Leon tengah menyusun bunga pada rak yang sudah tersedia di sana. Ia juga melihat Alina tengah menyirami beberapa bunga yang ada di depan kedai nya.
"Kak Alina, tulip ini enak nya di taruh di mana?" Tanya nya, Leon tidak menyadari jika ada beberapa orang yang tengah berbicara dengan Alina.
"Maaf nyonya, apa kau melihat anak ini?" Tanya seseorang itu pada nya.
'Bau mesiu? Apa mereka berdua orang jahat. Dan tunggu.. Itu Leon kan?'
Alina menghampiri dua pria menyeramkan di hadapan nya, dengan lantang ia berkata..
"Maaf tuan, saya tidak mengenal orang ini sama sekali. Juga tolong perhatikan tanda di sebelah sana, saya baru saja membuka kedai ini beberapa waktu lalu. Jadi bagaimana mungkin saya memperhatikan orang-orang di sekitar sini. Sementara saya sibuk menata semua nya. " Jelas Alina. Alina sebisa mungkin untuk menetralkan gerak gerik nya agar mereka berdua tidak mencurigai nya.
'Percaya dan pergilah.. Percaya dan pergilah dari sini. Leon, tolong jangan keluar atau memanggil ku dulu. Tetap lah di dalam sana.'
Alina terus memanjat kan doa, dia juga berharap Leon tidak memanggil nya untuk saat itu, karena waktunya sangat tidak tepat.
"Dia ada benar nya juga, sepertinya dia orang baru di sini. Lebih baik kita cari di tempat lain saja, lagi pula ketua menduga jika tuan muda sendirilah yang sudah menyembunyikan adik nya itu." Ucap salah satu dari mereka.
Mereka berdua hendak berlalu dari sana dan juga memberikan salah satu brosur yang mereka bawa pada Alina.
"Dengar nyonya, jika kau melihat atau mendapati keberadaan orang ini, segera hubungi nomor di bawah sana. Kami permisi." Ucap mereka berdua yang kemudian bergegas dari sana.
'Kita harus membawa nya hidup atau mati. jika tidak, ketua bisa membunuh kita berdua.'
Kata mereka berdua yang perlahan mulai menjauh. Akan tetapi, belum juga mereka berdua keluar dari gerbang Alina mendengar suara pintu yang di buka.
"Kak Al.. "
Dengan sigap Alina langsung memeluk Leon dengan tergesa-gesa kemudian memiringkan wajah nya sejajar dengar dirinya. Sambil berbisik ia berkata.
"Buat seolah kamu sedang mencium ku, lingkarkan kedua tangan mu di pinggang ku dan berjalan lah masuk ke dalam kedai. Sekarang!!" Tekan nya seraya berbisik pada Leon.
Leon hanya menuruti perkataan Alina kepada nya, sebenarnya ia ingin bertanya sesuatu terlebih dahulu. Namun niat nya ia urungkan sejenak, pasal nya Alina terlihat sangat panik.
"Cepat lakukan apa yang ku katakan padamu Leon." Bisik nya lagi.
Dengan perasaan ragu, Leon melingkar kan kedua tangan nya pada Alina. Ia juga mengubah posisi nya seperti tengah berciuman dengan Alina. Yang kemudian masuk ke dalam kedai.
"Ada apa dengan wanita itu? Apa dia birahi di pagi hari?"
"Itu tidak penting, lebih baik kita lanjutkan pencarian saja. Tangan ku sudah sangat gatal untuk menghabisi anak ini."
Alina sangat bersyukur karena upaya nya membuahkan hasil. Ia bernafas lega, Kedua orang itu tidak mencurigai nya sama sekali.
"Syukurlah mereka sudah pergi. Leon kamu..?" Belum juga ia menyelesaikan ucapan nya, ia mendapati telinga Leon yang tiba-tiba saja berubah menjadi merah muda.
"Ah.. Itu.. Leon, aku tidak bermaksud."Alina tidak tahu jika efek nya akan seperti itu kepada Leon. Ia bahkan tidak memprediksi nya sama sekali.
'Tenanglah jantungku, dia milik Rayan. Aku tidak boleh mengambil apapun dari kakak lagi. Cukup, dia sudah menderita untuk waktu yang lama selama ini.' Gumamnya pada dirinya sediri.
"Aku...Itu. Aku tidak apa-apa kak. Siapa yang kau temui barusan ? Apa itu preman ? Kenapa kau terlihat sangat panik juga khawatir?" Tanya Leon dengan wajah nya yang sudah seperti kepiting rebus.
"Leon, jujurlah padaku. Apa kamu terlibat dengan sebuah perkelahian atau semacam nya? Barusan ada orang yang mencari mu, sepertinya mereka berdua berniat untuk melukaimu." Tanya Alina dengan serius.
"Tidak kak, Apa mereka menanyai mu sesuatu? Atau mengancam mu?" Ucap Leon khawatir.
"Tidak, hanya saja sekilas aku mendengar mereka membicarakan tuan? Juga tuan muda. Apa mereka orang jahat?" Tanyanya lagi.
Leon hanya bisa menerka siapa yang tengah mencari nya itu, dan ya siapa lagi jika bukan Pria tua b****** itu. Ia sangat beruntung karena Alina tidak mengambil langkah yang salah dan memberitahu mereka berdua.
"Bagaimana kau tahu jika mereka akan berbuat jahat padaku?" Tanya Leon kembali, sebelum ia memastikan apakah itu kebetulan atau sebaliknya, ia harus memastikan sesuatu terlebih dahulu.
"Aku pernah kecelakaan dulu, dulu pernah ada seorang polisi yang menanyaiku kronologi dari kecelakaan nya. Aku juga tidak tau dengan pasti, tapi aku bisa mencium bubuk mesiu dari pistol yang polisi itu bawa."
"Juga, Aku merasakan hal yang sama pada kedua orang tadi. Jika mereka polisi aku pasti sudah mengenalinya, karena aku kenal beberapa polisi di sekitar sini." Jelas Alina pada Leon.
Leon hanya menganggukkan kepalanya. Ternyata itu bukanlah sebuah kebetulan belaka, Alina sudah menyadari niat buruk yang akan mereka berdua lakukan kepada nya. Lagi, Leon bersyukur karena kakak nya menemukan orang yang sangat baik seperti Alina.
"Begitu. Sebelum nya aku berterima kasih padamu kak, kau sudah menolongku lagi dan lagi." Ucap Leon seraya tersenyum lebar kepada Alina.
Akan tetapi Alina merasa semakin khawatir akan keberadaan Leon sekarang, ia juga bingung apakah ia harus memberitahu Rayan saja akan hal ini.
"Leon, aku akan memberitahu Rayan segera."
"Tidak!! Eh.. Maksud ku kak Rayan mungkin sedang mengalami kesulitan sekarang. Aku tidak mau membuatnya lebih sulit lagi." Ucap Leon secara tiba-tiba.
"Benar juga. Leon aku sarankan kau jangan keluar kedai selama beberapa hari. Aku hanya akan mengijinkan mu keluar jika itu sudah waktunya untuk kita pulang, paham?" Tanya Alina.
Leon hanya menganggukkan kepala nya, seraya mencondongkan kepalanya. Alina mengusap kepala Leon perlahan, ia merasa tengah memelihara siberia husky yang besar.
'Tidak kah dia terlihat sangat lucu. Aku penasaran bagaimana muka kakak nya yang lain, apakah mereka selucu ini? Dan juga, kenapa mereka sangat tampan. Mimpi apa yang sudah aku alami sampai bertemu orang setampan mereka di tempat seperti ini.'
Alina tidak habis pikir dengan alur hidup nya itu. Ia kira hidupnya akan lebih menderita dari sebelum nya, tapi sepertinya dia salah. Dia sangat beruntung masih memiliki kakak seperti ferdi di sampingnya saat ini. Ia juga sangat berharap kebahagiaan akan terus bersama nya.
'Apa yang sebenarnya terjadi dengan keluarga mu Leon? Kenapa kamu seperti ini?'
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments