Bab 20 : Bertemu Lagi

Sesampai nya di kampus.

"Sayang Kamu duluan saja ya. Aku mau ke toilet sebentar" Ucap Windah langsung di anggukkan oleh Wahyu.

Wahyu segera kembali ke kelas. Sementara Windah pergi ke kamar mandi untuk menuntaskan panggilan alam nya. Setelah itu, ia keluar merasa lega karena hajatnya sudah terlaksana. Windah segera kembali ke kampus.

Saat ingin kembali ke kelas Windah melihat ramai sekali di parkiran. Karena penasaran dan jiwa kepo nya yang meronta-ronta akhirnya Windah memutuskan untuk melihat ada apa di parkiran kampus.

Sesampainya di sana.

"Wah Arkan semakin hari semakin tampan" Ucap salah satu mahasiswi menatap Arkan tanpa mata berkedip.

"Iya aku pengen deh jadi kekasih Arkan" Jawab mahasiswi lainnya.

"Seberapa tampan Arkan Arkan itu sampai membuat semua mahasiswi jadi tergila gila dengannya?" Gumam Windah.

Segerombolan motor itu akhirnya berhenti di tempat parkir dan langsung turun dari motor mereka. Baru saja mereka membuka helm sambutan dan sorakan dari mahasiswi lain membuat telinga Windah ingin pecah.

Arkan menatap datar semua mahasiswi yang ada disana. Sungguh Arkan sangat tidak betah mendengarkan sorakan dan teriakan dari mahasiswi itu. Baginya mereka sangatlah berlebihan atau jika Arkan menyebut nya mereka sangatlah alay.

"Wih Arkan kayaknya Lo akan jadi suhu deh di kampus ini. Tuh lihat banyak banget yang teriakin nama Lo" Ucap Geo melihat semua siswi.

Mata Arkan seketika fokus kepada salah satu mahasiswi. Arkan terkejut melihat salah satu cewek di sana. Windah. Itu yang Arkan lihat saat ini. Gadis cantik mungil dan putih yang pernah ia tolong saat mobil nya mengalami masalah di jalan.

Windah yang sadar ditatap langsung menoleh. Tak kalah terkejut nya dengan Arkan Windah melihat Arkan.

"Bukannya cowok itu yang kemarin nolongin aku ya?" Ucap Windah dalam hati.

"Aku harus menemuinya sekarang"

Baru saja Windah ingin menghampiri Arkan yang sedang menatapnya tiba tiba handphone berbunyi dan ternyata Wahyu mengirimkan sebuah pesan.

"Sayang kamu kok lama banget sih. Ayo sini aku nggak ada temen. Atau mau aku susul?" Ucap Wahyu melalui percakapan.

Windah yang sadar kekasihnya sudah menunggu nya memutuskan untuk pergi menyusul dan meninggalkan parkiran. Arkan yang melihat Windah pergi terus menatap nya.

Di perjalanan Windah terus saja membuka handphone. Karena dia sangat asik mengirim pesan dengan Wahyu. Dan karena dia menjadi pusat perhatian mahasiswa/i karena tertawa dan senyum sendiri akhirnya Windah memutuskan menaruh ponselnya di tas.

"Tidak apa apa nanti saja bilang terimakasih nya. Kasihan mas Wahyu sudah menunggu di kelas" Jawab Windah bermonolog.

Windah sudah sampai di koridor kampus. Saat berjalan ternyata Windah menabrak seseorang. Windah menoleh dan terkejut karena seseorang itu adalah orang yang ia kenal.

"Eh Windah" Ucap Arkan sembari tersenyum menatap Windah.

"Arkan kan? Yang nolongin aku kemarin?" Tanya Windah memastikan.

"Iya itu aku. Aku tidak menyangka jika kita akan satu kampus" Jawab Arkan langsung disambut tawaan dari Windah.

"Iya aku juga tidak menyangka. Ngomong ngomong terimakasih ya karena bantuan kamu kemarin aku jadi bisa pulang lebih cepat. Kalau kamu tidak menolong mobilku mungkin saja aku mendorong terus kemarin sampai rumah" Ucap Windah sambil terkekeh.

"Hehehe santai saja" Jawab Arkan.

"Ya sudah aku permisi dulu ya. Niatnya tadi mau bilang terimakasih sama kamu di parkiran tapi ternyata ada kejadian mendadak tadi makanya aku berniat ngucapin nya pas istirahat" Jawab Windah.

