Keinginan si kembar

Adiba menatap tajam kearah pantai, yang menelepon Adiba adalah asisten pribadinya, yang selalu memantau perkembangan keluarganya.

Adiba mendapatkan kabar bahwa sang kakek masuk rumah sakit. Pagi itu sang kakek ingin pergi ke kantor akan tetapi saat di perjalanan ada salah satu mobil yang mendadak berhenti di depan mobil sang Kakek.

Sekelompok orang yang berpakaian hitam dan ada tanda lambang kalajengking di baju mereka, karena pengawalan yang kurang dan musuh-musuh itu lebih banyak maka tidak seimbang.

Syukurnya anak buah Adiba bisa cepat datang untuk menolong sang kakek, meskipun harus masuk rumah sakit karena ada yang diam-diam membawa pisau dan menusuknya dari belakang.

"Semoga kalian baik-baik saja, maaf untuk saat ini aku belum bisa kembali." Adiba menatap matahari yang sangat indah menyinari bumi.

Skip sekarang mereka telah kembali ke pondok pesantren As-Salam, liburan kali ini sangat berharga bagi Adiba.

Adiba kembali ke kamarnya untuk istirahat, meskipun liburan Adiba tetap memilih tetap tinggal di asrama, akan tetapi Adiba boleh memegang handphonenya, sehingga selama liburan ini Adiba manfaat kan untuk memeriksa Cafe dan toko pakaiannya.

Sebenarnya Adiba mempunyai sebuah rahasia yang tidak diketahui oleh orang-orang yang pernah dekat dengannya.

Di ndalem di ruang keluarga, Pak Kyai, Bu nyai, Ning Kinan, Gus Adnan, Zayyan dan Syila. Mereka sedang bersantai. "Kapan Hanan balik ke sini?"

"Semalam Hanan mengabari, ia akan mengambil cuti apabila Adnan akan menikah." Pak kyai tersenyum melihat wajah Gus Adnan yang cemberut.

"Hahaha… bagaimana Abang mau menikah, Adiba saja masih belum memberikan jawaban, yang sabar ya Abang aku sayang, nanti apabila Adiba tidak menerima, maka Abang jangan berpikir untuk bunuh diri." Ning Kinan menepuk bahu Gus Adnan sangat keras.

"Kamu itu, kalo mau menghina Abang, yang hina saja tapi jangan memukul Abang seperti ini sakit tau, kamu tidak lihat disini masih ada anak kecil," serkas Gus Adnan.

Ning Kinan hanya cengengesan saja. "Sorry Abang."

Pak kyai dan Bu nyai hanya tersenyum melihat kakak beradik ini yang tidak pernah akur, tetapi baik Gus Adnan dan Ning Kinan mereka akan selalu saling berbagi dan menyayangi.

"Abi," panggil Syila.

"Ada apa sayang?" Gus Adnan menatap sang anak dengan tatapan lembut.

"Kapan umi tinggal bersama kita disini?" tanya Syila.

"Doakan saja semoga umi mau tinggal dengan kita, Abi akan berusaha sebisa mungkin untuk melakukan segalanya agar kita berkumpul bersama, di rumah yang sama juga," ucap Gus Adnan.

"Abi tidak usah membujuk umi untuk tinggal bersama, Abi sangat payah dalam hal ini, nanti aku saja yang berbicara dengan umi, pasti umi akan langsung mau." Telak Zayyan dan tersenyum bangga.

"Oke, akan ayah nantikan, apabila kamu berhasil membawa umi ke rumah ini, maka apapun yang kamu inginkan akan Abi turuti," tangan Gus Adnan.

"Oke deal." Zayyan mengangkat tangannya dan berjabat tangan dengan sang Ayah, dan tersenyum licik.

Zayyan dan Syila mereka langsung pergi meninggalkan kediaman ndalem dan menuju ke kamar Adiba. Saat di jalan Zayyan dan Syila bertepuk tangan. "Siip Abang kamu memang hebat."

"Iya dong, Abang gitu loh, Abi saja pasti tidak akan berani melawan Abang," Zayyan sangat bangga dengan dirinya sendiri.

***

Di rumah Sakit seorang pria sekitar berumur 50 tahun lebih, sedang terbaring di atas kasur, dan membuka matanya perlahan melihat disekitar kamar.

"Aku ada dimana?" guman johan.

"Kamu sudah bangun mas, Alhamdulillah luka kamu tidak terlalu parah." Sang istri memegang tangan sang suami.

Suami dan istri itu adalah Kakek dari Adiba.

"Aku baik-baik saja, siapa yang telah menolong dan membawa aku ke rumah sakit?" tanya Johan.

Amira menggelengkan kepalanya. "Aku tidak tahu siapa yang membawa kamu, nanti kita tanyakan saja kepada Bastian.

Mendengar jawaban sang istri Johan hanya menggunakan kepalanya. Johan kembali tidur.

Di sebuah kantor yang berlantai 25, ada seorang laki-laki yang masih terlihat muda, tetapi umurnya sudah 40 tahun lebih. "Bagaimana? Apakah kamu sudah mengetahui siapa yang telah menyerang ayah saya?"

"Saya masih belum bisa menemukannya, permainan mereka sangat teliti dan rapi, bahkan Dia sangat pandai bersembunyi." ucap Asisten Bastian.

"Sial.. ! Siapa yang sudah berani mengusik ketenangan keluarga Alexander?" Bastian mengusap wajahnya dengan kasar.

"Sebaiknya tuan tenang dulu, musuh kita saat ini, bukan sembarang mereka bekerjasama dengan mafia, dan juga mereka hebat dalam bidang hacker. Kekurangan dan masalah kita sekarang ini adalah kita tidak mempunyai hacker yang sehebat itu, bahkan pertahanan kita pernah dibobol oleh mereka." Asisten Bastian menundukkan kepalanya, merasa bersalah karena tidak mampu.

Bastian menghela nafas panjang dan memijat kepalanya. "Apa yang harus kita lakukan sekarang, bahkan mereka yang mulai bergerak."

"Hanya ada satu harapan bagi kita, yaitu semoga nona bisa menolong kita, entah kenapa saya sangat yakin nona Adiba bukan orang yang lemah, mungkin saja iya lebih kuat dari kita, dan kita ambil kesimpulan dari kejadian ayah tuan, anak buah nona lah yang berhasil menolong ayah tuan.

Bastian membenarkan semua fakta yang ada. "Sekarang lebih baik kamu lakukan saja semampu kamu, nanti kita bahas lagi."

"Siap tuan saya laksanakan, saya permisi." Sang Asisten Pergi berjalan ke luar ruangan.

***

Di keluarga Alexander sedang mengalami ancaman, maka berbeda dengan Adiba yang sedari tadi, kedua bocah itu menangis sesenggukan. "Sayang, anak umi yang pintar sudah ya jangan menangis nanti matanya bengkak."

"Kami akan… berhenti menangis… tapi… umi harus mengabulkan permintaan… kami," Syila berbicara dengan air mata yang masih mengalir di pipinya yang chubby.

Melihat kedua bocah menangis seperti itu membuat hati Adiba sakit dan mata Adiba berkaca-kaca. "Baiklah umi akan mengabulkan permintaan kalian, tapi dengan satu syarat, kalian berdua harus berhenti menangis." Adiba menghapus air mata Zayyan dan Syila.

"Kami ingin umi menjadi umi kami," ucap Syila.

"Baiklah umi akan menjadi umi kalian." Adiba mengusap lembut kepala Zayyan dan Syila dengan lembut.

"Bukan hanya menjadi umi kami, tetapi menikah dengan Abi." ucap Zayyan cepat.

Sebelum Adiba menyangkal perkataan Zayyan dan Syila, kedua bocah itu sudah berlari menjauh dari Adiba. "Umi sudah janji kepada kami, jadi jangan mengingkarinya." teriak Syila.

Adiba menatap kedua bocah itu dengan tatapan rumit, bingung dan bahagia yang Adiba rasakan.

Adiba kembali ke masuk ke dalam kamar, sedangkan Zayyan dan Syila mereka sangat bahagia karena berhasil membujuk Adiba untuk menjadi Umi mereka, selama di perjalanan menuju ndalem kedua bocah itu selalu tersenyum bahagia.

***

Di Jakarta, Bastian yang sangat fokus dalam mengerjakan pekerjaannya, tiba-tiba ada yang mengetuk pintu. "Maaf tuan, di luar ada yang ingin bertemu dengan tuan?"

"Biarkan mereka masuk," perintah Bastian kepada sekretarisnya.

"Maaf tuan mengganggu waktunya, saya hanya ingin menyampaikan informasi yang sangat penting, ini tentang….

Bersambung

Hello semua…. Silahkan like comment and vote dan beri rating 5 kakak ❤️🥰🥰

Salam kenal semua…

Episodes
1 Rumah sakit
2 Adiba Afsheen Myesha
3 Bertemu anak kembar
4 Rencana Adiba
5 Anak yang terabaikan?
6 Keluar dari rumah
7 Pergi ke pondok pesantren
8 Teman sekamar
9 Kelas pertama
10 Bertemu kembali
11 Muhammad Adnan Malik
12 Umi
13 Kecewa
14 Tulus
15 Terbongkar
16 Penyesalan
17 Diam-diam aku mencintaimu
18 Keinginan si kembar
19 Pulang
20 Kedatangan musuh
21 ketabahan hati Adiba
22 Keputusan Adiba
23 Makan romantis bersama
24 Persiapan
25 Pertemuan 2 keluarga dan sah
26 Halal
27 Kembeli ke pondok
28 Di kepung
29 kembali belajar
30 kedatangan seseorang
31 Pengganggu
32 Selesai
33 Pembicaraan santriwati
34 Sindiran
35 Kabar mengejutkan
36 Terbuka
37 Ustazah Zulaikha
38 Lulus
39 Resepsi
40 Malam pertama
41 Pergi liburan
42 Korea Selatan
43 Penghasilan Gus Adnan
44 Pulang liburan
45 Hamil?
46 Periksa kandungan
47 Pulang ke rumah
48 Nasi goreng coklat
49 Perubahan mood ibu hamil
50 Persiapan acara 4 bulanan
51 Memperketat penjagaan
52 Acara
53 Kedatangan mantan istri
54 Drama
55 Sifat asli Ning Farah
56 Cemburu
57 Pertemuan
58 Perdebatan
59 Hilang?
60 Pencarian
61 penyelamatan
62 Penangkapan
63 Koma
64 Trauma?
65 Sadar
66 Persiapan acara tujuh bulan
67 Kedatangan orang tua Ning Farah
68 Kemarahan Umi Ayu
69 Acara Mitoni
70 Permintaan Andrian
71 Menentukan tanggal pernikahan Andrian dan Ning Kinan.
72 Kisah cinta Andrian dan Ning Kinan part 1
73 Kisah cinta Andrian dan Ning Kinan part 2
74 Kisah cinta Andrian dan Ning Kinan end
75 Hari menjelang persalinan Adiba
76 Melahirkan
Episodes

Updated 76 Episodes

1
Rumah sakit
2
Adiba Afsheen Myesha
3
Bertemu anak kembar
4
Rencana Adiba
5
Anak yang terabaikan?
6
Keluar dari rumah
7
Pergi ke pondok pesantren
8
Teman sekamar
9
Kelas pertama
10
Bertemu kembali
11
Muhammad Adnan Malik
12
Umi
13
Kecewa
14
Tulus
15
Terbongkar
16
Penyesalan
17
Diam-diam aku mencintaimu
18
Keinginan si kembar
19
Pulang
20
Kedatangan musuh
21
ketabahan hati Adiba
22
Keputusan Adiba
23
Makan romantis bersama
24
Persiapan
25
Pertemuan 2 keluarga dan sah
26
Halal
27
Kembeli ke pondok
28
Di kepung
29
kembali belajar
30
kedatangan seseorang
31
Pengganggu
32
Selesai
33
Pembicaraan santriwati
34
Sindiran
35
Kabar mengejutkan
36
Terbuka
37
Ustazah Zulaikha
38
Lulus
39
Resepsi
40
Malam pertama
41
Pergi liburan
42
Korea Selatan
43
Penghasilan Gus Adnan
44
Pulang liburan
45
Hamil?
46
Periksa kandungan
47
Pulang ke rumah
48
Nasi goreng coklat
49
Perubahan mood ibu hamil
50
Persiapan acara 4 bulanan
51
Memperketat penjagaan
52
Acara
53
Kedatangan mantan istri
54
Drama
55
Sifat asli Ning Farah
56
Cemburu
57
Pertemuan
58
Perdebatan
59
Hilang?
60
Pencarian
61
penyelamatan
62
Penangkapan
63
Koma
64
Trauma?
65
Sadar
66
Persiapan acara tujuh bulan
67
Kedatangan orang tua Ning Farah
68
Kemarahan Umi Ayu
69
Acara Mitoni
70
Permintaan Andrian
71
Menentukan tanggal pernikahan Andrian dan Ning Kinan.
72
Kisah cinta Andrian dan Ning Kinan part 1
73
Kisah cinta Andrian dan Ning Kinan part 2
74
Kisah cinta Andrian dan Ning Kinan end
75
Hari menjelang persalinan Adiba
76
Melahirkan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!