Episode 20 Sadar sedikit pasti ada.

Setelah banyak bicara dengan Adara yang mengeluarkan semua emosinya. Arhan berdiri di pinggir kolam renang dengan memejamkan matanya, mengusap wajahnya dengan kasar dan mencoba mengatur napasnya yang tidak stabil dengan dadanya yang naik turun.

Dari wajah Arhan sangat kelihatan. Jika Arhan menyesali apa yang telah di ucapkannya pada Adara. Tetapi bagaimana lagi. Dia tidak bisa mengendalikan dirinya dan mungkin jika tidak seperti itu Adara tidak akan pernah sadar dan terus menyalahkan Arhan.

Yang padahal. Dirinya sendiri yang telah bersalah dan Arhan juga seperti itu. Karena tidak ingin orang tuanya di injak-injak oleh Adara yang tak lain sudah menjadi istrinya itu.

"Arhan!" tegur Herlambang membuat Arhan membalikkan tubuhnya dan melihat Herlambang berdiri di belakangnya.

"Pah," sahut Arhan.

"Papa tau kamu sangat marah kepada Adara dan papa berkali-kali mengatakan kepada kamu Adara istri kamu dan kamu berhak sepenuhnya untuk mendidiknya seperti apapun itu yang kamu inginkan. Jika itu untuk kebaikannya," ucap Herlambang.

"Iya pah," sahut Arhan.

"Papa akan menyuruh Adara untuk minta maaf pada ayah dan ibu kamu," ucap Herlambang.

"Tidak perlu pah. Aku tidak ingin dia melakukan suatu hal dengan terpaksa dengan tidak di inginkannya. Jika dia sadar apa yang di lakukannya salah. Jadi dia pasti akan meminta maaf dan papa tidak perlu membujuknya aku juga sudah bicara padanya sebelumnya," ucap Arhan.

"Baiklah kalau begitu. Papa sekali lagi minta maaf atas perlakuan pada orang tua kamu," ucap Herlambang yang menepuk bahu Arhan. Dan Arhan menganggukkan kepalanya menerima permintaan maaf tersebut.

Mungkin sedikit menyesal karena berkata kasar pada Adara. Tetapi jika tidak berkata seperti itu. Adara tidak akan pernah bisa sadar dan tidak akan menghargai dirinya. Jadi mau tidak mau Arhan harus tegas pada Arhan.

**********

Makan malam di kediaman Herlambang. Orang tua Arhan juga ikut makan bersama.

"Ayo Ibu Aminah dan Pak Amir kita nikmati makanannya," ucap Herlambang dengan sopan.

"Terima kasih Pak Herlambang. Maaf kami jadi merepotkan," ucap Aminah.

"Tidak apa-apa. Kalian sangat jarang ada waktu kejakarta. Jadi kita nikmati moment ini bersama dan kamu juga Arhan makan yang banyak sebelum kamu kembali ke Milan," ucap Herlambang.

"Iya pah," sahut Arhan.

"Pak Herlambang. Arhan akan kembali ke Milan. Lalu Azizie bagaimana apa dia ikut? Dan jika ikut lalu sekolahnya?" tanya Aminah.

"Arhan juga banyak pekerjaan dan tidak mungkin di tinggal terus. Untuk Adara dia tidak akan ikut dan akan tetap di sini dan jika Arhan ada senggang waktu bisa kembali ke Indonesia," jawab Herlambang.

Aminah dan suaminya saling melihat seperti ada yang ingin lagi di tanyakan mereka.

"Bu Amina pak Amir. Adara masih sekolah. Untuk pernikahan serius dan sewajarnya belum bisa di jalankan keduanya dan mungkin setelah Aadara selesai sekolah," jelas Herlambang dengan penjelasan yang mudah di mengerti.

"Dan semua ini usulan dari ku," sahut Arhan yang ternyata dia yang mengajukan semuanya dan di setujui oleh Herlambang.

"Ibu sama ayah jangan khawatir. Aku hanya tidak ingin membuat Azizie tertekan dengan keadaan ini. Pernikahan ini tetap ada. Hanya saja bedanya aku tidak bersamanya untuk sementara dan ini demi kebaikannya," jelas Arhan.

"Ayah sama Ibu tidak berhak untuk ikut campur Arhan dan jika memang itu yang kamu inginkan maka silahkan. Karena kamu pasti tau mana yang terbaik. Tetapi ingat Azizie itu istri kamu dan dia juga menjadi tanggung jawab kamu," ucap Amir mengingatkan.

"Itu pasti," sahut Arhan.

"Sudah-sudah tidak ada yang perlu di khawatirkan untuk hal ini. Sekarang kita sebaiknya makan," sahut Herlambang. Amir dan Aminah mengangguk

"Tuan maaf!" sahut Bibi yang tiba-tiba datang.

"Ada apa Bi?" tanya Herlambang.

"Nona Adara. Tidak mau keluar kamar," ucap Bibi.

"Ini sudah waktunya jam makan malam," ucap Herlambang.

"Tapi Nona Adara. Hanya diam dan tidak mau bicara," jawab Bibi.

Herlambang menghela napas dan melihat Aminah dan Amir yang kembali dia merasa tidak enak.

"Biar aku yang memanggil dia turun!" sahut Arhan yang berdiri dari tempat duduknya dan langsung pergi.

"Mari kita makan sembari menunggu mereka," ucap Herlambang.

"Iya Pak," sahut Amir dengan tersenyum.

Mereka juga tau Adara seperti itu karena keberadaan mereka di rumah itu yang mereka tai Adara sulit menerima mereka. Namun kedua orang tua Arhan pasti tidak tau alasan sebenarnya Arhan dan Adara menikah.

Arhan merasa tidak perlu menceritakan kehamilan Adara ke siapa-siapa. Jadi orang tuanya hanya tau mereka berdua di jodohkan. Karena orang tua Arhan tau. Herlambang mmepercai Arhan untuk menjaga Adara. Jadi wajar kalau di jodohkan. Walau sangat aneh menurut mereka.

Adara yang masih sekolah. Harus menikah dengan Arhan dan apa tidak bisa menunggu selesai sekolah dulu. Tetapi mereka tidak perlu mencari tau lebih lanjut lagi masalah itu. Yang penting sebagai orang tua mereka juga akan mengingatkan Arhan terus dan sabar kepada Adara.

**********

Arhan memasuki kamar dan melihat Adara yang berada di atas ranjang yang berbaring miring yang sepertinya sudah tertidur. Tetapi tidak tau juga apa Adara tertidur atau sebenarnya dia pura-pura tidur dan untuk memastikan hal itu Arhan harus melangkah memasukinya kamar tersebut.

Arhan mendekati ranjang dan melihat Adara dari dekat. Tidak jelas terlihat. Karena Adara membelakangi Arhan. Arhan menoleh ke atas nakas dan melihat cincin pernikahan Aadara yang di lepas Adara.

Bisanya cincin itu selalu terpasang di jari manis Adara. Namun kali ini di lepas Adara.

Ya tidak tau kenapa Azizie tiba-tiba saja harus melepas cincin tersebut. Mungkin Adara merasa sangat terhina dengan apa yang di lakukan Arhan barusa membuatnya tidak terima dan korbannya pada cincin itu.

Arhan hanya menghela napas saja dan memilih untuk kembali keluar dari kamar itu. Suara pintu kamar yang tertutup terdengar membuat Adara membuka matanya

Tidak ada yang di katakan Adara selain menghela napasnya yang apakah Adara merasa lelah atau bagaimana. Mungkin itu juga yang membuat Adara tidak ingin makan malam.

Karena masih ada orang tua Arhan di sana dan mungkin Adara juga sadar dengan sikapnya keterlaluan dan malu bertemu dengan orang tua Arhan yang sepertinya sangat di hormati Arhan.

Pada papanya saja dia begitu hormat yang padahal bukan darah dagingnya. Lalu bagaimana dengan orang tuanya sendiri makanya Arhan begitu marah saat Adara bertingkah kelewat batas.

Arhan harus kembali ke meja makan tanpa Adara.

"Adara tidak mau makan?" tanya Herlambang.

"Sepertinya Azizie kecapean dan butuh istirahat," jawab Arhan singkat.

"Tidak apa-apa. Biarkan Azizie istirahat," sahut Aminah.

"Kalau begitu mari kita lanjutkan makannya," sahut Herlambang.

Yang lainnya mengangguk dengan tersenyum dan mereka melanjutkan makan. Sebenarnya hati mereka tidak enak.

Bersambung

Episodes
1 Episode 1 Hamil.
2 Episode 2 Tidak memberitahu
3 Episode 3 Perintah yang mengejutkan.
4 Episode 4. Penolakan dari Adara.
5 Episode 5 Pingsan
6 Episode 6 Hari Pernikahan.
7 Episode 7 Sah.
8 Episode 8 Marah.
9 Episode 9 Kata itu lumayan sakit.
10 Episode 10 Arhan dan Adara.
11 Episode 11 Hampir
12 Episode 12 Kecelakaan.
13 Episode 13 Peringatan Arhan.
14 Episode 14 Harus menolak pria lain
15 Episode 15 Adara dan Arhan.
16 Episode 16 Harus ribut dulu.
17 Episode 17 Sikap Adara.
18 Episode 18 Habis kesabaran.
19 Episode 19 Tidak bisa menahan diri.
20 Episode 20 Sadar sedikit pasti ada.
21 Episode 21 Menghargai suami.
22 Episode 22 Penuh tanya.
23 Episode 23 Tahan gengsi.
24 Episode 24 Hampir saja
25 Episode 25 Keputusan Herlambang.
26 Episode 26 Perjalanan puncak
27 Episode 27 Puncak Memory
28 Episode 28 Villa.
29 Episode 29 first kiss
30 Episode 30 Menatap Lama.
31 Episode 31 Mode manja
32 Episode 32 Ngidam yang langsung ada
33 Episode 33 Arhan dan Adara
34 Episode 34 Terasa berat.
35 Episode 35 Mau tidak mau tetap pergi.
36 Episode 36 Tanpa Arhan.
37 Episode 37 Apakah gengsi runtuh
38 Episode 38 Rencana menyusul.
39 Elias 39 Berlalu.
40 Episode 40 Beberapa bulan kemudian.
41 Episode 41 Gawat Darurat.
42 Episode 42 Bayi kecil yang tampan.
43 Bab 43 Menjadi seorang ibu
44 Episode 44. Lucia panik.
45 Episode 45 Memohon pada Adara.
46 Episode 44 Nama indah.
47 Bab 46 Canggung.
48 Episode 48
49 Episode 49 Ingin mencegah.
50 Episode 50 dinner.
51 Bab 51 Dinner romantis.
52 Episode 52 terjebak hujan.
53 Episode 52 Masih terjebak
54 Episode 53 Momen
55 Episode 54 Belanja bersama.
56 Episode 56 Adara Merasa malu.
57 Episode 57 Hal yang terberat.
58 Episode 58 Hari-hari Adara.
59 Episode 59. Lucia Vs Adara.
60 Episode 60 Suami penenang m
61 Episode 61 Adara mulai posesif.
62 Bab 62 Adara tidak ada lawan.
63 Episode 62 Arhan Marah.
64 Episode 63 Hari Kelulusan.
65 Episode 65 Ternyata Ada yang tau
66 Episode 66 Orang jatuh cinta memang seperti itu.
67 Episode 67 Mencari hadiah dari suami.
68 Episode 68 Hadiah dari suami.
69 Bab 69 Cepat-cepat.
70 Episode 70 Berangkat ke Milan.
71 Episode 71 Tidak sesuai ekspektasi.
72 episode 72 Rasa Kecewa.
73 Episode 73 Adara masih di landa emosi.
74 Episode 74 Kata pedas Adara dan kata pedas Arhan.
75 Episode 75
76 Episode 76 Kesabaran ada batasnya
77 Episode 77 Keputusan yang sulit.
78 Episode 78 cepat juga berlalu.
79 Episode 79 Pertemuan.
80 Episode 79 Adara selalu saja ngambek.
81 Episode 81 Alvian tau aja.
82 Episode 81 Arhan dan Adara
83 Episode 83 Merayu mama.
84 Episode 84 Baru tau kan.
85 Episode 85 Rencana Adara.
86 Episode 86 Malang.
87 Episode 87 Arhan dan Adara.
88 Episode 88 Merasa gagal.
89 Episode 89 quality time.
90 Episode 90 Usaha untuk suami.
91 Episode 91 Keluarga bahagia.
92 Episode 92 Beberapa kali gagal.
93 Episode 93 Bahagia.
94 Episode 94 Kiss.
95 Episode 95 Pulang kembali.
96 Episode 95 moment
97 Episode 97 Hal mencurigakan.
98 Episode 97 Hal mengejutkan.
99 Episode 99 Curiga
100 Episode 100 Melihat.
101 Episode 101 Arhan kaget
102 Bab 102 Pertengkaran.
103 Episode 103 Berencana pergi.
104 Episode 104 mencegahnya.
105 Episode 105 Malam terindah.
106 Episode 106 Romantis.
107 Episode 108 Orang itu.
108 Episode 108. Alvian ngambek.
109 Episode 109. Dinner bersama.
110 Episode 110 Arhan dan Adara.
111 Episode 111 Istri dem
112 Episode 112 Tiba-tiba.
113 Episode 113 Insiden.
114 Episode 114 Lucia was-was.
115 Episode 115 Saling menyerang.
116 Episode 117 Akhirnya.
117 Episode 118 Penginapan.
118 Episode 119 Finaly
119 Episode 119 Apa yang terjadi? kok bisa.
120 Episode 120 Hal sebenarnya.
121 Episode 121
122 Episode 122 Masih dalam masa romantis.
123 Episode 123 Kepanikan Lucia.
124 Episode 124.
125 Episode 125 Herlambang pasang badan.
126 Episode 125 Takut.
127 Episode 126 Menyelesaikan.
128 Episode 107 Lucia
129 Episode 129 Akhirnya.
130 Episode 129 tidak menyangka
131 Episode 131
132 Episode 132 Berusaha untuk sabar.
133 Episode 133 Permohonan.
134 Episode 134 Menuntut.
135 Episode 135 Penangkapan.
136 Episode 137 Hukum tetap hukum
137 Episode 137 Reflesing.
138 Episode 138 Masih bersama-sama.
139 Episode 139
140 Episode 139
141 Episode 141 Putusan pengadilan.
142 Episode 141 Permohonan.
143 Episode 143 Bagaimana menjelaskannya.
144 Episode 144 Pergi.
145 Episode 145 Perpisahan.
146 Episode 146 Tindakan Herlambang
147 Episode 147 Sakitnya jadi Shandra.
148 Episode 148
149 Episode 149 Akhirnya kembali bersama.
150 Episode 150 Kembali bersamam
151 Episode 151 meluluhkan Alvian.
152 Episode 152 Hari bahagia.
153 Episode 153 Kabar bahagia
154 Episode 154. Mulai dekat
155 Episode 155 Selesai.
156 Untuk Pembaca
Episodes

