"ad are you okey ?" Tanya Firda
Adria tak mengatakan apapun selain mengagukkan kepalanya.
Selepas kejadian di kantin bel pulang pun berbunyi sehingga kelimanya menuju ke tempat parkir untuk mengambil motor mereka masing-masing.
Namun sebelum mereka menyalakan mesin dan melajukan motornya tiba tiba beberapa orang memanggil Adria.
"Adria....."
Mendengar namanya di sebut tentu saja Adria menoleh, Adria menyipitkan matanya lama semakin lama mereka pun terlihat jelas, dan tanpa aba aba mereka memeluk Adria, tentu saja keempat sahabatnya kaget bukan main sehingga mereka pun turun dari motor mereka masing-masing.
Keempat gadis itu hanya memandang satu sama lain seolah mereka memberikan isyarat siapa yang memeluk Adria sahabat mereka, setau mereka Adria tak memiliki keluarga.
"Loh anggel Sifa!" Panggil Adria yang mulai meregangkan pelukan nya
"Adria kita kangen banget sama Lo, udah lama kita los kontak loh!" Ujar anggel
"Iya gak sangka Lo sekolah di sekolah ternama ad!"
Adria hanya menggaruk kepalanya yang tidak gatal, dia hanya tersenyum saja tanpa mengatakan sepatah kata pun.
"Ad siapa mereka" tunjuk anggel pada keempat gadis yang tak lain sahabat Adria
"Owh mereka sahabat gue gel!"
"Ini Prilly ratu GG Atau girlgeng, ini rafiza Firda dan Febrian mereka inti dari GG sama kayak gue" Adria memperkenalkan mereka semua
Keempatnya hanya tersenyum selain Prilly yang selalu dingin teradap orang baru, anggel dan sifa berjabat tangan dengan ketiganya, mengapa harus tiga ? Karna Prilly tak ingin kenal dengan orang baru.
"Oiya ad kita temenan kayak dulu lagi kan ?" Tanya sifa
Hening beberapa detik .....
"Sorry fa tapi itu gak bisa!"
"Loh kenapa ad, kita kan udah temenan dari dulu!" Timpal anggel
"Maaf, tapi menurut gue orang baru tetap jadi pemenang nya" Adria pun menoleh kepada keempat sahabatnya.
"Owh jadi sekarang Lo udah nyaman sama mereka gitu, terus Lo lupain sahabat Lo yang udah lama bagus ya ad!" Maki anggel
Awalnya rafiza sudah bersiap akan melayangkan tamparan pada anggel namun Prilly berhasil menghalang nya.
Rafiza merasa marah hatinya bahkan seperti gunung Merapi yang akan meletus, dengan sigap si kembar langsung menahan rafiza agar tak berbuat nekat dan menyerahkan semuanya pada Adria. Karena percaya kepada seseorang jauh lebih baik.
"Sorry ngel, tapi selama kalian gak ada tim GG lah yang selalu ada buat gue, mereka semua gak pernah membedakan antara kita semua ntah dari kasta maupun hal lainnya"
"Girlgeng adalah rumah kedua buat gue, girlgeng juga tempat gue mencurahkan isi hati gue, dan yang lebih penting ialah keempat sahabat gue yang selalu support gue ketika gue LagI capek capeknya sama hidup gue"
"Ok kalo gitu im fine semua selesai sekarang Adria, gak ada hubungan apapun lagi antara kita mulai detik ini juga!" Marah Sifa
Namun sebelum Sifa dan anggel pergi setelah selesai memaki Adria rafiza mencengkeram tangan mereka sebelum pergi membuat sang empu meringis kesakitan sekaligus heran.
"Mau apa Lo!"
"Lo pikir mudah apa memaki sahabat gue setelah itu pergi gitu aja ya jelas nggak!"
"Terus ?"
"Gue punya peritungan sama Lo berdua!" Pekik rafiza sambil membawa keduanya pergi dari sana.
Prilly pun memberikan kode pada Firda dan Febrian untuk ikut bersama rafiza, takut nya rafiza berbuat nekat sehingga dia akan menyesali perbuatannya nanti, tapi kalo di pikir pikir orang seperti rafiza tidak akan menyesali perbuatannya jika itu menyangkut sahabatnya.