Windah langsung pergi dari hadapan Arkan. Arkan lagi lagi masih menatap kepergian Windah. Senyum menawan terpancar dari wajah Arkan yang terkenal datar.

"Selain cantik kamu juga sangat sopan Windah" Ucap Arkan menatap kepergian Windah. Arkan langsung melanjutkan perjalanan nya lagi menuju kelas dengan ekspresi datar.

Sementara di kelas Wahyu dan Windah.

Windah datang lebih lama. Hal itu membuat Wahyu bosan sehingga memutuskan untuk membaca buku. Windah menatap kekasihnya itu dengan senyuman. Lalu mulai menghampiri sang kekasih.

"Maaf ya aku tadi lama" Ucap Windah yang berjalan ke arah meja Wahyu.

"Sayang kamu lama sekali. Aku sudah menunggu kamu sejak bermenit-menit. Kamu darimana saja?" Tanya Wahyu dengan nada khawatir.

Hal itu langsung membuat Windah tersenyum.

"Aku tadi bertemu teman aku. Makanya agak lama. Soalnya kami tadi ngobrol nya agak lama" Jawab Windah.

"Kamu lagi baca buku apa mas? Tadi waktu aku kesini aku lihat kamu bacanya sampai tidak berkedip begitu" Tanya Windah.

"Ini aku lagi baca buku tentang sains. Banyak rumus nya sih. Tapi aku suka. Bisa nambah wawasan ku" Jawab Wahyu.

"Oh ya? Hemm kamu sekarang gitu ya. Baca buku sains nggak mau ngajak aku" Ucap Windah berpura pura ngambek lalu menaruh tas nya di kursinya.

"Bukan begitu sayang. Kamu tadi lama banget. Aku juga mau nyusul kamu nya jauh banget di kamar mandi bawah. Makanya aku baca sains. Daripada harus baca buku IPS bosan banget" Ucap Wahyu berusaha menjelaskan kepada Windah.

"Iya deh percaya. Oh iya mas aku nanti istirahat ada janjian sama Wulan. Boleh ya aku ke kantin sama Wulan?" Tanya Windah.

"Boleh. Asalkan aku ikut" Jawab Wahyu.

"Tapi-" Ucapan Windah tiba tiba dipotong oleh Wahyu.

"Aku ikut atau nggak usah ketemu sama Wulan sama sekali!" Tegas Wahyu.

Windah akhirnya mengangguk. Ia mengangguk kan ucapan Wahyu. Kemudian bel kampus berbunyi. Pelajaran pun dimulai. Semua mahasiswa/i fokus di kelas. Karena dosen mereka mulai menjelaskan materi.

Sementara geng Arkan mereka membolos. Mereka pergi ke rooftop kampus. Disana mereka berbicara satu sama lain.

"Malas banget ke kelas. Pelajarannya matematika" Ucap Geo kepada ketiga temannya.

"Kita bolos saja. Nanti kalau misal dihukum sama dosen ya sudah kita jalanin aja" Jawab Arkan dengan santai.

"Tumben banget Lo Ar. Biasanya Lo bully tuh dosen kalau berani hukum kita?" Tanya Edo menatap aneh teman nya itu.

"Gue lagi nggak mood. Gue lagi seneng sekarang soalnya tadi gue ketemu sama cewek yang gue temui kemarin waktu benerin ban mobil dia" Jawab Arkan membayangkan dirinya membetulkan ban mobil Windah.

"Maksud Lo dia sekolah disini gitu? Terus gimana wajah nya cantik nggak?" Ucap Geo kepada Arkan dengan kepo.

"Iya gadis itu yang gue bilangan ke kalian waktu di area balap. Dia cantik, putih, baik, sopan, dan punya lesung pipi" Ucap Arkan menjawab semua pertanyaan temannya.

"Wih gue pengen deh ketemu sama cewek itu. Pengen kenalan nanti" Ucap Edo.

"Lo pengen kenalan atau pengen deketin cewek yang udah jadi crush nya Arkan? Hati hati Lo kena semprot nanti sama pawangnya" Ucap Geo melirik Arkan.

Geo melirik ke arah Arkan yang menatap tajam dirinya. Seketika Geo langsung kicep karena takut merasakan hawa dingin dan hawa mematikan dari Arkan.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!