..."cinta itu tak memandang apapun jika benar dia mencintai mu maka dia akan menerima kekurangan mu"...
...(Prilly ladeika)...
..."Mimpi dengan mata terbuka itu berbeda begitupun jika manusia akan berbeda walaupun mereka sama sama makhluk hidup"...
...(Angga dirgantara)...
.......
.......
.......
.......
...______________________________________________...
Bruk...
Prilly yang heran lantas menyorot kan mata tajamnya pada keempat sahabatnya, bukannha takut mereka malah merengek-rengek seperti anak kecil pada Prilly.
"Lo pada kenapa sih ?"
"Aaa.... Besok ujian ly!" Keluh Adria
"Huh.... Nyebelin"
"Tau nih rasanya gue gak mau sekolah aja"
Prilly rafiza dan Febrian hanya menggeleng melihat tingkah dua orang remaja sifat bocil, siapa lagi kalo bukan Firda dan Adria dua manusia yang selalu membuat ketiga anggota inti academigeng pusing.
Bukannya menghiraukan rengekan mereka berdua ketiganya memilih mempelajari buku buku yang di bawa mereka.
"Ly besok Lo sekolah kan ?" Tanya rafiza
"Yes" balasnya singkat
"Bagus deh, banyak masalah semenjak lo gak masuk!" Sambung Febrian
"Bener di markas jug!" Imbuh Firda mode serius
Prilly mengerutkan keningnya Jika ada masalah kenapa mereka gak bilang sama Prilly ? Prilly mengambil nafasnya dalam sebelum siap bicara panjang lebar.
"Lo pada kenapa ? Kalo ada masalah bilang dong jangan kayak gini kan gue juga pusing ples syok kalo tiba tiba masuk langsung di gempur banyak masalah!"
"Noh" semua serentak menunjuk Adria sehingga sang empu menggidik ngeri
"Ya gimana lagi gue gak mau Lo pusing mikirin masalah nya" ngeles Adria
"Tapi kalo di serentak jiga gue tambah pusing ad!" Keluh Prilly tak habis pikir dengan jalan pikir Adria
...🍻🍻🍻...
"Ly soal yang ini gimana ?" Tanya pelan Firda
Prilly melirik bangku belakang nya "mudah kemarin ada di buku loh pas halaman 23"
Firda pun mengangguk dan memutar memory otaknya mengingat ingat masa masa kemarin ia belajar.
Sementara Adria dan Firda sudah kehabisan otak untuk mengerjakan tugasnya, apalagi soal itu adalah kelemahan mereka.
Kalo mereka punya sihir mungkin sudah di sirih agar cepat selesai.
Sementara Febrian yang duduk di sebrang bangku Adria dan Firda hanya tersenyum melihat tingkah otak keduanya yang hampir meledak, Rasanya jika bisa masuk mungkin Febrian sudah terbakar di dalam otak Adria dan Firda.
Ting...Ting...
Bunyi bel sekolah pun berbunyi menandakan pelajaran telah selesai semua siswa dan siswi keluar dari kelas mereka dnan berkumpul di kantin tempat biasa kelima inti academi berkumpul.
"Wah gue nyangka nilai gue rendah deh" tebak Adria
"Iya nih soalnya rumit semua gila sumpah!"
"Serah Lo pada deh!"
Belum juga mereka duduk di kantin Vanya sudah bikin masalah dengan mengelem bangku yang di duduki Adria sehingga roknya robek akibat di paksa berdiri.
Melihat itu rafiza melotot dan langsung membuka hoddie yang ia pakai untuk menutupi rok yang di pakai Adria.
"Siapa di sini yang buat ini hah!" Tegas rafiza tak terima
Semua siswa yang berada di kantin hanya saling pandang tak ada yang mengaku karna mereka tak berbuat.
"Gue kenapa " jawab Vanya yang baru saja datang
Rafiza sudah mengepal erat namun Febrian melihat tingkahnya sehingga menahan rafiza agar tak berbuat yang tidak tidak.
