...~Happy Reading~...
Sebenarnya, alasan utama Kirana memberanikan diri keluar dari zona nyaman nya di dalam apartemen, karena beberapa hari yang lalu, tanpa sengaja Kirana melihat tanggal lahir Hilal yang tertera di buku pernikahan nya. Niat hati, Kirana ingin membereskan berkasnya, namun siapa sangka bahwa ternyata ia terfokus akan tanggal kelahiran suaminya, yang mana ternyata itu hanya tinggal beberapa hari lagi. Maka dari itu, hari ini Kirana memutuskan untuk keluar karena ingin membelikan sesuatu untuk sang suami, sebagai bentuk rasa sayang dan perduli nya. Juga sebagai bentu rasa terimakasih nya karena sikap dan perlakuan Hilal selama ini padanya.
‘Aku mau beli apa?’ KIrana terus bergumam dalam hati nya, sambil meneliti ke setiap sudut tempat perbelanjaan. Hingga, saat dirinya sudah berjalan beberapa langkah, matanya tertuju pada salah satu outlet yang seperti menarik perhatian nya.
Senyuman nya terbit mengembang dengan begitu sempurna, kala ia melihat suatu benda kecil yang terpajang indah di sebuah lemari kaca yang ada di dala outlet tersebut. Tanpa pikir panjang, Kirana pun langsung membeli barang tersebut. Berharap bahwa suaminya pasti akan menyukai nya, Kirana juga tak lupa untuk meminta bantuan kepada pelayan di sana untuk membungkus benda tersebut agar semakin terlihat menarik.
“Terimakasih, Kak.” Ucap pelayan tersebut begitu ramah membuat senyuman Kirana semakin terbit merekah. Wanita itu segera menganggukkan kepala nya sambil tersebut tersenyum, walau pun senyuman nya tidak terlihat dengan begitu jelas lantaran dirinya mengenakan cadar. Akan tetapi, pelayan itu tetap bisa melihat senyuman Kirana lewat sorot mata Kirana yang terlihat begitu tulus dan lembut.
Usai mendapatkan barang yang ia cari, Kirana pun tak berniat lama lama di sana. Ia memutuskan untuk segera kembali naik ke atas agar bisa istirahat. Namun, saat dirinya hendak memasuki lift, tiba tiba tubuh nya bertabrakan dengan seseorang hingga membuat nya terjatuh ke lantai.
Brukk!
“Auwhh!” Ia hanya bisa memekik dan meringis kecil, hingga sebuah tangan kekar mengulur ke arah nya dan berniat untuk membantu nya untuk bangkit.
KIrana menggelengkan kepala nya sambil mendongak berniat untuk menolak bantuan dari laki laki yang bukan mahram nya. Tapi ... Saat wajah nya mendongak, seketika itu juga ia di buat terkejut bukan main. Kirana langsung membulatkan matanya dengan sempurna, kala melihat sosok alki laki yang berdiri tepat di depan nya.
Jantung nya kembali berdetak dengan sangat cepat, dengan bayangan demi bayangan yang melintas di pikiran nya seolah memberikan nya tayangan ulang dimana kesakitan yang ia rasakan beberapa bulan yang lalu. Nafas nya mulai memburu dengan keringat dingin yang mulai mengucur di sebagian tubuh nya, Kirana semakin tak bisa mengendalikan diri saat dimana laki laki itu mendudukkan dirinya tepat di depan Kirana.
“Maaf, apakah kau baik baik saja? Tadi aku tidak sengaja karena buru buru, aku—“
“Jangan!” Kirana langsung memekik sambil menepis kasar tangan laki laki itu, membuat laki laki itu langsung memicingkan matanya karena merasa mengenal dengan suara tersebut.
“Kirana?” tebak nya, membuat jantung Kirana semakin berdetak tak karuan.
Tubuh nya bergetar dengan begitu hebat, dan ia semakin tak kuasa menahan air matanya. Tidak ada yang berniat menolong nya atau sekedar apakah dirinya baik baik saja. Karena memang posisi lift tempat nya akan kembali pulang berada di tempat yang sangat jarang di lalui. Karena lift tersebut memang lah hanya di tujukan untuk pemilik apartemen di gedung tersebut. Jadilah pengunjung Mall dari luar tidak ada yang melintasi tempat tersebut.
“Kirana, benarkah ini kamu? Hey, Kirana ini aku, kamu—“
“Jangan sentuh aku! Pergiii!” teriak nya yang kini sudah berlinang dengan air mata menatap wajah laki laki di depan nya.
“Hah? Ada apa dengan mu Kirana? Apakah kau sudah lupa dengan ku? Aku yakin, ini pasti kamu. Katakan, kenapa kamu seperti ini?” tanya nya sambil terus meneliti penampilan baru Kirana yang mengenakan pakaian tertutup.
Meskipun Kirana memakai cadar sekalipun, nyatanya laki laki itu masih mampu mengenali Kirana hanya dengan lewat suara dan sorot mata. Semudah itukah Kirana untuk di kenali oleh orang yang dia benci. Dan kini, KIrana semakin membenci dirinya sendiri. Karena bayangan demi bayangan di masa lalu kembali terngiang di kepala nya.
“Kirana, apa kau tidak merindukan ku?” tanya nya dengan suara sedikit berbisik, sebuah senyuman miring di wajah laki laki itu seolah begitu menyakitkan untuk Kirana, membuat nya semakin tak kuasa untuk tidak menangis.
“Jangan Kevin, jangan sentuh aku, aku mohon hiks hiks. Ja—jangan, a—aku .... “ KIrana merasa tubuh nya sudah tak mampu lagi untuk bertahan, rasa sakit di perut nya kian bertambah bersamaan dengan rasa sesak di dada nya yang mana karena menahan rasa takut luar biasa bertemu dengan laki laki tersebut, yang mana ia adalah Kevin, mantan kekasih Kirana yang membuat wanita itu mengalami trauma luar biasa hingga kini.
“Hey, aku hanya ingin membantu mu. Kenapa kau bersikap seolah aku akan membunuh mu? Apakah aku—“
“Ku bilang jangan sentuh akuuuu!” teriak Kirana begitu melengking membuat beberapa orang yang melintas di sekitar sana menoleh namun seperti tak berniat untuk menghampiri.
“Aku benci sama kamu Kevin, aku benci. Aku benciiii sama kamu!” Dengan tubuh bergetar hebat, Kirana berusaha untuk terus menjauh dengan memundurkan tubuh nya ke belakang, tapi siapa sangka bahwa ternyata Kevin juga tak mau kalah dan seolah ingin mengejar Kirana, mengikuti kemana wanita itu menjauh darinya.
“Apa kamu tahu, benci dan cinta itu bedanya sangat tipis. Dan aku ragu, bahwa kamu benar membenci ku, mungkinkah—“
Plaakkkk!
Kirana langsung menampar keras wajah Kevin yang berada tepat di depan nya. Tangan nya bergetar, dengan nafas yang memburu dan air mata semakin deras mengalir membasahi wajah nya.
‘Shittt!’ umpat laki laki itu langsung menyentuh bibir nya yang mungkin sedikit terluka akibat tamparan keras dari wanita di depan nya.
“Apa masalah mu Hah!” bentak Kevin tiba tiba menarik kerudung belakang Kirana, hingga membuat wanita itu semakin terisak dan ketakutan, “Aku sudah berbaik hati ingin membantu mu, tapi balasan mu seperti ini, bicth!” imbuh Kevin dengan suara sedikit lirih namun terdengar begitu tegas seperti menahan amarah.
“Aku tidak butuh bantuan bajingan seperti mu! Aku bahkan tidak sudi bertemu dengan mu, lepas! Lepasin aku!” pinta Kirana di sela tangisan nya.
“Bajingann?” Kevin terkekeh mendengar umpatan dari mantan kekasih nya, membuatnya semakin kuat menarik kerudung itu hingga membuat sebagian wajah Kirana kini terlihat, “Katakan bahwa kamu memang masih mencintai ku, Kirana? Katakan, maka aku akan dengan senang hati menerima mu lagi. Kita bisa membuka lembaran baru lagi, dan aku janji tidak akan mengkhianati kamu lagi. Bagaimana? Tawaran ku sudah sangat baik, bukan?”
Kirana semakin kuat mengepalkan tangan nya. Ia hendak menjawab perkataan Kevin, akan tetapi ia semakin tak kuasa menahan rasa sakit yang ia rasakan, hingga tiba tiba ..
“Aarrrkkhhhh!” Tubuh nya lemas, bersamaan dengan matanya yang tertutup dan tak sadarkan diri. Kirana sudah tidak bisa merasakan sakit lagi, dan kini wanita itu tergeletak tak berdaya di atas lantai Mall yang terasa sangat dingin.
Sementara itu, Kevin yang melihat Kirana tergeletak pingsan. Tentu saja sangat terkejut, meskipun ia masih merasa kesal dengan mantan kekasih nya itu karena dirinya sempat di laporkan sebagai tersangka dan hampir di penjara. Tapi tetap saja, biar bagaimana pun, Kirana pernah mengisi hari harinya, dan tak bisa di pungkiri bahwa mungkin perasaan itu memang masih ada di benak Kevin.
Laki laki itu langsung mengangkat tubuh Kirana dan membawa nya masuk kembali ke dalam lift. Kini tujuan nya bukan lantai atas, melainkan lantai bawah dimana ia akan membawa Kirana menuju rumah sakit.
...~To be continue .......
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 43 Episodes
Comments
❤️⃟Wᵃf🤎⃟ꪶꫝ🍾⃝ͩDᷞᴇͧᴡᷡɪͣ𝐀⃝🥀ᴳ᯳
Astaghfirullah.. waktu dan momen yang tidak diharapkan, terjadi juga. Kenapa muncul lagi manusia satu itu.. 🙄🙄😔
2023-09-25
0
M⃠Ꮶ͢ᮉ᳟Asti 𝆯⃟ ଓεᵉᶜ✿🌱🐛⒋ⷨ͢⚤
malah ketemu Kevin 🤔
2023-09-19
2
April Lianti
sudah kuduga mereka bertemu, semoga kirana selamat dari kevin
2023-09-19
0