Bab 20 Keputusan Mentari

Adelia sendari tadi menautkan jari-jari dengan kepala yang terus menunduk.

Mentari sangat kesal karena Adelia terus saja diam. Entah sampai kapan Mentari harus menunggu Adelia angkat bicara.

Mentari memang meminta Aksara untuk pulang dan menahan Adelia untuk menjelaskan semuanya.

Grep ...

Mentari memegang lengan Adelia yang nampak dingin. Seperti ini salah satu ciri Adelia sedang gugup.

"Katakan?"

Ucap Mentari ingin mendengar penjelasan Adelia kenapa selama ini bohong padanya. Bahkan akting mereka sangatlah sempurna, teringat jelas ketika mereka tanpa sengaja makan bareng di kantor.

"Maaf nona!"

"Sendari tadi kau minta maaf, anggap saja aku bukan atasan mu. Aku teman mu maka ceritakan semuanya?"

Adelia dengan ragu mengangkat kepalanya menatap manik Mentari yang selalu dingin. Wajah ini tanpa ekspresi apapun membuat Adelia tak tahu apa Mentari marah atau tidak.

"Tadi saya hanya khawatir tentang nona, jadi memanggil mas Aksara!"

"Tidak, aku tidak sedang membahas itu, aku ingin tahu kenapa kau berbohong dan sejak kapan hubungan kalian?"

"Semua tentang saya semuanya benar, kami menjalin hubungan sudah dua tahun. Awal pertemuan kami ketika saya magang di kantornya!"

"Wow, jadi selama ini kalian menyembunyikan hubungan kalian dari Tante, kenapa? Bukankah kamu sudah tahu jika Tante Queen menginginkan Aksara menikah!"

"Waktu itu, itu kali pertama saya bertemu bunda mas Aksara!"

"Serius?"

"Selama hubungan saya takut ketika mas Aksara meminta saya bertemu kedua orang tuanya. Saya malu dan tak berani k--"

"Karena aku hanya anak panti asuhan!"

Adelia menunduk karena tebakan Mentari benar. Adelia memang insecure dengan status mereka di mana Adelia hanya seorang anak panti, bahkan Adelia sendiri tak tahu siapa kedua orang tuanya. Sedang Aksara putra dari keluarga pengusaha yang terkenal.

Apa kata orang nanti, menganggap Adelia hanya hidup menumpang. Untuk itu, selama ini Adelia belum siap bertemu kedua orang tua Aksara karena takut kedua orang tua Aksara tak menerima dirinya.

"Adelia dengarkan saya baik-baik, keluarga Al-biru tak memandang status pada siapapun. Saya yakin Tante Queen dan om Farhan pasti menerima kamu. Apa kamu mencintai Aksara?"

"Saya mencintai nya, tapi saya takut membuat dia malu!"

"Baiklah, kita beralih pembicaraan saja!"

Putus Mentari, seperti Adelia orang pertama yang membuat Mentari banyak bicara selain dari keluarganya. Jika begitu berarti Mentari merasa nyaman.

"Apa Aksara yang meminta kamu bekerja dengan saya?"

"Ya, dia meminta saya menjaga nona. Awalnya saya penasaran dengan sosok gadis cantik yang sering mas Aksara ceritakan!"

Huh ...

Mentari menghela nafas berat, seperti nya selama ini Mentari telah salah sangka. Trauma yang Mentari alami membuatnya selalu merasa jika semua orang tak menyukainya.

Mentari tak tahu apa ia senang atau tidak dengan sikap Aksara. Namun, bagi Mentari Aksara terlalu berlebihan mengkhawatirkan ia seperti itu.

Bagaimana Mentari bisa bebas jika setiap gerakannya selalu di pantau.

Mentari hanya ingin merasakan kehidupan berbaur dengan orang lain tanpa memandang ia jijik.

"Hubungan kalian apa akan berlanjut atau tidak?"

"Maksud nona apa?"

"Seperti nya Tante Queen ingin menjodohkan Aksara!"

Deg ...

Adelia meremas bajunya kuat dengan perasaan tak menentu. Ia bingung harus berbuat apa demi hubungannya.

Adelia sangat mencintai Aksara tapi, apa kedua orang tua Aksara benar-benar akan menerima statusnya.

"Apa kamu rela jika Aksara bersanding dengan orang lain?"

"Kamu tahu, kehilangan orang yang kita cintai itu sangat menyakitkan lebih menyakitkan lagi ketika dia balik membenci kita!"

Adelia menatap Mentari berani, terlihat jelas jika Mentari menyimpan banyak luka namun luka apa sungguh Adelia sangat penasaran.

Apa luka itu berkaitan dengan tuan Richard Anggara atau tidak Adelia tak berani menebak.

Untung saja Adelia tak menceritakan kejadiannya pada Aksara karena Adelia yakin Aksara tak akan tinggal diam.

Aksara memang tak terlalu menceritakan bagaimana kehidupan Mentari dan siapa kedua orang tua Mentari sebenarnya. Aksara hanya cerita dia sangat menyayangi gadis kecilnya itu saja.

"Sudah lah, ayo kita istirahat. Besok kita harus bekerja!"

Mentari beranjak dari duduknya membawa Adelia ke kamarnya.

Mentari meminta Adelia berganti pakaian dengan piyama tidurnya.

Adelia merasa canggung, namun Mentari welcome saja.

Bahkan sikap Mentari berubah jadi biasa lagi seperti yang Adelia kenal. Seolah sosok hangat tadi telah hilang entah kemana.

Adelia benar-benar penasaran apa yang di alami Mentari kenapa sulit sekali di tebak. Hatinya terlalu dingin dan tertutup seolah tak mengizinkan siapapun masuk dalam kehidupannya.

Mereka berdua tidur saling membelakangi dengan pikiran masing-masing.

.

.

Stephen terkejut ketika mendapati Adelia bersama Mentari. Namun, rasa terkejut itu Stephen tahan karena tak mau membuat Mentari marah.

Stephen menjalankan mobilnya menuju kantor.

Mentari dan Adelia saling diam membuat Stephen merasa heran. Apalagi Stephen penasaran kenapa kemarin Mentari pulang lebih awal bahkan tak kekantor lagi setelah pertemuan.

Sejatinya Mentari gadis yang hangat namun kehangatan itu hanya di dalam sangat dalam hingga sulit orang lain merasakannya.

Yang Mentari tunjukan hanya sikap dingin dan kaku, tak ada yang berubah dari Mentari.

Bahkan sikap pada Adelia pun kembali dingin seperti mereka kali bertemu.

Tak masalah bagi Adelia karena Adelia sedikit mengerti apa yang Mentari rasakan.

Bahkan mereka melakukan pekerjaan mereka dengan profesional seolah tak ada kejadian tadi malam di antara mereka.

Mentari diam sejenak sambil memutar-mutar balpoin nya.

Seperti nya Mentari harus bertanya langsung pada Richard apa yang di maksud dari ucapannya kemaren. Mentari masih belum mengerti.

Tak ada kesalahan sekecil apapun yang Mentari lakukan untuk menyakiti Alana. Lantas kenapa Richard bisa mengatakan hal itu. Pasti ada sesuatu yang Mentari tak tahu dan Mentari harus mencari tahunya.

Sebentar lagi kelulusan Alana, Mentari masih menimbang-nimbang apa ia datang atau tidak ke acara kelulusan Alana.

Seperti nya Mentari harus datang dan ia harus menanyakan langsung pada adiknya itu.

Sudah Mentari putuskan ia akan datang dan mencari tahu semuanya.

Sebelum pergi seperti nya Mentari harus menyelesaikan pekerjaan supaya bisa beberapa hari tinggal di Jerman. Apalagi Mentari sangat merindukan Shofi dan Fatih.

Mentari akan memberi kejutan pada adiknya, berharap Alana masih adiknya yang dulu.

Banyak kenangan manis di antara mereka, sungguh Mentari merindukan hal itu. Momen yang tak pernah bisa Mentari lupakan.

Alana gadis yang sedikit tomboy namun sikapnya tak mencerminkan perilaku nya. Biasanya gadis tomboy cendrung pendiam dan galak. Tapi sikap itu tak ada di diri Alana. Sudah tomboy, cerewet, usil dan juga manja bak gadis feminim.

Bertolak belakang dengan Mentari yang terlihat feminim nan anggun namun sikapnya begitu dingin, kaku dan cuek.

Sungguh sikap yang benar-benar berbeda tentu diamnya Mentari karena keadaan yang memaksanya begitu sedang Alana jangan di tanya kejahilannya menurun dari Fatih. Dulu Fatih seperti itu dan buah tak jauh jatuh dari pohonnya.

Bersambung ...

Jangan lupa Like, Hadiah, komen, dan Vote Terimakasih ...

Episodes
1 Bab 1 Mentari
2 Bab 2 Di benci tanpa sebab!
3 Bab 3 Unik
4 Bab 4 Diam
5 Bab 5 Pindah
6 Bab 6 Sekertaris baru
7 Bab 7 Orang unik
8 Bab 8 Belum siap
9 Bab 9 Sedikit masalah
10 Bab 10 Penangkapan
11 Bab 11 Tak mungkin dia!
12 Bab 12 Hidup dari tiga darah
13 Bab 13 Tak enak hati
14 Bab 14 Kunjungan dadakan
15 Bab 15 Hati yang kosong
16 Bab 16 Tiba-tiba sesak!
17 Bab 17 Kecurigaan Mentari
18 Bab 18 Pertemuan tak menyenangkan
19 Bab 19 Ketahuan
20 Bab 20 Keputusan Mentari
21 Bab 21 Kecewa
22 Bab 22 Kegilaan Richo
23 Bab 23 Kesalahpahaman
24 Bab 24 Tertekan
25 Bab 25 Cemburu
26 Bab 26 Di kurung
27 Bab 27 Keputusan Richard
28 Bab 28 Kekecewaan
29 Bab 29 Tak ada yang mengerti
30 Bab 30 Ye ...
31 Bab 31 Malam patah hati
32 Bab 32 Hancur
33 Bab 33 Keputusan
34 Bab 34 Hancurnya hati seorang ibu
35 Bab 35 Benci
36 Bab 36 Egois
37 Bab 37 Jatuh sakit
38 Bab 38 Merawat
39 Bab 39 Di terima dengan tangan terbuka
40 Bab 40. Alasan lain
41 Bab 41 Sudah di putuskan
42 Bab 42 Memeluk luka
43 Bab 43 Latihan Akting
44 Bab 44 Hari yang cerah
45 Bab 45 Boneka beruang
46 Bab 46 Bergerak dalam diam
47 Bab 47 Salah tingkah
48 Bab 48 Egois
49 Bab 49 Perusak suasana
50 Bab 50 Istri pengalihan
51 Bab 51 Fitting baju
52 Bab 52 Kedatangan Angel
53 Bab 53 Sisi lain Mentari
54 Bab 54 Kekesalan Richard
55 Bab 55 Memalukan
56 Bab 56 Kedatangan Aurora
57 Bab 57 Perdebatan kecil
58 Bab 58 Godaan Alana
59 Bab 59 Kehangatan keluarga
60 Bab 60 Hari-H
61 Bab 61 Tak sengaja di ungkapkan
62 Bab 62 Masih tersenyum di balik rasa sakit
63 Bab 63 Hamil
64 Bab 64 Penjelasan dan ungkapan hati Mentari
65 Bab 65 (Jangan) benci aku
66 Bab 66 Proyek baru
67 Bab 67 Keputusan Mentari
68 Bab 68 Pertemuan
69 Bab 69 Dua minggu
70 Bab 70 Luka Mentari
71 Bab 71 Operasi
72 Bab 72 Kekhawatiran keluarga
73 Bab 73 Penyesalan
74 Bab 74 Alasan yang terungkap
75 Bab 75 Rasa yang tak bisa di ungkapkan
76 Bab 76 Sebuah pilihan
77 Bab 77 Tak akan menyerah
78 Bab 78 Penyesalan
79 Bab 79 Sadar
80 Bab 80 Dimana kak Richard?
81 Bab 81 Penyesalan
82 Bab 82 Menyakitkan
83 Bab 83 Aku membenci mu
84 Bab 84 Bercerita
85 Bab 85 Rencana Semi
86 Bab 86 Kekonyolan Semi
87 Bab 87 Aku akan menjaga mu
88 Bab 88 Si keras kepala
89 Bab 89 Hanya diam
90 Bab 90 Cerita bi Narsih
91 Bab 91 Sebuah Drama
92 Bab 92 Kembali ke rumah
93 Bab 93 Perubahan Mentari
94 Bab 94 Ingin memperbaiki tapi sulit
95 Bab 95 Pingsan
96 Bab 96 Ya elah, pingsan lagi!
97 Bab 97 Meminta saran
98 Bab 98 Satu kamar walau tak satu ranjang
99 Bab 99 Diam
100 Bab 100 Pengecut
101 Bab 101 Ungkapan Richard
102 Bab 102 Bagaimana mungkin!
103 Bab 103 Sakit
104 Bab 104 Memaafkan
105 Bab 105 Hubungan yang mulai membaik
106 Bab 106 Merajut Asa
107 Bab 107 Menyampaikan Rindu
108 Bab 108 Tak tahu caranya?
109 Bab 109 Drama surga dunia
110 Bab 110 Jahat
111 Bab 111 Kembali akur
112 Bab 112 Cemburu
113 Sekedar informasi
114 Bab 113 Pergi sana--
115 Bab 114 To you who I love!
116 Bab 115 Satu!
117 Bab 116 Sisi romantis
118 Bab 117 Al pikir Daddy akan marah.
119 Bab 118 Ketakutan Mentari
120 Bab 119 Jatuh sakit
121 Bab 120 Aku hamil!
122 Bab121 Mimpi yang terwujud
123 Maaf
124 Bab 122 Kangen
125 Bab 123 Senja Evelyn Anggara
126 Bab 124 Extra part (Egois)
127 Bab 125 Ektra part (Mengerti sendiri)
128 Bab 126 Extra prat (Tentang Alex)
129 Bab 127 Ektra part (Tentu!)
130 Bab 128 Extra prat (Lepaskan aku)
131 Bab 129 Extra prat (Kenyataan)
132 Bab 130 Extra prat (Penyesalan)
133 Bab 131 Konflik (Tak perlu drama lagi)
134 Ungkapan Author
Episodes

