Malam yang sunyi di mana langit terlihat gelap tanpa ada bintang di sisinya begitupun nasib seorang gadis yang tengah duduk sendirian di pinggir jembatan.
Jalanan yang sepi sehingga membuatnya lebih nyaman bersendirian di saat pagi tiba maka semuanya akan kembali seperti awal lagi, namun ketika malam tiba dia akan memilih bersendirian untuk menghilangkan beban di pikiran dan pundak nya.
"TUHAN.... AKU ..... CAPEK....., BOLEHKAH AKU MENYERAH"
"Aku capek aku ingin pulang,......"
"Aku..... Capek......" Gadis dengan pakaian serba hitam itupun tertunduk menelungkup kan kepalanya.
Beberapa detik ia menangis tanpa suara pun ia kembali mendongkak menatap langit yang bersinar kembali di terangi bintang.
"Sekarang Lo tau kan gak ada gunanya untuk menyerah sekarang, capek memang boleh, mengeluh boleh, tapi jangan sampe lupa tujuan belum selesai!" Ucap Faiz
Seketika Zia pun segera mengusap air matanya "kenapa Lo di sini ?"
"Niat gue sih baik liat cewek sendirian jadi gue samperin deh"
"Modus"
"Apa ... Modus kalo gue modus udah gue bius terus gue lakuin hal yang gak semestinya di lakuin faham!"
Zia hanya diam menatap aliran air di bawah jembatan "kalo gue bunuh diri mungkin lebih baik"
"Boleh sih lagian kepergian Lo juga gak akan ada yang tangisi kecuali adik sama bokap nyokap Lo sih!"
"Asal Lo tau, zi. Kalo pun Lo bunuh diri itu gak akan nyelesain masalah Lo, yang ada itu akan mempekeruh Masalah, selain itu bunuh diri juga adalah dosa paling besar!"
"Tapi setidaknya beban gue akan berkurang ?"
"Kata siapa ? Yang ada akan lebih banyak"
"Hah"
"Iya karna kalo Lo mati nanti di akhirat banyak pertanyaan yang akan menghampiri Lo, satu lagi kalo Lo mau bunuh diri emang amal ibadah Lo dan amal perbuatan baik Lo udah banyak sampe Lo mutusin buat bunuh diri ?"
Benar juga apa yang di katakan Faiz namun sepertinya semua ucapan Faiz tak di dengarkan dengan baik oleh Zia, kini pikiran dan hati Zia tidak bersatu.
Faiz yang melihat Zia bengong langsung menarik kuncung hoddie nya sehingga sang empu hampir tercekik!
"Woy apaan sih ?"
"Sorry, ikut gue"
"Gak!" Bantah Zia
Faiz pun mulai mendekati Zia sehingga tak ada jarak antara mereka lagi bahkan nafas mereka saja bisa mereka rasakan satu sama lain "ikut atau......
"Ok gue ikut tapi kemana ?" Ujar zia sambil sedikit mendorong Faiz
"Ikut aja gue gak akan macem macem, ayah gak ngajarin hal itu sama gue!"
Angin malam yang dingin tak menggoyahkan Zia yang kini tengah duduk di kursi belakang motor sport milik Faiz.
Kenapa harus motor Faiz ? Dimana motor Zia ?
Motor Zia sengaja Faiz tinggal dan menyuruh orang mengambil nya takutnya Zia tak pokus berkendara dan berakibat kecelakaan.
Srettt....
Dengan mendadak Faiz mengerem motornya sehingga Zia spontan memeluk pinggang Faiz dari belakang.
Merasa tak nyaman karna selain Prilly dan bundanya Faiz tak pernah di sentuh wanita lain "sorry bisa di lepas, end sorry juga tadi gue rem dadakan abisna ada anak kucing yang mau nyebrang!" Tutur Faiz yang kemudian langsung di turuti Zia
"Sorry" ucap Zia walaupun mungkin sekarang wajah nya sudah merah namun untungnya dia memakai helm jadi tak terlihat.
...🍮🍮🍮...
"Ini"
saat turun dari motor sport nya Faiz Zia menyadari bahwa Faiz mengajak nya ke mesjid ia berfikir Faiz akan membawa ke suatu tempat.
