part 04

Sore yang seharusnya orang beristirahat tidak untuk girlgeng mereka kini berjalan menuju kompleks 04, mereka sepakat akan membantu orang yang kesusahan.

Walau mereka wanita tapi percaya kekuatan dan cara mereka beladiri lebih jago dari lelaki.

"Ly bentar dulu" cegah Firda

"Kenapa fir" tanya Prilly dengan kening berkerut

"Itu bukan nya teman nya Angga ya si farzan!" Tunjuk Firda pada pemuda berbaju putih dengan celana senadanya

Prilly yang mengecilkan mata nya mulai terlihat memang itu farzan teman Angga yang di sekolah terus menatap Firda.

Tanpa menunggu mereka pun segera menghampiri farzan ketika farzan babak belur akibat pukulan orang orang.

"WOY BERENTI" teriak Prilly

"Siapa kalian ?" Tanya orang yang mungkin sudah berkepala tiga

"Mata Lo buta ya baca tuh di belakang sama depan hoddie kita ada namanya!" Titah Febrian

Ya, benar saja di belakang dan di depan hoddie hitam yang membalut tubuh mereka tertulis ( girlgeng ). Itulah yang tertulis di hoddie mereka.

Orang tersebut pun hanya tersenyum miring dan berkata seolah kumpulan GG atau girlgeng adalah kumpulan orang lemah, tentu saja membuat Adria dan rafiza marah namun mereka masih di tangani oleh Prilly.

"Kita d sini buat bantuin orang yang ke susahan bukan buat cari masalah!" Ucap Prilly pelan

Mereka pun membawa farzan ke tempat yang lumayan aman, namun langkah mereka terhenti kala mendengar kata bapak bapak tersebut.

"DASAR KUMPULAN CEWEK LEMAH, PASTI ORANG TUANYA GAK BISA JAGAIN MEREKA SEHINGGA MEREKA MENJAGA DIRI SENDIRI HAHAHA!" pekik orang tersebut membuat kelimanya merasa geram dan rasnayq ingin mencekik leher bapak itu.

Tanpa perintah dan hanya diam membuat keempat inti GG mengerti, mereka pun menghampiri orang yang berbicara itu.

"Awalnya kita hargai bapak sebagai orang tua, tapi sekarang enggak!"

"Itu bener omongan bapak kayak bon cabe ya pedes banget!"

"Mungkin kalo bapak hina kita kita bisa diam tapi kita gak rela kalo bapak hina nama orang tua kami!"

"Iya apalagi sebut mereka gak bisa jagain kita, asal bapak tau ya mereka adalah orang tua paling berharga bagi bapak atau mungkin bapak iri ya soalnya gak bisa di jagain orang tua nya ya!" Pedasnya omongan Adria

"Hey bocah jangan asal ngomong ya!" Pekik bapak tersebut

"Kalo bapak nyuruh kami diam kenapa mulut bapak juga gak bisa diam" sambung Febrian

"Awas kalian ya!"

Namun saat tangan bapak tersebut melayang dan hampir mendarat di pipi Firda Prilly dengan sigap menangkisnya.

"Kalo bapak mau nampar teman saya, lewati dulu jasad saya!" Satu omongan dari Prilly

Bugh...

Bugh....

Kenyataan yang tak terduga rupanya orang tersebut masih muda hanya saja roman muka nya yang sudah tua.

Hal itu memudahkan kelima inti GG menjatuhkan orang tersebut, eh di tengah keributan orang tersebut malah memanggil kawan kawannya.

Bukannya takut Prilly dan yang lainnnya malah makin berani untuk melawan mereka.

Antara kelima anggota GG belum ada yang terluka dan babak belur hanya dari orang tersebut lah yang terluka.

"Prilly awas....."

Dor....

"Angga"

Kini semua mata tertuju pada Angga yang melindungi Prilly dan membiarkan punggung nya tertembak oleh pistol.

Selain anggota GG teman teman Angga pun tercengan melihat nya, bahkan Prilly pun masih memelototkan matanya tak percaya dengan semuanya...

"Ga kenapa Lo lindungi gue" ucap Prilly yang masih menahan agar tumbuh Angga tidak luruh

"Gue yakin Lo adalah teman masa kecil gue ly!" Pekik Angga kemudian dia ambruk

"What, teman setau gue. Gue gak pernah temenan sama cowok!"

...******...

"Gimana dok keadaan teman saya!"

"Teman kalian baik baik saja hanya dia mengalami kritis karna tembakan dari mengenai tulang punggung nya!"

Beberapa waktu kemudian bunda dan ayah Prilly sampai ke rumah sakit, betapa kagetnya bunda Prilly kala melihat tangan putri satu satunya berdarah..

"Prilly kamu kenapa nak" bunda mulai panik

"Alhamdulillah Prilly baik baik aja Bun cuman temen Prilly yang terluka gara gara ngelindungin Prilly.!"

"Kamu kenapa gak bilang sama ayah nak ayah bisa suruh orang buat jagain kamu!"

"Ayah Prilly bukan anak kecil lagi!"

"Tapi kamu tetap kecil di mata kami nak!"

Kini semua mata tertuju melihat kehangatan keluarga Prilly, namun keempat sahabat Prilly tak merasa aneh sebab mereka sering melihat adegan tersebut.

"Dimana sekarang anak yang nyelamatin kamu nak ?"

"Dia masih kritis Bun masih di ruangan UGD!"

"Siapa namanya ?"

"Angga dirgantara yah!"

"Keluarga dirgantara" ucap ayah seakan memikirkan sesuatu

"Kenapa ayah kenal ?"

"Iya ayah baru tau keluarga dirgantara adalah keluarga yang paling kaya sama kayak kita namun mereka tak pernah pulang mereka menjalankan bisnis nya di luar kota!"

"Om benar orang tua Angga gak pernah pulang!" Sambung Leo

"Diem pe'a ikut campur aja lo" sarkas zidan menyikut lengan Leo

"Tau nih si Leo" timpal Azam

Percuma punya uang banyak tapi gak pernah memberikan kehangatan bukan ?

"

Kan gue cuman ngomong, kok kalian ngegas sih!" Balas Leo

"Emang Angga gak punya kakak ya ?" Tanya rafiza

"Setau gue punya sih tapi gue gak tau kakaknya ke mana!" Jawab Azzam

...🍮🍮🍮...

Sore pun tiba di mana kini tinggal Prilly, Azzam, rafiza dan Zidan yang lainnnya sudah pulang untuk bergantian menjaga Angga sebelum Angga dinyatakan pulih.

"Eh btw di banding bosen gue punya satu permainan nih!" Ujar Zidan yang langsung membuat semuanya merasa penasaran dengan jenis permainan Zidan

"Jadi permainan nya jika pensil ini berhenti berputar maka yang di tunjuk harus menjawab pertanyaan yang di berikan oleh orang yang ada di hadapannya, gimana setuju gak!"

"Boleh" setuju semuanya.

Kini Zidan berhadapan dengan rafiza sementara azzam berhadapan dengan Prilly.

Sesuai peraturan semuanya di mulai dari Zidan

Hush...

Tepat pensil pun berhenti memutar tepat pada rafiza..

"Ok, za. Gue akan nanya hal apa yang membuat Lo merasa paling kurang ?" Tanya Zidan

"Keluarga!" Balas rafiza tenang

"Alasan ?"

"Karna gue gak pernah ngerasain hangatnya sebuah keluarga yang lengkap, gue hanya bisa merasakan waktu kecil aja!"

Permainan pun berlanjut kali ini pensil berhenti pada Azzam.

"So, tempat apa yang selalu membuat Lo merasa nyaman di saat Lo lagi down ?" Tanya Prilly

"Tempat yang sepi dimana di sana gue bisa luapin semua kesedihan gue!"

Nekt kali ini giliran Zidan...

"Hal apa yang selalu membuat Lo merasa sesak ?" Tanya rafiza

"Air mata!"

"What ?"

"Karna ketika air mata turun sehebat apapun gue nutupin Air mata itu gue tetep gak bisa dan jika gue tahan yang ada itu akan membuat hati gue serasa sesak!"

*Giliran Prilly...

"Nekt, rindu siapa yang membuat lo merasa  pengen banget di temuin ?" Tanya Azzam

"Nenek dan kakek!"

"Emang segitu rindunya ya ?"

"Ya, Lo tau kan rindu paling berat itu bukanlah rindu karna terhalang jarak ataupun karna orang itu sudah pergi dan memiliki pengganti, tapi rindu yang paling menyakitkan itu ketika merindukan orang yang sudah pergi alias beda alam!"

Di saat itupun suasana menjadi sunyi lagi tak ada suara yang ada hanya tatapan kosong, apa yang di katakan Prilly memang benar, dan yang paling sakit mereka juga mengalami hal yang sama.

...####################################...

...So, kalian ngerasain hal yang sama apa yang di katakan Prilly gak nih ?...

...Jangan lupa komen ya 👻...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!