Bab 19 : Membeli Buku Novel

Keesokan harinya seperti biasa Wahyu pergi menjemput kekasihnya. Ia sangat tidak sabar karena besok adalah hari bahagia baginya. Ia menunggu Windah di ruang tamu. Bunda Hafizah menunggu nya menunggu di ruang tamu karena Windah masih bersiap siap.

"Mas ayo berangkat" Ucap Windah yang datang dengan pakaian cantiknya serta jilbab pashmina yang melekat di kepala nya.

"Masya Allah sayang. Kamu cantik sekali" Puji Wahyu yang tidak memalingkan pandangan nya dari kekasih nya.

Windah tersenyum simpul. Ia malu karena Wahyu memuji nya secara berlebihan.

"Bunda kami berangkat ya. Bunda jaga diri baik baik dirumah. Takut ada maling nanti suruh pak Setyo hidupin seluruh Cctv yang ada di rumah ya bunda" Ucap Windah.

Bunda Hafizah mengangguk. Wahyu dan Windah mencium tangan Bunda Hafizah dan mengucapkan salam. Di perjalanan kedua pasangan itu saling cerita satu sama lain.

"Hahaha bukannya lucu sekali mas" Ucap Windah yang tidak berhenti hentinya menertawakan Wahyu.

"Sudah sayang jangan di lihat lagi. Aku jadi malu" Ucap Wahyu sambil fokus menyetir.

Disitu terlihat foto masa kecil Wahyu. Wahyu saat itu sedang berpose di pantai dengan wajah cemberut sambil memegang permen. Dan yang membuat Windah lebih ngakak lagi adalah Wahyu sejak kecil sangat suka memanjat pohon mangga tapi saat turun ia tidak bisa. Sampai sampai harus pak RT lah yang harus menurunkan Wahyu saat itu.

"Mas kamu lucu banget sih. Ish makin gemes. Kamu tuh ya udah bikin aku gemes malah tambah gemes lagi" Ucap Windah seraya mencubit pinggang suaminya.

"Iya aku memang kecilnya sangat lucu, menggemaskan dan tampan. Jadi bagaimana pasti sekarang aku semakin tampan iya kan?" Tanya Wahyu sembari menyetir mobil.

"Mas tidak baik terlalu pede. Tapi ada benarnya mas memang sekarang semakin tampan" Gumam Windah yang masih didengar oleh Wahyu. Wahyu tersenyum simpul mendengar gumaman calon tunangan nya itu.

"Oh iya mas 2 bulan lagi kita lulus kan" Tanya Windah memperkirakan tanggal kelulusan mereka.

"Iya 2 bulan lagi kita udah lulus. Aku berharap bisa lulus dengan juara terbaik di kampus" Ucap Wahyu dengan meyakinkan diri.

"Amin aku akan selalu mendoakan kamu agar selalu mendapat lulusan terbaik" Jawab Windah.

"Nanti setelah hari kelulusan bagaimana kalau kita langsung menikah?" Tanya Wahyu langsung membuat Windah terbatuk.

"Uhuk uhuk. Mas kamu yang benar saja?" Tanya Windah menatap mata Wahyu.

"Iya insyaallah kalau aku mendapatkan pekerjaan yang mapan aku bisa dengan cepat melamar kamu nanti" Jawab Wahyu kepada Windah.

"Loh memang mas Wahyu nggak mau kerja di perusahaan mama?" Tanya Windah dengan bingung.

"Tidak. Walaupun mama pasti akan menyuruh aku bekerja di perusahaan nya aku tidak akan menerimanya. Aku akan mencari pekerjaan dengan caraku sendiri. Semoga saja aku bisa mendapatkan pekerjaan yang mapan dan tetap. Jadi bisa buat ngembangin usaha nantinya yang akan dikelola sama calon nyonya Wahyu ini" Jawab Wahyu langsung membuat Windah tersipu malu.

Sebelum ke kampus keduanya pergi ke salah satu toko buku. Windah bilang ia ingin membeli satu buku.

"Aku ikut masuk ya" Ucap Wahyu dengan lembut.

"Nggak boleh. Mas disini aja. Aku nggak lama kok. Semoga buku yang aku mau masih terjual" Ucap Windah.

Windah langsung bergegas masuk ke dalam toko buku. Sementara Wahyu menunggu kekasihnya di dalam mobil. Windah mencari kesana kemari untuk dapat mendapatkan buku novel yang ia cari. Setelah berputar selama 5 kali akhirnya Windah mendapatkan buku yang dia inginkan dan ternyata buku itu hanya memiliki stok sedikit.

Untung saja Windah masih kebagian itu buku. Dan karena sudah menemukan buku yang ia cari Windah langsung membayar harga buku itu ke kasir. Windah segera pergi kembali ke dalam mobil. Terlihat disana Wahyu sudah menunggu nya dengan sangat lama.

"Maaf ya mas lama" Ucap Windah langsung menggunakan sabuk pengaman.

"Iya nggak apa-apa sayang. Tapi kok kamu lama. Kamu beli buku apa memang nya?" Tanya Wahyu penasaran dengan buku yang Windah beli.

Windah menunjukkan buku yang berbentuk novel itu.

"Aku beli buku novel ini mas. Ini novelnya sangat bagus. Dan untungnya aku masih kebagian stok nya" Ucap Windah lalu memeluk buku novelnya itu.

Wahyu langsung mengambil buku itu dari tangan Windah. Wahyu ingin melihat seberapa bagus buku yang dibeli oleh kekasihnya itu sampai rela harus melihat nya berputar putar kesana kemari hanya demi satu buku.

"Seberkas Harapan Sinar? Ini judulnya?" Tanya Wahyu melihat judul novel itu.

"Iya mas. Bagus banget pokoknya isinya. Sini kembalikan. Aku ingin membacanya" Ucap Windah langsung mengambil buku itu dari tangan Wahyu.

Wahyu hanya menggeleng. Ia langsung kembali ke kampus. Menancapkan gas dan mobil pun berjalan. Sesekali Wahyu melirik kekasihnya itu. Wajah damai dan wajah cantik Windah membuat Wahyu tersenyum.

"Sayang kalau kamu membaca buku ini kamu menjadi sangat cantik dan anggun" Ucap Wahyu berkata apa adanya.

Windah tersenyum

"Aku memang sangat suka mas membaca novel. Bahkan di lemari aku isinya buku novel semua. Di handphone aku juga banyak banget aplikasi novel. Sudah banyak genre yang aku baca. Dan itu tidak pernah membosankan. Makanya aku suka banget membaca dengan damai dan tenang" Jelas Windah.

Wahyu dibuat terkejut. Satu lemari langsung berisikan buku novel. Astaga tentu saja Wahyu tercengang. Kekasihnya ternyata sangat menyukai membaca novel.

"Apakah membaca novel adalah hobi mu sayang?" Tanya Wahyu.

"Iya mas. Aku suka banget baca novel sejak umur 18. Banyak adegan romantisnya. Tapi banyak juga adegan yang bikin kesel" Jawab Windah dan pandangan nya tidak lepas dari novel nya.

"Apakah bunda mengetahui ini?" Tanya Wahyu lagi.

"Belum mas. Aku belum kasih tahu bunda kalau aku punya banyak buku novel. Nanti kalau bunda tahu pasti buku novel nya aku diambil sebagian sama bunda" Ucap Windah sambil membuka lembar halaman novel yang hendak ia baca selanjutnya.

Wahyu mengangguk paham. Sekarang Wahyu paham apa hobi kesukaan Windah. Ternyata kekasih nya sangat menyukai novel. Wahyu mempunyai rencana ingin membuka perpustakaan di rumahnya. Perpustakaan itu nantinya akan diisi banyak oleh buku novel, cerpen, pantun, dongeng, sastra, dan juga ensiklopedia.

Ia sudah merencanakan nya matang matang. Wahyu sengaja tidak ingin memberitahu kepada Windah supaya menjadi rahasia dan nantinya akan dijadikan kejutan olehnya. untungnya di kamar Wahyu tersedia kamar rahasia. Kamar itu tidak pernah ia gunakan. Mungkin dengan dibukanya kamar itu menjadi tempat membaca bagi kekasih nya bisa membuat Windah senang dan pengetahuan kekasihnya itu akan semakin bertambah.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!