Updated 134 Episodes

1
Bab 1 Mentari
2
Bab 2 Di benci tanpa sebab!
3
Bab 3 Unik
4
Bab 4 Diam
5
Bab 5 Pindah
6
Bab 6 Sekertaris baru
7
Bab 7 Orang unik
8
Bab 8 Belum siap
9
Bab 9 Sedikit masalah
10
Bab 10 Penangkapan
11
Bab 11 Tak mungkin dia!
12
Bab 12 Hidup dari tiga darah
13
Bab 13 Tak enak hati
14
Bab 14 Kunjungan dadakan
15
Bab 15 Hati yang kosong
16
Bab 16 Tiba-tiba sesak!
17
Bab 17 Kecurigaan Mentari
18
Bab 18 Pertemuan tak menyenangkan
19
Bab 19 Ketahuan
20
Bab 20 Keputusan Mentari
21
Bab 21 Kecewa
22
Bab 22 Kegilaan Richo
23
Bab 23 Kesalahpahaman
24
Bab 24 Tertekan
25
Bab 25 Cemburu
26
Bab 26 Di kurung
27
Bab 27 Keputusan Richard
28
Bab 28 Kekecewaan
29
Bab 29 Tak ada yang mengerti
30
Bab 30 Ye ...
31
Bab 31 Malam patah hati
32
Bab 32 Hancur
33
Bab 33 Keputusan
34
Bab 34 Hancurnya hati seorang ibu
35
Bab 35 Benci
36
Bab 36 Egois
37
Bab 37 Jatuh sakit
38
Bab 38 Merawat
39
Bab 39 Di terima dengan tangan terbuka
40
Bab 40. Alasan lain
41
Bab 41 Sudah di putuskan
42
Bab 42 Memeluk luka
43
Bab 43 Latihan Akting
44
Bab 44 Hari yang cerah
45
Bab 45 Boneka beruang
46
Bab 46 Bergerak dalam diam
47
Bab 47 Salah tingkah
48
Bab 48 Egois
49
Bab 49 Perusak suasana
50
Bab 50 Istri pengalihan
51
Bab 51 Fitting baju
52
Bab 52 Kedatangan Angel
53
Bab 53 Sisi lain Mentari
54
Bab 54 Kekesalan Richard
55
Bab 55 Memalukan
56
Bab 56 Kedatangan Aurora
57
Bab 57 Perdebatan kecil
58
Bab 58 Godaan Alana
59
Bab 59 Kehangatan keluarga
60
Bab 60 Hari-H
61
Bab 61 Tak sengaja di ungkapkan
62
Bab 62 Masih tersenyum di balik rasa sakit
63
Bab 63 Hamil
64
Bab 64 Penjelasan dan ungkapan hati Mentari
65
Bab 65 (Jangan) benci aku
66
Bab 66 Proyek baru
67
Bab 67 Keputusan Mentari
68
Bab 68 Pertemuan
69
Bab 69 Dua minggu
70
Bab 70 Luka Mentari
71
Bab 71 Operasi
72
Bab 72 Kekhawatiran keluarga
73
Bab 73 Penyesalan
74
Bab 74 Alasan yang terungkap
75
Bab 75 Rasa yang tak bisa di ungkapkan
76
Bab 76 Sebuah pilihan
77
Bab 77 Tak akan menyerah
78
Bab 78 Penyesalan
79
Bab 79 Sadar
80
Bab 80 Dimana kak Richard?
81
Bab 81 Penyesalan
82
Bab 82 Menyakitkan
83
Bab 83 Aku membenci mu
84
Bab 84 Bercerita
85
Bab 85 Rencana Semi
86
Bab 86 Kekonyolan Semi
87
Bab 87 Aku akan menjaga mu
88
Bab 88 Si keras kepala
89
Bab 89 Hanya diam
90
Bab 90 Cerita bi Narsih
91
Bab 91 Sebuah Drama
92
Bab 92 Kembali ke rumah
93
Bab 93 Perubahan Mentari
94
Bab 94 Ingin memperbaiki tapi sulit
95
Bab 95 Pingsan
96
Bab 96 Ya elah, pingsan lagi!
97
Bab 97 Meminta saran
98
Bab 98 Satu kamar walau tak satu ranjang
99
Bab 99 Diam
100
Bab 100 Pengecut
101
Bab 101 Ungkapan Richard
102
Bab 102 Bagaimana mungkin!
103
Bab 103 Sakit
104
Bab 104 Memaafkan
105
Bab 105 Hubungan yang mulai membaik
106
Bab 106 Merajut Asa
107
Bab 107 Menyampaikan Rindu
108
Bab 108 Tak tahu caranya?
109
Bab 109 Drama surga dunia
110
Bab 110 Jahat
111
Bab 111 Kembali akur
112
Bab 112 Cemburu
113
Sekedar informasi
114
Bab 113 Pergi sana--
115
Bab 114 To you who I love!
116
Bab 115 Satu!
117
Bab 116 Sisi romantis
118
Bab 117 Al pikir Daddy akan marah.
119
Bab 118 Ketakutan Mentari
120
Bab 119 Jatuh sakit
121
Bab 120 Aku hamil!
122
Bab121 Mimpi yang terwujud
123
Maaf
124
Bab 122 Kangen
125
Bab 123 Senja Evelyn Anggara
126
Bab 124 Extra part (Egois)
127
Bab 125 Ektra part (Mengerti sendiri)
128
Bab 126 Extra prat (Tentang Alex)
129
Bab 127 Ektra part (Tentu!)
130
Bab 128 Extra prat (Lepaskan aku)
131
Bab 129 Extra prat (Kenyataan)
132
Bab 130 Extra prat (Penyesalan)
133
Bab 131 Konflik (Tak perlu drama lagi)
134
Ungkapan Author

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!