Ingkar...

Seperti biasanya Nanda memang terbiasa bangun pukul empat pagi, bahkan tanpa menggunakan alarm Nanda akan bangun jika waktu sudah menunjukan pukul empat pagi.

" mas, kamu dari mana ?" tanya nanda saat melihat Alvaro yang baru saja memasuki kamar mereka.

" mas habis menghirup udara segar " ucap Alvaro yang langsung memilih memasuki kamar mandi untuk menghilangkan aroma tubuh Clarisa yang mungkin saja menempel di tubuhnya.

Nanda hanya bisa melihat ke arah Alvaro yang kini sudah menutup pintu kamar mandi, Nanda mencoba berpikir positif dan mencoba percaya dengan apa yang di katakan Alvaro padanya akhirnya memilih melakukan aktivitas yang biasa iya lakukan di pagi hari.

" Hari ini aku akan memasak masakan kesukaan mas Alvaro saja agar mas Alvaro senang " pikir Nanda yang baru saja selesai membersihkan diri meski Nanda menggunakan gamis rumah tapi tak mengurangi kecantikan yang terpancar di wajah ayu Nanda.

" mas, ini kopinya " ucap Nanda seperti biasa menghidangkan kopi kesukaan Alvaro sebelum sarapan untuk menemani Alvaro membaca berita digital yang ada di handphone nya.

" hemm " ucap Alvaro singkat, Nanda yang sudah terbiasa mendapat jawaban seperti itu dari Alvaro memilih melanjutkan membuat sarapan kesukaan alvora.

" halo nan " sapa Clarisa yang baru saja keluar dari kamar tamu yang tentu saja membuat Nanda terdiam karena melihat Clarisa yang terlihat sangat cantik dengan pakaian yang sama persis seperti mimpi yang iya alami tadi malam.

" nan ? hei ..." Clarisa melambaikan tangannya di depan wajah Nanda yang terdiam seolah terkesima dengan apa yang di lihat Nanda pada dirinya.

" eh.. Hai " ucap Nanda yang sudah berhasil menguasai hatinya.

" Alvaro mana ?" tanya Clarisa sambil menarik rok mini nya yang sedikit naik ke atas.

" ada di ruang santai " ucap Nanda yang tiba tiba saja takut jika mimpi yang iya alami menjadi kenyataan.

" nan, maaf ya aku harus tinggal di sini karena Alvaro yang memintaku untuk tinggal disini " ucap Clarisa.

" iya " ucap Nanda yang tak ingin terlalu lama berbicara dengan Clarisa karena entah kenapa perasaan Nanda kurang nyaman dengan tatapan yang di berikan Clarisa padanya.

" oh iya nan, apa kamu selalu berpakaian seperti itu di rumah ?" tanya Clarisa sambil melihat ke arah Nanda dari ujung kaki sampai ujung kepala.

" memang apa yang salah dengan pakaian yang ku pakai " ucap Nanda yang merasa jika Alvaro saja tidak pernah mengeluhkan pakaian yang iya gunakan selama ini.

" harusnya jika di rumah kamu bisa menyenangkan suamimu dengan menyajikan pemandangan yang enak dilihat " ucap Clarisa sambil meninggalkan Nanda yang kembali teringat dengan mimpinya semalam.

Nanda pun memilih melanjutkan apa yang tadi sedang iya kerjakan apalagi jika bukan membuat sarapan untuk Alvaro, sedangkan clarisa langsung menuju Alvaro yang sedang menyeruput kopi buatan Nanda.

" kopi hitam ?" tanya Clarisa sambil duduk di samping Alvaro.

" apa Nanda tidak punya su su untuk mu ?" tanya Clarisa yang sengaja menempel kan pepaya mudanya di lengan Alvaro.

" ri jangan seperti ini " ucap Alvaro yang tak ingin Nanda curiga pada dirinya.

" santai Nanda sedang sibuk membuat sarapan buat kita " ucap Clarisa yang malah sengaja menekan pepaya mudanya di lengan Alvaro.

" aku akan ikut kerja sama kamu ya Al " ucap Clarisa mengingatkan Alvaro apa yang iya ucapkan semalam.

" tapi di kantor sedang tidak ada lowongan " ucap Alvaro yang memegang perusahaan keluarga yang tentu saja sebenarnya tak susah bagi Alvaro memasukan orang di perusahaan miliknya.

" pokoknya aku ngga mau tau, aku akan ikut kamu ke kantor " ucap Clarisa sambil menyilangkan tangan di dadanya.

" atau aku akan "

" stoppp " Alvaro yang berpikir jika Clarisa akan mengatakan hal seperti semalam akhirnya menyerah dan mengangguk setuju dengan permintaan Clarisa.

