Rayan memutuskan untuk menghubungi Leon dan menanyakan keadaan nya saat ini. Ia khawatir jika Leon akan menyusahkan Alina juga keluarga nya.
"Leon bagaimana keadaan mu? Apakah kamu baik-baik saja? Pastikan kamu makan dan jangan membuat Alina susah." Ucap nya kepada Leon.
Leon merespon dengan cepat pesan yang ia terima dari kakak nya tersebut.
"Aku baik-baik saja kok Kak, hanya saja menurutku Kak Alina sangatlah baik terhadapku. Dia juga sangat ramah dan sangat cantik."
"Hah? Bagus lah jika memang seperti itu. Apakah kamu nyaman tinggal di sana? Jika kamu membutuhkan uang, Kakak akan mentransfer nya segera." Kata Rayan.
"Di sini terasa seperti Kak Alex bersamaku. Rumah ini sangat nyaman juga hangat, walaupun Kak Alina hanya tinggal berdua. Tapi mereka sangat baik."
"Untuk masalah uang.. Aku masih menyimpan sedikit di tabungan ku, Kakak tidak usah khawatir. Itu cukup untuk beberapa bulan ke depan."
"Bagus lah, Aku khawatir jika kamu tidak mempunyai sedikit tabungan pun di rekening mu. Kakak akan menyelesaikan ini dengan segera dan menjemput mu pulang." Akan tetapi respon Leon sangat lambat.
"... "
"Ada apa? Kenapa kamu terdiam dan tidak menjawab pertanyaan dari ku?" Tanya Rayan kepada nya.
"... Aku ingin tinggal bersama kak Alina saja kak. Aku tidak ingin pulang, aku takut untuk menginjakkan kaki ku di rumah itu lagi."
"Apa Maksud... " Belum sempat Rayan melanjutkan perkataan nya Leon menyela nya terlebih dahulu.
"Kak mengertilah aku masih mempunyai banyak trauma di rumah itu. Aku tau aku akan tinggal bersama kakak di sana, tapi aku takut jika ayah dan kakek melakukan hal buruk kepada ku lagi."
"Kak Alina sangat baik, dia sangat mirip dengan Almarhum Alex. Dia juga sangat sayang kepada ku, bahkan dia sudah menganggap ku sebagai adik nya sendiri."
Rayan terdiam dengan penuturan yang Leon ucapkan. Ia juga bersalah akan hal ini, tapi ia juga tidak mau jika sampai Leon terkena dampak negatif dari kedua orang yang ia benci saat ini.
Akan tetapi, dia juga tidak bisa untuk terus membiarkan Leon tinggal di rumah Alina terus menerus. Karena itu membuat Rayan tidak merasa enak akan keluarga nya Alina.
"Leon dengarkan kakak baik-baik, Alina memang orang baik. Tapi kamu tidak bisa untuk tinggal atau bahkan hidup dengan Alina selamanya, itu sangat tidak mungkin. Aku juga akan berjanji kepadamu jika aku akan melindungi di rumah ini." Rayan terus mencoba memberikan pengertian atas maksud nya menitipkan Leon pada Alina waktu itu.
".... "
"Kakak tau ini sulit, tapi kamu harus mengerti dengan kondisi Alina. Walaupun Kakak tidak mengenal Alina lebih jauh, menurut ku Alina orang yang tekun juga mandiri. Jadi kamu harus menjadi kan nya sebagai contoh."
Leon tidak langsung membalas perkataan dari kakak nya itu, ia hanya melihat kemudian membaca tanpa membalas pesan dari kakak nya itu.
Disisi lain, Rayan menunggu balasan dari pesan yang ia kirimkan pada adik nya itu. Satu bahkan sampai berjam-jam Rayan menunggu balasan darinya, Akan tetapi ia tidak mendapat kan balasan sama sekali dari Leon.
'Gusti ni anak pergi kemana dah? Di jawab nggak di bales di angkat nggak di telepon, mau nya apa sih?' Kesal nya yang sedari tadi tidak mendapat kan respon apapun dari pesan yang ia kirim kan.
sesaat kemudian Rayan mendapatkan notifikasi dari orang yang ia tunggu-tunggu selama itu.
"Maaf Kak, aku tidak bermaksud untuk membaca pesan begitu saja. Tadi Kak Alina memanggilku Untuk memindahkan beberapa kardus dari gudang, jadi aku meninggalkan teleponku sambil di charger, aku sangat minta maaf kepadaku Kak."
"Tidak apa-apa, lagi pula Kakak juga sedang sibuk di sini. Jadi bagaimana dengan keputusan yang kakak berikan kepadamu, Apa kau sudah memikirkannya?" Tanya Rayan kepada nya.
" Tentu saja aku akan menolaknya Kak, aku sudah memikirkannya ratusan bahkan puluhan ribu kali.Jika aku akan membangun sebuah kedai restoran kecil di sini.Yang aku sendirilah yang akan mengolahnya."
Rayan terkejut dengan apa yang Leon ucapkan kepadanya, itu bahkan di luar nalarnya saat ini. Bahkan itu
di luar keputusan nya.
"Apa katamu? Jadi kamu bermaksud untuk membuka restoran pertama mu di sana? Apa kamu sudah gila Leon, Apa kamu tidak memikirkan konsekuensi nya, HAH?! " Rayan kesal dengan apa yang Leon katakan pada nya.
Rayan tidak habis pikir dengan apa yang Leon putus kan. Bahkan ia tidak mengerti dengan jalan pikiran adik nya itu saat ini.
'Anak ini, sangat sulit untuk di tebak.'
"Tapi kak... "
"Tidak ada kata tapi Leon, ini tidak bisa si toleran. Bagaimana jika Kakek atau Ayah mengetahui keberadaan mu dan mengancam ketenangan Alina saat itu, Apa kamu akan menerima nya jika sampai tejadi sesuatu dengan Alina juga keluarga nya?"
Lagi, Leon terdiam hanya membaca tanpa membalas pesan dari kakak nya itu. Padahal kakak nya tengah dengan sabar menunggu keputusan akhir nya, walaupun Leon tahu jika kesabaran kakak nya itu setipis kertas tissue.
'Tissue kertas bukan sih?'
"Dengarkan Kakak baik-baik Leon, jika kamu memang tetap ingin melanjutkan apa yang kamu putuskan tadi, Kakak akan mendukungnya kok. Kamu tenang saja, hanya saja akan ada beberapa anak buah Kakak yang membantumu di sana. Jadi kamu tidak perlu khawatir soal keselamatan mu juga Alina, Kakak tidak akan menolaknya Kakak akan mendukungmu karena itu keputusanmu. Kamu layak untuk bahagia, Oleh sebab itu kakak akan mengirimkan beberapa orang untuk membantumu di sana."
Leon sangat kaget dengan keputusan Kakak nya yang tiba-tiba, ia sangat teramat tidak menyangka dengan apa yang di putuskan oleh Kakak nya barusan.
"Benarkah itu kak? Apa kakak benar-benar mengizinkanku" Tanta Leon memastikan nya sekali lagi.
"Itu benar."
Leon sangat kegirangan sepertinya, karena ia memberikan banyak stiker tertawa lepas pada Rayan.
"Kau tau konsekuensi nya akan sangat fatal Teo!!" Rayan menggaruk rambutnya frustasi.
"Aku tau, bukan kah kau ingin melihat adik mu bahagia? Itu hanya masalah yang sederhana." Ucap Teo seraya meyakinkan nya.
"Kau tau jika Leon adalah anggota keluarga terakhir yang ku punya saat ini. Aku hanya takut dia akan terluka jika Ayah juga Kakek sampai tahu keberadaan nya, kau tahu betul jika Leon adalah kelemahan terbesar ku."
Teo tau semua itu. Tapi dia juga ingin membuat Leon bahagia, setelah kepergian Alex, Leon terlihat sangat terpukul bahkan tidak terlihat tampak bahagia sama sekali dengan keadaan nya saat itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments