Cinta Vs Waktu

Cinta Vs Waktu

part 01

...happy reading...

......................

Lima inti dari geng girlgeng menantang geng riders geng yang katanya banyak di takuti masyarakat karena ulah ugal ugalan ya, namun berbeda dengan geng girlgeng dan yang di hormati Masyarakat karena kebaikan mereka.

Siang nanti mereka akan beradu balapan di lapangan yang jauh dari masyarakat agar tak membuat masyarakat terganggu.

"Ly, Lo yakin sama keputusan Lo buat nantangin mereka" celetuk rafiza

"Kenapa za, Lo takut ?"

"Nggak cuman anggota mereka kan ada enam sedang kita cuman lima loh!"

"Halah mereka cuman lebih satu doang udah takut Lo za, mereka itu geng lemah tau" sambung Febrian yang baru selesai membersihkan motornya

"Tau nih, dari pada kita ribut mending kita sarapan pagi dulu gimana ?" Sambung Firda kembaran Febrian

"Ok gue setuju, kebetulan perut gue dah laper banget!" Timpal Adria

Kini semua mata tertuju pada Adria yang sedari tadi hanya memegangi perutnya yang sudah keroncongan, Prilly tak ingin menjadi ketua egois jadi dia mengikuti permintaan teman-teman nya.

Kadang persahabatan terjalin bukan karena sejak kecil namun persahabatan bisa terjalin dengan cara menghormati dan menghargai satu sama lain.

...*****...

"Gays gue cabut duluan" ucap Adria yang langsung pamit kepada empat sahabat nya

"Ok, hati hati ad" sambung prily

Setelah kepergian Adria kini mereka berempat menikmati sarapan pagi yaitu bubur, walau tempatnya di pinggir jalan namun itu bukanlah masalah bagi mereka karena mereka tak memandang tempat melainkan rasa nyaman yang terpenting.

Untuk apa tempat mewah jika tak ada kenyamanan jadi lebih baik sederhana yang penting hati senang dan ada rasa nyaman di sana.

"Eh ly bunda ayah Lo gak nyariin Lo apa ?" Tanya Febrian

Dengan cepat prily menggeleng membuat ketiga temannya merasa aneh.

"Kok bisa ?" Tanya Febrian lagi

Dengan satu hembusan "ya iya Lo lupa ya yang ngajuin geng motor gini itu kan bunda ayah gue yang bertujuan untuk membantu masyarakat dan mengubah cara pandang mereka kepada para geng motor, kalo masih ada beberapa geng motor yang baik gak semuanya jahat!"

Jawaban dari prily membuat semuanya faham, apalagi banyak di luar sana yang memandang bahwa setiap anggota geng motor itu adalah anak anak tidak tau aturan.

"Gue udah beres gue duluan ya" pamit prily

"Terus ini buburnya gimana ?" Ujar rafiza

"Tenang aja gue udah bayarin kok" sambung Prilly yang kemudian melesat bersama motornya.

"Gila anak sultan gak mikir uang" ucap rafiza sambil geleng-geleng kepala.

"Iya diantara kita berempat cuman Prilly anak sultan, ortunya baik, pokoknya keluarga Cemara deh" bangga Firda pada prily

...*****...

"Assalamualaikum Bun yah" Prilly pun mulai masuk ke dalam rumah dengan ucapan salamnya.

Walau di luar Prilly seperti harimau ganas namun di rumah Prilly tetap menjaga kesopanannya kepada orang tuanya.

"Walaikumsalam baru pulang ly" tanya mia - bunda prily

"Iya Bun" jawab prily dengan senyuman

"Yaudah siap siap dulu baru makan ok"

"Siap bunda sayang" namun sebelum prily menaiki tangga langkah nya terhenti "Ayah kemana Bun ?"

"Ayah kamu ada kerjaan mendadak nak!"

"Sepagi ini ?"

"Kamu lupa ayah kamu apa" ujar bunda melirik Prilly

Prilly pun menepuk jidatnya "astagfirullah lupa kalo ayah itu seorang komandan"

Mia pun selalu bundanya tersenyum melihat tingkah putri sulung nya itu.

