Devano sudah siap dia keluar dari kamar nya dan berjalan menuju ke kamar Felia.
" Felia, apakah kamu sudah siap pergi."
Devano berteriak di depan pintu kamar Felia.
Felia pun langsung membuka pintu kamar nya.
" Aku sudah siap, ayo kita pergi."
Felia begitu sangat cantik sekali walaupun dia ber-make up sederhana.
" Adik ku cantik sekali yaa."
Felia tersipu malu-malu ketika mendengar perkataan Devano.
Mereka berdua pun berjalan menuju ke mobil.
" Duduk di depan yaa, aku ini adalah Kakak mu bukan supir pribadi mu."
Devano membukakan pintu mobil nya, Felia pun tersenyum manis sambil memandangi wajah Devano.
" Aku sudah menyiapkan semuanya, kita akan makan malam bersama untuk yang pertama kali nya."
Semakin memperlihatkan Felia, Devano semakin merasa rasa yang nyaman.
Devano tidak mengerti dengan perasaan hati nya ini, dia mempunyai perasaan yang salah terhadap Adik perempuan nya.
Devano dan Felia pun akhirnya sampai di tempat yang sudah di siapkan oleh Devano.
" Wahhh, ini adalah makan malam pertama ku bersama dengan seorang pria."
Devano seketika langsung memandangi wajah Felia.
" Kamu pertama kali nya makan malam bersama dengan ku,? Wah bahagia sekali aku bisa menjadi seorang yang pertama."
Semakin memperlihatkan Devano, semakin Felia merasakan sesuatu yang berbeda.
Devano memegang tangan Felia, untuk duduk di kursi yang sudah di siapkan oleh Devano.
" Aku adalah Kakak mu, apa yang aku lakukan adalah perlakuan antara Kakak dengan Adik nya."
Felia menganggukkan kepalanya dan makanan dan minuman pun akhirnya datang.
Felia merasa sangat bahagia sekali karena dia bisa menikmati makanan yang sangat banyak.
" Kamu bukan wanita yang diet yaa, apapun yang kamu makan tanpa harus berpikir aku takut gendut."
Felia tidak memperdulikan perkataan Devano dia fokus pada makanan yang ada di hadapannya.
Ketika mereka berdua sedang menikmati makanan malam bersama, tiba-tiba saja Febia berada di tempat yang sama.
Febia yang gagal mengikuti Vicko dia memilih untuk mencari Restoran.
Kedatangan Felia tidak di ketahui oleh Devano, begitu juga dengan Devano yang tidak tahu jika Febia ada di tempat yang sama.
Di saat Felia mau memesan makanan, dia memperhatikan lelaki.
" Kenapa aku seperti mengenal yaa lelaki itu siapa, walaupun dari belakang."
Febia juga memperhatikan wanita yang sedang bersama dengan lelaki tersebut.
" Wanita yang lumayan cantik, tapi siapa yaa lelaki itu."
Febia merasa penasaran sekali dia ingin melihat jelas wajah lelaki itu, Febia terus saja memperhatikan nya.
Hingga akhirnya Devano membalikkan badannya dan terlihat jelas wajah nya
" Devano, hah dia bersama dengan siapa itu. Aku tidak pernah melihat wanita itu di kampus, tidak akan aku biarkan Devano bersama dengan wanita lain."
Febia melihat ada gelas yang berisi air mineral, dia membawa gelas tersebut dan membuang air tersebut tepat di wajah Felia.
Felia seketika dia langsung terkejut begitu juga dengan Devano.
Devano langsung memberikan tissue kepada Felia.
" Wanita mana lagi ini Devano,? Kamu benar-benar seorang playboy yaa."
Febia kelihatan sangat marah sekali.
" Febiaaaaa, apa yang sudah kamu lakukan hah. Lagi pula apa urusan mu,? Kamu bukan siapa-siapa nya aku yaa."
Devano memeluk Felia dia mencoba untuk menenangkan Felia.
" Febia kamu wanita tidak tahu malu, ingat yaa sampai kapanpun aku tidak akan pernah mau bersama dengan wanita seperti mu."
Devano mengambil gelas dia melakukan hal yang sama kepada Febia.
" Ayo Felia, lebih baik kita pulang saja."
Devano dengan cepat mengajak pulang Felia.
Sedangkan Febia dia sudah di permalukan oleh Devano, Febia tidak mau diam dia pasti akan membalas semuanya.
Karena sudah merasa emosi, Febia memilih untuk keluar dari Restoran tersebut.
Devano dan Felia berada di dalam mobil, Felia kelihatan masih sangat kaget sekali.
" Felia, maafkan aku yaa."
Devano terus saja membersihkan wajah Felia dengan tissue.
" Apakah dia kekasih mu,? Seperti nya dia sangat marah sekali dengan mu."
Mata Felia kelihatan sampai berkaca-kaca.
" Tidak Felia, dia bukan kekasih ku. Tapi dia selalu saja ingin bersama dengan ku, aku sedikit pun tidak mempunyai perasaan terhadap nya."
Felia baru menyadari jika Devano memang lelaki idaman para wanita yang ada di kampus nya.
" Seperti nya wanita itu berpikir jika aku ini adalah kekasih mu, lebih baik kamu bicara saja yang sebenarnya kepada dia."
Devano tersenyum sambil memegang pipi Felia.
" Tidak, aku akan bilang jika kamu adalah kekasih ku bukan adik ku. Aku ingin dia menjauh dari ku, jika dia mengetahui aku sudah mempunyai kekasih."
Devano menyalakan mesin mobil nya, tapi ternyata Febia mengetuk jendela mobil Devano.
Febia tidak langsung pergi dia melihat mobil Devano.
" Devano buka pintu mobil mu."
Febia berteriak kencang membuat Devano pun akhirnya membuka pintu mobil nya.
" Febia kamu seperti orang yang tidak normal, pergi dari ku atau aku akan mempermalukan mu di depan banyak orang."
Tatapan Febia tertuju pada Felia yang ada di dalam mobil, Febia dengan cepat dia langsung membuka pintu mobil Devano.
Felia di tarik paksa untuk turun dari mobil nya, Devano pun langsung menghampiri mereka berdua.
" Aku akan mencari tahu tentang keluarga mu,? Jika kamu tetep bersama dengan Devano maka keluarga mu akan jatuh miskin."
Felia seketika langsung tertawa mendengar perkataan Febia.
" Serendah itu kah kamu menjadi seorang wanita,? apakah tidak ada lagi lelaki yang menyukai mu. Sampai kamu harus memaksa lelaki yang tidak suka dengan mu, harus di paksa menyukaimu."
Felia mendorong dengan kuat tubuh Febia sampai terjatuh ke lantai.
" Kau ingin membuat keluarga ku miskin,? Sudah tidak perlu karena aku memang sudah terakhir dari keluarga sederhana tapi aku masih mempunyai harga diri."
Devano tidak menyangka jika Felia bisa menjadi wanita yang kuat.
Febia mencoba untuk berdiri dia mencoba untuk menampar Felia, tapi Devano menahan tangan Febia.
" Berani kau melukai Ratu ku, maka aku akan membuatmu menyesal seumur hidup mu."
Felia memilih untuk kembali masuk ke dalam mobil dia membiarkan Devano bersama dengan Felia bertengkar.
Febia menangis di hadapan Devano, Devano pun langsung melepaskan genggaman erat tangan nya.
" Kamu jahat sekali Devano, tega sekali kamu melakukan ini semua kepada mu."
Devano menghelakan nafas panjang nya.
" Aku tidak mencintaimu Febia Laura, pendengaran mu masih berfungsi kan. Menjauh dari ku, dan jangan pernah menyakiti Ratu ku."
Devano meninggalkan Febia, dia masuk ke dalam mobil nya dan langsung pergi dari tempat tersebut.
Febia merasa tidak terima dengan perkataan Devano, Febia tetap ingin mendapatkan Devano apapun caranya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 131 Episodes
Comments