Deg
Saat Arkana melihat siapa yang sedang memperhatikan nya betapa terkejutnya dia
"mami sejak kapan ada disini"tanya Arkana ke maminya
Ya mami nya lah yang memperhatikan nya saat dia masuk dia melihat Arkana baru saja mengangkat telepon sehingga Arkana tidak mengetahui nya
"saat kamu memangkat panggilan itu "jawab mami Arkana sambil mendudukkan bokongnya di sofa yang ada di ruangan Arkana
"Arkan siapa yang kamu utus untuk mengikuti seseorang hmmm "tanya mami Arkana dengan wajah menginterogasi
"bukan si....."jawab Arkana tertahan saat mendengar tawa seseorang yang baru saja masuk
HAHAHA
"mam tau tadi nya aku berfikir kalau Arkana tidak normal mam hahaha " ucap Ilham yang baru masuk bersama Zainal
"maksudnya ham " tanya mami tidak paham
"maksudnya putramu ini mam sepertinya sedang jatuh cinta kepada gadis misterius" jawab Ilham sambil duduk di samping mami
"benarkah ham " tanya mami lagi dengan mata berbinar
Hmmm" Ilham hanya berdehem saja dan mami terus menatap Arkana dengan wajah yang bahagia sedangkan Zainal dia sudah berada di dekat Arkana
"sudah lah Ar itu wajah nya jangan terlalu datar " ejek Zainal kepada Arkana
"CK banyak tanya apa lo sudah mendapatkan nya"tanya Arkana saat melihat Zainal menyimpan laptop nya di meja kerja Arkana
Hah
Zainal menghela nafas berat sebelum menjawab pertanyaan Arkana
"belum dia sama seperti gadis misterius itu sama sama susah mencari informasi tentang adiknya juga " jawab Zainal sambil memperhatikan laptop nya kepada Arkana
"hah lo benar nal ck ck ck satu gadis misterius saja sudah sulit sekarang menjadi dua hah jadi kita harus bagaimana untuk mencari tahu tentang dua gadis misterius itu " tanya Ilham kepada Zainal
"hah entah lah gue juga udah meminta bantuan bisma agar lebih cepat jika tidak maka seperti kemarin butuh 24 jam " jawab Zainal sedikit melihat raut wajah Arkana yang mulai berubah
"Arkan jika kamu sudah punya calon itu langsung bawa kerumah bukan di buntuti sama bawahan kamu "tiba tiba saja mami membentak Arkana sehingga membuat mereka yang di sana terkejut
" mami ini kenapa sih mi " tanya Arkana jengkel setengah mati karena tiba tiba saja maminya membentak tanpa alasan
"ini apa maksudnya kenapa kamu menyuruh bawahanmu kan masih ada kamu kalo kamu tidak bisa ya utus saja salah satu sahabat mu ini " jawab mami dengan jengkel
saat Bisma datang dan Arkana tidak menyadarinya Bisma di tarik mami agar duduk di sampingnya dan meminta ia untuk melihat apa yang sudah di lakukan putra nya itu
"lah si Bisma sejak kapan ada disini " heran Zainal setelah menutup laptopnya
"seja ada topeng mony*t " jawab asal Bisma
"lah emang ada ya di kantor topeng mony*t " tanya Ilham tidak paham yang baru saja masuk kembali karena tadi ia pergi ke luar sebentar
"ada sejak zaman kawin lari " sembur Zainal kencang
"lah kalo zaman kawin lari mah udah lama jadi ??? Topeng mony*t juga udah dari dulu ikut sekolah dong " pikir Ilham lagi masih setia berdiri di depan Bisma
"hah maksudnya gimana ham " heran Zainal menatap wajah Ilham tidak paham
" ya kan kalo zaman kawin lari udah lama tuh bisa di bilang udah sepuh juga kan " tanya Ilham sambil menatap Bisma dan Zainal bergantian
"kan ga mungkin juga itu topeng mony*t langsung kerja aja pasti sekolah dulu dong " sambungnya lagi dengan polos masih belum memahami topik pembicaraan
Sedangkan mereka yang mendengarnya langsung paham dan tidak lama kemudian
Bug
"aawww mami kenapa pukul bantal sofa ke wajah Ilham sih mih "ringis Ilham sambil mengusap mukanya yang terkena pukulan bantal sofa dari mami
"ya kamu juga kalo bicara itu yang bener saja " geram mami saat melihat raut wajah Ilham yang masih saja tidak paham apa yang tadi ia ucapkan
"kan benar mi kalo mau kerja kantoran itu harus sekolah tinggi dulu nah Ilham kasih tau juga jadinya......." ucapannya tidak selesai karena baru saja memahami nya dan melihat wajah Bisma dan Zainal yang sedang menahan tawanya
"kenapa ham ko ga di lanjutkan hmmm " tanya mami saat melihat Ilham tidak menyelesaikan ucapannya
"hehehe tidak bi sekarang aku paham kenapa mami pukul wajah aku pake bantal sofa" jawabnya lagi sambil cengengesan
BWAHAHAHAHA
Pecah sudah suara tawa Bisma dan Zainal saat melihat wajah Ilham yang baru saja paham
"Bisma sudah ada " pertanyaan Arkana itu mampu membuat mereka berdua langsung berhenti tertawa
Bisma pun mendekat lalu memberikan hasilnya
"sungguh sulit untuk mendapatkan informasi nya tapi gue sedikit mendapatkan nya karena di bantu Zainal" ucapnya Bisma sambil menghidupkan laptop nya
"ternyata memang benar dia adiknya yang bernama Reyna azkila putri yang baru saja berusia 16 tahun yang masih duduk di bangku SMA kelas satu (author ga tau jadi asal aja ) hanya itu saja yang gue dapat" ucapannya lagi panjang lebar
"hah sulit sekali " lirih Arkana sambil mengusap wajahnya
"kamu sedang mencari tau informasi apa sih Arkan "tanya mami penasaran karena ia tidak pernah melihat wajah Arkana yang sedikit kusut setelah mendengar penjelasan Bisma
"itu loh mi si Arkan sedang mencari tahu latar belakang calon Bu bos mi hihihi " jawab Ilham sambil tertawa renyah saat melihat pertama kalinya wajah seorang Arkana Wijaya Agustian kusut karena dua gadis misterius yang sudah tidak sengaja masuk ke kandang singa
"hah tumben sekali kamu Arkan sulit mencari informasi seseorang " tanya papi yang baru saja masuk lalu duduk di samping sang istri
"entah lah Arkan pun tidak paham " jawab Arkana menatap malas papi nya itu yang sedang memberikan tatapan mengejek kepada semua putranya
Ketiga sahabat Arkana itu anak anak dari sahabat papi nya jadi mereka sudah seperti keluarga
" apa papi perlu meminta bantuan papanya Zainal Arkan " tawar papi nya agar mereka cepat selesai
Papa nya Zainal sama seperti Zainal yaitu menyukai komputer komputer dengan bantuan kepintaran nya sehingga membuat dia pintar untuk meretas, membobol pertahanan perusahaan, mencari informasi, dan lainnya
"tidak perlu pih biarkan kami bekerja sendiri saja " jawab Arkana dengan malas
"papi dari mana ko tadi mami datangnya sendirian ke sini " tanya Ilham karena saat mami tiba di perusahaan dia sedang berada di lantai dasar
"oh tadi papi ada urusan sebentar dengan seseorang karena papi takut mami akan bosan jadi papi menyuruh mami datang kesini karena lokasi papi dan mami tidak terlalu jauh dari perusahaan" jawab papi panjang lebar
OOO
Mereka bertiga hanya ber o saja tanpa membalas jawaban papi Arkana
"baiklah mami sama papi mau pulang malas kalo lama lama di sini melihat wajah datar dan dingin Arkana ayo mi "pamit papi sambil menggandeng mami keluar dari ruangan CEO itu
"hah " Arkana hanya menghela napas saja
"ham apa tugas hari ini "tanya Arkana dingin
"hari ini kosong tinggal satu miting saja nati jam sebelas setelah itu kosong " jawab Ilham sambil melihat ponselnya karena dia suka menyalin ulang data tugas Arkana ke ponselnya
hmmm" Arkana hanya berdehem saja setelah itu mereka semua keluar hingga tersisa Arkana seorang diri saja
Tes
Tiba tiba saja air mata Arkana keluar dengan sendirinya lagi saat dia mengingat seseorang Arkana pun mengusap air matanya perlahan
"hah di mana kamu " lirih Arkana dengan mata terpejam dan kursi yang menghadap jendela kaca besar
Bersambung.........
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 194 Episodes
Comments
Maria Ulfa
apa Rena adik nya Arkana ya
2023-10-30
1
Berdo'a saja
siapa hayoooo
2023-10-08
0