Bangkit seolah tak terjadi apapun

Sedangkan orang yang sedang di ributkan oleh Bu Natasha dan Alvaro baru saja membuka matanya, Nanda metapa ke sekeliling ruangan yang terasa asing baginya, tapi saat mengingat kejadian semalam dan saat terakhir sebelum dirinya menutup mata untuk tertidur Nanda baru menyadari jika mungkin saja dirinya ada di rumah Wildan.

 " apa kamu bahagia mas sudah bisa bebas dari ku " ucap Nanda saat mengingat apa yang di lakukan Alvaro padanya.

" tapi kenapa hanya karena naf su kamu menjadi bodoh seperti itu mas " ucap Nanda saat mengingat dengan mudahnya Alvaro percaya jika dirinya akan membiarkan harta peninggalan orang tuanya jatuh dengan mudah ke tangannya.

" tapi aku memaklumi apa yang kamu lakukan karena saat itu yang kamu pikirkan hanya naf su dan keserakahan" ucap Nanda yang masih saja terdiam di atas tempat tidur seolah mengikhlaskan semuanya jika memang takdir pernikahan nya dengan Alvaro hanya sampai tadi malam.

" ayo Nanda saatnya kamu kerja keras untuk bisa membanggakan ayah dan ibu agar mereka tidak sedih saat melihat kamu yang di khianati dan di sia siakan oleh Alvaro " ucap Nanda pada dirinya sendiri karena Nanda tak tau siapa yang akan menyemangatinya nanti jika bukan dirinya sendiri.

Nanda pun turun dari tempat tidur nya dan melihat ke lemari berharap ada yang bisa iya gunakan setelah diri ya membersihkan diri dan benar saja entah kebetulan atau tidak, tapi di dalam lemari ada pakaian komplit wanita mulai dari pakaian dalam hingga beberapa pakaian syar'i yang tergantung rapi di dalam lemari.

" apa dia memang sudah mempersiapkan semuanya ? Kenapa semua ukuran pakaian di dalam lemari ini sangat pas untukku ?" tanya Nanda pada dirinya sendiri yang sejujurnya membuat Nanda sedikit heran dengan fakta yang iya temukan di dalam lemari pakaian yang ada di kamar yang iya tempati.

" ah sudah lah, biar nanti aku tanya langsung pada laki laki itu" ucap Nanda yang tak ingin banyak berpikir karena ada hal yang lebih penting yang harus iya pikirkan, Nanda pun langsung membersihkan diri dan setelah tubuhnya terasa segar Nanda baru keluar dari kamar yang iya tempati.

" kamu sudah bangun " sapa Wildan yang sedang menikmati secangkir kopi susu yang iya buat sendiri.

" ya, maaf aku menggunakan pakaian yang ada di dalam lemari " ucap Nanda saat mengingat pakaian yang iya gunakan.

" tak masalah karena memang aku sengaja menyiapkan semuanya untuk mu " ucap Wildan yang tentu saja membuat Nanda menatap serius padanya.

" apa mungkin kamu sudah merencanakan semuanya Sampai aku bisa berada di sini ?"

" sebenarnya kamu siapa ?"

" apa kita saling mengenal ?" tanya Nanda yang benar benar tak bisa membendung rasa penasarannya tentang sosok yang kini ada di hadapannya.

" nanti juga kamu akan tau jika sudah saatnya "

" yang pasti saat ini kamu harus sarapan baru setelah itu aku akan memberikan apa yang menjadi hak mu " ucap Wildan yang juga mulai menikmati sarapannya dan tak lama Nanda pun mulai menikmati sarapannya di hadapan Wildan.

Wildan dan Nanda makan dengan tenang tapi tak lama ketenangan itu terusik dengan kedatangan Anton yang sudah tak bisa membendung rasa kesalnya pada sahabat sekaligus atasannya dengan apa yang sudah wildan perintahkan padanya menjelang pagi.

" dasar Sabahat ngga tau akhlak lu " ucap Anton yang langsung terduduk tanpa menyadari jika Nanda juga ada di depan Wildan yang hanya terhalang dua kursi.

" kalo merintah tu lihat lihat waktu dong " ucap Anton yang terus saja ngoceh tanpa menyadari kode yang Wildan berikan padanya.

" untung aku punya kenalan orang butik jadi untuk mencari pakaian syar'i wanita bisa langsung aku kerjakan " ucap Anton yang akhirnya mendapat tendangan di kakinya dari Wildan.

" auhhh apa sih Wil ? Bukannya dengerin gue lu malah nendang kaki gue " ucap Anton yang masih meringis kesakitan.

" sakit tau " ucap Anton sambil memegang kakinya yang masih terasa sakit tapi saat melihat lirikan mata Wildan yang mengarah pada Nanda membuat Anton hanya bisa menggaruk belakang kepalanya karena tak enak pada Nanda.

" eh ada Bu Nanda " ucap Anton yang masih menggaruk kepalanya karena tak enak pada Nanda yang malam mengeluh demi membuat Nanda merasa nyaman.

" maaf sudah merepotkan Anda untuk menyiapkan semua yang saya butuhkan pagi ini " ucap Nanda yang merasa tak enak sudah merepotkan Anton tanpa iya sadari.

" sudah lah nan jangan sungkan sama Anton " ucap Wildan tanpa rasa bersalah sudah menugaskan Anton di jam jam genting seperti itu.

" ayo sarapan karena kita akan berangkat ke kantor " ucap Wildan yang kembali melanjutkan sarapannya tanpa mau mempermasalahkan keributan yang sudah Anton buat.

" oh ya Anton apa kamu membawa apa yang aku minta ?" tanya Wildan di sela sela sarapannya, Anton pun langsung mengangguk sambil menyerahkan paperbag pada Wildan yang entah Nanda tidak tau apa itu.

" lihat lah "ucap Wildan yang meminta Anton memberikannya pada Nanda.

" Bukankah ini handphone ku dan ini !!" Nanda langsung membuka dompet yang juga ternyata dompet miliknya.

" iya itu milik mu tapi untuk keamanan dan kenyamanan kamu gunakan handphone baru yang sudah aku siapkan agar Alvaro tidak bisa melacak mu dan mengganggu mu " ucap Wildan yang sudah memikirkan langkah yang mungkin akan di ambil Nanda kedepannya.

" terima kasih " ucap Nanda.

" tapi maaf aku tidak memerlukan ini semua " ucap Nanda sambil memberikan lagi handphone barunya pada Anton yang Nanda tebak sebagai asisten Wildan.

" aku memiliki cara tersendiri untuk bisa membalas semua yang mas Alvaro lakukan padamu " ucap Nanda dengan senyum yang tak bisa Wildan dan Anton artikan maknanya seperti apa.

" apa kamu yakin ?" tanya Wildan yang masih belum bisa melepaskan tatapannya dari Nanda.

" ya aku yakin "

" hanya ini yang aku butuhkan " ucap Nanda sambil mengambil tas yang berisi handphone dan hal hal penting lainnya.

" terima kasih atas tumpangannya malam ini dan juga sarapannya " ucap Nanda yang kini sudah beranjak dari duduknya dan bersiap untuk pergi.

" kamu mau pergi kemana !" tanya Wildan yang bisa membiarkan Nanda sendiri di dunia ini.

" oh iya aku lupa, aku belum tau namamu siapa ?"

 brrrrrrtttttt

Anton menyemburkannya susu hangat yang baru saja iya minum saat mendengar jika Nanda tidak tau siapa yang ada di hadapannya yang sudah banyak mengorbankan waktu dan tenaga hingga rela mengorbankan jadwal padat yang sudah iya susun kemarin sore.

" jadi Bu Nanda masih belum mengenali bos saya ini ?" tanya Anton dengan tatapan meledek pada sahabat sekaligus atasannya.

Dengan polos Nanda menggeleng karena memang iya tidak tau siapa laki laki yang sudah menolongnya dan yang sudah membantunya ini.

" dia Wildan nata Kusuma sang penerus perusahaan kusuma grup "

" kak nata ?? bukan.. Dia bukan Kak nata "

✍️✍️✍️ siapa sebenarnya nata ? Apa Wildan dan nata orang yang sama yang Nanda kenal ? Dan apa yang akan Nanda lakukan untuk membalas Alvaro dan Clarisa ??

Pantengin terus ya ceritanya biar R-kha lebih semangat lagi update nya

Jangan lupa like dan tinggalkan jejak biar R-kha lebih semangat lagi update nya.

Love you moreee 😘😘😘

Terpopuler

Comments

Sandisalbiah

Sandisalbiah

setidaknya ada seseorang yg melindungi Nanda dan syukurnya dia memiliki kedudukan yg tinggi

2024-05-21

0

Yuliana Tunru

Yuliana Tunru

makin seru nanda wanita tangguh siap2 alvaro yg bkn hak mu akan kembali ke pemilik x..

2023-09-06

1

lihat semua
Episodes
1 Kejutan pahit...
2 Tak Tega..
3 Ingkar...
4 Semakin Menjadi
5 Sekilas kisah tentang masa lalu
6 Meminta Lebih....
7 Luka Yang Tak Berdarah
8 Jerat Clarisa
9 Tak seperti yang terlihat
10 Mimpi yang menjadi nyata...
11 AKU TERIMA...
12 Di sangka Menang tak taunya kalah....
13 Bangkit seolah tak terjadi apapun
14 Mengawasi dari jauh...
15 Di pertemukan Takdir
16 Pertemuan Wildan dan Alvaro
17 Misi Kejutan
18 Shock Terapi untuk Alvaro
19 Face to face
20 Memutar balikan fakta
21 Iblis berwujud wanita
22 Kegilaan Alvaro
23 Jaga kesucian ku Tuhan
24 Posesif
25 Tempat Bersandar
26 Mulai bergerak
27 Pengkhianat yang di khianati
28 Pembalasan pedih
29 Surat cerai...
30 Tabir Yang Terbuka
31 Yakin
32 Kartu As menggulingkan Alvaro
33 Rahasia yang terbongkar
34 Belang yang Terbongkar
35 Dua Cincin
36 Tak tega vs Naif
37 Merendahkan diri demi kembali
38 Ketegasan Nanda
39 Di ikuti
40 Mempermalukan vs keberanian Nanda
41 Gerakan Pertama Nanda
42 Penyebab kejahatan Alexander
43 Pertemuan Nanda dan pak Alexander
44 Hamil ??
45 Kehilangan
46 Karma di bayar lunas...
47 Berdamai
48 Harga diri vs kebutuhan hidup
49 Jaga jarak demi kehormatan diri
50 Posisi untuk Alvaro
51 Buah jatuh tak jauh dari pohonnya...
52 Pertemuan yang mengejutkan
53 Misi Anton dan Yuna
54 Hampir Berhasil
55 Tak tau diri
56 Drama Camelia
57 Khayalan Wildan
58 Tertipu..
59 Mantan oh mantan
60 Dia hanya masa lalu
61 Tabur Tuai
62 Musuh dalam selimut
63 Mencari Anton
64 Menyerang...
65 Gerakan pak Wijaya dan alvaro
66 Mencuri waktu
67 kedatangan Andini
68 Ketegasan Wildan
69 O O kamu ketahuan ...
70 Memaksa...
71 Egois vs Berpikir Jernih
72 Kejutan Untuk Damian
73 Meyakinkan Nanda
74 Harta vs kebebasan
75 Kejutan lain
76 Tak bisa menghindar
77 Penyesalan Di Ujung Kehidupan
78 Rapuh tapi berusaha kuat...
79 Sama Gilanya
80 Tebakan Anton
81 Malam Kelam Yuna
82 Mimpi Itu Lagi
83 Tak ingin berbagi
84 Akhirnya Terbongkar juga
85 Lepas dari mulut buaya masuk mulut harimau
86 Di kerjai Anton dan mincy
87 Meyakinkan Yuna..
88 Usilll
89 Rejeki jangan di tolak
90 Pertemuan Yuna dan Bu Diandra
91 Akhir Sebuah Penantian
92 Sah Yang Begitu Dinanti
93 Penantian Wildan vs perjuangan Anton
94 Sarapan ala Pengantin Baru
95 Harapan...
96 Ini....
97 Cincin di kotak usang
98 Takut di istimewakan...
99 Gejolak jiwa Muda
100 Hampir saja
101 Mau ya...
102 Bodyguard...
103 Akhir Bahagia
104 ( Bonus chapter ) cemburu ...
105 Promo Novel Baru R-kha
106 Promo Novel Baru R-kha
107 Promo Novel Baru R-kha
108 Promo Novel Baru R-kha ( Cinta Rahayu )
Episodes

Updated 108 Episodes

1
Kejutan pahit...
2
Tak Tega..
3
Ingkar...
4
Semakin Menjadi
5
Sekilas kisah tentang masa lalu
6
Meminta Lebih....
7
Luka Yang Tak Berdarah
8
Jerat Clarisa
9
Tak seperti yang terlihat
10
Mimpi yang menjadi nyata...
11
AKU TERIMA...
12
Di sangka Menang tak taunya kalah....
13
Bangkit seolah tak terjadi apapun
14
Mengawasi dari jauh...
15
Di pertemukan Takdir
16
Pertemuan Wildan dan Alvaro
17
Misi Kejutan
18
Shock Terapi untuk Alvaro
19
Face to face
20
Memutar balikan fakta
21
Iblis berwujud wanita
22
Kegilaan Alvaro
23
Jaga kesucian ku Tuhan
24
Posesif
25
Tempat Bersandar
26
Mulai bergerak
27
Pengkhianat yang di khianati
28
Pembalasan pedih
29
Surat cerai...
30
Tabir Yang Terbuka
31
Yakin
32
Kartu As menggulingkan Alvaro
33
Rahasia yang terbongkar
34
Belang yang Terbongkar
35
Dua Cincin
36
Tak tega vs Naif
37
Merendahkan diri demi kembali
38
Ketegasan Nanda
39
Di ikuti
40
Mempermalukan vs keberanian Nanda
41
Gerakan Pertama Nanda
42
Penyebab kejahatan Alexander
43
Pertemuan Nanda dan pak Alexander
44
Hamil ??
45
Kehilangan
46
Karma di bayar lunas...
47
Berdamai
48
Harga diri vs kebutuhan hidup
49
Jaga jarak demi kehormatan diri
50
Posisi untuk Alvaro
51
Buah jatuh tak jauh dari pohonnya...
52
Pertemuan yang mengejutkan
53
Misi Anton dan Yuna
54
Hampir Berhasil
55
Tak tau diri
56
Drama Camelia
57
Khayalan Wildan
58
Tertipu..
59
Mantan oh mantan
60
Dia hanya masa lalu
61
Tabur Tuai
62
Musuh dalam selimut
63
Mencari Anton
64
Menyerang...
65
Gerakan pak Wijaya dan alvaro
66
Mencuri waktu
67
kedatangan Andini
68
Ketegasan Wildan
69
O O kamu ketahuan ...
70
Memaksa...
71
Egois vs Berpikir Jernih
72
Kejutan Untuk Damian
73
Meyakinkan Nanda
74
Harta vs kebebasan
75
Kejutan lain
76
Tak bisa menghindar
77
Penyesalan Di Ujung Kehidupan
78
Rapuh tapi berusaha kuat...
79
Sama Gilanya
80
Tebakan Anton
81
Malam Kelam Yuna
82
Mimpi Itu Lagi
83
Tak ingin berbagi
84
Akhirnya Terbongkar juga
85
Lepas dari mulut buaya masuk mulut harimau
86
Di kerjai Anton dan mincy
87
Meyakinkan Yuna..
88
Usilll
89
Rejeki jangan di tolak
90
Pertemuan Yuna dan Bu Diandra
91
Akhir Sebuah Penantian
92
Sah Yang Begitu Dinanti
93
Penantian Wildan vs perjuangan Anton
94
Sarapan ala Pengantin Baru
95
Harapan...
96
Ini....
97
Cincin di kotak usang
98
Takut di istimewakan...
99
Gejolak jiwa Muda
100
Hampir saja
101
Mau ya...
102
Bodyguard...
103
Akhir Bahagia
104
( Bonus chapter ) cemburu ...
105
Promo Novel Baru R-kha
106
Promo Novel Baru R-kha
107
Promo Novel Baru R-kha
108
Promo Novel Baru R-kha ( Cinta Rahayu )

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!