Prilly pun mengajak Adria duduk dan berbincang sambil menunggu ketiganya sampai, tak selang beberapa waktu mereka pun kembali raut wajah mereka terlihat bahagia seperti sudah merayakan party.
"Kalian gak ngapa ngapain anggel sama sofa kan" Adria langung inti
"MMM" singkat rafiza
"Kalo kalian berbuat ulah nanti kalian kena masalah ayah anggel itu seorang polisi!" Jujur Adria memberitahu rafiza
"Tenang aja ad, kan ada ayah nya Prilly seorang komandan benar gak ly" ujar Firda Menaik turunkan alisnya pada Prilly
"Enak aja, ayah gue jangan di sangkut pautkan sama masalah kita, bunda bilang masalah kita ya masalah kita selagi masih bisa di selesaikan sama kita itu lebih baik, jangan bawa bawa orang tua" Prilly pun menasehati sahabatnya.
"Siap peri kecilnya komandan om Reza...!" Goda keempatnya secara kompak.
Mereka berempat pun memeluk satu sama lain layaknya seperti Teletubbies, tanpa mereka sadari sejak tadi ada orang yang memperhatikan mereka hal itu tentu membuat Prilly merasa risih.
Tanpa apapun Prilly pun langsung mengejar orang itu membuat yang lainnya merasa aneh.
"Lo semua tunggu di sini gue akan segera kembali" teriak Prilly yang sudah mulai menghilang
"Si Prilly kenapa ? Apa kita samperin aja ?" Protes Febrian
"Jangan Prilly kan suruh kita tunggu artinya dia bisa nyelesaiin masalah nya sendiri" cegah Firda.
... *****...
"Woy tunggu"
Akhirnya Prilly berasil membuat sang pelaku terdiam di tempat saat hoddie nya tak sengaja di pegang Prilly hingga pergerakan nya terkunci.
Tanpa bertanya tanya lagi Prilly pun segera membuka topi sang pelaku.
Kening Prilly mengerut saat melihat wajah sang pelaku "Angga"
Angga pun langsung mendongkak "iya kenapa?"
Dengan muka malas "Lo bilang kenapa ? Harusnya gue yang nanya kenapa Lo selalu ngikutin gue sama temen temen gue ?"
Tak ada jawaban....
"Gue butuh jawaban bukan diam"
Masih tak ada jawaban....
Prilly pun duduk di bangku dan mendongkak kan kepalanya menatap langit biru membuat Angga pun duduk di dekatnya dan melakukan hal yang sama...
"Tuhan.... Kenapa gue harus kayak gini...." Teriak melas Angga
"Tuhan itu gak salah cuman kita aja yang terlalu lemah!" Jawab Prilly
"Lo bilang gitu karna Lo gak faham apa yang gue alami"
"Asal Lo tau gue udah hidup tanpa orang tua sejak kecil bahkan gue gak bisa kayak Lo yang memperlakukan sahabatnya dengan baik" rintih Angga sambil tertunduk
"Ga, Lo itu bisa lakuin apapun dengan baik kok"
"Gimana, ly. Gue udah coba jadi semua orang buat bikin gue bahagia dan buat sahabat gue nyaman sama gue!"
Prilly pun melirik Angga sekilas "asal Lo tau kita itu bisa lakuin apapun dengan baik dan sempurna dengan cara kita sendiri, dulu juga gue Sama kayak Lo pernah berfikir gak bisa jadi ketua geng yang baik buat temen gue tapi gue percaya apapun yang gue lakukan selagi itu baik gue pasti lakuin, dan yang membuat gue lebih percaya lagi saat ayah bilang saat kita gagal itu bukan berarti kita gak baik melainkan itu adalah salah satu cara menuju keberhasilan!"
Angga pun menatap Prilly sangat lama membuat sang empu merasa kesal dan menempelkan tangan nya tepat ke wajah Angga.
"Ngapain Lo natap gue!"
"Lo itu udah cantik baik ramah pinter pokoknya paket komplit cuman sayang Lo itu kayak kutub selatan!" Angga pun beranjak pergi
"Woy gak bilang makasih apa udah gue bantuin cari solusi!" Teriak Prilly pada Angga yang sudah mulai pergi
"Makasih ya es kutub!" Balas nya dari kejauhan
Dengan marah Prilly pun melempar batu dengan kakinya "dasar cowok aneh Lo!"
###################################
~ siap menanti part selanjutnya ?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments