Wildan tak pernah berpikir jika Nanda akan sangat bermain cantik dalam membalas apa yang di lakukan Alvaro dan keluarga nya bahkan Nanda tidak harus menghilang atau pun membuat miskin Alvaro u tuk bisa membalas semuanya.
" baiklah apapun akan aku lakukan asal kamu bisa menjaga diri dari hal yang mungkin saja Alvaro dan keluarga nya lakukan padamu " ucap Wildan yang langsung menyanggupi rencana yang baru saja di sampaikan Nanda padanya.
" terima kasih " ucap Nanda yang baru saja menyelesaikan sarapannya bersamaan dengan Wildan yang juga baru menyelesaikan sarapannya.
" baiklah aku akan pergi sekarang, kamu hati hati ya " ucap Wildan yang harus belajar percaya pada Nanda yang akan menjaga dirinya dengan sangat baik seperti yang di katakan Nanda padanya.
Nanda pun bersiap untuk pergi setelah Wildan pergi, bahkan Nanda merubah penampilannya dimana Nanda tetap menggunakan pakaian syar'i hanya saja di tambah niqab untuk menyamarkan wajahnya jika nanti berpapasan dengan Alvaro ataupun mommy Natasha di luar sana.
" bismillah kamu pasti bisa Nanda " ucap Nanda yang baru saja akan membuka pintu apartemen yang siapa sangka berbarengan dengan Clarisa yang juga baru saja menutup pintu apartemen nya.
Nanda berjalan penuh percaya diri tanpa sekalipun melihat ke arah Clarisa yang malam menatapnya tanpa berkedip entah tatapan kagum atau tatapan apalah karena Nanda tidak memperdulikan pandangan Clarisa padanya.
" apa kamu tidak panas memakai pakaian tertutup seperti itu ?" tanya Clarisa yang tak bisa menahan mulutnya yang ingin sekali nyinyir melihat wanita yang bahkan belum iya kenal.
" tidak, bahkan dengan berpakaian seperti ini membuat ku merasa nyaman dan aman " ucap Nanda dengan suara yang di buat selembut mungkin agar Clarisa tidak mengenali dirinya.
" oh, tapi jika seperti itu bagaimana kamu bisa memikat lawan jenis, atau jangan jangan tubuh mu di penuhi " Clarisa menggeleng membayangkan yang tidak tidak.
" maaf, apa aku mengusik mu ? Apa aku mengganggu pandangan mu ? Kurasa tidak " ucap Nanda yang baru mengetahui sifat Clarisa yang sangat culas.
" mungkin kamu bisa memikat lawan jenis dengan pesona tubuh mu tapi hanya laki laki yang tipis iman dan laki laki tak setia yang akan terpikat pada barang obralan seperti itu " ucap Nanda yang kini sudah berjalan lebih dulu saat pintu lift sudah terbuka.
" sombong " ucap Clarisa yang malah terjebak dengan ucapannya sendiri.
Nanda pun langsung menghentikan taksi yang kebetulan melintas di depan apartemen menuju bank yang iya tuju, jika kalian bertanya kenapa Nanda tidak menggunakan mobilnya untuk bepergian jawabannya agar Alvaro tidak bisa melacak keberadaan nya.
Bahkan Nanda kini mengubah semua nya baik itu nomor handphone alamat email hingga akun di media sosial pun sudah Nanda rubah tentu saja dengan bantuan Anton atas perintah Wildan.
" selamat siang, ada yang bisa kami bantu " ucap security yang di tugaskan membuka pintu bank bagi semua orang yang ingin masuk ke dalam bank tersebut.
" saya ingin membuka brankas atas nama Nanda Cahya Kumala " ucap Nanda yang membuat security menatap curiga pada Nanda yang hanya terlihat matanya saja.
Nanda yang merasa ada yang janggal dari tatapan security itu langsung paham jika orang tua Alvaro sudah bergerak cepat untuk mengantisipasi kemana dirinya akan datang.
" saya bisa saja membuat anda di pecat jika anda menuruti perintah siapapun yang ingin menghalangi tujuan saya " ucap Nanda dengan suara yang sangat tegas.
" pak, tolong panggilkan manager Bank di sini " ucap Nanda saat security itu masih berpikir.
" maaf Bu, tolong jangan laporkan saya " ucap security itu yang benar seperti dugaan Nanda.