"Bun gak niatan punya dedek bayi lagi apa ? Kan seru kalo Prilly punya adik lagi ?" Celetuk Prilly

"MANDI ATAU BUNDA SIRAM KAMU PAKE AIR" geram Mia yang langsung di turuti prily yang lari terbirit-birit ke atas.

"Dasar Prilly prily ada ada aja" Mia pun tersenyum lebar.

"Bunda.... Jangan lupa kasih aku adik lagi ya!" Teriak Prilly dari atas

"MANDI...." Geram Mia dengan tatapan tajamnya.

...🍮🍮🍮...

Ruangan yang cukup luas dengan beberapa tumpukan buku kini bersusun rapi, Prilly tengah membuka satu persatu buku untuk ia pelajari sambil mendengarkan keluh kesah keempat sahabat.

"Lo tau gak ly, pelajaran Bu Riri bikin gue enek deh!" Keluh Firda

"Suruh siapa buat ulah pas Bu Riri ngajar!" Balas Febrian

"Ihh kok nyalahin gue sih ? Kan gue cuman bungkam anak rese itu!"

"Iya tapi gak di hadapan Bu riri juga kali" sambung Adria

"Tapi gue jengkel tu orang omongan nya gak bisa di rem!"

"Udah udah nanti gue bantuin soalnya, Lo kasih aja lewat email ok!" Ucap Prilly memberikan solusi

"Temen is the best Lo, ly. Tapi sayang punya temen kayak si Firda!" Celetuk rafiza

"Eh dasar manusia batu Lo!" Timpal Firda

"Dari pada Lo manusia astral!"

"Ye kasihan di tinggal ayahnya waktu kecil" ledek Firda

"Ye kasihan ibu ayah nya pisah dan harus pisah sama kembaran juga!"

"Di banding Lo hidup ngenes!"

"Lo lebih ngenes!"

Omongan demi omongan mereka berdua ucapkan seakan semua orang yang di sana hanya penonton, eits tapi jangan khawatir mereka gak berantem beneran kok cuman menghilangkan rasa steres di pikiran mereka aja.

Walau mata Prilly tertuju pada buku namun telinganya tetap mendengarkan sahabatnya. Bisa di bilang sahabat pengganggu namun itulah cara agar mereka bisa lebih dekat.

"Sayang...." Mia pun datang dengan membawa susu coklat dan roti di nampan yang ia bawa

"Loh bunda"

"Nih bunda bawain temen belajar kamu" namun seketika mata bunda teralihkan saat melihat keempat sahabat putrinya "loh kalian lagi pada Vidio call ya ?"

"Eh iya Tan"

"MMM kenapa gak kesini HM ? Biar bisa makan sama sama dan belajar sama sama bareng Prilly ?"

Seketika mereka terdiam .....

"Eee nggak deh tan lain kali aja apalagi sekarang dah malem" seloroh rafiza di angguki ketiganya

"Yasudah nanti jangan lupa main ke sini ya"

"Siap Tante!"

Sebelum pergi Mia pun memberikan kecupan singkat di puncak kepala Prilly. Sontak semua mata menatap Prilly entah kenapa rasanya sesak di dada keempatnya yang tak pernah merasakan kasih sayang itu.

Namun Mia pun memberikan kiss dan pelukan jauh untuk keempatnya membuat mereka terharu. Rupanya masih ada orang sebaik Mia dan beruntungnya Prilly memiliki bunda seperti nya.

Mereka tertawa bersama walau di antara mereka sudah ada yang hampir meneteskan air mata namun di tahan mati Matian..

"Yasudah jangan lupa tidur ya, ingat besok kalian sekolah ok, dadah sayang nya bunda" ujar Mia sebelum pergi meninggalkan Prilly

"Aaaaa gue pengen bunda kayak Lo, ly!" Teriak Adria

"Sama jika waktu bisa di ulang gue pengen jadi seorang anak yang memiliki keluarga Cemara kayak Lo!" Balas Firda dan di angguki Febrian

Sementara rafiza hanya terdiam ....

"Hei kok gitu sih kalian lupa kalian juga bagian anggota keluarga gue loh!"

"Beda kita memang bersama namun dari rahim yang berbeda dan kelam hidup berbeda!"

####################################

...👋👋👋👐👐👐...

~ gimana part awalnya menarik kan ?

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!