Mendengar seringai Joe. Membuat bulu kuduk Tania merinding. Sehingga kini ia kembali mundur beberapa langkah kebelakang menjaga jarak aman.
" Ya tuhan . . Lucu sekali dia jika sedang gugup seperti itu.
Gumam Joe.
Bagi Joe. Ekspresi Tania saat ini sungguh menggemaskan. Sehingga membuat nya hampir tak sanggup menahan diri saat ini.
"Hei kau.!! Jangan membuat ekspresi wajah mu seperti itu." Ucap Joe
"Memang nya kenapa dengan ekspresi wajah ku?" Tania gusar.
"Apa kau tahu? Ekspresi wajah mu saat ini membuat gairahku semakin bergejolak saat melihat mu." Ujar Joe.
"Deg
Pria ini sungguh tidak waras.!!
Gumam Tania sembari terus mundur kebelakang.
"Oya, apa kau tahu? Bekas merah di leher mu, itu adalah salah satu hukuman untukmu karena sudah berani ikut campur kedalam urusanku." Ucap Joe lagi.
"Apa! Jadi tanda merah ini adalah ulah nya. Dasar cowok berengsek!!
Gumam Tania.
Kini ia semakin tertekan dengan keadaannya. Keringat nya mengucur deras. Apalagi saat melihat Joe yang semakin melangkah dekat kearah nya.
"Deg . .
Joe sendiri mulai gugup dengan sikap nya. Jantung mulai berpacu saat ia semakin mendekat kearah Tania.
Perasaan yang tak pernah dirasakan nya jika sedang mendekati seorang wanita. Kini justru ia rasakan saat ia sedang bersama Tania.
Melihat Joe yang semakin menatap tajam kearah nya. Membuat Tania semakin merinding di tempat nya.
"Aaaaa . . Dia semakin mendekat. Habislah aku . . hiks.
Pekik Tania dalam hati.
Kini, ia mulai berkutat dalam fikiran nya sendiri. Sehingga tangan nya pun mulai dingin diikuti dengan berubah nya rona wajah Tania yang semakin pucat.
Melihat itu, Joe semakin tertarik kepadanya. Sedangkan Tania, ia menyadari jika saat ini pria yang berdiri di hadapan nya pasti memiliki niat yang tidak baik kepadanya. Sehingga kini, ia pun memutuskan untuk mengambil langkah seribu. Yaitu Lari.
"Puufftt!!
Dia sungguh ketakutan sehingga lari seperti itu. Hahahaha . . lucu sekali dia.
Gumam Joe disusul gelak tawa dari mulut nya.
Kini, ia menatapi kepergian Tania, dan setelah itu ia pun kembali masuk kedalam mobil.
"Gadis kecil. Kali ini kau mungkin bisa lepas dariku. Tapi tidak lain kali, karena aku pasti akan bisa mendapatkan mu.
Gumam Joe.
Senyum licik kini pun mulai terlihat dari sudut bibir nya, dan setelah itu Joe kemudian meninggalkan tempat itu.
Sementara itu.
Diujung jalan Tania berlari sekuat tenaga. Keringat nya megalir deras dari dahi nya hingga kini membasahi wajah cantik milik nya. akhir nya kini
"Huh . . huh . . huh . .
Ia tak mengejarku kan.
Gumam Tania seraya menoleh kebelakang.
Kini ia juga mulai mengatur nafas nya yang tersengal-sengal karena berolah raga lari barusan. Setelahi itu ia pun melangkah perlahan membuka kunci pintu rumah nya.
Tania kemudian melangkah masuk menuju kedalam kamar nya. Dengan tarikan nafas yang masih agak tersengal-sengal itu. Ia berjalan menuju ranjang nya dan kemudian menjatuhkan tubuh nya disana.
"Hufft!!" Helaan nafas Annisa.
"Sial!! Kenapa sih harus ketemu dia lagi hari ini." Umpat Tania kesal.
Kini ia mulai menatap langit-langit kamarnya. Seraya memikirkan kejadian barusan.
"Pasti tadi itu dia dengan sengaja jalan kearah ku. Huuh, dasar cowok cabul!!" Umpat Tania lagi. Kini wajah nya mulai memerah akibat menahan kesal.
Didepan pintu kamarnya. Seseorang berdiri dengan menatap bingung kearah nya.
"Tania . . kamu lagi maki siapa sih?" Ucap Wulan yang tak sengaja mendengar suara Tania yang barusan mengumpat kesal.
Mendengar suara sahabat nya itu. Kini Tania pun menoleh kearah tersebut
"Udah pulang? Cepat amat." Ucap Tania dengan nafas masih agak berat.
Sedangkan dari arah depan. Wulan merasai, jika saat ini helaan nafas sahabat nya itu terasa berat.
"Kamu kenapa? Nafas mu terdengar agak berat. Seperti orang yang baru saja berlari dan bertemu dengan setan.?" Tanya wulan seraya melangkah mendekati Tania.
"Fiuuuh!!" Tania kembali menghembuskan nafas nya secara berat. Saat mendengar pertanyaan dari Wulan.
"Bukannya Setan. Tapi Iblis tau nggak!" Ucap Tania kesal.
"Hah, kamu serius Nia?" Tanya Wulan seolah tak percaya.
"Serius!! Tapi iblis nya berwujud manusia tau nggak." Seru Tania.
"Apa!! Kamu jumpa dimana tadi?" Tanya Wulan semakin penasaran
"Di depan pintu gerbang kampus." Jawab Tania santai.
"Apa!! Aaaa . . Nia, aku jadi takut." Ucap Wulan seraya menyender kan bahunya ke tubuh Tania.
"Hehehe . ." Gelak Tania saat melihat Wulan yang sedang ketakutan.
"Kok kamu malah ketawa sih Nia? Apa jangan-jangan barusan aja kamu ngerjain aku ya." Ucap Wulan.
"Hehehe, nggak kok." Sanggah Tania.
"Oya Lan, kamu mau tau nggak kenapa kemarin malam aku nggak pulang kerumah." Ucap Tania seraya menatap tajam ke arah Wulan.
"Mau-mau." Sahut Wulan Antusias.
"Sebenar nya kemarin malam itu aku di bawa seorang pria tanpa sadar ke apartemen nya." Ucap Tania sehingga kini membuat Wulan tercengang.
"Apa! " Ucap Wulan.
"Kenapa bisa begitu? Apa yang terjadi kepadamu? Apakah ia melakukan sesuatu yang buruk terhadap mu?" Tanya Wulan yang dirundung rasa penasaran.
"Enggak kok, aku masih selamat karena datang bulan kemarin." Ucap Tania seraya tersenyum puas.
"Alhamdulillah . . syukurlah." Ucap Wulan seraya menghela nafas lega.
"Oya, ngomong-ngomong kenapa kamu bisa dibawa Kesana sih? Emang nya apa yang kamu lakukan?" Tanya Wulan.
"Kamu ingat nggak waktu kamu pergi ke toilet. Saat itu aku nungguin kamu sembari duduk di salah-satu kursi yang ada disana. Kemudian, tanpa sengaja aku melihat sepasang kekasih yang sedang bertengkar. Pria itu memutuskan pacar nya di pinggir jalan dengan sangat angkuh. Lalu ia pun pergi meninggalkan kekasih nya dalam keadaan menangis di pinggir jalan. Melihat itu membuat ku sedih dan prihatin kepadanya. Lalu aku pun memutuskan untuk pergi menemui pria itu dan berbicara kepadanya. Berharap pria itu mau mendengar untuk tak meninggalkan kekasih nya disana.
Namun sayang nya pria itu sama sekali tak menggubris perkataan ku, hingga akhir nya aku memaki serta menampar nya disana dan setelah itu aku pun ambruk tak sadarkan diri akibat pengaruh alkohol yang ku minum. Sial nya, ia ternyata membawaku ke apartemen nya. Dan beruntung nya aku karena Tuhan masih melindungi ku dengan
cara mengirim tamu bulanan ku lebih awal bulan ini." Ucap Tania menjelaskan perkara malam ia tak pulang kerumah.
"Nah, tadi itu aku nggak sengaja ketemu lagi sama dia di depan kampus, dan aku sempat berdebat lagi dengan nya. Saat ia mau mendekati ku. Aku memilih lari dari sana hingga sampai kerumah." Ujar Tania.
"Wah Nia, jangan-jangan kalian itu berjodoh haha." Ucap Wulan disusul gelak tawa darinya.
"Apaan sih! Kamu ngaco ah!!" Seru Tania seraya mengerutkan dahinya.
"Hehe . ." Timpal Wulan seraya tersenyum.
Kini merekapun melanjutkan pembicaraan dengan mengganti topik pembahasan. Yang ia tukar menjadi pembahasan tentang materi kuliah nya.
"Hmm, ngomong-ngomong kamu jadi magang dimana Lan?" Tanya Tania.
"Belum tau nih. Kalau kamu mau magang dimana rencana nya?" Tanya Wulan balik.
"Aku sih ngirim lamaran ke perusahaan ALEXANDRE GROUP dan Alhamdulillah besok di suruh interview untuk pembahasan lebih lanjut. Doa'in aku ya semoga di terima magang disana." Ucap Tania sumringah.
"Apa! Alexandre Group. Wow Tania selamat ya, aku pasti do'ain kamu supaya di terima disana." Ucap Wulan.
"Aku juga kemarin sempat ngirim lamaran kesana namun ditolak. Tapi Alhamdulillah kamu diterima. Hmm, aku do'ain deh sulaya semua berjalan dengan lancar." Ucap Wulan lagi.
Meskipun lamaran nya ditolak. Namun saat ini Wulan cukup senang saat mendengar lamaran sahabat nya Tania bisa menjalani interview. Sehingga kini ia mempunyai peluang agar bisa masuk kedalam perusahaan tersebut.
***
Pagi ini . .
Mentari bersinar sangat terang. Memantulkan cahaya nya lebih awal dari biasanya.
Tania bangun lebih awal dari biasa nya. Karena hari ini iya harus pergi untuk interview di perusahaan Alexandre Group. Maka dari itu ia pun tak ingin telat untuk segera sampai disana.
Seusai mandi.
Ia kemudian langsung bersiap-siap memakai pakaian ala pegawai kantoran. Rok sepan selutut dipadukan dengan atasan kemeja miliknya. Sehingga kini membuat tampilan nya begitu rapi dan seksi.
Tania kemudian berlalu kearah dapur. Ia mengambil botol air milik nya, lalu ia mengisi air kedalam nya untuk dibawa nya. Kini botol tersebut pun ia masukkan kedalam tas berukuran sedang milik nya.
Setelah itu, ia pun mendekati kamar Wulan berniat pamit kepadanya. Namun sayang nya sahabat nya itu masih terlelap diatas ranjang nya.
Ditutup nya kembali pintu kamar Wulan. Lalu ia pun pergi meninggalkan rumah nya untuk segera bisa sampai di sebuah perusahaan yang sangat terkemuka di kotanya.
Setelah beberapa menit perjalan yang ia tempuh dengan menaiki becak yang ada dijalan. Kini tibalah Tania di depan perusahaan ternama. Yaitu . .
ALEXANDRE GROUP
Perusahaan ini sangat disegani di dalam negri ini. Sehingga begitu banyak masyarakat yang ingin sekali bisa ikut bergabung bekerja bersama nya. Namun sayang nya tak banyak yang bisa lolos interview. Dari seribu lebih peserta yang mendaftar. Hanya sepuluh orang saja yang bisa lolos untuk interview, dan setelah itu yang akan benar-benar di terima hanya ada tujuh orang saja.
"Hmm, kamu harus semangat Tania. Kamu pasti bisa.
Gumam Tania yang mulai menyemangati dirinya sendiri.
Kini ia pun mulai berjalan melangkah memasuki area gedung perusahaan. Namun saat ia baru saja menapaki kakinya dua langkah didalam gedung tersebut. Tiba-tiba saja Tania melihat Joe yang sedang berjalan beraama dua orang lain nya yang mengikuti nya dari belakang.
"Sial!! Kenapa bisa bertemu lagi dengan nya disini sih!
Umpat nya seraya menjauh pergi dari hadapan Joe.
BERSAMBUNG
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 225 Episodes
Comments
Imam Sutoto Suro
wooow keren banget lanjutkan thor
2023-05-24
0
Nancy Long
hahahaaaa Tania masuk kandang singa
2022-02-24
0
Narni Dilla
emang udh jodoh x Tania sama jo
2021-07-20
0