" baiklah tapi bapak harus tetap bertemu dengan manager Bank di sini" ucap Nanda saat benar saja manajer bank datang menghampiri Nanda dan security tersebut.
" kenalkan nama saya Anjas, ada yang bisa saya bantu " tanya manajer bank yang kini ada di depan Nanda.
" saya ingin membuka brankas saya yang di simpan di bank ini " ucap Nanda, manajer tersebut mengangguk tapi tatapannya mengarah pada security yang ada di samping Nanda.
" baik, mari ikut saya " ucap pak Anjas sambil menuju ruangan khusus di ikuti Nanda dan security tadi.
" begini pak, sebelum nya saya ingin memberitahu jika mungkin saja bapak security di samping ini sudah di perintahkan oleh mertua saya untuk menahan saya jika saya datang ke sini" ucap Nanda yang tau jika pak Anjas heran dengan keikutsertaan security itu ke dalam ruang khusus.
" tapi beruntungnya bapak ini masih punya hati nurani dimana dia tidak jadi menuruti apa yang di inginkan orang tersebut " ucap Nanda yang malah membuat pak Anton sedikit bingung dengan penjelasan Nanda.
" begini mertua saya saat ini ingin menguasai apa yang saya miliki saat ini jadi karena itu mungkin mereka memerintahkan bapak ini untuk menahan saya sampai mereka datang " pak Anjas pun kini mengerti dengan ke khawatiran nasabahnya jika sampai pegawai nya melapor pada orang yang salah.
" baik, jadi apa yang bisa saya bantu " ucap pak Anjas.
" saya ingin mengambil berkas berkas rumah saya dan saya ingin memindahkan buku tabungan saya pada tabungan baru agar mertua dan mantan suami saya tidak bisa lagi melacak data transaksi saya kedepannya " ucap Nanda yang langsung mengeluarkan semua berkas yang di butuhkan pihak bank untuk memindahkan semuanya.
" baiklah, ibu bisa tunggu sebentar biar kami proses dan kami juga harus izin pada atasan kami dalam pemindahan buku tabungan dalam jumlah besar " ucap pak Anjas yang tak bisa asal memindahkan tabungan tanpa seizin pimpinan Bank di sana.
" baik pak tapi saya mohon tolong lindungi privasi saya dan juga sembunyikan identitas saya dari semua yang bertanya tentang saya di sini " ucap Nanda.
" baik " ucap pak Anjas yang memang menjadi bagian dari peraturan Bank menyembunyikan identitas nasabah pada siapapun.
" maaf mas, tapi mulai sekarang kamu tidak akan bisa seenaknya mengambil uang perusahaan dan juga tabungan milikku tanpa seizin dariku " ucap Nanda yang harus tega pada Alvaro dan keluarga nya.
Sedangkan Alvaro yang baru saja sampai di kantor langsung menyandarkan tubuhnya karena hingga saat ini masih belum bisa menemukan Nanda bahkan jejaknya pun tak bisa Alvaro temukan.
" sebenarnya kamu sembunyi di mana Nanda ? Kenapa sangat sulit menemukan mu ?" ucap Alvaro yang sudah di tekan ibunya untuk bisa segera menemukan Nanda dalam waktu dekat.
Ting
Notifikasi m - banking di handphone Alvaro berbunyi yang malah membuat mata Alvaro melotot tak percaya dimana di sana ada laporan penarikan dari tabungan yang iya miliki.
" bang sat... Siapa yang melakukan ini ? Apa mungkin kamu Nanda ? awas jika kamu berani melakukan hal yang lebih dari ini ? Akan ku buat kamu menyesal seumur hidup ...
✍️✍️✍️ dihhh bolehnya marah, sekalinya di bales malah ngga terima 😤😤 gimana kalo Nanda bener bener nendang Alvaro dari perusahaan bisa bisa Alvaro langsung gan tung diri🤭🤭
Pantengin terus ya ceritanya biar R-kha lebih semangat lagi update nya.
Jangan lupa like dan tinggalkan jejak biar R-kha lebih semangat lagi update nya
Love you moreee 😘😘😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 111 Episodes
Comments
Sandisalbiah
kamu itu setengah maling si sebenarnya Alvaro.. krn harta yg kau kuasai tak sepenuhnya milikmu.. jas org jgn kelewat maruk.. jatohnya muntah.
2024-05-21
0
Tati Suwarsih
bagus nanda.. rasain kau Alvaro
2023-10-18
0
Masiah Cia
mantap nanda
2023-10-04
0