Mentari

Mentari

Bab 1 Mentari

Seiring berjalannya waktu Mentari tumbuh menjadi gadis dingin dan pendiam. Tak pernah ada senyuman di balik bibirnya selama beberapa tahun terakhir ini.

Kebisuannya membuat semua orang selalu mengatainya bisu dan aneh.

Bahkan setiap di tanya Mentari akan selalu bungkam tak pernah mau bicara. Mentari akan berbicara lewat catatan yang selalu Mentari bawa. Namun Mentari akan menjadi sosok hangat hanya pada Shofi dan Fatih saja terutama pada Alana.

Aura kecantikannya terpancar hebat membuat kau Adam terhipnotis oleh tatapan teduh Mentari. Namun siapa sangka tak ada yang berani mendekati Mentari karena di balik tatapan teduh itu menyimpan tatapan yang tajam menghunus ke setiap persendian.

Keadaan yang membuat Mentari tumbuh seperti itu. Kasih sayang yang Shofi dan Fatih berikan tak membuat Mentari bisa dengan mudah menerima orang baru di hidupnya sangat sulit hingga Mentari memilih menutup semuanya.

Apalagi semenjak Richard selalu menjadi musuh baginya dari kecil hingga beranjak dewasa selalu menatap sinis akan ketidak sukaan.

Namun bagi Mentari Shofi dan Fatih segalanya Mentari tak mau membuat Shofi dan Fatih kecewa hingga di sana Mentari selalu berusaha membuat bangga Fatih dan Shofi.

Di dunia Mentari hanya ada kata belajar dan belajar, sukses membanggakan kedua orang tua angkat dan keluarganya di Indonesia.

Apalagi Mentari harus kembali ke Indonesia karena panggilan yang mengharuskan Mentari kembali pada negara di mana ia dilahirkan. Karena ada tanggung jawab besar yang menunggu Mentari di sana.

Tapi bukan itu yang menjadi keganjalan hati Mentari akan tetapi tatapan permusuhan yang selalu terpancar jelas di mata Richard seolah Richard membenci Mentari tanpa sebab.

Apa salah Mentari hingga membuat Richard seperti itu. Kadang Mentari selalu bingung apa salahnya kenapa Richard selalu menatapnya seperti musuh. Padahal Mentari tak pernah berbuat salah sedikit pun apalagi bicara dengan Richard karena setiap bertemu Richard selalu menatapnya tajam hingga membuat Mentari bungkam.

Kadang Mentari ingin menangis kenapa Richard seolah membencinya bahkan sikap Richard berbeda balik dengan Alana.

Richard selalu lembut dan penuh kelembutan setiap bicara atau memperlakukan Alana.

Entahlah, itu selalu menjadi teka teki bagi Mentari yang tak bisa memecahkannya.

Sikap Richard dan Richo benar-benar berbeda.

Richo yang hangat dan humoris membuat Mentari nyaman berada di dekat Richo bahkan Richo satu-satunya orang yang selalu memperlakukan dirinya dengan baik.

Walau Mentari tahu Richo sangat dingin sekali pada Alana. Entahlah kenapa sikap kedua kakak beradik itu benar-benar bertolak belakang.

Richo yang hangat pada Mentari dan dingin pada Alana. Sedang Richard menatap permusuhan Mentari sedang pada Alana Richard selalu menatapnya hangat.

Sungguh Mentari tak mengerti akan hal itu kenapa bisa dia berada di posisi yang sangat membingungkan.

Alana Galianna Al-biru, putri pertama Fatih dan Shofi.

Alana lahir ketika Mentari sudah empat bulan tinggal di Jerman.

Gadis mungil penuh keceriaan telah tumbuh menjadi seorang remaja yang sangat cantik dan anggun. Lahirnya Alana tak membuat kasih sayang Shofi dan Fatih berkurang. Shofi dan Fatih selalu memperlakukan keduanya sama. Hingga tak ada rasa iri atau dengki di hati Mentari ataupun Alana.

Apalagi Alana belum tahu jika Mentari bukan kakak kandungnya. Shofi dan Fatih menutup rapat akan hal itu bahkan menyuruh semua orang menutup rapat kenyataan bahwa Mentari bukan kakak kandung Alana melainkan kakak sepupunya. Alana pun sangat menyayangi Mentari bahkan sangat manja pada Mentari.

Namun semuanya berubah saat itu saat dimana beberapa hari sebelum kepulangan Mentari ke Indonesia.

Entah apa yang terjadi Mentari tak mengerti namun Mentari tak bisa meminta penjelasan di saat Alana menatapnya dingin.

Tak ada tatapan sayang dan cinta hanya ada tatapan luka dan kecewa. Entah apa yang terjadi Mentari tak tahu.

Masih terbayang di ingatan Mentari bagaimana tatapan itu menghunus jantungnya membuat Mentari sesak.

Bagaimana mungkin Mentari pergi meninggalkan luka di hati adik tersayangnya.

Tatapan itu masih menjadi tanda tanya bagi Mentari sampai saat ini. Bahkan di hari itu pula Richard semakin membuat Mentari ingin menangis Mentari ingin berteriak.

Kenapa?

Apa salahnya?

Apa?

Apa?

Apa salahnya hingga membuat kedua orang yang sangat Mentari cintai menatapnya penuh kebencian.

Mentari hanya bisa diam dengan kebisuan sulit mengungkapkannya dengan sebuah kata.

Hatinya terlalu sakit dan terluka, terluka yang tak mengerti apa sebabnya.

Siapakah yang bisa menjelaskan akan luka itu kenapa semua orang seolah membenci kehadiran Mentari.

"Kakak hati-hati di jalan, kalau sudah sampai hubungi mommy segera!"

Ucap Shofi memeluk erat putri sulungnya dengan linangan air mata.

Shofi menatap Mentari selalu sama, penuh kasih sayang dan cinta.

Mentari tak bisa menahan air mata yang sendari tadi ia tahan ternyata tumpah juga ketika di hadapan Shofi. Sungguh Mentari tak bisa menyembunyikan apapun pada Shofi karena Shofi tahu semuanya tanpa ia katakan.

Shofi segalanya bagi Mentari dan kini tiba saatnya dia harus pergi meninggalkan sang mommy dan sang Daddy.

Sesaat Mentari menatap sendu pada adiknya yang malah membuang muka seolah tak mau melihat dirinya.

"Mommy jaga kesehatan ya, jangan lupa minum obat. Kakak janji kakak akan berkunjung bila ada waktu senggang!"

Fatih mengelus putri sulungnya dengan penuh kasih sayang.

Cup ...

Kecupan lembut Fatih berikan di kening Mentari membuat Mentari pasti merindukan hal ini.

"Dad!"

"Jaga diri baik-baik, bila ada kesempatan Daddy pasti berkunjung!"

Mentari memeluk erat Fatih seolah ini adalah perpisahan terakhir bagi mereka.

"Sayang!"

Alana hanya diam saja dengan wajah datarnya. Hati Mentari berdenyut nyeri melihat adik kesayangannya menjadi dingin seperti itu.

Panggilan itu memang Mentari sematkan buat Alana. Tak ada senyuman di bibir mungil Alana bahkan Alana seolah menginginkan ia pergi.

Kenapa dengan kamu sayang, mana senyumannya tolong jangan siksa kakak dengan kebisuan mu. Apa salah kakak kenapa kamu berubah!

Jerit batin Mentari pilu, Mentari hanya bisa memeluk erat Alana yang tak memberikan pelukan balik.

Biasanya Alana orang yang paling merengek jika Mentari pergi. Bahkan jika Mentari ke mana-mana Alana harus ikut mereka seperti tak bisa di pisahkan. Ada Mentari maka pasti ada Alana. Ada Alana maka pasti ada Mentari itulah mereka dulu.

"Sayang!"

"Kakak!"

Cegah Shofi menahan lengan Mentari yang akan mengejar Alana yang berlari meninggalkan bandara.

"Mom!"

"Biarkan, mungkin Alana butuh waktu. Alana tak terima kakak pergi!"

Mentari begitu miris Shofi dan Fatih tak tahu apa yang terjadi pada mereka.

"Cih!"

Tatapan elang menghunus tajam dengan rahang mengeras. Entah masalahnya apa kenapa Richard begitu membenci Mentari.

Richard berlalu begitu saja memilih mengejar Alana yang pergi dari pada melihat drama yang membosankan.

Lagi-lagi hati Mentari di buat sakit dengan semuanya.

Bersambung ...

Jangan lupa Like, Hadiah, komen dan Vote Terimakasih ...

Saksikan kisah Mentari di Bab Novel selanjutnya!!!!!!

Penasaran!!!

Jangan lupa tinggalkan komentar???

Episodes
1 Bab 1 Mentari
2 Bab 2 Di benci tanpa sebab!
3 Bab 3 Unik
4 Bab 4 Diam
5 Bab 5 Pindah
6 Bab 6 Sekertaris baru
7 Bab 7 Orang unik
8 Bab 8 Belum siap
9 Bab 9 Sedikit masalah
10 Bab 10 Penangkapan
11 Bab 11 Tak mungkin dia!
12 Bab 12 Hidup dari tiga darah
13 Bab 13 Tak enak hati
14 Bab 14 Kunjungan dadakan
15 Bab 15 Hati yang kosong
16 Bab 16 Tiba-tiba sesak!
17 Bab 17 Kecurigaan Mentari
18 Bab 18 Pertemuan tak menyenangkan
19 Bab 19 Ketahuan
20 Bab 20 Keputusan Mentari
21 Bab 21 Kecewa
22 Bab 22 Kegilaan Richo
23 Bab 23 Kesalahpahaman
24 Bab 24 Tertekan
25 Bab 25 Cemburu
26 Bab 26 Di kurung
27 Bab 27 Keputusan Richard
28 Bab 28 Kekecewaan
29 Bab 29 Tak ada yang mengerti
30 Bab 30 Ye ...
31 Bab 31 Malam patah hati
32 Bab 32 Hancur
33 Bab 33 Keputusan
34 Bab 34 Hancurnya hati seorang ibu
35 Bab 35 Benci
36 Bab 36 Egois
37 Bab 37 Jatuh sakit
38 Bab 38 Merawat
39 Bab 39 Di terima dengan tangan terbuka
40 Bab 40. Alasan lain
41 Bab 41 Sudah di putuskan
42 Bab 42 Memeluk luka
43 Bab 43 Latihan Akting
44 Bab 44 Hari yang cerah
45 Bab 45 Boneka beruang
46 Bab 46 Bergerak dalam diam
47 Bab 47 Salah tingkah
48 Bab 48 Egois
49 Bab 49 Perusak suasana
50 Bab 50 Istri pengalihan
51 Bab 51 Fitting baju
52 Bab 52 Kedatangan Angel
53 Bab 53 Sisi lain Mentari
54 Bab 54 Kekesalan Richard
55 Bab 55 Memalukan
56 Bab 56 Kedatangan Aurora
57 Bab 57 Perdebatan kecil
58 Bab 58 Godaan Alana
59 Bab 59 Kehangatan keluarga
60 Bab 60 Hari-H
61 Bab 61 Tak sengaja di ungkapkan
62 Bab 62 Masih tersenyum di balik rasa sakit
63 Bab 63 Hamil
64 Bab 64 Penjelasan dan ungkapan hati Mentari
65 Bab 65 (Jangan) benci aku
66 Bab 66 Proyek baru
67 Bab 67 Keputusan Mentari
68 Bab 68 Pertemuan
69 Bab 69 Dua minggu
70 Bab 70 Luka Mentari
71 Bab 71 Operasi
72 Bab 72 Kekhawatiran keluarga
73 Bab 73 Penyesalan
74 Bab 74 Alasan yang terungkap
75 Bab 75 Rasa yang tak bisa di ungkapkan
76 Bab 76 Sebuah pilihan
77 Bab 77 Tak akan menyerah
78 Bab 78 Penyesalan
79 Bab 79 Sadar
80 Bab 80 Dimana kak Richard?
81 Bab 81 Penyesalan
82 Bab 82 Menyakitkan
83 Bab 83 Aku membenci mu
84 Bab 84 Bercerita
85 Bab 85 Rencana Semi
86 Bab 86 Kekonyolan Semi
87 Bab 87 Aku akan menjaga mu
88 Bab 88 Si keras kepala
89 Bab 89 Hanya diam
90 Bab 90 Cerita bi Narsih
91 Bab 91 Sebuah Drama
92 Bab 92 Kembali ke rumah
93 Bab 93 Perubahan Mentari
94 Bab 94 Ingin memperbaiki tapi sulit
95 Bab 95 Pingsan
96 Bab 96 Ya elah, pingsan lagi!
97 Bab 97 Meminta saran
98 Bab 98 Satu kamar walau tak satu ranjang
99 Bab 99 Diam
100 Bab 100 Pengecut
101 Bab 101 Ungkapan Richard
102 Bab 102 Bagaimana mungkin!
103 Bab 103 Sakit
104 Bab 104 Memaafkan
105 Bab 105 Hubungan yang mulai membaik
106 Bab 106 Merajut Asa
107 Bab 107 Menyampaikan Rindu
108 Bab 108 Tak tahu caranya?
109 Bab 109 Drama surga dunia
110 Bab 110 Jahat
111 Bab 111 Kembali akur
112 Bab 112 Cemburu
113 Sekedar informasi
114 Bab 113 Pergi sana--
115 Bab 114 To you who I love!
116 Bab 115 Satu!
117 Bab 116 Sisi romantis
118 Bab 117 Al pikir Daddy akan marah.
119 Bab 118 Ketakutan Mentari
120 Bab 119 Jatuh sakit
121 Bab 120 Aku hamil!
122 Bab121 Mimpi yang terwujud
123 Maaf
124 Bab 122 Kangen
125 Bab 123 Senja Evelyn Anggara
126 Bab 124 Extra part (Egois)
127 Bab 125 Ektra part (Mengerti sendiri)
128 Bab 126 Extra prat (Tentang Alex)
129 Bab 127 Ektra part (Tentu!)
130 Bab 128 Extra prat (Lepaskan aku)
131 Bab 129 Extra prat (Kenyataan)
132 Bab 130 Extra prat (Penyesalan)
133 Bab 131 Konflik (Tak perlu drama lagi)
134 Ungkapan Author
Episodes

Updated 134 Episodes

1
Bab 1 Mentari
2
Bab 2 Di benci tanpa sebab!
3
Bab 3 Unik
4
Bab 4 Diam
5
Bab 5 Pindah
6
Bab 6 Sekertaris baru
7
Bab 7 Orang unik
8
Bab 8 Belum siap
9
Bab 9 Sedikit masalah
10
Bab 10 Penangkapan
11
Bab 11 Tak mungkin dia!
12
Bab 12 Hidup dari tiga darah
13
Bab 13 Tak enak hati
14
Bab 14 Kunjungan dadakan
15
Bab 15 Hati yang kosong
16
Bab 16 Tiba-tiba sesak!
17
Bab 17 Kecurigaan Mentari
18
Bab 18 Pertemuan tak menyenangkan
19
Bab 19 Ketahuan
20
Bab 20 Keputusan Mentari
21
Bab 21 Kecewa
22
Bab 22 Kegilaan Richo
23
Bab 23 Kesalahpahaman
24
Bab 24 Tertekan
25
Bab 25 Cemburu
26
Bab 26 Di kurung
27
Bab 27 Keputusan Richard
28
Bab 28 Kekecewaan
29
Bab 29 Tak ada yang mengerti
30
Bab 30 Ye ...
31
Bab 31 Malam patah hati
32
Bab 32 Hancur
33
Bab 33 Keputusan
34
Bab 34 Hancurnya hati seorang ibu
35
Bab 35 Benci
36
Bab 36 Egois
37
Bab 37 Jatuh sakit
38
Bab 38 Merawat
39
Bab 39 Di terima dengan tangan terbuka
40
Bab 40. Alasan lain
41
Bab 41 Sudah di putuskan
42
Bab 42 Memeluk luka
43
Bab 43 Latihan Akting
44
Bab 44 Hari yang cerah
45
Bab 45 Boneka beruang
46
Bab 46 Bergerak dalam diam
47
Bab 47 Salah tingkah
48
Bab 48 Egois
49
Bab 49 Perusak suasana
50
Bab 50 Istri pengalihan
51
Bab 51 Fitting baju
52
Bab 52 Kedatangan Angel
53
Bab 53 Sisi lain Mentari
54
Bab 54 Kekesalan Richard
55
Bab 55 Memalukan
56
Bab 56 Kedatangan Aurora
57
Bab 57 Perdebatan kecil
58
Bab 58 Godaan Alana
59
Bab 59 Kehangatan keluarga
60
Bab 60 Hari-H
61
Bab 61 Tak sengaja di ungkapkan
62
Bab 62 Masih tersenyum di balik rasa sakit
63
Bab 63 Hamil
64
Bab 64 Penjelasan dan ungkapan hati Mentari
65
Bab 65 (Jangan) benci aku
66
Bab 66 Proyek baru
67
Bab 67 Keputusan Mentari
68
Bab 68 Pertemuan
69
Bab 69 Dua minggu
70
Bab 70 Luka Mentari
71
Bab 71 Operasi
72
Bab 72 Kekhawatiran keluarga
73
Bab 73 Penyesalan
74
Bab 74 Alasan yang terungkap
75
Bab 75 Rasa yang tak bisa di ungkapkan
76
Bab 76 Sebuah pilihan
77
Bab 77 Tak akan menyerah
78
Bab 78 Penyesalan
79
Bab 79 Sadar
80
Bab 80 Dimana kak Richard?
81
Bab 81 Penyesalan
82
Bab 82 Menyakitkan
83
Bab 83 Aku membenci mu
84
Bab 84 Bercerita
85
Bab 85 Rencana Semi
86
Bab 86 Kekonyolan Semi
87
Bab 87 Aku akan menjaga mu
88
Bab 88 Si keras kepala
89
Bab 89 Hanya diam
90
Bab 90 Cerita bi Narsih
91
Bab 91 Sebuah Drama
92
Bab 92 Kembali ke rumah
93
Bab 93 Perubahan Mentari
94
Bab 94 Ingin memperbaiki tapi sulit
95
Bab 95 Pingsan
96
Bab 96 Ya elah, pingsan lagi!
97
Bab 97 Meminta saran
98
Bab 98 Satu kamar walau tak satu ranjang
99
Bab 99 Diam
100
Bab 100 Pengecut
101
Bab 101 Ungkapan Richard
102
Bab 102 Bagaimana mungkin!
103
Bab 103 Sakit
104
Bab 104 Memaafkan
105
Bab 105 Hubungan yang mulai membaik
106
Bab 106 Merajut Asa
107
Bab 107 Menyampaikan Rindu
108
Bab 108 Tak tahu caranya?
109
Bab 109 Drama surga dunia
110
Bab 110 Jahat
111
Bab 111 Kembali akur
112
Bab 112 Cemburu
113
Sekedar informasi
114
Bab 113 Pergi sana--
115
Bab 114 To you who I love!
116
Bab 115 Satu!
117
Bab 116 Sisi romantis
118
Bab 117 Al pikir Daddy akan marah.
119
Bab 118 Ketakutan Mentari
120
Bab 119 Jatuh sakit
121
Bab 120 Aku hamil!
122
Bab121 Mimpi yang terwujud
123
Maaf
124
Bab 122 Kangen
125
Bab 123 Senja Evelyn Anggara
126
Bab 124 Extra part (Egois)
127
Bab 125 Ektra part (Mengerti sendiri)
128
Bab 126 Extra prat (Tentang Alex)
129
Bab 127 Ektra part (Tentu!)
130
Bab 128 Extra prat (Lepaskan aku)
131
Bab 129 Extra prat (Kenyataan)
132
Bab 130 Extra prat (Penyesalan)
133
Bab 131 Konflik (Tak perlu drama lagi)
134
Ungkapan Author

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!