setelah mengucapkan itu Salma pun masuk lalu melihat be belakang
Huft
Salma menghela napas terlebih dahulu
"Silva kamu pindah ke depan duduknya di samping Kaka buat nunjukin jalan pulang nya " ucap salma sambil melihat Silva
Silva pun mengangguk lalu keluar untuk berpindah tempat lalu masuk kembali setelah Silva masuk dan memakai sabuk pengaman Salma pun menghidupkan mobilnya lalu mengikuti arahan Silva...
.
.
.
.
.
Setelah melihat mobil Salma meninggalkan parkiran arkana pun masuk ke mobilnya
"ke perusahaan" perintah Arkana
Sang sopir pun hanya mengangguk saja lalu arkana pun mengambil ponselnya lalu menghubungi seseorang
"ke perusahaan sekarang " perintah Arkana setelah melihat panggilannya di terima
Tut
Arkana pun mematikan panggilan nya secara sepihak Arkan tidak melakukan apapun lagi hanya melihat ke luar jendela dengan pikirannya
.
.
.
.
Sedangkan orang yang Arkana telpon sedang uring uringan tidak jelas dan sumpah senapan di lemparkan
"dasar bos gila tukang merintah untung masih sayang nyawa " ucap orang itu sambil menuju mobilnya
"huft gini amat dah punya sahabat sekaligus bos " lirih orang itu lagi lalu menyalakan mesin mobilnya dan menuju perusahaan Arkana
.
.
.
.
setelah mengikuti perkataan Silva dan arahan gadis itu merekapun sampai saat Salma melihat nya mata nya langsung berkaca-kaca
"ternyata aku beruntung saat itu masih ada yang menolong aku sedangkan mereka begitu menderita tidak tidak lebih menderita " batin salma sambil melihat sekelilingnya
Bagai mana tidak menderita mereka tinggal serumah hanya anak anak saja dan anak yang paling tua hanya Silva saja dan mereka tinggal di dekat sungai kecil yang terdapat rumah seperti gudang yang sudah tidak layak di huni bocor ada di mana mana dan di pinggir rumah itu ada tempat pembuangan sampah di sana juga hanya ada mereka yang tinggal di sana tidak ada orang lain selain mereka
"Silva apa kalian tidak salah nak tinggal di sini" tanya Salma sambil terus melihat sekeliling
"iya ka aku tidak salah karena di sini kami cukup untuk tinggal bersama " jawab Silva sambil tersenyum
"yey Kaka sudah pulang " teriak salah satu anak perempuan yang baru saja keluar
"ka gio ka gio ka Silva sudah pulang tapi pulangnya dengan orang asing bawa mobil lagi " ucap anak laki laki yang baru saja keluar lalu kembali masuk lagi
"orang asing ........ bawa mobil jangan jangan " lirih anak laki laki yang bernama gio itu langsung lari keluar untuk memastikannya
"Ka Silva " panggil gio saat sudah sampai di depan rumah
Silva yang merasa namanya di panggil dia pun melihat lalu tersenyum sebelum menghampiri gio Silva membantu Ahmad dan Vero turun dari mobil lalu membantu Salma membawa makanan yang di beli tadi
"tidak perlu cemas gio Kaka ini baik mari kita masuk dulu " ucap Silva saat sudah di depan gio
"mari ka kita masuk dulu " ajak Ahmad dan Vero
Salma pun mengangguk lalu mengikuti mereka masuk saat Salma masuk hatinya kembali sakit saat melihat isi dalam rumah itu di dalam rumah itu tidak ada barang yang bersih bahkan gelas pun tidak ada mereka minum pun memakai botol plastik yang di bagi dua duduk lesehan memakai kardus bahkan tidur pun hayanya memakai alas kardus tidak memakai kasur ataupun selimut
Salma pun menutup mata Samapi Cristal bening keluar dengan sendiri dia pun mengusap air matanya lalu membuka matanya dan tersenyum
"kalian pasti heran bukan Kaka pulang membawa makanan yang banyak" tanya Silva ke pada adiknya yang sekarang sedang berkumpul semuanya
Mereka semua pun mengangguk bersama Silva pun tersenyum lalu melihat ke arah Salma
"tadi saat Vero dan Ahmad menunggu Kaka lalu " Silva pun menceritakan semuanya kepada adik adik nya
"ucap kan terima kasih kepada Kaka ini " ucap Silva lagi
"terima kasih ka " ucap mereka serentak sambil menatap wajah Salma
"iya sama sama Kaka juga senang bisa membantu kalian sudah sekarang kita makan dulu kasian Kaka kalian yang sedang sakit sekarang kita makan bersama sama ya " jawab Salma sambil mengingatkan mereka
Mereka pun memakan roti dan susu yang di beli tadi karena salma tidak membeli nasi
.
