part 08

"makasih ya Tante udah mau ngajak aku ke luar jalan jalan!" Ucap Adria berterimakasih

"Sama sama sayang!"

Kini ketiganya tengah duduk di cafe untuk istirahat sebentar setelah Berjam jam berbelanja di mall.

Namun bukan ketenangan yang mereka rasakan hanya kerusuhan yang Mereka rasakan, masalah percintaan yang kini tengah beredar di masa muda.

Dari pria yang selikuh dengan wanita lain dan dari wanita yang tak menerima kekurangan pria, jalan yang terbaik dari semua masalah hanya lah bunuh diri.

Semua orang yang pintar pasti tau bunuh diri itu dosa, kadang sebagian orang berkata melawan diri sendiri itu mudah namun nyata nya itu sulit, jika mudah mungkin tak akan banyak orang menjadi gila, mereka gila bukan karena apa melainkan karena mereka tak bisa melawan diri mereka sendiri.

"Kenapa sih banyak banget akhir akhir ini masalah percintaan ?"

"Emang Lo gak pernah ngerasain ad ?" Balik tanya Prilly

"Nggak kan pacar gue oppa Korea" ucapnya sambil mengedipkan mata nya

Dengan malas Prilly memutar bola matanya, hal tersebut membuat bunda merasa tak habis pikir dengan jalan pikir Adria, padahal ia tau bahwa mencintai yang berbeda agama itu lebih menyakitkan, di sini kita menjaga diri namun di sana dia bisa lebih dekat dengan wanita lain, seribu satu orang yang bisa setia.

"Oh iya Bun aku ke toilet dulu ya" Prilly pun izin ke pada bunda "oiya ad jagain bunda gue awas kalo ilang!" Pekik prilli pada Adria

"Iya iya emang siapa juga yang mau bawa Tante Mia ?"

"Bisa aja kan bunda gue cantiknya nembus tujuh lapi langit" ucap Prilly bercanda

Beberapa saat kemudian bunda berniat membayar bill makanan mereka namun siapa sangka malah ada copet yang mengambil tas bunda dengan paksa.

Adria yang melihatnya langsung menghampiri bunda yang kini ambruk akibat dorongan copet itu.

Melihat banyak kerumunan Prilly pun merasa heran dan matanya tertuju pada bundanya yang kini tengah di obati Adria.

"Ad bunda gue kenapa ?"

"Sorry ly bunda Lo kecopetan!"

"Bunda gak papa kan ?"

"Alhamdulillah nggak nak cuman dompet bunda di sana ada kalung pemberian ayah kamu!"

"Wah copet gak guna Lo, WOY BALIKIN DOMPET BUNDA GUE" teriak Prilly yang sudah lari mengejar copet itu...

...............

"Wah yang ngejar nya cewek nih, enaknya i apain ya" salah satu copet mulai mendekati Prilly

Namun Prilly tidak getar sama sekali bahkan dia tidak merasa takut saat di dekati cowok itu.

"Balikin dompet bunda gue!" Tegas Prilly

"Wih mau sok jagoan, sini kalo Lo mau ngambil dompet ini!"

Prilly yang mulai geram itu berusaha mengambil dompetnya eh bukan nya berhasil malah Prilly hampir di sentuh oleh pria itu. Untung nya Prilly dengan sigap langsung menangkisnya.

"Udah lah ayok main main dulu baru kita balikin dompet bunda Lo!"

Dengan senyuman miring "Lo pikir gue cewek apan hah, cewek murahan ? Yang akan tunduk sama ancaman Lo ? Ya jelas nggak lah ogah banget gue!"

"Wah nih cewek ngajak berantem nih"

Bugh..

Bugh..

Plak..

Plak...

Beberapa pukulan di terima ketiga preman itu dan Prilly pun berhasil mengambil dompet bunda dan segera memeriksanya apa masih utuh atau tidak.

Eh siapa sangka salah satu preman terbangun dan hampir memukul kepala Prilly langsung di tangkis Adria yang kebetulan di sana berniat mengejar Prilly

Dengan beberapa kali pukul pria itu langsung ambruk tersungkar ke tanah, hal itu sontak mendapatkan tepuk tangan dari Prilly.

Selama ini Adria memang belum pernah melawan pria dengan pukulan mematikan lantas ke empat sahabat nya selalu melindungi nya dari bahaya.

Diantara ke empat sahabat nya hanya Adria yang usianya bisa di bilang lebih muda sih.

"Makasih ad udah lindungi gue!"

"Sama. End sorry udah buat bunda Lo terluka!"

"Gak papa itu semua cuman kecelakaan aja kok!"

"Aaaa pengenn peluk" manja Adria yang langsung merentangkan tangannya

"Ya Allah manja banget sih punya sahabat" ejek Prilly namun tetap memeluk Adria...

"Makasih ya ly Lo sama keluarga Lo udah mau jadiin gue bagian dari keluarga lo"

...******...

"Loh rafiza ngapain dia di markas sendirian ?" Batin Prilly

Setelah mengantar Adria dan bunda pulang niat Prilly hanya mau mengecek markas lantas dia malah bertemu rafiza yang kini duduk dengan tatapan kosong.

"Za"

Sontak suara itu membuat rafiza terkejut bukan main, niat Prilly sih bukan untuk apa apa hanya untuk menyadarkan temannya yang sedang termenung takutnya kebablasan dan dirasuki syetan.

"Loh ly ? Ngapain Lo di sini ?"

"Harus nya gue yang nanya ngapain Lo di sini rafiza" ujar Prilly yang duduk di samping rafiza

"Ly apa salah gue sampe gue di larang sama Tante gue untuk menemui ibu gue!" Ucap rafiza yang masih menahan agar air matanya tak keluar

"Maksudnya gimana za!"

"Tadi niat gue mau jenguk ibu di rumah sakit eh pas gue dateng ke sana ada Tante gue dan ngusir gue, Tante bilang jangan pernah nemuin ibu gue selagi gue gabung sama geng yang gak jelas, dan yang lebih menyakitkan Tante gue bilang kalo gue anak pembawa sial karena gue ibu jadi koma di rumah sakit!" Pertahanan rafiza pun goyah kemudian meneteskan air mata

Mendengar itu Prilly pun tak habis pikir pada pemikiran Tante rafiza, namun untuk sekarang yang rafiza butuhkan bukanlah solusi melainkan ketenangan, dukungan apalagi pelukan hangat dari orang yang bisa dia andalkan.

"Sabar ya za, ini ujian hidup Lo!"

"Kenapa hidup gue kayak gini ly, gue pengen hidup kayak Lo tentram gak pernah ada masalah!"

Prilly pun melepaskan pelukan mereka dan beralih menatap langit "kenapa sih orang itu selalu menilai hidup orang lain hanya dari luar ?, Za Lo pikir hidup gue tentram nggak, walau hidup gue baik tapi ketika gue atau bunda keluar pasti ada orang yang ngintai kami karna apa ? Karna mereka ingin mengambil kesempatan emas, ada juga musuh di balik selimut, asal Lo tau gak semua orang mendapatkan hidup yang layak za!"

"Tapi seenggaknya Lo punya orang tua yang utuh ly!"

"Iya Lo emang bener tapi yang Lo harus lakuin itu cuman satu bersyukur, coba Lo bandingin sama nasib si Adria menurut gue hidup Lo masih beruntung loh!"

Jawaban itu membuat rafiza berfikir kembali benar apa yang di pikirkan oleh Prilly.

"Terus sekarang gue harus gimana ly ?"

"Gue dan yang lain akan bantu Lo untuk sementara mending ikut gue ke rumah dari pada Lo sendirian di sini yang ada ntar Lo di temenin si baju putih rambut panjang lagi" ujar Prilly merinding dan mampu membuat rafiza tersenyum kembali.

"Lo adalah sahabat terbaik Prilly!"

####################################

^so diantara kalian siapa yang pertemanan nya semulus seperti kisah Prilly dan teman temannya ?

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!