Saat yang di tunggu-tunggu pun tiba Devano dengan terpaksa dia mau datang untuk bisa bertemu dengan wanita yang akan menjadi ibu sambung nya.
Wajah Devano tidak bisa berbohong dia seperti memaksakan diri untuk bisa datang.
" Jangan mempermalukan Papa, jika perkataan mu hanya untuk menyakiti perasaan lebih baik kamu diam saja."
Devano masuk ke dalam mobil Papa nya di perjalanan dia hanya memainkan handphone nya saja.
Rendy merasa hawatir Devano merencanakan sesuatu di saat sampai di tempat.
" Devano, Tante Melani adalah cinta pertama Papa. Dan Papa sangat mengetahui sikap nya seperti apa, bukan hanya Papa tadi omah dan Papa mu."
Rendy memastikan agar Devano bisa menjaga sikap nya di hadapan Melani dan juga Felia.
Sampai akhirnya mereka pun sampai dan ternyata Melani dan Felia belum sampai.
Devano hanya sibuk dengan handphone nya, dia yang seakan tidak peduli dengan yang ada di sekitar nya.
" Mereka belum sampai yaa, seperti nya macet di jalan."
Rendy kelihatan sangat gelisah sekali dia takut terjadi sesuatu dengan Melani dan Felia.
" Sudahlah tidak usah hawatir seperti itu, biasa saja."
Devano mengomentari sikap Papa nya.
Makan sudah datang tapi Melani dan Felia belum juga sampai.
Rendy mengeluarkan handphone nya dan dia mencoba untuk menghubungi Melani tapi ternyata mereka berdua datang dengan sangat cantik sekali.
" Maafkan kita berdua yang datang telat."
Devano melirik matanya kepada Felia dia pun langsung menyimpan handphone nya, Devano memperhatikan penampilan Felia.
" Kalian berdua sangat cantik sekali malam ini, ayo silahkan duduk."
Pandangan mata Felia tertuju pada Devano.
Felia merasa jika Devano bukan lelaki yang baik.
" Melani ini anak pertama ku, Devano Mahendra dia masih kuliah."
Devano bersalaman dengan Melani.
" Devano ini adalah Tante Melani Margaretha, dan yang ada di samping nya itu adalah putri cantik nya yang bernama Felia Putri Margaretha."
Felia dan Devano pun bersalaman Devano tersenyum tipis kepada Felia tapi hanya membalas nya dengan wajah yang datar.
Devano tidak bisa membohongi perasaannya jika adik tiri nya itu lumayan cantik.
Devano memperhatikan Felia sampai Felia salah tingkah.
" Bisakah kamu fokus saja dengan makanan yang ada di hadapan mu itu,?"
Ucap Felia dengan suara yang ketus.
" Felia kamu jangan seperti itu bicara nya, panggil dengan sebutan Kakak."
Devano tersenyum manis ketika mendengar perkataan Ibu nya Felia.
" Maafkan aku Buu."
Terlihat sangat jelas Felia yang merasa tidak nyaman dan ingin segera pulang.
" Devano dan Felia, kalian berdua sebentar lagi akan menjadi adik dan kakak. Karena Minggu depan ada hari pernikahan Papa dan Ibu, sudah tidak ada lagi yang harus di perdebatkan karena Papa dan Ibu sudah saling mengenal sejak dulu, jadi tidak usah berlama-lama lagi."
Devano begitu sangat terkejut sekali mendengar perkataan Papa nya, dia yang akhirnya harus diam dengan apa yang di rencanakan oleh Papa nya.
Sebelum datang Devano sudah di berikan ancaman oleh Papa nya, jika dia menolak keinginan Papa nya maka fasilitas yang dia dapatkan akan di ambil.
Devano melihat wajah bahagia wanita yang sudah di pilih oleh Papa nya, tapi Devano melihat wajah Felia yang terkesan biasa saja tanpa ekspresi.
Devano merasa Felia juga tidak menginginkan pernikahan ini.
Rendy mengajak Melani untuk berdansa dan meninggalkan Devano dengan Felia.
Devano mencoba untuk menghampiri Felia.