Updated 156 Episodes

1
Episode 1 Hamil.
2
Episode 2 Tidak memberitahu
3
Episode 3 Perintah yang mengejutkan.
4
Episode 4. Penolakan dari Adara.
5
Episode 5 Pingsan
6
Episode 6 Hari Pernikahan.
7
Episode 7 Sah.
8
Episode 8 Marah.
9
Episode 9 Kata itu lumayan sakit.
10
Episode 10 Arhan dan Adara.
11
Episode 11 Hampir
12
Episode 12 Kecelakaan.
13
Episode 13 Peringatan Arhan.
14
Episode 14 Harus menolak pria lain
15
Episode 15 Adara dan Arhan.
16
Episode 16 Harus ribut dulu.
17
Episode 17 Sikap Adara.
18
Episode 18 Habis kesabaran.
19
Episode 19 Tidak bisa menahan diri.
20
Episode 20 Sadar sedikit pasti ada.
21
Episode 21 Menghargai suami.
22
Episode 22 Penuh tanya.
23
Episode 23 Tahan gengsi.
24
Episode 24 Hampir saja
25
Episode 25 Keputusan Herlambang.
26
Episode 26 Perjalanan puncak
27
Episode 27 Puncak Memory
28
Episode 28 Villa.
29
Episode 29 first kiss
30
Episode 30 Menatap Lama.
31
Episode 31 Mode manja
32
Episode 32 Ngidam yang langsung ada
33
Episode 33 Arhan dan Adara
34
Episode 34 Terasa berat.
35
Episode 35 Mau tidak mau tetap pergi.
36
Episode 36 Tanpa Arhan.
37
Episode 37 Apakah gengsi runtuh
38
Episode 38 Rencana menyusul.
39
Elias 39 Berlalu.
40
Episode 40 Beberapa bulan kemudian.
41
Episode 41 Gawat Darurat.
42
Episode 42 Bayi kecil yang tampan.
43
Bab 43 Menjadi seorang ibu
44
Episode 44. Lucia panik.
45
Episode 45 Memohon pada Adara.
46
Episode 44 Nama indah.
47
Bab 46 Canggung.
48
Episode 48
49
Episode 49 Ingin mencegah.
50
Episode 50 dinner.
51
Bab 51 Dinner romantis.
52
Episode 52 terjebak hujan.
53
Episode 52 Masih terjebak
54
Episode 53 Momen
55
Episode 54 Belanja bersama.
56
Episode 56 Adara Merasa malu.
57
Episode 57 Hal yang terberat.
58
Episode 58 Hari-hari Adara.
59
Episode 59. Lucia Vs Adara.
60
Episode 60 Suami penenang m
61
Episode 61 Adara mulai posesif.
62
Bab 62 Adara tidak ada lawan.
63
Episode 62 Arhan Marah.
64
Episode 63 Hari Kelulusan.
65
Episode 65 Ternyata Ada yang tau
66
Episode 66 Orang jatuh cinta memang seperti itu.
67
Episode 67 Mencari hadiah dari suami.
68
Episode 68 Hadiah dari suami.
69
Bab 69 Cepat-cepat.
70
Episode 70 Berangkat ke Milan.
71
Episode 71 Tidak sesuai ekspektasi.
72
episode 72 Rasa Kecewa.
73
Episode 73 Adara masih di landa emosi.
74
Episode 74 Kata pedas Adara dan kata pedas Arhan.
75
Episode 75
76
Episode 76 Kesabaran ada batasnya
77
Episode 77 Keputusan yang sulit.
78
Episode 78 cepat juga berlalu.
79
Episode 79 Pertemuan.
80
Episode 79 Adara selalu saja ngambek.
81
Episode 81 Alvian tau aja.
82
Episode 81 Arhan dan Adara
83
Episode 83 Merayu mama.
84
Episode 84 Baru tau kan.
85
Episode 85 Rencana Adara.
86
Episode 86 Malang.
87
Episode 87 Arhan dan Adara.
88
Episode 88 Merasa gagal.
89
Episode 89 quality time.
90
Episode 90 Usaha untuk suami.
91
Episode 91 Keluarga bahagia.
92
Episode 92 Beberapa kali gagal.
93
Episode 93 Bahagia.
94
Episode 94 Kiss.
95
Episode 95 Pulang kembali.
96
Episode 95 moment
97
Episode 97 Hal mencurigakan.
98
Episode 97 Hal mengejutkan.
99
Episode 99 Curiga
100
Episode 100 Melihat.
101
Episode 101 Arhan kaget
102
Bab 102 Pertengkaran.
103
Episode 103 Berencana pergi.
104
Episode 104 mencegahnya.
105
Episode 105 Malam terindah.
106
Episode 106 Romantis.
107
Episode 108 Orang itu.
108
Episode 108. Alvian ngambek.
109
Episode 109. Dinner bersama.
110
Episode 110 Arhan dan Adara.
111
Episode 111 Istri dem
112
Episode 112 Tiba-tiba.
113
Episode 113 Insiden.
114
Episode 114 Lucia was-was.
115
Episode 115 Saling menyerang.
116
Episode 117 Akhirnya.
117
Episode 118 Penginapan.
118
Episode 119 Finaly
119
Episode 119 Apa yang terjadi? kok bisa.
120
Episode 120 Hal sebenarnya.
121
Episode 121
122
Episode 122 Masih dalam masa romantis.
123
Episode 123 Kepanikan Lucia.
124
Episode 124.
125
Episode 125 Herlambang pasang badan.
126
Episode 125 Takut.
127
Episode 126 Menyelesaikan.
128
Episode 107 Lucia
129
Episode 129 Akhirnya.
130
Episode 129 tidak menyangka
131
Episode 131
132
Episode 132 Berusaha untuk sabar.
133
Episode 133 Permohonan.
134
Episode 134 Menuntut.
135
Episode 135 Penangkapan.
136
Episode 137 Hukum tetap hukum
137
Episode 137 Reflesing.
138
Episode 138 Masih bersama-sama.
139
Episode 139
140
Episode 139
141
Episode 141 Putusan pengadilan.
142
Episode 141 Permohonan.
143
Episode 143 Bagaimana menjelaskannya.
144
Episode 144 Pergi.
145
Episode 145 Perpisahan.
146
Episode 146 Tindakan Herlambang
147
Episode 147 Sakitnya jadi Shandra.
148
Episode 148
149
Episode 149 Akhirnya kembali bersama.
150
Episode 150 Kembali bersamam
151
Episode 151 meluluhkan Alvian.
152
Episode 152 Hari bahagia.
153
Episode 153 Kabar bahagia
154
Episode 154. Mulai dekat
155
Episode 155 Selesai.
156
Untuk Pembaca

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!