Setelah selesai mengerjakan dokumen yang di butuhkan. Kini Tania membereskan semua nya. Karena sebentar lagi rapat dengan klien akan segera dimulai.
Seluruh staf-staf yang bersangkutan dengan acara rapat tersebut. Kini masuk kedalam sebuah ruangan Aula yang cukup luas. Disana sudah ada beberapa orang dari pihak kantor lain yang akan bertukar pikiran dengan mereka.
Tania sudah siap dengan Map nya. Kini ia bergegas masuk kedalam Aula untuk mengikuti rapat tersebut.
Tak terasa kini empat puluh lima menit telah berlalu. Semua para staf perusahaan yang mengikuti rapat tersebut, kini keluar dengan wajah sumringah karena telah mendapati kerjasama yang di inginkan.
Tania berjalan beriringan dengan Miska sembari bercanda ria karena telah berhasil mendapatkan kerjasama itu. Lalu dari arah belakang Bayu yang melihat mereka kemudian berlari kecil menghampiri seraya menyapa.
"Tania, Miska!" Sapa Bayu.
Mendengar nama nya di panggil. Kedua gadis tersebut pun kemudian menoleh ke belakang.
"Lu lagi Bay," Ucap Miska seraya menyilakan kedua tangan nya.
"Kalian kenapa buru-buru sekali sih jalan nya?" Tanya Bayu kepada keduanya.
"Kita buru-buru itu karena ingin cepat-cepat nyelesain tugas yang di kasih Presdir buat kita. Yah.. biar cepat kelar terus makan siang deh ." Sahut Miska sambil terus berjalan beriringan dengan Tania.
"Itu benar Pak Bayu." Timpal Tania seraya tersenyum manis.
"Please deh Tania, jangan panggil aku dengan sebuta "Pak" okey. Cukup panggil aku Bayu aja, kita kan sudah akrab." Ujar Bayu sembari tersenyum manis kearah Tania.
" Idih.. bise aje lu Bay. Udah deh nggak usah sok akrab gitu sama Tania. Biang aja jika sekarang kamu naksir dia ya kan." Goda Miska sembari mengejek Bayu dengan senyum sinis.
"Ya nggak lah Mis, cewe yang aku suka kan kamu. Masak kamu bilang aku naksir sama Tania sih. Yang benar saja, dari dulu hingga sekarang kamulah yang selalu ada dihati ku." Ujar Bayu sembari tersenyum kearah Miska.
Sejujurnya. Bayu sudah lama memendam perasaan kepada Miska. Namun Miska tak pernah menganggap nya. Itu karena Miska tahu betul siapa Bayu, ia tak ingin jika ia membuka hatinya. Maka nantinya Bayu akan menyakiti nya.
"Maaf ya, aku itu ogah sama Playboy cap gayung seperti kamu. Jadi silahkan cari perempuan lain yang bisa kamu goda dan permainkan begitu saja." Ucap Miska sembari menatap kesal kearah Bayu.
"Jangan bilang gitu Mis, aku yakin jika suatu saat nanti kamu akan balik mengejar ku." Ucap Bayu.
"Apa kamu bilang?" Ucap Miska sembari melotot kearah Bayu.
"Hehe, enggak ada deh."
"Oya kalian akan makan siang dimana setelah ini?" Ucap Bayu mengalihkan pembicaraan. Ia tak ingin jika terus menggoda Miska maka akan membuatnya murka terhadap nya hari ini.
"Pinter ya kamu ngalihin pembicaraan." Sahut Miska.
"Hehehe," Bayu tertawa kecil.
"Jadi dimana nih makan siang nya?" Tanya Bayu kembali.
" Hmm, dimana ya? Kayak nya di kantin sih. Kan free, hihi." Sahut Miska sembari terkekeh sendiri.
"Kamu ikut kan Tania," Ucap Miska seraya menoleh kearah Tania.
"Aku seperti nya gak bisa deh. Karena ntar siang aku diajak Presdir untuk makan siang bersama nya dan juga klien." Ucap Tania sedikit tak enak hati.
"Wah!! Presdir ngajak kamu makan siang Tania? Seumur-umur aku kerja disini. Belum pernah loh di ajak makan siang bareng Presdir dan juga klien." Ucap Miska.
Tania semakin tak enak hati dengan keduanya.
"Hmm, kalau menurut aku sih. Kayak nya Presdir lagi berusaha deketin kamu deh Nia." Sambar Bayu dari samping.
"Ah, kamu bisa aja Bay. Mana mungkin Presdir deketin bawahan seperti aku. Jangan ngaco deh." Timpal Tania gugup.
"Menurut aku sih gitu."
"Ah, sudahlah. Kamu jangan membuatku berpikiran yang aneh-aneh." Ucap Tania.
