Orang memang pandai menyembunyikan masalahnya sehingga tak pernah ada orang yang tau betapa besar masalah yang ia hadapi.
Orang yang hebat bukanlah orang yang berprestasi tinggi melainkan orang yang bisa menahan emosinya ketika sedang marah.
Marah memang boleh namun alangkah baiknya tahan emosinya dengan cara diam agar kau tak menyesali bicaramu di kemudian hari....
"Pagi bun, pagi yah" ucap Prilly menyapa ayah bundanya
"Pagi sayang" bunda pun mengecup singkat kening putrinya
"Kok ayah nggak sih" rengek ayah pada bunda
"HM, suka kebiasaan deh iri sama anak sendiri" bunda pun duduk tanpa menghilangkan ayah
"Iya iya emang Prilly selalu jadi pemenang hati bunda!"
"Ihh kata siapa kan aku juga ratunya ayah kan"
"Iya dong sayang kamu tetap ratu kecil bagi ayah, tapi kamu juga pemenang hati bunda kamu!"
"Aaa sayang ayah..." Prilly pun memeluk ayahnya dari samping.
...*****...
"Huh, gini ni yang namanya tanggung jawab!" Ledek rafiza pada Prilly yang sibuk bermain Ludo
"Ya iya dong ratu kita gitu!" Puja Firda
"Ye di belain!"
"Pasti dong hihihi!"
"Yeyeye!"
"Bisa diem gak sih kalian, ini rumah sakit bukan rumah!" Sarkas Prilly
Jawaban dari Prilly mampu membuat keempat teman temannya diam dan memilih duduk diam dan memainkan ponselnya masing-masing.
Seperti tegas namun percaya di balik ketegangan Prilly demi kebaikan semua nya.
"Ihh sebel deh" rengek Adria membuat keempat sahabat nya melihatnya
"Kenapa ad ?" Tanya Febrian
"Ini loh kemarin gue pesen paket eh paketnya gak sesuai sama kemauan gue feb!" Ucapnya jujur
"Lah kirain apa gitu, lagian nih ya kadang pesen di online itu ada sesuai ada nggak tergantung nasib kita, kayaknya nasib Lo kurang beruntung deh ad!" Pekik Firda
Wajah Adria pun langsung murung dan di tekuk seraya mengerucut kan bibirnya, melihat Adria Prilly pun memberhentikan aktivitas bermain dadu nya.
"Ad, gak semua ekspetasi Lo sesuai realita" Prilly pun menatap Poto yang berada di ponsel Adria "menurut gue ini bagus loh ad!"
"Nggak ly ini jelek gue mau yang lain!" Ngeyel Adria
"Ad, ad asal Lo tau kadang apa yang kita miliki belum tentu orang miliki, bahkan langit yang kita pandang belum tentu orang bisa memandangnya" jawab Prilly
"Yang harus lo lakuin itu adalah bersyukur ad!" Timpal rafiza membenarkan
Sesaat kemudian Adria pun tersadar mungkin perkataan teman temannya membuatnya luluh, apalagi mendengar penjelasan dari Prilly setiap penjelasan yang Prilly berikan selalu membuat teman temannya mengerti.
Walau cara Prilly tak seperti yang lain namun Prilly punya caranya tersendiri untuk menjelaskan dengan jelas agar sahabatnya mampu memahami makna yang ia berikan.
...*****...
"Loh Angga Lo udah masuk ?" Tanya Febrian yang mengingat kemarin Angga belum pulih total
"Iya banyak masalah kalo gue tetep sakit, banyak yang harus gue urus!"
"Owh gitu!"
Sebelum Febrian pergi Angga mencegahnya membuat sang empu kebingungan.
"Gue pengen nanya kenapa para preman itu nyakitin geng kalian ?" Tanya Angga dengan serius
"Soal itu Lo tanya sama Prilly aja!"
"Tapi kan Lo juga bisa jelasinnya feb!"
"Iya tapi masalahnya beda Angga, mending Lo tanya aja Sono" Febrian pun kembali menghampiri Angga sebelum dia pergi "Oiya Prilly ada di perpustakaan ya kalo Lo mau nemuin dia!"