"Jangan lakuin hal yang akan membuat Lo rugi" bisiknya dingin
Bukannya menghiraukan perkataan Febrian rafiza sudah duluan menampar Vanya, tentu saja Vanya tak terima dia pun menarik rambut rafiza sehingga rafiza murka dan menendang perut Vanya sehingga ia terjungkal ke tanah.
Melihat kerumunan itu Angga dan yang lainnya menghampiri mereka dan melihat vanya sudah kesakitan menahan rasa sakit di bagian perutnya. Angga pun segera membantunya berdiri.
"Siapa yang berbuat seperti ini sama Vanya ?" Tanya Angga melihat sekeliling
"Gue" jawab rafiza
"Za, dia punya lambung dia bisa kambuh kapan pun Lo pikir gak ?" Tanya Angga lagi
"Sekalian aja dia mati!" Jawabnya spontan
"Lo gila ya ? Dia punya salah apa sama Lo, za.!"
"Iya gue emang gila kalo menyangkut Adria. Coba Lo tanya sama dia kenapa dia mengelem kursi Adria sehingga rok nya robek,"
Rasya pun memeriksa kursi Adria dan benar itu di tempeli lem dan ada sedikit potongan rok Adria.
"Tapi caranya gak gini"
Firda tersenyum miring "terus harus gimana bunuh dia!"
"Jangan bilang lo mau belain dia ? Silahkan tapi gue saranin mau dia di belain kepala sekolah pun jika dia tetep ingin mempermalukan Adria maka girlgeng gak akan tinggal diam!" Ucap Febrian penuh penekanan.
...Sementara Prilly langsung membawa Adria pergi dari kantin.......
...🍻🍻🍻...
"Thanks Besti...." Ujar Adria memeluk keempat sahabat nya
"Iya iya bocil lain kali kalo duduk liat liat dulu ya!" Peringat Prilly
"Ly Lo gak pulang ?" Tanya Firda yang baru saja keluar dari kamar mandi markas mereka
"No!"
"Tumben ?"
"Percuma bunda sama ayah ada dinas di kesatuan jadi di rumah juga sendirian!"
Semuanya pun merasa bahagia akhirnya leader girlgeng bisa berkumpul di markas bersama lagi, setelh sekian lama mereka tak berkumpul.
Kini kelima remaja itu menyalakan layar laptop mereka melihat selama Prilly gak ada di markas banyak orang yang hampir membobol markas mereka.
"Gue sering aneh kenapa orang ingin banget masuk ke markas kita ?" Tanya Firda sambil menyeruput mie instan nya
"Woh kalo bikin mie yang banyak dong jangan mikirin perut sendiri doang!" Imbas Febrian
"Hihi kirain pada gak mau!" Firda pun tersenyum sehingga memperlihatkan deretan gigi putihnya
"Buatin empat ya!" Titah rafiza
"Ye empat gue juga mau lagi!" Ujar Firda sebelum pergi
Keempatnya sungguh tak percaya Firda itu doyan makan atau kelaperan padahal di antara mereka hanya Adria yang tinggal seorang diri sementara yang lainnya adalah anak orang terpandang.
"Kayak nya tuh anak jarang makan deh" tebak rafiza asal
"Emang" jawab Febrian
"Lo serius feb ?"
"Iya dia jarang makan soalnya papah lagi keluar kota mamah tirinya sering di luar di rumah cuman ada kakak tirinya jadi dia males bertengkar!" Jelas Febrian
"Ngenes juga ya tu anak!"
"Ngenes iya bikin kita pusing juga iya!"
"Veri good Veri wel hidupnya ngenes tingkahnya bikin pusing well!"
"Jiakh.... Hahahaha" semua orang pun tertawa berbahak bahak sehingga Firda yang baru selesai memasak mie instan heran bukan main dengan tingkah empat sahabat nya yang tertawa tanpa mengajaknya.
Dasar ya Firda sama tertawa harus mengajak ajak saja .....
"Ihhh kalian kok ketawa gak ajak gue sih" sebal Firda
"Masa harus ngajak Mulu fir!"
"Harus maksa banget!"
"Untung sayang" jawab Prilly di sambut dengan tawa ringan mereka bersama sampai mereka melupakan segala nya jika sudah bersama...
..._____________________________________________...
...Gimana nih part nya seru gak ?...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments