"Ar apa ada yang aneh ga sih " tanya Ilham saat melihat Reyna masuk kedapur dan melihat Salma masuk ke kasir tanpa permisi lalu ke luar lagi dengan membawa laptop
"maksudnya " jawab Arkana sambil menatap meja depan nya yang terhalang satu meja
Ya mereka duduk sama sama dekat jendela dan hanya terhalang satu meja dan di meja depan masih kosong jadi mereka dapa leluasa memperhatikan mereka
"kedua gadis itu masuk tanpa permisi dengan begitu leluasa tanpa ada yang menegurnya Ar " jawab Ilham penuh tanya
"mungkin mereka karyawan disini " jawab Arkana yang melihat Salma mengotak ngatik laptop nya dengan serius
"bisa jadi juga " ucap Ilham lagi
Tapi saat mereka sudah mengambil kesimpulannya mereka melihat Salma mengembalikan laptop nya ke karyawan yang dia panggil Ilham dan Arkana pun saling melirik lalu kembali memperhatikan Salma lagi yang sudah mengeluarkan Gitar nya dari dalam tas gitar
"kurasa dia bukan karyawannya Ar bahkan dia memanggil karyawan lain untuk menyimpan kembali laptop yang ia pakai "tanya Ilham kembali
"sepertinya kau benar " jawab Arkana dia pun melihat Reyna yang sudah keluar dari dapur sembari membawa nampan berisi makanan
"hah sudah lah nanti kita tanya saja " ucap Ilham yang sudah tidak bisa menebak lagi tidak lama kemudian makanan mereka pun tiba di saat pelayan itu sudah selesai mensajikan makanan nya ke meja Arkana Ilham pun bertanya
"maaf mbak apa boleh saya bertanya " tanya Ilham kepada pelayan itu
"iya mas boleh " jawab pelayan itu sambil tersenyum malu malu
"siapa dua gadis itu " tanya Ilham sambil menunjuk meja yang di pakai Salma dan Reyna
"oo mereka pemilik cafe ini mas yang duduk membelakangi mas itu pemilik nya dan yang duduk di depannya adeknya mas apa masih ada yang ingin di tanyakan mas " jawab pekerjaan itu dengan detail
"mereka tinggal di mana " sekarang Arkana yang bertanya
"kalo tidak salah jalan mawar no 4 mas ya mereka tinggal di sana apa masih ada mas " jawab pelayan itu kembali
"tidak sudah cukup terima kasih mbak " ucap Ilham ke pelayan itu setelah itu dia pun pergi meninggalkan meja Arkana dan Ilham
"menarik " lirih Arkana sambil tersenyum tipis
Ilham yang mendengarnya tidak berkomentar lagi karena dia sudah lapar akhirnya merekapun makan sambil mendengarkan percakapan Salma dan Reyna
.
.
.
.
Setelah selesai makan Reyna pun bertanya ke Salma
"ka untuk apa Kaka menyewa dua kontrak kan"tanya Reyna heran
"hmmm kau benar Rey tadinya Kaka juga berfikir untuk apa Kaka menyewa dua kontrak kan tapi saat di pikiran pikir ada bagusnya juga Safira meminta dua duanya" jawab Salma lalu minum
"haaah masuksudnya gimana ka "heran Reyna dengan pemikiran Salma
"bukankah anak anak itu lelaki dan perempuan"jawab Salma setelah selesai minum Reyna hanya mengangguk saja
" Kaka akan memisahkan mereka menjadi dua bagian" sambungnya lagi
"maksudnya di bagi dua perempuan satu kontrak kan dan laki laki satu kontrak kan" tebak Reyna Salma mengangguk
"wah Kaka pintar bisa memikirkan hal itu bahkan akupun tidak kepikiran ka "puji Reyna sambil tersenyum bangga kepada Salma
Sedangkan Arkana yang mendengarnya langsung berhenti makan dan menatap punggung Salma sedangkan Ilham dia langsung keselek hingga terbatuk batuk
"hah Ar aku tidak salah dengar " tanya Ilham setelah selesai minum
"sungguh semakin menarik" bukannya menjawab malah bergumam sendiri Ilham hanya menghela napas dan melanjutkan makannya
Kembali lagi ke Salma
"ka apa Lusa Kaka ada waktu kosong "tanya Reyna kepada Salma sambil menunduk
" tidak ada kecuali sore iya Kaka menghabiskan waktu sore di rumah memangnya kenapa Rey " jawab Salma heran melihat Reyna menunduk
"hmmm baiklah sore lusa kita menghabiskan waktu bersama " ucap Reyna lalu memangkat wajah nya
"memangnya Kaka mau ke mana "tanya Reyna penasaran
"hmmm Kaka berniat mau ke panti asuhan sudah dua Minggu Kaka tidak kenasa " jawab Salma sambil memasukan gitar kedalam tasnya
"OOO kalo besok ka "tanya nya lagi
"besok Kaka mau ke apartemen entah mengapa Kaka ingin ke sana " jawab Salma heran karena tidak seperti biasanya Reyna bertanya seperti itu
"hmmm baiklah " pasrah Reyna
"memangnya ke Napa Rey " tanya Salma kepada Reyna karena ia pun penasaran
"huh tadinya aku ingin menghabiskan waktu bersama Kaka dan yang lainnya kerumah kita dulu ka " jawab Reyna dengan mata berkaca-kaca
"memangnya kamu tidak sekolah " tanya Salma lagi
"tidak selama satu Minggu ini kelas aku di libur kan karena ada kerusakan "jawab Reyna kembali sambil menyeka air matanya yang sudah keluar dengan sendirinya
" eh jangan menangis Rey baiklah baiklah hari kamis kita ke sana ya dengan mereka (Ella dan bi Ajeng) bagai mana " ucap Salma yang tidak tega melihat Reyna mau menangis
" benar tidak berbohong " tanya Reyna sambil menatap Salma
"iya Kaka tidak berbohong jika kaka berbohong Kaka akan mengajak kami ke taman bermain bagaimana " jawab Salma kembali
Reyna pun tersenyum
"baiklah Kaka akan mengosongkan waktu di hari kamis untuk kamu " sambung Salma kembali
"Ka ini sudah mau siang sebaiknya kita pergi sekarang "ajak Reyna Salma pun melihat jam tangannya dan benar saja ini sudah Jan setengah delapan
"ayo Kaka takut mereka belum makan " jawab Salma sambil mengendong tas gitar nya dan mengambil ranselnya
"lalu kita akan beli makan di mana ka " tanya Reyna sambil berdiri
"kita ajak mereka aja nanti bukankah mereka (Zahra, Serena dan Safira) akan datang juga " jawab Salma sambil berjalan lalu keluar setelah meminta karyawannya membersihkan meja yang sudah ia pakai tadi
Mereka berdua pun meninggalkan cafe dengan kecepatan sedang
.
.
.
.
"Ilham apa kau sudah mengambil gambar adiknya " tanya Arkana yang melihat Ilham sedang memainkan ponselny
"sudah dan gue juga udah mengirimkan nya ke Zainal untuk mencari tahu "jawab Ilham lalu menyimpan ponselnya kembali
"nak kirim bawahan gue untuk mengikuti mereka " ucap Arkana yang sudah melihat Salma dan Reyna berdiri
"baik " Jawab Ilham kembali lalu menghubungi seseorang setelah selesai tidak lama kemudian klien nya datang
"maaf tuan Ar kami terlambat apa anda sudah makan terlebih dahulu" tanya orang itu
"tidak apa tuan kami paham dan kami pun sudah makan sebaiknya kita langsung masuk saja "Jawab Ilham akhirnya mereka pun masuk ke ruang VIP yang sudah di pesan orang itu
.
.
.
.
"ka apa Kaka itu tidak berbohong mau kemari lagi "tanya gio kepada Silva
"entah tapi Kaka tau bahwa Kaka itu tidak berbohong"jawab Silva sambil tersenyum melihat adik adik nya sedang memakan makanan ringan yang masih ada
"aku juga sama ka aku dapat melihat dari mata Kaka itu " sambung Ali
Bersambung.........
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 194 Episodes
Comments
Berdo'a saja
siapa tau Reyna adik salah satu dari sahabat2 Arkana
2023-10-08
1