"Dia suka baca buku juga rupannya!" Ucap Angga dengan pelan dan senyuman di bibirnya
Kini Angga berada di perpustakaan namun dia belum melihat Prilly di sekitar perpustakaan, akhirnya Angga terus mencari sampai ketemu.
Kadang perjalanan itu aneh ya kadang membantu kita kadang juga menduakan kita!
"Ly" sapa Angga
Prilly yang merasa pun menaikan alisnya "apa"
"Lo suka baca buku juga ?"
"Intinya aja gue gak suka baaa basi" ratu girlgeng satu ini memang tidak suka berbelit-belit
"Ok gue the to poin aja," Angga pun menarik nafasnya "kenapa kemarin para preman lawan geng kalian ?"
"Karna farzan!" Balasnya dingin
"Maksud gue kenapa sama farzan soalnya dari insiden itu farzan gak masuk masuk sekolah ?" Angga yang masih kebingungan
"Lo itu temen nya bukan sih ?" Balik tanya Prilly
"Ya pastinya gue temen nya!"
Mendengar itu Prilly pun menutup bukunya "kalo lo temen nya harus nya Lo tau apa yang terjadi sama sahabat Lo sendiri!"
"Gak semua orang sama ly!"
Prilly tersenyum miring "ya memang benar, tapi apa salahnya kita memperhatikan sahabat kita luangkan waktu sedikit buat mereka, kadang persahabatan itu terjalin bukan karna ingin canda tawa bersama saja melainkan juga ingin mencurahkan segala apa yang terjadi yang tak bisa dia ceritakan pada orang lain, kadang juga sahabat itu adalah rumah kedua bagi mereka!" Tegas Prilly yang kemudian berlalu dan meninggalkan Angga sendiri di perpustakaan.
Betapa kagetnya ketika Prilly keluar dari perpustakaan melihat keempat sahabatnya disana dan menepukan tangan mereka.
"Kenapa ?" Tanya Prilly dengan kening berkerut
"Hebat ya ratu GG udah pantes jadi pendakwah" ucap Adria yang merangkul pundak Prilly
"Gue cuman kasih penjelasan dikit aja kok!" Ngeles Prilly
"Halah walau dikit tapi penjelasan Lo berharga buat orang yang membutuhkan ly" ucap rafiza membenarkan
"Ok ok sekarang kita ke kantin mumpung jam kosong!" Ajak Firda
"Boleh gue setuju Prilly yang telaktir..." Riang Febrian
Prilly hanya bisa pasrah dengan kelakuan temannya sekaligus anggotanya itu.
"Oiya ly sepi nih, gak ada kerjaan apa ?" Ucap rafiza yang mulai bosan setelah makan
"Ntar di markas ayah sama bunda akan Dateng buat ngomongin sesuatu sama kita!" Putus Prilly
"Lo serius ly, ketua purna kita akan Dateng ?"
"Iya Firda bokap nyokap Lo juga Dateng!"
"Waw"
"Biasa aja mangap nya gak usah berlebihan nanti lalat masuk baru tau rasa" rafiza menutup mulut Adria yang mangap gara gara kaget karna ketua purna akan datang ke markas siang ini
"Lo dapet info dari mana ?" Tanya Firda
"Ayah tadi Chet gue!"
"Emang ibunya rafiza gak di ajak!"
"Lo lupa apa pikun feb, kan ibu gue gak masuk sama ketua purna kita pe'a" tampol rafiza pada Febrian
Febrian yang merasa sakit di bagian kening nya hanya bisa mengusap usapnya agar sakitnya hilang, melihat saudara kembarnya kesakitan bukannya di kasihani si Firda malah mentertawakan nya terbahak bahak.
Membuat suasana semakin hangat dengan tawa mereka perhatian Prilly teralihkan saat melihat Angga memperhatikan mereka dari kejauhan..
Hanya satu yang ada di dalam pikiran Prilly mengapa Angga di sana dan apa yang sedang dia perhatikan ? Hanya itu pertanyaan, namun tak lama Angga pun pergi dari sana. Tentu membuat Prilly semakin penasaran.
####################################
Yuhu kira kira apa yang di lakukan Angga di sana ?
Penasaran ?
Nekt part selanjutnya! 🌚
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments