Bab 14

Alina juga Leon menyelesaikan makan malam mereka dengan singkat. Tak ada percakapan yang serius setelah nya, Leon kembali ke kamar nya setelah membersihkan bekas makanan milik nya juga milik Alina tadi.

Lain hal nya dengan Rayan, ia masih menyusun rencana untuk menghabisi sang kakek.

'Perasaan apa yang kan ku dapat dari rencana ku untuk menghabisi mu kek?' Tanya nya pada dirinya sendiri.

Rayan terdiam dalam duduknya, ia memikirkan semuanya dari a sampai z rencananya sematang matangnya mungkin dari nol sampai 100% bahkan mungkin sampai ribuan persen pun ia akan pikirkan terlebih dahulu.

"Hey.. Apa kau sudah memikirkan semua nya?" Tanya kepadanya Teo.

Rayan menoleh dan menatap tajam ke arah Teo, lalu ia berkata dengan nada yang sangat enteng.

" Dasar bodoh. Tentu saja aku memikirkannya terlebih dahulu, tapi kita harus mencari tahu terlebih dahulu tentang kebenarannya. Apakah benar yang membunuh Alex adalah kakekku atau ke orang lain. Jika benar itu orang lain ataupun kakekku Aku tidak akan mengampuni mereka semua karena itu adalah Alex bukan orang lain." tegas Rayan kepadanya.

Teo sangat Tahu betul dengan sifat Rayan selama ini, dia sudah menjadi kaki tangan Rayan cukup lama. Dan dia sangat mengerti dengan apa yang Rayan rasakan saat ini, kehilangan seseorang yang kita cintai bukanlah hal yang mudah. Meskipun mereka mencoba untuk melupakannya, itu adalah hal yang paling sulit di dunia ini.

"Aku akan menyelidikinya terlebih dahulu, juga Bisakah kau bertanya pada adikmu Leon. Kapan terakhir kali dia mengingat tempat yang terakhir kali ia singgahi sesudah rumah kakek mu." pinta Teo kepadanya.

"Leon sudah memberitahuku semuanya. Dia bilang, terakhir kali dia terbangun dia berada di sebuah rumah tua tempat di mana aku terakhir kali tengah mengejar Albert, bahkan aku tidak menyangka jika dia akan ada di sana. Saat itu aku sedang mengejar Albert hanya berhasil lolos dari pengejaran ku." Kata Rayan kepada nya.

"Kalau begitu aku akan segera menyelidiki nya. Jangan bertindak gegabah dan keluar dari pengawasan ku Rayan, ingat itu." Tekan Teo pada nya.

Teo sangat takut jika Rayan akan membuat keputusan tiba-tiba dan bertindak gegabah. Walau pun dia ahli dalam segala hal, ia tetap merasa jika Rayan harus tetap berada dalam jarak penglihatan nya.

" Tenang saja Teo, Aku tidak akan bertindak di luar batas kemampuanku. Walaupun kemampuan yang ku miliki tidak terbatas, aku tidak menyombongkan diri dengan itu. hanya saja aku mengambil ancang-ancang yang tepat dan waktu yang sangat bagus untuk kita semua beraksi." Ucap nya pada Teo.

"Aku harap kau memegang kata-katamu Rayan, karena jika sampai terjadi suatu kepadamu Aku pastikan mereka semua akan habis di tanganku bahkan sebelum mereka berkedip dan menoleh ke arahku."

Rayan tersenyum sangat gembira dengan penuturan dari Teo. Dia tahu jika Teo sangatlah melindungi dirinya bahkan dari kecil pun Teo selalu bersamanya, dia bahkan tidak pernah meninggalkannya walaupun itu hanya sedetik saja. Rayan merasa sangat beruntung karena memiliki Teo disisi nya.

Walaupun Teo 2 tahun lebih muda darinya, dia tetap menganggap nya sebagai sahabat juga saudara kandungnya sendiri.

Latar Belakang dari Teo Azra

Teo Azra seorang pemuda miskin yang hidup dengan ketidakadilan dari kedua orang tuanya. Sedari kecil ia selalu disiksa oleh kedua orang tuanya, dicambuk juga dipukuli.

Teo merasa hidupnya tidak berarti lagi, tapi suatu ketika seseorang mengubah kehidupannya 360 derajat lebih baik dari sebelumnya. Ia juga sangat berterima kasih pada orang itu karena telah merawatnya selama ini.

Tebakan kalian sangatlah tepat, orang itu adalah ibunya Rayan. Dulu ibunya Rayan sangatlah baik kepadanya, bahkan sebelum ia melahirkan Rayan Teo sudah berjanji ia akan menjaga Rayan dalam kondisi apapun dan sampai kapanpun.

Iya bahkan berjanji pada ibunya Rayan bahwa dia akan mengabdi kepada keluarga itu dan menjadi kaki tangan dari anak nya.

Teo juga sudah mengenal silsilah dari keluarganya Rayan, bahkan bisnis apa yang keluarga itu jalankan sampai saat ini. Hanya saja Teo diam dan memilih untuk mengikuti Ke mana arah yang akan Rayan ambil.

"Bukankah kau bilang, jika kau mencurigai kakekku. Lantas Mengapa kau ingin menyelidiki nya terlebih dahulu?"

"Kau Tahu betul, bahwa aku akan mempercayai setiap ucapan yang kau katakan padaku. Mau itu bohong ataupun tidak aku akan tetap mempercayai mu. Lantas mengapa kau mengatakan jika kau ingin menyelidikinya terlebih dahulu." Sambung Rayan Seraya menatap ke arah Teo dengan sangat tajam.

"Aku tidak punya keyakinan untuk menuduh kakek mu. Apalagi dia juga menjadi bagian besar dalam kehidupan selama ini, jadi aku ingin kau menyetujui usul yang kau berikan padamu tadi." Tanya Teo pada nya.

"Lakukan Apapun yang kau mau, selama ini aku tidak pernah melarang mu untuk melakukan apapun yang kau mau. Bahkan aku selalu memberikan ruang untukmu bergerak selama ini."

"Aku juga menghargai semua keputusan yang kau buat, karena kau lebih tua dariku. Karena kau juga sudah berjasa merawat ku juga adik-adik selama ini." Ucap Rayan kepadanya.

"Tentu aku tidak akan melakukan kesalahan, bahkan aku tidak akan membuat mu kecewa atas permintaanku ini."

Rayan terdiam sejenak ia mengingat Bagaimana keadaan Leon saat ini apakah dia bahagia bersama Alina ataukah Dia memberikan kesusahan kepada hidupnya Alina.

"Teo aku mengenal seorang gadis beberapa waktu lalu. Dia sangat aneh tapi menurutku dia orang yang baik, karena saat pertemuan pertama kami dia menolongku dan mengobati beberapa luka yang ada di tubuhku. Dia sangat keras kepala saat aku bilang untuk tidak melakukannya, dia tetap melakukannya juga. Aku tidak tahu mengapa aku membiarkannya menyentuh tubuhku, Apa ada yang salah dengan diriku?"

Ucapan yang Rayan lontarkan kepada nya sontak saja membuat Teo sangat kaget. Pasalnya dari kecil pun Rayan enggan untuk dipegang atau mendapatkan physical touch dari orang lain. Bahkan ia akan sangat murka

jika Teo menyentuhnya sedikit saja.

" itu tidak aneh sama sekali menurutku Mungkin saja kau sudah membuka hati untuk seseorang yang layak untuk singgah di hatimu."

" Apa maksudmu sebenarnya?"

"Jelas nya seperti ini, jika seseorang sudah berani menyentuh tubuhmu bahkan mereka melakukan kontak fisik dengan mu, dan tubuhmu menerimanya. Itu adalah respon yang positif dari tubuhmu sendiri, mungkin tubuhmu mengijinkan seseorang itu untuk menyentuh mu karena tubuhmu menyukai nya."

Rayan terlalu lemah soal percintaan ataupun Respon yang diberikan oleh dirinya sendiri terhadap orang lain, ia juga masih bertanya-tanya Apa itu.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!