana tapi dia bukan wanita penguasa harta kekayaan."
Devano memilih untuk pergi dia belum bisa menjawab keinginan Papa nya, Devano merasa sangat benci dengan rencana pernikahan Papa nya.
Devano berharap jika Papa nya membatalkan pernikahan nya.
Rendy membiarkan Devano pergi begitu saja, dia merasa tenang karena sudah memberitahu semuanya kepada Devano.
" Jika Devano lebih memilih Mama nya, aku akan tetap menikah dengan Melani. Karena sudah sangat jelas sekali, mana wanita yang baik untuk di pertahankan."
Rendy akan tetap membicarakan tentang rencana pernikahan nya dengan Melani, tanpa memikirkan perasaan Devano.
Devano masuk ke dalam mobil nya, dia berencana untuk pergi ke Apartemen Mama nya.
Devano ingin memberitahu Mama nya tentang rencana pernikahan Papa nya.
" Walaupun Mama ku tidak baik di masa lalu, tapi dia tetap Mama ku yang melahirkan ku."
Devano mengendarai mobil nya dengan kecepatan yang sangat tinggi sekali, pikiran Devano seperti sedang kacau.
Devano merasa sangat sedih di saat dia hidup dengan kekayaan yang sangat melimpah tapi dia tidak bisa mempunyai keluarga yang utuh seperti orang lain.
Devano akhirnya sampai di depan Apartemen Mama nya, ketika dia keluar dari lift dia melihat lelaki seumuran nya.
Devano melihat lelaki tersebut sedang memegang uang yang di tutupi dengan jaket nya.
Devano mengabaikan lelaki tersebut, dan tidak mencurigai lelaki itu adalah lelaki yang di bayar oleh Mama untuk memuaskan nya.
Devano menekan tombol bell, sebelum membuka pintu. Sabila Devanka melihat dulu siapa yang datang ke Apartemen nya, dan begitu sangat terkejut nya Sabila ketika melihat Devano ada di hadapannya.
" Devano, kenapa dia datang tidak memberitahu ku sebelum nya."
Sabila membereskan botol minuman dan juga rokok yang sudah dia nikmati dengan lelaki muda nya, Devano menekan tombol bell kembali dan akhirnya Sabila membuka pintu nya.
" Devano sayang, Mama sangat merindukan mu Nak."
Devano memeluk erat tubuh Mama nya.
" Aku juga sangat merindukan Mama, aku datang ke sini ingin membicarakan sesuatu tentang Papa yang akan menikah dengan wanita pilihan nya."
Sabila langsung melepaskan pelukan erat nya.
" Siapa wanita pilihan Papa mu,? Apakah dia juga seorang pengusaha sukses juga."
Sabila dan Devano duduk berhadapan.
" Wanita itu cinta pertama Papa, dia bukan pengusaha sukses dia memiliki toko kue."
Sabila menggelengkan kepalanya berkali-kali sambil tersenyum tipis.
" Apa yang membuat Papa mu lebih memilih menikah dengan wanita miskin, di saat dia yang uang. Wanita itu pasti hanya memanfaatkan uang Papa mu saja, setelah mendapatkan semuanya dia akan pergi meninggalkan Papa mu."
Devano memiliki pemikiran yang sama dengan Mama nya.
" Aku melihat Papa begitu sangat yakin sekali dengan wanita itu, tapi aku berharap Mama dan Papa bisa bersama kembali."
Devano memegang tangan Mama nya.
" Tidak akan pernah terjadi, Omah dan Opah mu sudah sangat membenci Mama. Karena kesalahan Mama di masa lalu, Devano jika kamu berpikir Mama dan papa bisa kembali itu tidak akan pernah terjadi yaa."
Sabila mengambil minuman dingin untuk Devano.
Devano melihat ada bungkus rokok yang mungkin lupa di buang oleh Sabila.
Devano mengambil bungkus rokok tersebut dan memegang nya.
Di saat Mama nya datang, Devano langsung bertanya kepada Mama nya.
" Apakah sebelum ada lelaki yang datang ke Apartemen ini,? bungkus rokok ini milik siapa?."
Wajah Sabila langsung terkejut dia menyimpan minuman dan mengambil bungkus rokok tersebut dari tangan Devano.
Tanpa menunggu penjelasan dari Mama nya, dia memilih untuk pergi dari Apartemen Mama nya dengan rasa kecewa.
Sabila mencoba untuk menahan Devano pergi.
" Bungkus rokok itu milik Papa, percayalah Mama sudah tidak lagi bermain-main dengan banyak lelaki. Mama merokok karena Mama merasa sangat sepi sekali, Mama tidak punya teman curhat karena kamu jauh dari Mama dan lebih memilih untuk tinggal bersama dengan Papa kamu."
Sabila memegang tangan Devano, dia mencoba untuk membuat Devano percaya dengan perkataan nya.
Devano menatap wajah Mama nya.
" Aku tidak suka Mama melakukan kesalahan Mama di masa lalu, Mama bersama dengan lelaki yang umur nya lebih muda dari Mama. Apakah Mama tidak melihat aku, ketika Mama bersama dengan lelaki muda itu seperti Mama dengan aku."
Devano pergi dari Apartemen Mama nya dan Sabila pun semakin takut Devano tidak lagi percaya kepada nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 131 Episodes
Comments