Kini tanpa terasa ia pun sudah sampai di depan ruangan nya.
"Mba, Bay, aku udah nyampe nih. aku masuk dulu ya.." Ucap Tania sembari melangkahkan kakinya memasuki ruangan nya.
Kini tinggalah Bayu dan Miska berdua.
"Mis, Tania kan nggak bisa makan siang sama kita. Berarti siang ini kita bisa makan siang berdua dong!" Ucap Bayu seraya tersenyum lebar.
"Itukan maumu!" Sahut Miska.
"Iya mauku, biar bisa dekatan terus sama kamu." Seru Bayu.
Miska pun menggelengkan kepalanya mendengar ucapan Bayu.
***
Setelah menggeluti pekerjaan nya. Tanpa terasa kini waktu nya makan siang telah tiba.
Tania yang sudah selesai dengan pekerjaan nya, kini mulai menyiapkan semua berkas-berkas yang kerjakan nya untuk dibawa ke pertemuan klien saat makan siang nanti. Setelah selesai ia pun segera bergegas menuju ke ruangan Presdir.
"Tok tok tok
Terdengar suara ketukan pintu dari luar.
"Masuk." Ucap Joe yang berada didalam.
Tania pun akhir nya masuk ke dalam.
"Tuan, berkas yang anda minta sudah selesai." Ucap Tania seraya menyerahkan berkas-berkas dan dokumen yang di kerjakan nya kepada Joe.
"Hmm," Ucap Joe tanpa menoleh.
Ia pun kemudian memeriksa hasil kerja Tania.
"Bagus, kau bisa mengerjakan ini semua dengan waktu yang sangat singkat." Ujar Joe.
"Sekarang ambil ini dan bawakan nanti untukku" Tegas Joe.
"Baik Tuan." Ucap Tania seraya mengangguk sopan. Lalu ia pun berbalik hendak meninggalkan tempat itu.
"Tunggu!" Panggil Joe sehingga membuat Tania menghentikan langkahnya.
"Ada apa lagi sih!
Gumam Tania.
Joe kemudian bangkit dari kursinya dan berjalan kearah Tania yang saat ini berdiri tak jauh dari meja nya. Lalu begitu sampai ia pun menatap wajah Tania lekat-lekat. Sehingga membuat tangan Tania gemetar dengan sendirinya.
"Kau kenapa? Lihat itu, tangan mu sampai gemetaran seperti itu. Apa kau tidak makan tadi pagi? Atau jangan-jangan kau merasa takut kepadaku?" Ucap Joe sembari melemparkan begitu banyak pertanyaan. Sehingga kini membuat Tania semakin salah tingkah.
Tak berhenti disitu. Kini Joe mulai mengarahkan tangan nya kearah kemeja yang membungkus tubuhnya. Hingga akhirnya..
"Deg
Joe mengancingkan kemeja Tania yang terbuka dari atas. Sehingga tanpa ia sadari sedari tadi ia telah menonjolkan harta paling berharga nya itu.
"Dasar bodoh! Mengancingkan baju saja kamu tidak bisa. Atau jangan-jangan kamu ingin menggoda para lelaki di luar sana dengan penampilan mu ini." Ucap Joe dengan tatapan dingin.
Setelah selesai mengancingkan kemeja Tania. Ia lalu berbalik arah dan kembali melangkah menuju kearah meja kerja nya. Sedangkan Tania masih terpaku di tempat nya, tanpa tau ingin mengucapkan apa.
Kini wajah nya memerah akibat menahan rasa malu nya kepada Joenathan. Apalagi tadi ia sempat berfikir jika Joe akan melakukan tindakan mesum terhadapnya.
Kini jantung Tania berdetak sangat kencang. Ia semakin gugup serta hampir tak bisa bernafas jika harus terus berlama-lama disana. Hingga akhirnya ia mengucapkan terima kasih kepada Joe dengan sedikit terbata-bata.
"Te . . te . .rima kasih Tuan. Anda telah sudi memperingati saya serta membantu mengancingkan baju saya. Kalau begitu saya pamit undur diri." Ucap Tania seraya menundukkan kepalanya.
Dari arah meja. Joe tampak tersenyum sinia kearah Tania.
"Kau tidak perlu mengucapkan terima kasih kepadaku. Aku melakukan itu karena aku tak ingin jika pria lain sampai melihat harta karun ku itu." Seringai Joe sehingga membuat Tania bergidik di tempat nya.
BERSAMBUNG
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 225 Episodes
Comments
Yuni
koplak ceo nya tania
2022-07-11
0
miss cilcen
dih
blm apapa sdh posesif ajaa
2021-06-03
0
Har Tini
joe..joe...serasa tania sdh milik ny
2021-05-07
0