part 07

Satu Minggu kemudian.....

"Bunda cantik lagi apa ?" Tanya Prilly yang baru turun dari tangga dengan bahagia sehingga rambutnya yang di ikat memberikan irama yang senada..

"Nih bunda lagi buat makanan kesukaan kamu loh!"

"Wah kayaknya enak Bun"

"Iya" wajah bunda kini berubah menjadi lesu "biasanya kalo ayah kamu ada ayah suka rebutan sama kamu ly!"

Mendengar itu hati Prilly pun sakit namun dia berusaha untuk tegar demi bundanya dan janji nya pada ayahnya untuk menjaga bunda dengan baik dan jangan sampai bunda meneteskan air mata selama ayah tidak ada.

"Cieee ada yang kangen nih..." Goda Prilly

Bunda yang semula murung kini kembali ceria "apaan sih nggak dong kan kamu ada di sini!"

"What..?"

"Iya coba ngaca muka kamu mirip sama ayah kamu loh, kalian bener bener mirip banget sehingga saat ayah gak ada wajah kamu bisa mengobati rindu bunda nak!"

"Emang bunda gak pernah di tinggal kayak gini sama ayah!" Ucapnya seraya duduk dan mengambil makanan

"Dulu pernah dan dulu lebih lama jangka waktu satu tahun tepat saat bunda hamil kamu"

"Terus pas bunda lahiran gimana ?"

"Alhamdulillah ayah datang tepat di saat bunda mau lahiran dan ayah pun menemani bunda, namun sayang nya bagian dada ayah kamu terluka saat sedang tugas!"

Sontak mendengar itu mata Prilly langsung membulat sempurna dan menghentikan aktivitas makanan nya.

"Serius terus ?"

"Setelah selesai bunda bersalin dan tidur ayah pergi ke ruangan dokter untuk mengobati lukanya!"

"Mas sya Allah hebat ya, ayah ku!"

"Itu sebabnya kamu juga harus hebat seperti ayah!"

Prilly mengangguk..

"Prilly akan hebat seperti ayah dan kuat seperti bunda!"

"Anak pintar" bunda pun mengusap kepala Prilly lembut..

Sebelum selesai makan tiba tiba ada yang mengetuk pintu sehingga semua mata tertuju pada pintu, bi Sasha pun segera membuka pintu nya.

Rupanya dugaan Prilly benar yang mengetuk pintu tak lain Adria, Adria memang suka numpang makan di sana namun itu tak membuat keluarga Prilly risih malah mereka merasa kasihan Prilly harus sendirian di rumah nya.

"Ayo Adria makan yang banyak nak biar gemukan!" Ucap bunda

"Tante ada aja saya pengen langsing tan!"

"Loh kenapa ad ?"

"Iya biar kayak Prilly banyak di sukai pria sedangkan aku nggak!" Kepala Adria pun tertunduk

"Kata siapa temen aku gak ada yang suka banyak loh temen kampus kita suka kamu" Prilly pun merangkul pundak Adria

"Thanks ly, makasih tan!"

...******...

"Lo gak sibuk kan ly ?"

"Nggak kenapa ?"

"Kan sekarang hari Minggu biasanya orang akan jalan jalan atau apa kek gitu!"

Prilly pun menaikan satu alisnya "ya kalo ada ayah sih iya gue suka jalan cuman sekarang ayah gak ada jadi males keluar!"

Beberapa lama Adria dan Prilly mengobrol tanpa mereka sadari bunda memperhatikan keduanya di balik pintu balkon.

Bunda bahagia jika putrinya bisa menghibur sahabat nya dan bisa menjadi ketua yang baik untuk mereka.

Bunda juga bangga ayahnya mengajarkan hal kebaikan padanya sewaktu kecil sehingga Prilly tumbuh dengan baik.

Jarang orang tua yang bisa mendidik anak nya dengan sempurna banyak sekali rintangan nya kadang orang tua ingin menjadikan anaknya pintar namun ekonomi yang tak memungkinkan, kadang ada orang tua kaya namun anak nya yang tidak mau belajar, sungguh dunia aneh sekali.

"Alhamdulillah mas kamu berhasil mengajar kan anak mu hal hal yang baik, aku beruntung punya suami sekaligus ayah yang baik untuk putri ku.." bangga bunda dalam hati

Sementara Prilly dan Adria sibuk berbicara sampai mereka tersadar bahwa bunda sudah berada di depan pintu.

"Loh Bun kok gak masuk ?" Tanya Prilly

"Bunda bahagia banget kedua anak bunda akur gini!"

Deg.

Ketika bunda Prilly mengusap puncak kepala Adria rasanya Adria ingin menangis mungkin dia juga akan harmonis jika keluarganya bisa selamat dari kecelakaan maut itu. Namun sayang nya takdir berkata lain.

Melihat Adria yang tengah menahan air matanya bunda pun memeluk Adria "kalo pengen nangis, nangis aja sayang jangan di tahan!"

Bukannya menolak namun Adria malah membalas pelukan Mia sehingga ia menangis dalam diam. Sementara Mia hanya mengusap usap puncak kepala Adria

"Lagi rindu mamah papah nya ya ?"

*Adria mengangguk .....

"Gak papa anggap Tante ini bunda kamu juga ya!"

Kata bunda sungguh sakit bagi Adria rasanya ia ingin ikut bersama orangtuanya saat kecelakaan itu agar hidupnya tidak mempunyai bayang bayang yang hitam.

*

****

Siang yang tenang di temani jus dan duduk di dekat kolam itu menyenangkan bisa di bilang penghilang rasa stere

"Lo tau gak ad, gue kalo punya masalah suka ke kolam ikan terus cerita sama mereka loh!"

"Tapi mereka kan gak bisa kasih solusi sama kita,ly"

"Iya gue tau tapi menurut gue itu lebih baik dari pada bicara sama manusia kita kan gak tau hatinya beneran kasihan sama kita apa cuman pura pura aja!"

"Terus kalo gue cerita sama Lo, Lo ikhlas gak dengerin gue ?"

"Ya, ikhlas lah ad kan Lo temen gue!"

"Terus kenapa Lo gak mau cerita sama gue, ly ?"

"Kan gue gak punya masalah ad!"

Adria berfikir sejenak mungkin benar juga apalagi Prilly juga jarang mendapatkan masalah setau Adria Prilly itu selalu bahagia dan damai saja kehidupan nya.

"Btw menurut Lo kita boleh gak sih suka sama laki laki ?" Celetuk Adria

"Boleh asalkan dia bisa membuat kita menjadi lebih baik lagi, karna percuma kita menyukai orang yang gak pernah bisa ngubah cara hidup kita!".

"Kalo cintanya beda agama gimana ?"

"Tidak ada yang melarang kita untuk menyukai siapa saja asalkan orang yang kita kagumi mengagumi nabi kita juga!"

"Dan untuk cinta beda agama menurut gue mustahil sih ad, tapi kalo takdir berkata bisa jadi juga kan banyak di luaran sana!"

"Iya gue juga tau tapi kan mana ada orang yang mau mengalah demi cinta dan meninggalkan Tuhannya ?"

"Lo bener sih ad, tapi kalo Allah sudah berkata kita gak ada yang gak mungkin kan, contohnya kisah antara bulan dan matahari mereka saling mencintai satu sama lain namun jarak selalu memisahkan mereka, ketika matahari datang bulan pergi dan ketika bulan datang matahari pergi, lalu Allah menciptakan gerhana untuk mereka bertemu dan menjukan pada dunia bahwa tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini!" Jelas Prilly

"Memangnya masih ada kisah seperti bulan dan matahari ?"

"Mungkin masih ada di mana saling mencintai namun masih menjaga jarak agar keduanya bisa bersama menurut takdir tuhan dan bersatu dalam pelaminan!"

"Semoga aja ya!"

"Tapi ingat ad, jangan terlalu memikirkan soal jodoh aja karna kita gak tau siapa yang akan mendatangi kita lebih dulu, antara pelaminan dan TPU,!"

####################################

>Hayo di sini siapa yang terlalu mikirin soal jodoh ?

>Ingat jodoh itu anugrah namun kematian itu hal yang pasti kita alami!

>Jangan lupa komen ya 🌜🌕

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!