Setelah merasa puas karena sudah berhasil mendapatkan apa yang dia inginkan. Namun hati Angeline masih kesal kepada Tania yang juga mendapat jatah pakaian dan sepatu mahal. Ia sama sekali tak senang dengan itu. Karena baginya yang pantas mendapatkan itu semua hanyalah dia Angeline.
Setibanya diluar.
"Joe tunggu sebentar." Angeline berhenti dan kemudian berjalan mendekati Tania.
"Hei kamu! Berhubung kamu kecipratan mendapatkan barang-barang mewah karena aku. Nih bawain belanjaanku sekalian! Karena tangan ku udah pegel-pegel bawain ini semua." Ucapnya lantang sembari menumpuk semua kantong belanjaan nya di tangan Tania.
Mendapat kan perlakuan seperti itu. Membuat Tania mengeram kesal. Ia kini mulai mengepalkan tangan nya serta menggertak kan giginya berusaha sabar mendapatkan perlakuan buruk dari teman wanita Ceo nya itu.
Kini diambil nya kantong-kantong belanjaan tersebut dan ditenteng nya dengan tertatih-tatih.
"Cih, dasar wanita sialan! Jika saja bukan karena dia wanitanya Presdir. Maka aku tak sudi jika ia memperlakukan ku seperti ini.
Gumam nya kesal.
Disepanjang perjalanan di Mall. Mereka terlihat berjalan kearah kesana-kemari. Sehingga membuat tangan Tania yang menenteng begitu banyak barang belanjaan terlihat merah. Ingin rasanya ia membuang semuanya, namun apalah daya. Jika sampai itu terjadi mana mungkin ia sanggup mengganti semuanya. Gajinya satu bulan saja bahkan tak cukup jika harus mengganti salah satu sepatu tersebut.
"Joe, aku lapar." Rengek Angeline manja.
"Lapar? Ya sudah kalau gitu sekarang kita cari makan." Ucap Joe seraya memantapkan langkahnya menuju kearah salah satu Restoran disana.
***
Setibanya di Restoran tersebut. Joe kemudian memilih untuk duduk di ruang private yang dilengkapi dinding kaca. Disana pemandangan kota terlihat jelas dari atas karena saat ini mereka sedang berada di lantai 4 Mall.
"Akhirnya sampai juga. Setidaknya sekarang aku bisa istirahat sejenak. Karena sedari tadi tangan ku mulai perih dengan ini semua.
Gumam Tania.
Ia terlihat begitu lelah setibanya disana. Bahkan kini keringat mulai mengucur deras dari dahinya.
"Kasian Tania. Angeline memang benar-benar keterlaluan.
Gumam Joe.
Meskipun ia diam, bahkan terkesan membiarkan Angeline bersikap kasar terhadap Tania. Namun di dalam hati ia juga mulai kesal kepada sikap Angeline. Tapi ia menahan nya karena saat ini ia ingin menikmati saat-saat Tania terlihat kesal bahkan seakan cemburu kepadanya.
"Wah Joe, kamu pandai sekali dalam memilih tempat. Disini terlihat asik karena bisa langsung melihat pemandangan kota. Serasa sedang diluar saja." Ucap Angeline manis.
"Seleraku memang bagus." Sahut Joe seolah menyombongkan diri.
"Cih, pd sekali dia.
Tania berdecak kesal.
Ia sangat tidak suka saat mendengar kenarsisan yang di tunjukkan Joe saat ini. Sehingga kini ia memilih untuk menikmati pemandangan kota.
Setelah memesan menu yang mereka inginkan. Tak berapa lama kemudian kini pelayan Resto datang dengan membawakan makanan yang mereka pesan. Lalu dengan sigap ia menatanya diatas meja. Setelah itu ia pun segera kembali ketempat nya untuk melanjutkan pekerjaan nya. Sedangkan Joe, Angeline dan juga Tania kini terlihat mulai menyantap makanan mereka masing-masih.
"Joe kelihatan nya punyamu enak." Angeline terlihat melirik kearah piring Joe yang berisi makanan yang di pesan nya tadi.
"Kau mau?" Tanya Joe seraya mengangkat kedua alisnya.
"Mau.. Tapi kamu yang suapi ya." Angeline memasang raut wajah manja.
"Hmm, baiklah." Akhirnya Joe menyuapi potongan steak miliknya kedalam mulut Angeline. Sehingga kini Tania semakin merasa tak dihargai disana. Siapa juga yang mau menjadi nyamuk diantara dua sejoli itu.
"Apa-apaan sih! Bisa-bisa nya mereka mesra seperti itu didepan ku. Apa mereka menganggap aku ini patung sehingga seenaknya terus bermesraan seperti itu dihadapan ku.
Gerutu Tania kesal.
Ia kini menyedot Green Tea yang di pesan nya tadi. Lalu setelah itu ia pun bangkit dari duduknya.
"Mau kemana kau?" Tanya Joe begitu melihat Tania bangkit dari duduknya.
"Saya mau ke toilet Tuan. Permisi." Ujar Tania sembari membungkukan badan nya sopan.
"Baiklah. Tapi jangan terlalu lama." Ucap Joe memberikan izin.
Segera Tania pergi dari sana begitu mendapatkan izin dari Joe. Namun setelah selesai dari toilet bukan nya kembali malah kini Tania memilih menunggu mereka diluar. Karena tak ingin mengganggu keintiman yang tercipta diantara keduanya.
Kini ia pun memilih duduk disalah satu bangku yang tersedia disana. Sembari melihat-lihat lalu-lalang para pengunjung Mall tersebut.
Tak ada angin tak ada hujan. Tiba-tiba saja dari arah samping kanan seseorang menepuk bahunya.
"Hai Tania.." Sapa seorang pria yang tak lain adalah Roy seniornya sewaktu menjadi koki di Cafe.
"Kak Roy.." Annisa menoleh ke belakang.
Tampak sosok Roy tersenyum kearah nya.
"Loh, kak Roy ngapain disini?" Tanya nya bingung.
"Kamu sendiri ngapain disini? Bukan nya seharusnya sekarang kamu sedang kerja?" Tanya Roy yang lebih penasaran saat melihat keberadaan Tania disana.
"Aku tadi habis meeting sama klien. Tapi ini juga udah siap kok. Cuma lagi nemenin Bos belanja sama temen "Wanita" nya." Tania terlihat mengangkat kedua jari tangan nya saat ini ketika mengucapkan kalimat "Wanita".
"Oh.." Roy.
"Kakak sendiri sedang apa disini? Nggak kerja?" Tania
kembali bertanya seraya mengernyitkan alisnya yang kemudian di balas senyum oleh Roy.
"Hari ini aku ngambil cuti untuk libur beberapa hari. Jadi nggak kerja, lagian disana sudah ada dua orang koki yang menggantikan mu. Makanya aku dapat cuti sekarang." Ucap Roy.
"Oh.. Asik dong!!" Seru Tania.
Namun disela-sela keseruan mereka berbicara. Tiba-tiba saja Angeline muncul seraya menatap sinis kearah nya.
"Oh.. Disini kamu rupanya!" Ucapnya sinis.
"Siapa dia Tania?" Bisik Roy.
"Teman wanita Boss ku." Bisik Tania kembali.
Kemudian Joe juga terlihat muncul diantara mereka. Bahkan kini mulai menatap sinis kearah Roy yang berdiri tepat disamping Tania.
"Cih, siapa pria ini? Apa dia kekasihnya? Hmm, jadi ternyata ini alasan nya pergi meninggalkan ku.
Gumam Joe.
"Kenapa kau bisa ada disini sekarang? Apa kau tau jika aku merasa cemas menunggu mu didalam! Namun ternyata kau disini sekarang!." Terlihat Joe sangat kesal saat ini.
"Maafkan saya Tuan. Tadi sehabis dari toilet saya langsung keluar karena ingin mencari udara segar." Ucap Tania menundukkan kepalanya.
"Hah, alasan! Bilang saja karena kau ingin bertemu dengan nya kan?" Bentak Joe kasar.
Deg
Jantung Tania berdetak kencang saat melihat ekspresi Joe yang terlihat begitu marah saat melihat nya bersama Roy sekarang.
"Kenapa dia jadi marah-marah seperti ini?
Tania bertanya-tanya didalam hati.
Ingin sekali ia menjawab serta bertanya akan sikap Joe saat ini. Namun dengan segera Angeline menarik tangan Joe untuk ikut dengan nya.
"Joe, sudahlah. Nggak penting tau ngurusi hal seperti ini. Mendingan sekarang kita jalan lagi yuk." Ajak nya sembari merangkul pinggang Joe dengan mesra.
Joe masih terlihat kesal. Kini ia menatapi Tania dan juga Roy dengan sangat sinis. Setelah itu ia pun ikut pergi bersama Angeline.
BERSAMBUNG
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 225 Episodes
Comments
Imam Sutoto Suro
beneran keren thor lanjutkan
2023-05-25
0
Sri Murti
dasar joe egois😔
2022-10-18
0
Erlinda
sumpah aq pikir cerita nya bagus ternyata.
2022-09-11
0