Menelfon

...~Happy Reading~...

Begitu Kevin keluar dari ruangan, Kirana segera berjalan tertatih untuk menuju pintu. Ia tida ingin bertemu siapapun, jadilah ia memutuskan untuk mengunci pintu tersebut. Dan tepat kala ia baru saja mengunci pintu ruangan nya, seorang dokter dan perawat tiba dan hendak masuk ke dalam, membuat Kirana merasa semakin ketakutan dan di landa kecemasan.

Dengan kondisi tubuh yang lemas, Kirana berusaha menelisik ke sekitar hingga pada akhirnya, ia menemukan dimana keberadaan tas nya. Dengan cepat, ia berusaha berjalan sekuat mungkin untuk mengambil tas tersebut dan menghubungi seseorang.

Tuutt .... Tuuuttt ..

“Assaamualaikum ... “ ucap seseorang dari ujung seberang sana, yang mana hal itu justru membuat tangisan Kirana semakin pecah, “Astagfirullah, Kirana kamu kenapa? Kamu dimana sekarang?”

Meskipun Kirana tidak mengucapkan sepatah kata apapun kepada suaminya, tapi ternyata Hilal yang berada di seberang sana menyadari kala mendengar suara isak tangisan yang tertahan dari Kirana, membuat laki aki itu ikut panik dan khawatir dengan keadaan istrinya.

“Sayang, katakan kamu kenapa?”

“M—Mas hiks hiks hiks, a—aku takut ... aku gak mau, maafin aku hiks hiks, maaf!” Kirana terus bergumam tidak jelas membuat Hilal merasa sedikit bingung.

“Sayang, hey tenang dulu. Jelaskan, ada apa. Kamu dimana? Aku ke sana sekarang.” Mendengar suara istrinya yang sedang tidak baik baik saja, kahirnya Hilal memutuskan langsung mengakhiri kelas nya dan segera mengundurkan diri.

“Kirana, dengarkan aku. Katakan kamu dimana? Aku akan ke sana sekarang, aku mohon Kirana katakan!” Hilal semakin mempercepat langkah nya saat ia mendengar suara isak tangisan Kirana yang semain terdengar memilukan.

‘Hiks hiks, aku benci semua ini, aku benci!’

“Astagfirullah, Kirana aku mohon dengerin aku. Katakan kamu dimana?”

“Gak mau lepasin aku! Lepass!” Baru saja Hilal hendak membuka pintu mobil nya, laki laki itu langsung bergeming sambil mengerutkan dahi kala mendengar suara teriakan istrinya di seberang sana.

“Brengseekk, lepasin aku! Jangan sentuh aku, pergii!

Braakkkk!

“Kirana!” Hilal memekik spontan saat teriakan Kirana semakin melengking di telinga nya, membuat perasaan Hilal semakin kacau. Berulang kali ia bertanya hingga berteriak namun suaranya seolah tidak di dengar sama sekali. Namun, satu hal yang bisa Hilal tangkap, bahwa kini istrinya sedang tidak berada di apartemen nya.

“Halo, halo! Kirana, halo!”

“Halo, selamat siang,” jawab seseorang di seberang sana yang Hilal dengar bukanlah suara sang istri.

“Maaf ini dengan siapa? Dimana istri saya?” tanya Hilal dengan suara sedikit memburu panik.

“Istri? Apakah ibu Kirana istri anda?” tanya seseorang di seberang sana terdengar sedikit bingung.

“Iya benar! Dia istri saya, dimana dia sekarang?”

“Saat ini, Ibu Kirana sedang ada di rumah sakit kami, Pak. Kondisi nya cukup memperihatinkan, karena beliau terus mengamuk sejak tadi.”

“Astagfirullah, apa yang terjadi dengan istri saya? Maaf ini saya bicara dengan siapa?“

“Maaf Pak, saya tidak bisa menjelaskan detail disini. Akan lebih baik jika Bapak segera datang kemari untuk melihat kondisi istri Bapak, agar dokter juga bisa menjelaskan secara langsung,” ujar perawat itu yang langsung di iyakan oleh Hilal.

Setelah mendapatkan alamat rumah sakit dimana istrinya di rawat. Hilal pun segera melajukan mobil nya dengan kecepatan penuh, ia tidak memperdulikan apapun lagi. Padahal, ia termasuk orang yang sangat patuh dan tertib akan lalu lintas. Tapi karena keadaan yang sangat mendesak dan perasaan yang di landa kekhawatiran, membuat Hilal mengabaikan semua peraturan itu, bahkan ia sampai menerobos dua lampu merah agar bisa segera sampai di rumah sakit.

Lima belas menit kemudian, Hilal sudah tiba di rumah sakit. Ia segera berlari masuk ke dalam dan mencari keberadaan ruang perawatan istrinya, hingga tiba tiba langkah nya terhenti di sebuah lorong yang tak jauh dari ruangan Kirana berada. Namun, dahi laki laki itu mengerut kala ia melihat keberadaan seseorang yang berjaga tepat di depan ruangan Kirana.

Tak ingin membuang waktu, Hilal berfikir bahwa laki laki itu adalah penunggu di ruangan sebelah, ia mengabaikan nya dan hendak memasuki ruangan istrinya. Namun, lagi lagi langkah nya terhenti saat tangan nya di tahan oleh orang tersebut.

“Maaf, anda tidak bisa asal sembarangan masuk ruangan orang!” ucap laki laki itu seketika membuat Hilal kembali mengerutkan dahinya.

“Maaf, bukankah ini ruangan atas nama Kirana?” tanya Hilal memastikan.

“Benar! Dan siapa anda?”

“Saya suami nya! Tolong biarkan saya masuk!”

Jeduaarrrr!

Laki laki yang tak lain dan tak bukan adalah Kevin itu seketika langsung membulatkan matanya dengan sempurna. Suami, satu kata yang mampu menusuk relung hatinya yang paling dalam. Bagaimana bisa, ada orang yang mengaku sebagai suami Kirana, tidak mungkin. Kirana tidak mungkin menikah kan? Batin Kevin tak percaya.

“Maaf, permisi, anda siapa?” tanya Hilal membuat lamunan Kevin langsung tersadar.

Pyaarrrr!

Belum sempat Kevin menjawab, lagi lagi ia mendengar suara barang pecah dari ruangan Kirana, membuat kedua laki laki itu spontan langsung membuka pintu ruangan itu dan segera berlari amsuk ke dalam.

“Kirana! Astagfirullah!”

“J—jangan mendekat!” teriak Kirana saat melihat kedua laki laki itu memasuki ruangan nya. Dengan tubuh yang bergetar menahan takut dan sakit, Kirana menodongkan sebuah vas bunga yang sebelumnya sudah ia pecahkan ke arah kedua laki laki yang kini berada tak jauh dari tempat nya berdiri.

Posisi Kirana dan kedua laki laki itu kini hanya terhalang sebuah brankar rumah sakit. Kirana yang merasa hancur dan kecewa akan dirinya sendiri, karena masih mengira bahwa anak yang ia kandung adalah anak dari Kevin, merasa semakin tidak pantas untuk suaminya. Beberapa saat lalu, Kirana sudah berhasil di tenangkan oleh dokter, akan tetapi kala ia mendengar suara Hilal dan Kevin yang sedang bicara di depan ruangan, membuat ketakutan nya kembali datang. Hingga akhirnya Kirana memecahkan vas bunga di ruangan itu dan berniat untuk mengakhiri hidup nya.

Susah payah Kirana berusaha untuk bangkit, tapi nyatanya semua sia sia. Rasanya, Kirana sudah tidak memiliki alasan lagi untuk tetap bertahan atau melanjutkan kehidupan nya. Ia tidak mau hidup dalam bayang bayang rasa sakit yang di buat oleh Kevin. Baru membayangkan kelak anak nya lahir, yang mana itu adalah anak Kevin sudah membuat dirinya muak dan jijikk, lantas bagaimana dengan Hilal pikir Kirana, ia tdiak mau membuat suaminya semakin berkorban untuk nya. Jadi, pilihan terbaik yang di pikirkan Kirana hanya satu, yakni mengakhiri hidup agar ia dan anak yang di kandung nya tidak lagi menyakiti Hilal.

“Sayang, ini aku. Istighfar Kirana, istighfar, kita bicara baik baik ya. Kirana aku mohon!“ pinta Hilal berusaha membujuk, dengan melangkahkan kakinya secara perlahan menghampiri Kirana.

“Gak Mas! Aku kotor! Jangan dekati aku! Aku menjijikkan, aku gak pantes buat kamu! Aku—“ Tangisan Kirana semakin terdengar memilukan, hati Hilal maupun Kevin ikut terasa perih melihat kondisi Kirana saat ini.

“Sayang, aku mohon jangan gegabah! Kita sudah bicarakan ini berulang kali, aku mohon sadar Kirana. Istighfar, astagfirullah al adzim, Kirana aku mohon,”

Kirana tidak bisa mengikuti perkataan Hilal, justru kini tangisan nya semakin pecah, hatinya semain tersayat melihat ketulusan yang di berikan oleh Hilal. Tapi, membayangkan kembali anak yang ia kandung adalah hasil perbuatan zinaa nya dengan mantan kekasih, membuat hati Kirana kembai hancur, sehingga ia tidak bisa mencerna semua yang di katakan oleh suaminya. Karena yang ada di pikiran Kirana saat ini hanyalah apa yang sudah di perbuat Kevin di masa lalu, dan apa yang di katakan oleh laki laki itu saat ia membuka mata.

...~To be continue......

Terpopuler

Comments

Lilis Setyaningsih

Lilis Setyaningsih

sadar kirana....ayoo jangan kalah dg ketakutanmu

2024-09-28

0

Tiyra Azh

Tiyra Azh

mommy 😭😭😭😭, hatiku ikut hancurr

2024-09-15

0

April Lianti

April Lianti

mommy bener² mampu membuatku panik, berasa kayak nyata 👍

2023-09-19

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!