Cupp

" terima kasih Al " ucap Clarisa setelah berhasil mencium pipi Alvaro.

" mas " Nanda yang tak sengaja melihat Clarisa yang mencium pipi suaminya pun refleks memanggil Alvaro yang tentu saja membuat Alvaro menjauh dari Clarisa, sedangkan clarisa tanpa rasa bersalah malah menyilangkan kaki nya seperti pemilik rumah ini.

" apa yang kalian lakukan ?" tanya Nanda semakin takut jika mimpinya menjadi kenyataan.

" memang apa yang kamu lihat ?" tanya Clarisa yang masih terlihat santai tanpa rasa bersalah telah mencium Alvaro.

" apa seperti ini " ucap Clarisa yang malah kembali mengulangi apa yang iya lakukan tadi yaitu mencium pipi Alvaro

" kami memang seperti ini, jadi kamu jangan kaget dengan yang kami lakukan " ucap Clarisa sambil menarik tangan Alvaro yang malah diam seolah tak ingin menjelaskan apapun pada Nanda.

" oh iya nan, aku akan ikut ke kantor bersama Alvaro dan aku akan menjadi asisten pribadi Alvaro mulai saat ini " ucap Clarisa tanpa bertanya dulu pada Alvaro apa yang akan di kerjakannya nanti di kantor.

" jadi kamu jangan heran jika kami akan sering bersama mulai saat ini " ucap Clarisa yang masih menarik tangan Alvaro di hadapan Nanda.

" mas " Nanda menarik tangan Alvaro yang satunya berharap Alvaro menjelaskan apa yang di katakan Clarisa tadi tidak lah benar.

" sudah lah, mas tak ingin berdebat pagi pagi " ucap Alvaro yang malah menghempaskan tangan Nanda tepat di hadapan Clarisa.

" dan cepat siapkan sarapan untuk kami karena kami akan pergi ke kantor " ucap Clarisa semakin menjadi.

Nanda pun mulai menyiapkan sarapan untuk Alvaro dan setelah itu dirinya pun duduk di samping Alvaro dengankan Clarisa di sisi yang lain.

" Al.. Aku belum " ucap Clarisa manja sambil mengusap betis Alvaro menggunakan kakinya yang tentu saja membuat Alvaro menatap ke arah Clarisa yang malah tersenyum tanpa rasa bersalah.

" nan, siapkan juga untuk Clarisa " ucap Alvaro setelah itu langsung menyuapkan sarapan yang sesuai dengan selera Alvaro.

" tapi mas, Clarisa punya tangan dan kaki dan juga Nanda bukan pembantu yang harus menyiapkan apa yang Clarisa inginkan " ucap Nanda yang malah mendapat tatapan tajam dari Alvaro.

" apa susahnya sih menyiapkan sarapan satu lagi untuk Clarisa toh kamu hanya mengerjakan pekerjaan rumah yang pasti tidak terlalu capek " ucap Alvaro.

" tapi mas !!" Nanda yang baru saja akan membuka suaranya kembali terdiam mendapat tatapan tak bersahabat dari Alvaro.

" mulai saat ini kamu harus memperlakukan Clarisa dengan sangat baik agar Clarisa betah tinggal di rumah ini " ucap Alvaro tanpa rasa bersalah.

" tapi mas, Clarisa sudah besar dan sudah dewasa jadi dia bisa melakukan semuanya sendiri " ucap Nanda yang merasa jika permintaan suaminya itu terlalu berlebihan.

" apa mungkin hubungan kalian lebih dari sekedar sahabat ? "

" tentu saja, bahkan aku jauh lebih dulu mengenal Alvaro dari pada kamu yang hanya baru mengenal Alvaro satu tahun lebih "

" SUDAH CUKUPPP " bentak Alvaro yang merasa tak tenang di meja makan.

" Clarisa yang tak tau diri, sudah tinggal di rumah orang tapi seolah dirinya si pemilik rumah " ucap Nanda yang tak ingin di injak injak oleh Clarisa.

" baiklah aku minta maaf nan " ucap Clarisa yang melihat tatapan Alvaro yang begitu tajam padanya.

" harusnya aku tau diri dimana aku berada saat ini, atau mungkin kamu memang tak ingin aku tinggal di sini ?" tanya Clarisa menebar racun di pikiran Alvaro.

" Al, lebih baik aku " belum selesai Clarisa berbicara Alvaro sudah menggenggam tangan Clarisa dan itu terlihat jelas di mata Nanda.

" kamu ingat yang mas ucapkan semalam !! "

" kamu harus bisa membuat Clarisa nyaman di rumah ini dan itu mutlak kamu lakukan "

" jangan membuat mas kehilangan kesabaran dan membuat kamu menyesal nantinya "

" Al, ada apa ini ? Dan kenapa Clarisa ada di rumah kalian ?"

✍️✍️✍️ siapa kira kira yang datang ke rumah Alvaro dan Nanda ? Apa mungkin dia orang yang akan membela Nanda atau malah memperburuk keadaan Nanda di rumah ini ??

Pantengin terus ya ceritanya biar R-kha lebih semangat lagi update nya

Jangan lupa like dan tinggalkan jejak biar R-kha lebih semangat lagi update nya

Love you moreee 😘😘😘

✍️✍️✍️

"

Terpopuler

Comments

Ony Syahroni

Ony Syahroni

clarissa ular pengganggu. rumah tangga orang.

2023-09-21

1

lihat semua
Episodes
1 Kejutan pahit...
2 Tak Tega..
3 Ingkar...
4 Semakin Menjadi
5 Sekilas kisah tentang masa lalu
6 Meminta Lebih....
7 Luka Yang Tak Berdarah
8 Jerat Clarisa
9 Tak seperti yang terlihat
10 Mimpi yang menjadi nyata...
11 AKU TERIMA...
12 Di sangka Menang tak taunya kalah....
13 Bangkit seolah tak terjadi apapun
14 Mengawasi dari jauh...
15 Di pertemukan Takdir
16 Pertemuan Wildan dan Alvaro
17 Misi Kejutan
18 Shock Terapi untuk Alvaro
19 Face to face
20 Memutar balikan fakta
21 Iblis berwujud wanita
22 Kegilaan Alvaro
23 Jaga kesucian ku Tuhan
24 Posesif
25 Tempat Bersandar
26 Mulai bergerak
27 Pengkhianat yang di khianati
28 Pembalasan pedih
29 Surat cerai...
30 Tabir Yang Terbuka
31 Yakin
32 Kartu As menggulingkan Alvaro
33 Rahasia yang terbongkar
34 Belang yang Terbongkar
35 Dua Cincin
36 Tak tega vs Naif
37 Merendahkan diri demi kembali
38 Ketegasan Nanda
39 Di ikuti
40 Mempermalukan vs keberanian Nanda
41 Gerakan Pertama Nanda
42 Penyebab kejahatan Alexander
43 Pertemuan Nanda dan pak Alexander
44 Hamil ??
45 Kehilangan
46 Karma di bayar lunas...
47 Berdamai
48 Harga diri vs kebutuhan hidup
49 Jaga jarak demi kehormatan diri
50 Posisi untuk Alvaro
51 Buah jatuh tak jauh dari pohonnya...
52 Pertemuan yang mengejutkan
53 Misi Anton dan Yuna
54 Hampir Berhasil
55 Tak tau diri
56 Drama Camelia
57 Khayalan Wildan
58 Tertipu..
59 Mantan oh mantan
60 Dia hanya masa lalu
61 Tabur Tuai
62 Musuh dalam selimut
63 Mencari Anton
64 Menyerang...
65 Gerakan pak Wijaya dan alvaro
66 Mencuri waktu
67 kedatangan Andini
68 Ketegasan Wildan
69 O O kamu ketahuan ...
70 Memaksa...
71 Egois vs Berpikir Jernih
72 Kejutan Untuk Damian
73 Meyakinkan Nanda
74 Harta vs kebebasan
75 Kejutan lain
76 Tak bisa menghindar
77 Penyesalan Di Ujung Kehidupan
78 Rapuh tapi berusaha kuat...
79 Sama Gilanya
80 Tebakan Anton
81 Malam Kelam Yuna
82 Mimpi Itu Lagi
83 Tak ingin berbagi
84 Akhirnya Terbongkar juga
85 Lepas dari mulut buaya masuk mulut harimau
86 Di kerjai Anton dan mincy
87 Meyakinkan Yuna..
88 Usilll
89 Rejeki jangan di tolak
90 Pertemuan Yuna dan Bu Diandra
91 Akhir Sebuah Penantian
92 Sah Yang Begitu Dinanti
93 Penantian Wildan vs perjuangan Anton
94 Sarapan ala Pengantin Baru
95 Harapan...
96 Ini....
97 Cincin di kotak usang
98 Takut di istimewakan...
99 Gejolak jiwa Muda
100 Hampir saja
101 Mau ya...
102 Bodyguard...
103 Akhir Bahagia
104 ( Bonus chapter ) cemburu ...
105 Promo Novel Baru R-kha
106 Promo Novel Baru R-kha
107 Promo Novel Baru R-kha
108 Promo Novel Baru R-kha ( Cinta Rahayu )
109 Promo Novel Baru R-kha ( Asa Di Tengah Badai )
110 Promo Novel baru R-kha ( Finding Daddy )
111 Promo novel baru R-kha Mawar Berduri
112 Promo Novel Baru Dimadu Selepas Akad
113 Promo Novel Baru Cinta Diujung Senja
114 Promo Novel Baru Jangan Pisahkan Aku Dan Anakku
Episodes

Updated 114 Episodes

1
Kejutan pahit...
2
Tak Tega..
3
Ingkar...
4
Semakin Menjadi
5
Sekilas kisah tentang masa lalu
6
Meminta Lebih....
7
Luka Yang Tak Berdarah
8
Jerat Clarisa
9
Tak seperti yang terlihat
10
Mimpi yang menjadi nyata...
11
AKU TERIMA...
12
Di sangka Menang tak taunya kalah....
13
Bangkit seolah tak terjadi apapun
14
Mengawasi dari jauh...
15
Di pertemukan Takdir
16
Pertemuan Wildan dan Alvaro
17
Misi Kejutan
18
Shock Terapi untuk Alvaro
19
Face to face
20
Memutar balikan fakta
21
Iblis berwujud wanita
22
Kegilaan Alvaro
23
Jaga kesucian ku Tuhan
24
Posesif
25
Tempat Bersandar
26
Mulai bergerak
27
Pengkhianat yang di khianati
28
Pembalasan pedih
29
Surat cerai...
30
Tabir Yang Terbuka
31
Yakin
32
Kartu As menggulingkan Alvaro
33
Rahasia yang terbongkar
34
Belang yang Terbongkar
35
Dua Cincin
36
Tak tega vs Naif
37
Merendahkan diri demi kembali
38
Ketegasan Nanda
39
Di ikuti
40
Mempermalukan vs keberanian Nanda
41
Gerakan Pertama Nanda
42
Penyebab kejahatan Alexander
43
Pertemuan Nanda dan pak Alexander
44
Hamil ??
45
Kehilangan
46
Karma di bayar lunas...
47
Berdamai
48
Harga diri vs kebutuhan hidup
49
Jaga jarak demi kehormatan diri
50
Posisi untuk Alvaro
51
Buah jatuh tak jauh dari pohonnya...
52
Pertemuan yang mengejutkan
53
Misi Anton dan Yuna
54
Hampir Berhasil
55
Tak tau diri
56
Drama Camelia
57
Khayalan Wildan
58
Tertipu..
59
Mantan oh mantan
60
Dia hanya masa lalu
61
Tabur Tuai
62
Musuh dalam selimut
63
Mencari Anton
64
Menyerang...
65
Gerakan pak Wijaya dan alvaro
66
Mencuri waktu
67
kedatangan Andini
68
Ketegasan Wildan
69
O O kamu ketahuan ...
70
Memaksa...
71
Egois vs Berpikir Jernih
72
Kejutan Untuk Damian
73
Meyakinkan Nanda
74
Harta vs kebebasan
75
Kejutan lain
76
Tak bisa menghindar
77
Penyesalan Di Ujung Kehidupan
78
Rapuh tapi berusaha kuat...
79
Sama Gilanya
80
Tebakan Anton
81
Malam Kelam Yuna
82
Mimpi Itu Lagi
83
Tak ingin berbagi
84
Akhirnya Terbongkar juga
85
Lepas dari mulut buaya masuk mulut harimau
86
Di kerjai Anton dan mincy
87
Meyakinkan Yuna..
88
Usilll
89
Rejeki jangan di tolak
90
Pertemuan Yuna dan Bu Diandra
91
Akhir Sebuah Penantian
92
Sah Yang Begitu Dinanti
93
Penantian Wildan vs perjuangan Anton
94
Sarapan ala Pengantin Baru
95
Harapan...
96
Ini....
97
Cincin di kotak usang
98
Takut di istimewakan...
99
Gejolak jiwa Muda
100
Hampir saja
101
Mau ya...
102
Bodyguard...
103
Akhir Bahagia
104
( Bonus chapter ) cemburu ...
105
Promo Novel Baru R-kha
106
Promo Novel Baru R-kha
107
Promo Novel Baru R-kha
108
Promo Novel Baru R-kha ( Cinta Rahayu )
109
Promo Novel Baru R-kha ( Asa Di Tengah Badai )
110
Promo Novel baru R-kha ( Finding Daddy )
111
Promo novel baru R-kha Mawar Berduri
112
Promo Novel Baru Dimadu Selepas Akad
113
Promo Novel Baru Cinta Diujung Senja
114
Promo Novel Baru Jangan Pisahkan Aku Dan Anakku

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!