Anak yang terabaikan?

"Hari ini adalah hari terakhir aku disini, setelah selesai membereskan semua barang-barangku, aku akan segera keluar sesuai dengan perjanjian yang anda inginkan," ucap Adiba.

Mereka yang mendengar perkataan Adiba terkejut, apalagi Sang mama perasaan sedih tapi sekali lagi ego mereka sangat tinggi.

Ayah dan Kedua Abangnya juga sama, kecuali Sang adik yang sangat bahagia apabila Sang kakak keluar dari rumah ini, karena Zea tidak ingin kasih sayang mereka terbagi, Zea adalah adik yang tidak mempunyai hati dan sangat egois apapun yang diinginkannya pasti akan selalu dikabulkan, apabila tidak diberikan maka iya akan merajuk kepada semua orang, apalagi Zea Selama ini tidak boleh terlalu lelah karena bawaan dari lahir, akibat Zea yang lahir prematur.

"Baiklah bila itu keinginan kamu, silahkan pergi Tapi satu hal yang harus kamu lakukan adalah tidak membawa nama keluarga Alexander di belakang nama kamu." Tegas Sang ayah.

Adiba menghapus air matanya secara kasar dan menatap Keluarganya dengan dingin.

"Segitu bencinya anda sama saya, hanya kesalahpahaman kecil anda membenci saya…,"

Sebelum Adiba melanjutkan perkataannya, Kenzi menyelang. "Kamu bilang kejadian itu hanya kesalahpahaman kecil, nyata-nyata kamu ada disana disaat mama terjatuh, buktinya ada di depan mata, kamu masih ingin mengelaknya." bentak Kenzi.

Adiba menatap Kenzi dengan tajam, dingin dan tersenyum getir. "Saya tidak pernah menyangka kalian semua adalah orang-orang bodoh, kalian ini banyak mempunyai uang, kalian pintar tapi kenapa hanya masalah ini kalian tidak bisa mencari kebenarannya, di dapur ada cctv harusnya kalian melihat kejadian itu tanpa harus emosi. "Adiba menghela nafas kasar.

"Meskipun aku sudah memberitahu kejadian yang sebenarnya, tetapi kalian tetap saja tidak ada yang percaya dan semakin membenci aku tanpa mencari kebenarannya,

"Aku selama ini selalu diam apapun yang kalian lakukan terhadapku, ditatap jijik, kekerasan fisik dan perkataan kejam selalu aku dengarkan, setiap malam aku selalu berdoa kepada Allah agar kalian sayang kepada ku, tetapi selama 17 tahun aku tinggal di rumah ini, tidak ada namanya pelukan, kasih sayang, dan perhatian.

Apakah kalian tahu apa yang terjadi kepadaku selama ini, aku hidup seperti tidak hidup, aku iri dengan mereka yang mempunyai keluarga yang bahagia meskipun mereka hidup sederhana tetapi saling mencintai dan menyayangi.

Aku hidup di kegelapan tanpa ada cahaya yang menerangi, sama seperti hidupku saat ini, aku dilahirkan di keluarga yang kaya raya, terpandang, sukses, keluarga lengkap dan keluarga yang dipandang selalu harmonis tanpa mereka tahu ada anak yang selalu mereka siksa, hidup ku seperti di neraka tidak ada yang peduli seakan-akan aku bukan bagian dari keluarga ini.

Adiba menatap mereka dengan tatapan yang sakit, pedih, air matanya bercucuran membasahi pipinya yang putih. "Jika aku boleh memilih, aku akan memilih untuk tidak dilahirkan, untuk apa dilahirkan apabila hanya untuk diabaikan dan di siksa, aku tidak masalah kalian mengabaikan aku, tapi kekerasan fisik yang kalian lakukan itu lah yang membuat aku tidak ingin hidup di dunia ini.

Adiba menghela nafasnya. "Selama 17 tahun aku menghabiskan waktu yang sangat menyakitkan bagiku, kalian mau tahu kenapa aku tidak melakukan perlawanan kepada kalian, karena rasa sayang aku kepada kalian sangat besar, aku selalu berusaha untuk selalu menjadi yang terbaik, aku selalu mengikuti setiap perlombaan, agar kalian semua mau melihat aku, akan tetapi semua yang aku lakukan berakhir sia-sia, karena kalian tidak pernah menghargai apapun yang aku lakukan, perilaku kalian itu lah yang semakin membuat aku sakit.

"Aku tidak meminta lebih dari Kalian, hanya sebuah pelukan saja, tetapi mama, dan ayah tidak pernah memberikan itu, saat aku sakit bahkan mungkin bisa saja mati, kalian semua masih bisa diam saja, bahkan saat aku pulang dari rumah sakit, kalian masih sempat menuduh aku pergi ke tempat hiburan, karena perilaku kalian itulah yang membuat aku semakin yakin untuk keluar dari rumah ini dan menyerah untuk mendapatkan pengakuan dari kalian semua.

"Selamat kalian menang dan aku kalah, semoga setelah aku pergi dari rumah ini kalian baik-baik saja, karena apabila aku sudah keluar dari rumah ini, aku berjanji tidak akan pernah kembali lagi.

Ayah, mama dan Kedua Abangnya hanya terdiam, sekarang pikiran mereka bimbang, ada rasa bersalah dan menyesal, tetapi semua itu hanya diungkapkan di hati saja.

"Maaf Mama sayang, sudah membuat kamu menderita selama ini." Menundukkan kepalanya.

"Apakah aku selama ini sudah keterlaluan terhadap Adiba, Kenapa hati ini sesak, tidak terima air matanya mengalir," batin Sang Ayah.

"Maafkan Abang dik, selama ini Abang benar-benar bodoh selalu menyakiti kamu," matanya berkaca-kaca memandang Sang adik.

"Sial, kenapa hati ini sakit melihat Adiba menangis, aku tidak boleh percaya dengan omongannya." Kenzi masih tetap membenci Adiba.

Disaat suasana begitu hening, datang seseorang ke ruang keluarga dan mengatakan hal yang menyakitkan untuk Adiba.

"Tidak perlu bicara omong kosong, apabila kamu ingin pergi, silahkan pergi dari rumah ini, saya tidak mempunyai cucu seperti kamu." Betak seseorang.

Deg….

Deg….

Hati Adiba semakin sakit, orang yang dulu peduli kepadanya sekarang juga ikut membencinya.

"Kakek kapan datang? Kenapa tidak memberi kami kabar, aku sama Abang bisa jemput." Zea memeluk Sang kakek.

"Kakek hanya ingin memberi kejutan untuk kalian, ternyata Kakek yang harus mendengarkan sandiwara seseorang, pura-pura ingin keluar dari rumah," jawab kakek lembut kepada Zea.

Sekarang ini hati Adiba semakin hancur, pertahanan nya runtuh, mendengar Sang kakek berbicara seperti itu.

"Sekarang juga kamu keluar dari rumah ini detik ini juga… satu lagi kamu jangan membawa barang yang diberikan oleh orang tua dan Abang kamu," tegas Sang kakek.

Air mata Adiba tidak berhenti bercucuran, Adiba menatap Sang Kakek dengan tatapan hancur, sakit, sedih, dan hilang sudah kepercayaannya.

"Tenang saja, aku tidak akan membawa barang-barang dari rumah ini, karena apa? Karena aku tidak pernah diberikan barang-barang itu, uang dan kamar yang aku tempati adalah kamar untuk seorang pembantu, aku menghidupi diri aku sendiri dari umur 6 tahun aku sudah mencari kerja untuk kebutuhan aku sendiri,"

"Apakah kakek tahu apa yang anak anda lakukan kepada aku? Kakek pasti tidak tahu, aku dirumah ini diperlukan seperti seorang anak pembantu, tidak diberi nafkah sepeserpun, aku sekolah juga karena aku mendapat kan beasiswa.

Adiba menghapus air matanya dengan kasar. "Terima Kasih kasih kalian memberikan aku tumpangan dan selamat tinggal."

Adiba pergi ke kamarnya untuk mengambil tasnya, setelah semuanya sudah beres Adiba keluar dan menuju ruang keluarga.

Terakhir kali Adiba menatap mereka. "Terimakasih kalian sudah membuat aku semakin kecewa, dan juga meninggal kan trauma yang sangat dalam.

Deg…

Deg…

Perkataan terakhir adiba membuat mereka semua terdiam dan merasa bersalah.

Ada satu orang yang begitu bahagia karena rencana yang disusun nya berhasil.

Bersambung

Hello semua…. Silahkan like comment and vote dan beri rating 5 kakak ❤️🥰🥰

Salam kenal semua…

Episodes
1 Rumah sakit
2 Adiba Afsheen Myesha
3 Bertemu anak kembar
4 Rencana Adiba
5 Anak yang terabaikan?
6 Keluar dari rumah
7 Pergi ke pondok pesantren
8 Teman sekamar
9 Kelas pertama
10 Bertemu kembali
11 Muhammad Adnan Malik
12 Umi
13 Kecewa
14 Tulus
15 Terbongkar
16 Penyesalan
17 Diam-diam aku mencintaimu
18 Keinginan si kembar
19 Pulang
20 Kedatangan musuh
21 ketabahan hati Adiba
22 Keputusan Adiba
23 Makan romantis bersama
24 Persiapan
25 Pertemuan 2 keluarga dan sah
26 Halal
27 Kembeli ke pondok
28 Di kepung
29 kembali belajar
30 kedatangan seseorang
31 Pengganggu
32 Selesai
33 Pembicaraan santriwati
34 Sindiran
35 Kabar mengejutkan
36 Terbuka
37 Ustazah Zulaikha
38 Lulus
39 Resepsi
40 Malam pertama
41 Pergi liburan
42 Korea Selatan
43 Penghasilan Gus Adnan
44 Pulang liburan
45 Hamil?
46 Periksa kandungan
47 Pulang ke rumah
48 Nasi goreng coklat
49 Perubahan mood ibu hamil
50 Persiapan acara 4 bulanan
51 Memperketat penjagaan
52 Acara
53 Kedatangan mantan istri
54 Drama
55 Sifat asli Ning Farah
56 Cemburu
57 Pertemuan
58 Perdebatan
59 Hilang?
60 Pencarian
61 penyelamatan
62 Penangkapan
63 Koma
64 Trauma?
65 Sadar
66 Persiapan acara tujuh bulan
67 Kedatangan orang tua Ning Farah
68 Kemarahan Umi Ayu
69 Acara Mitoni
70 Permintaan Andrian
71 Menentukan tanggal pernikahan Andrian dan Ning Kinan.
72 Kisah cinta Andrian dan Ning Kinan part 1
73 Kisah cinta Andrian dan Ning Kinan part 2
74 Kisah cinta Andrian dan Ning Kinan end
75 Hari menjelang persalinan Adiba
76 Melahirkan
Episodes

Updated 76 Episodes

1
Rumah sakit
2
Adiba Afsheen Myesha
3
Bertemu anak kembar
4
Rencana Adiba
5
Anak yang terabaikan?
6
Keluar dari rumah
7
Pergi ke pondok pesantren
8
Teman sekamar
9
Kelas pertama
10
Bertemu kembali
11
Muhammad Adnan Malik
12
Umi
13
Kecewa
14
Tulus
15
Terbongkar
16
Penyesalan
17
Diam-diam aku mencintaimu
18
Keinginan si kembar
19
Pulang
20
Kedatangan musuh
21
ketabahan hati Adiba
22
Keputusan Adiba
23
Makan romantis bersama
24
Persiapan
25
Pertemuan 2 keluarga dan sah
26
Halal
27
Kembeli ke pondok
28
Di kepung
29
kembali belajar
30
kedatangan seseorang
31
Pengganggu
32
Selesai
33
Pembicaraan santriwati
34
Sindiran
35
Kabar mengejutkan
36
Terbuka
37
Ustazah Zulaikha
38
Lulus
39
Resepsi
40
Malam pertama
41
Pergi liburan
42
Korea Selatan
43
Penghasilan Gus Adnan
44
Pulang liburan
45
Hamil?
46
Periksa kandungan
47
Pulang ke rumah
48
Nasi goreng coklat
49
Perubahan mood ibu hamil
50
Persiapan acara 4 bulanan
51
Memperketat penjagaan
52
Acara
53
Kedatangan mantan istri
54
Drama
55
Sifat asli Ning Farah
56
Cemburu
57
Pertemuan
58
Perdebatan
59
Hilang?
60
Pencarian
61
penyelamatan
62
Penangkapan
63
Koma
64
Trauma?
65
Sadar
66
Persiapan acara tujuh bulan
67
Kedatangan orang tua Ning Farah
68
Kemarahan Umi Ayu
69
Acara Mitoni
70
Permintaan Andrian
71
Menentukan tanggal pernikahan Andrian dan Ning Kinan.
72
Kisah cinta Andrian dan Ning Kinan part 1
73
Kisah cinta Andrian dan Ning Kinan part 2
74
Kisah cinta Andrian dan Ning Kinan end
75
Hari menjelang persalinan Adiba
76
Melahirkan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!