.
.
.
Arkana sudah sampai di perusahaannya dengan langkah lebah dia pun langsung masuk dan tidak menghiraukan sapaan karyawannya Arkana pun langsung masuk life lalu menekan angka 20 karena ruang CEO ada di lantai Paling atas
Ting
Sura pintu life terbuka dia pun langsung keluar lalu menuju ruangannya setelah sampai dia pun langsung masuk tidak lupa juga dia menutup pintunya dengan sedikit membantingnya setelah masuk dia pun duduk di meja kerjanya sambil menunggu sahabat sekaligus tangan kanan nya datang
lalu dia pun menelpon sekretaris sekaligus sahabatnya juga untuk datang keruangan nya tidak lama itu mereka berdua pun tiba di ruangan nya
Tok tok tok
Suara pintu di ketuk
"masuk " titah Arkana
"Ar ada apa kau memanggil ku kemari biasanya kau langsung datang ke markas " tanya sahabat atau tangan kanannya
" ya jika kita berdua di pertemukan secara bersamaan begini biasanya ada masalah besar apa benar begitu Ar " sambung sahabat atau sekretarisnya itu
Huft
Arkana pun menghela napas terlebih dahulu sebelum menjawab pertanyaan sahabat sahabat nya itu
"apa kalian percaya ada yang bisa membobol pertahanan perusahaan wigani" bukannya menjawab Arkana malah memberi pertanyaan
"tidak " jawab mereka secara bersamaan
"tapi ini kenyataannya ada yang sudah membobol pertahanan perusahaan wigani bahkan secara terang-terangan di hadapanku " ucap Arkana lagi
"APA " teriak mereka bersamaan
"siapa yang sudah berani membobol pertahanan perusahaan wigani bahkan banyak para pesaing yang dibilang cukup hebat pun tidak bisa " jawab sekretaris nya
"hooh benar bah hacker terhebat pun belum bisa membobolnya " sambung tangan kanan nya
Huft
"tapi ini kenyataan Zainal Ilham dan sekarang Bisma sedang melacak siapa yang sudah berani membobol pertahanan wigani " ucap Arkana sambil melihat ke arah pintu
"jadi sekarang sedang di lacak " ucap Zainal tangan kanan Arkana
"hah ... Aku masih belum percaya Ar " sambung Ilham sekretaris Arkana
"kita tunggu saja Bisma " Arkana kembali berbicara
"tapi tadi kamu bilang berbicara secara terang-terangan di hadapan mu lalu mengapa kamu tidak menghentikannya " tanya Ilham penasaran
"yang membobolnya di sebrang telpon dan yang menerima telepon itu berbicara di hadapan ku " jawab Arkana
"apa wah wah wah berani sekali dia perempuan atau laki-laki yang berhadapan dengan mu " tanya Zainal penasaran
"perempuan " Arkana menjawab enteng
HAH
Mereka berdua pun menghela napas terlebih dahulu
"bisa kah kamu menceritakan semuanya secara rinci dan detail " ucap Zainal sambil mengotak ngatik laptop nya
Akhirnya Arkana pun menceritakan semuanya kepada dua sahabatnya itu
"setelah mengatakan itu dia pun masuk mobil lalu pergi begitu saja " kata terakhir Arkana sambil melihat wajah mereka berdua
Puft BWAHAHAHAHA
Pecah sudah tawa mereka berdua
"hahaha gadis itu memanggil mu dengan sebutan om hahaha" ucap Ilham sambil terus tertawa
"hahaha sulit di percaya pertama seorang Arkana Wijaya Agustian CEO PT Wigani compay di sebut dengan sebutan om yang kedua ada yang membobol pertahanan wigani ketiga bahkan gadis itu dengan enteng nya mengatankan nya di hadapan mu " sambung Ilham sedang kan Zainal mulai fokus ke laptop nya sambil terus tertawa renyah
Zainal Arifin Sagara sahabat sekaligus tangan kanan Arkana di dunia bawahnya
Ilham Sanjaya Felix sahabat sekaligus sekretaris nya di perusahaan PT Wigani compay
Bisma Pradipta sahabat sekaligus karyawannya yang tinggal di belakang layar PT Wigani compay dan dia bersama Zainal seorang hacker kelas atas
Bersambung ........
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 194 Episodes
Comments
Berdo'a saja
Reyna sedang mengecoh tuh
2023-10-08
0
Odette/Odile
Ceritanya bikin aku terbuai sejak bab pertama sampai bab terakhir!
2023-08-26
1