" Hai calon adik tiri ku."
Devano tersenyum manis sambil memandangi wajah cantik Felia.
" Haruskah aku mempunyai Kakak tiri berwajah playboy seperti mu,? ahhh sangat menyeramkan untuk ku."
Felia mencoba untuk menjauhi Devano.
" Seharusnya kamu beruntung yaa, mempunyai Kakak tiri seperti ku. Karena aku yang sangat tampan sekali, dan bukan seperti yang kamu pikirkan."
Felia tertawa mendengar perkataan Devano.
" Dari tatapan mata mu itu bukan tatapan biasa yaa, tapi tatapan cowok playboy."
Felia memilih untuk pergi dia lebih memilih untuk menganggu ibu nya yang sedang berduaan dengan Rendy.
" Bu, aku ingin pulang sekarang yaa."
Felia menunjukkan wajah tidak nyaman nya.
" Felia, kamu kenapa?. Apakah Devano mencoba untuk menyakiti mu? dia bicara kasar kepada mu?."
Rendy terlihat begitu sangat perhatian sekali dengan Felia.
" Om, seperti anak om itu cowok playboy yaa. Aku tidak suka melihat tatapan mata nya yang seperti penuh imajinasi, maaf yaa aku bicara jujur."
Melihat Felia sedang mengobati dengan Papa nya, Devano langsung menghampiri mereka berdua.
Devano hawatir Felia bicara yang macam-macam.
" Felia, percaya walaupun mungkin di kampus Kakak mu ini adalah seorang playboy tapi dia pasti akan selalu menjaga mu setiap saat."
Rendy merangkul Devano yang kelihatan malu-malu.
" Devano antarkan adik mu pulang yaa, karena besok dia yang harus sekolah."
Seketika wajah Felia pun langsung panik mendengar nya, Felia yang berencana ingin membawa pulang Ibu nya.
Dia malah diantar pulang oleh Devano.
Devano dengan berani dia menarik tangan Felia.
" Ayo kita pulang, Putri Felia."
Felia kelihatan sangat ketakutan sekali melihat Devano yang tersenyum manis kepada nya.
" Tidak, aku tidak mau pulang dengan dia. Kita yang belum mengenal, aku ingin pulang dengan ibu ku saja."
Felia mencoba untuk melepaskan genggaman erat tangan Devano.
" Felia, tidak akan terjadi apa-apa. Karena Devano adalah Kakak mu, kalian berdua bisa saling mengenal satu sama lain."
Felia tidak mengerti apa yang ada di pikiran ibu nya, sedikit pun dia tidak takut jika Felia di culik atau Devano melakukan sesuatu kepada nya.
" Aku adalah Kakak mu, dan aku adalah Kakak yang baik yang akan mengantarkan mu pulang sampai ke depan rumah."
Devano kembali memegang tangan Felia, dan dia menarik paksa Felia.
" Hati-hati yaa Nak, semoga kalian berdua bisa menjadi adik dan kakak yang akur."
Rendy merasa bahagia sekali ketika melihat kedekatan Devano dengan Felia.
" Aku tidak menyangka Devano bisa cepat dekat dengan Felia, Devano yang dasar nya anak tunggal yang sangat manja. Dan sekarang setelah dia sudah berumur 24 tahun, dia menjadi seorang Kakak."
Melani pun langsung terdiam ketika melihat kedekatan mereka berdua.
" Kamu akan menjadi ibu terbaik untuk Devano, ibu yang penuh rasa kasih sayang karena Devano dia tidak pernah merasakan kasih sayang dari Sabilla. Sabila yang begitu sangat gemar sekali berselingkuh, membayar lelaki yang lebih muda dari nya hanya untuk menyenangkan diri nya sendiri."
Melani memegang tangan Rendy, Melani memilih untuk tidak bicara jika Sabila yang sampai menemui nya di toko kue.
" Sudahlah Rendy, jika masa lalu mu menyakitkan sudah tidak usah kami bahas kembali yaa."
Melani tidak mau Rendy yang mengenang masa lalu bersama dengan mantan istri nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 131 Episodes
Comments