"Iya gue tau Lo mesti mikir kalo gue akan bawa Lo ke tempat yang lain kan ?"
*Zia terdiam...
"Tapi menurut gue mesjid adalah tempat paling nyaman buat luapin semua masalah kita, belajar dari ayah kalo setiap hati Kita gelisah dan tak menentu hanya Allah yang bisa menenangkan nya"
"Tapi....
"Why ?"
"MMM
"Gak usah takut percaya sama gue kita sembahyang sama sama"
"Bukan mahram ?"
"Iya tau maksudnya Lo sholat di tempat cewek gue sholat di tempat cowok, dasar cewek aneh Lo!"
Sebelum Faiz masuk ia pun menoleh kembali ke arah Zia "tapi kalo Lo mau sembahyang bareng juga gak masalah"
"Hah emang bisa ?"
"Bisa syarat nya nikah dulu, HM" ucap Faiz yang langsung di balas dengan kepergian Zia.
*****
selepas sembahyang kini hati Zia agak sedikit membaik dia pun duduk di luar sambil menunggu Faiz yang belum selesai sembahyang.
Namun tiba tiba ponsel nya berbunyi Zia pun meronggah kantung hoddie nya dan melihat nama "Angga bocil laknat" yang terpapang jelas di ponselnya.
________________________________________
...(Angga bocil laknat 👻)...
^^^"KA Lo di mana ?^^^
"Di luar"
^^^"Sama siapa ? ^^^
"Faiz"
^^^"Owh pantes soalnya cuman motor Lo ^^^
^^^doang yang pulang,^^^
"Iya tadi ketemu di jembatan dan dia bawa gue ke mesjid"
^^^"Wah calon Kaka ipar idaman tuh^^^
"Diem!"
_________________________________________
Sebelum Angga terus menggodanya Zia lebih memilih segera menutup ponselnya.
"Gimana udah mendingan kan ?" Ucap Faiz sambil memakai kaos kakinya
"HM, makasih ya udah bantuin gue"
"Sama-sama"
"Sekarang pulang ?"
"Belum mau pulang lagi males!"
"Jangan gitu kasian adik Lo sendirian"
"Biarin dia nyebelin"
Seketika Faiz tertawa saat mendengar keluhan Zia terhadap Angga "sama kayaknya kita korban kelaknatan Adek kita deh"
"Iya ya" ucap Zia sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal
Setelah selesai memakai sepatunya Faiz pun segera bangun dan memberikan helm pada Zia untuk mengantar nya pulang, walau awalnya menolak tapi Faiz berhasil membujuk Zia.
...🍮🍮🍮...
"Inget jangan keluyuran Lo cewek" peringat Faiz saat Zia turun dari motornya
"Gue bukan cewek lemah, lagian gue juga bisa lindungi diri gue sendiri"
"Iya tau Lo bukan cewek lemah itu juga udah terpapar jelas dari sikap Lo, tapi sehebat apapun cewek tetep harus waspada kan!"
"Iye iye, udah pulang Sono!"
"Iyalah ngapain juga gue di sini, kalo udah halal iya gue akan tetep di sini sambil kunci Lo di dalam kamar!" Ujar Faiz sambil menarik turunkan alisnya
"Ngarep banget Lo nikah sama gue ?"
"Gak ngarep cuman kalo jodoh gak bisa di hindari kan!"
"Gue setuju" sambung angga yang baru keluar dari rumah
"Masuk lo ngapain ikut campur"
"Ihhh ngambek, bang Faiz juga gak papa kok wleee!"
"Awas nya Lo!"
Faiz tersenyum saat melihat pertengkaran adik dan kakak itu seperti ia dan Prilly saat bertengkar.
"Ga, jagain kakak Lo jangan sampe bunuh diri otak nya agak sinting soalnya!"
"Siap pak komandan!"
"Sip, gue pamit ya assalamualaikum!"
"Walaikumsalam"
"Ekhm.. kayak nya jadi nih jadi calon kakak ipar ?" Goda Angga pada Zia
"Sini Lo bocah kampret" kejar Zia pada Angga yang sudah lari terbirit-birit.
####################################
...Jangan lupa komen end subscribe ya 👻...
menurut kalian pantes gak Zia sama Faiz ?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments