Felia kelihatan sedang melamun dia hampiri oleh Monica.
" Fel, kamu kenapa sih. Di kelas melamun, di luar kelas pun sama."
Felia merasa Monica adalah orang yang tepat untuk bisa di ajak bicara.
" Aku memikirkan ibu ku yang di dekati oleh seorang pengusaha sukses, ntahlah aku merasa belum bisa menerima kehadiran lelaki lain untuk menjadi Ayah ku."
Monica pun akhirnya mengetahui apa yang sedang di pikirkan oleh Felia.
" Felia, kamu jangan egois seperti ini. Sudahlah, jika lelaki itu baik dan sayang dengan ibu mu. Biarkan saja mereka berdua bersama, jika ibu mu bahagia kamu juga ikut bahagia kan."
Felia terdiam ketika mendengar perkataan Monica.
" Sudah sekarang lebih baik kita pulang yaa."
Monica menarik tangan Felia, tapi ternyata ketika mereka berdua keluar dari gerbang sekolah.
Felia melihat lelaki yang sebelumnya di bicarakan oleh mereka berdua.
" Itu Om Rendy Mahendra, lelaki yang aku ceritakan tadi."
Monica seketika langsung terkejut ketika melihat lelaki yang di maksud oleh Felia.
" Felia, Om Rendy itu teman baik nya Papa aku. Dia pengusaha sukses loh, dan dia mempunyai anak lelaki yang bernama Devano Mahendra."
Felia tidak menyangka jika Monica jauh lebih mengetahui tentang sosok lelaki yang di cintai oleh Ibu nya.
" Oh seperti itu yaa, lalu sekarang untuk apa dia berada di sekolah kita."
Monica langsung menarik tangan Felia, agar bisa mendekatkan diri dengan Rendy Mahendra.
Rendy Mahendra langsung tersenyum ketika melihat Felia yang menghampiri nya.
" Felia, Om mencari mu. Kamu sudah pulang sekolah kan, om ingin bicara dengan mu."
Felia langsung memandangi wajah Monica, dan Monica pun langsung menganggukkan kepalanya sambil tersenyum.
Monica mengetahui jika Rendy bukan orang yang jahat.
" Baiklah Om, tapi jangan lupa beritahu ibu yaa. Aku tidak mau Ibu menjadi hawatir, aku pulang telat."
Rendy memperhatikan Felia, dia merasa yakin jika Felia adalah anak yang baik.
" Baiklah Felia, sekarang masuk ke dalam mobil Om yaa."
Felia pun langsung masuk ke dalam mobil dan Rendy menjalankan mobilnya.
" Kita pergi makan yaa, kamu pasti sangat lapar."
Felia hanya bisa terdiam saja dia tidak mau menjawab pertanyaan dari Rendy, hingga akhirnya mereka berdua sampai di Restoran yang mewah.
Felia turun dari mobil nya dia pun merasa sangat kaget sekali.
" Apakah tidak terlalu berlebih-lebihan,? Kita hanya makan siang tapi sampai harus ke tempat mewah seperti ini."
Rendy pun menarik tangan Felia untuk masuk ke dalam dan duduk.
" Kamu mau pesan apa Felia,? Silahkan pilih menu yang kamu suka."
Rendy memberikan daftar menu nya kepada Felia.
" Terserah Om saja, apa yang Om pesan aku pasti makan."
Felia tidak berani memesan makanan karena dia tahu menu yang sangat mahal sekali.
" Baiklah Felia."
Rendy memesan makanan yang terbaik untuk mereka berdua.
Sambil menunggu makanan dan minuman datang, Rendy mengeluarkan handphone nya. Dia ingin mengirimkan pesan kepada Melani, sesuai dengan kesepakatan mereka berdua.
* Melani, aku sekarang sedang bersama dengan Felia. Kita sedang makan siang, kamu tidak usah hawatir yaa, aku pasti akan mengantarkan Felia pulang dengan selamat*
Melani yang sedang sibuk dia masih bisa membaca pesan masuk dari Rendy.
" Untuk apa Rendy membawa Felia pergi yaa, apakah ini adalah rencana Rendy agar mereka berdua bisa saling mengenal."
Melihat banyak nya pembeli membuat Melani menyimpan handphone nya dan tidak membalas pesan dari Rendy.
" Om sudah mengirimkan pesan ke ibu mu, pesan sudah di baca tapi belum di balas."
Felia merasa sedikit lega ketika ibu nya sudah mengetahui keberadaannya bersama dengan Rendy.
Makanan dan minuman pun akhirnya datang, Felia mulai menikmati nya.
" Felia, Om ingin mengatakan kepada mu tentang perasaan om terhadap ibu mu. Om begitu sangat mencintai ibu mu, dan om berharap kamu bisa menerima kehadiran om."
Mendengar perkataan Rendy, Felia pun langsung berhenti makan.
" Ibu ku hanya seorang penjual kue, sedangkan om seorang pengusaha sukses. Aku tidak mau berujung sakit hati, bahkan samping banyak yang berpikir negatif terhadap ibu ku."
Felia tidak mau ibu nya sampai di hina, apalagi sampai di sebut hanya menginginkan harta kekayaan nya saja.
" Ibu mu seorang pekerja keras, om mengenal ibu sejak dulu. Ibu mu adalah cinta pertama om, bahkan orang tua om pun mengetahui nya. Tidak akan pernah ada perkataan negatif terhadap ibu mu di mata keluarga om, karena mereka yang sudah mengenal ibu mu dari dulu."
Rendy mencoba meyakinkan Felia jika dirinya memang yang terbaik untuk ibu nya.
" Lalu bagaimana dengan anak om, aku dengar om mempunyai anak lelaki. Apakah dia bisa menerima kehadiran ibu ku, karena kita berbeda. Karena perpisahan ibu ku dan ayah ku itu kematian, bukan sebuah perceraian."
Rendy seketika dia langsung terdiam ketika mendengar perkataan Felia, Rendy langsung berpikir tentang Devano yang sering berhubungan komunikasi dengan Mama nya.
Bahkan Devano yang selalu melakukan berbagai cara agar bisa membuat orang tua nya kembali rujuk.
" Om, aku ingin pulang saja yaa."
Felia memilih untuk pergi Rendy pun mengantarkan Felia.
" Antarkan aku ke toko kue ibu yaa, aku merasa ibu pasti sangat sibuk sekali."
Rendy mengikuti apa yang di katakan oleh Felia, di perjalanan menuju ke toko Felia terus saja memperhatikan Rendy yang seperti sedang berpikiran sesuatu.
Felia merasa Rendy yang sedang memikirkan perkataan nya tadi.
Mereka berdua pun akhirnya sampai, Melani merasa sangat tenang sekali ketika dia melihat Felia yang sudah di antarkan oleh Rendy.
" Akhirnya mereka berdua sampai juga, cepat sekali yaa. Bukan kah Rendy mengajak Felia untuk makan siang, tapi mereka berdua sudah sampai."
Felia bersalaman dengan ibu nya, dia memilih untuk masuk ke dalam toko kue.
Felia membiarkan ibu nya mengobrol dengan Rendy.
" Melani, aku sudah mengungkapkan perasaan hati ku terhadap mu kepada Felia. Sekarang saat nya, aku bicarakan ini dengan Devano Semoga saja dia mau mengikuti keinginan Papa nya."
Melani menundukkan kepalanya dia tidak tahu harus berkata apa lagi kepada Rendy.
" Sekarang aku kembali ke kantor yaa, kamu hati-hati yaa."
Rendy pergi dan Felia melihat ekspresi wajah ibu nya yang sedih.
" Kenapa ibu yaa, apakah Om Rendy berkata sesuatu yang menyakitkan kepada ibu."
Felia langsung menghampiri ibunya.
" Bu, ibu baik-baik saja kan?. Kenapa ibu sedih seperti ini,? apakah Om Rendy menyakiti hati ibu?."
Felia kelihatan sangat menghawatirkan ibunya.
" Tidak sayang, ibu baik-baik saja. Om Rendy dia baik sekali dengan ibu, dia tidak pernah jahat kepada ibu."
Melani tersenyum manis kepada Felia seakan menunjukkan jika perasaan nya yang sedang bahagia.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 131 Episodes
Comments