Setibanya didalam dapur. Tania kemudian melihat sekeliling ruangan.
Diujung sana, ia melihat Roy yang kini sedang membuat makanan untuk para pelanggan.
Ia kemudian melangkah mendekati Roy yang tengah sibuk dengan pekerjaan nya. Saar tiba disana ia pun dengan ramah menyapa koki seniornya itu.
"Hai kak Roy" Sapa Tania yang kini sudah berdiri tepat disamping Roy.
"Eh, Tania." Sahut Roy.
"Sejak kapan kamu berdiri disini?" Tanya Roy.
"Sejak tadi. Hehe," Ucap Tania.
"Yang bener, tapi setau ku tadi tidak ada orang disitu." Timpal Roy seraya terus mengerjakan pekerjaan nya.
"Sedari tadi maksud nya kak. Hehe," Ujar Tania.
Roy kemudian menatap kearah Tania. Lalu ia juga mulai memperhatikan penampilan nya
yang tampak berbeda hari ini.
"Kamu darimana sih? Kok rapi sekali hari ini?" Ucap Roy penasaran. Karena tidak seperti biasanya Tania berpenampilan seperti itu sebelum nya.
"Oh, ini kak. Hari ini aku interview kerja di salah satu perusahaan yang ada di kota ini. Alhamdulillah nya aku diterima kerja dan langsung di kontrak oleh perusahaan tersebut untuk bekerja disana." Ucap Tania menjelaskan.
"Wah, kalau begitu selamat ya Nia." Ujar Roy.
"Terima kasih ya kak. Berhubung aku udah kerja disana, jadi hari ini aku datang untuk mengajukan pengunduran diri dari sini." Ucap nya.
Roy yang sudah selesai menata makanan nya diatas piring kemudian beralih duduk bersama Tania.
"Kamu yakin ingin keluar dari sini?" Tanya Roy.
"Yakin kak. Karena aku tidak bisa melakukan pekerjaan di dua tempat sekaligus." Sahut Tania.
"Emang nya kamu kerja di perusahaan mana?" Tanya Roy.
" Alexandre Group kak." Jawab Tania singkat.
Sejujurnya ia sangat malas untuk menyebutkan nama perusahaan itu. karena mengingatkan nya terhadap Joe sang Presiden Direktur.
"Wah, kamu hebat sekali Tania. Bisa masuk ke perusahaan itu. Karena menurut berita yang kakak dengar, tidak sembarangan orang bisa masuk ke perusahaan itu loh." Ucap Roy yang kini melanjutkan kembali kegiatan masak-memasak nya.
"Iya kak, awal nya aku juga cuma mau magang disana. Tapi tiba-tiba setelah mereka melihat menginterview aku secara langsung. Akhirnya mereka mutusin untuk memberikan kontrak kerja kepada ku." Jawab Tania menjelaskan.
"Oh ya, hmm, aku rasa itu semua karena kamu sangat pintar Tania." Ucap Roy sembari tersenyum.
"Hmm, mungkin. Hehe," Sahut Tania disusul gelak tawa kecil dari mulut nya.
"Oh ya, kamu diterima bekerja sebagai apa di perusahaan itu? Maaf ya kalau kakak sedikit kepo,hehehe." Uap Roy ikut tertawa.
"Sekretaris pribadi Presdir kak" Jawab Tania.
"Posisi kamu bagus, dan pasti nya gaji kamu lumayan besar kan bekerja disana. Mengingat posisi mu sebagai sekertaris pribadi Presdir dari perusahaan internasional di kota ini." Ucap Roy.
"Tapi kamu juga harus hati-hati ya." Ucap Roy lagi.
"Hati-hati? maksud nya?" Tanya Tania seraya sedikit mengerutkan dahi nya.
"Maksud nya adalah, kamu perlu berhati-hati terhadap Presdir mu itu." Ucap Roy seraya menatap tajam kearah Tania.
"Emang nya kenapa kak?" Tanya Tania lagi.
"Aku dengar dia itu seorang playboy, yang suka sekali gonta ganti pasangan." Ucap Roy menatap serius.
"Kak, aku bisa jaga diri kok." Sahut Tania meyakinkan.
"Tania, aku cuma nggak mau kalau kamu sampai jatuh cinta kepada nya. Apalagi sampai mempermainkan perasaan mu nantinya." Ucap Roy dengan nada khawatir.
"Deg,
Ada apa dengan kak Roy hari ini. Tidak seperti biasanya dia seperti ini.
Gumam Tania.
"Sudahlah kak, jangan terlalu mengkhawatirkan ku. Aku bisa jaga diri kok." Sahut Tania seraya tersenyum.
"Tapi Nia, aku . ."
Belum sempat Roy menghabiskan kalimat yang ingin diucapkan nya. Tiba-tiba saja dari arah depan Wulan datang menghampiri mereka.
"Hai kak roy, udah siap belum pesanan nya? Tuh pelanggan udah nungguin." Cerocos Wulan seraya menghampiri mereka.
Roy yang sudah menyiapkan makanan pesanan para tamu. Kemudian langsung menata hidangan nya di atas piring. Setelah itu ia pun menyerahkan nya kepada Wulan.
"Nih, anterin." Ucap Roy seraya menyodorkan hasil masakan nya.
"Siap kak Roy." Ucap Wulan seraya mengambil piring yang berisi makanan tersebut.
Ia pun kemudian menjepitkan kertas daftar menu yang harus dibuat selanjutnya.
"Nih kak Roy, daftar pesanan selanjut nya. Cepetan ya kak." Ucap Wulan.
Melihat Tania yang kini juga ada disana. Tak lupa Wulan menyapa nya.
"Tania . . kapan datang?" Ucap Wulan.
"Baru aja kok, kamu jangan ngobrol disini lagi. Sana gih anterin tuh pesanan para tamu. Ntar kita lanjut bicaranya dirumah okey." Ucap Tania.
"Hmm, oke deh. Kalau gitu aku tinggal ya." Ucap Wulan seraya pergi meninggalkan Tania.
Kini tinggalah Tania dan juga Roy disana. Melihat Roy yang bekerja sendiri membuatnya tak tega. Sehingga kini ia pun berinisiatif untuk membantu Roy.
"Kak, aku bantu ya." Ujar Tania seraya mengambil sebuah pisau yang ada disana.
"Nggak usah Nia, kamu pasti capek kan habis pulang kantor." Ucap Roy.
"Nggak apa-apa kak. Nia masih kuat kok, hitung-hitung sebagai perpisahan kita. Hehe," Ucap Tania.
Ia pun kini mulai mengambil kentang-kentang yang ada disana. Lalu mengupas nya dan memotong-motong nya.
Tak berapa lama kemudian masakan yang di buat Tania akhirnya matang. Diambil nya sebuah piring yang ada disana, lalu kini ia mulai menatanya.
Sungguh cantik hasil platingan Tania saat ini. Itu semua karena ia memang lihai sekali dalam urusan menghias makanan diatas piring.
Tak lama kemudian. Wulan kembali masuk kedalam dapur untuk mengambil pesanan selanjutnya. Dengan riang nya kini ia melangkah mendekati Tania disana.
"Wah Nia, kamu emang paling jago deh dalam menata makanan. Cantik sekali," Puji Wulan saat melihat hasil akhir tatanan makanan yang dihias Tania.
"Punya kak Roy mana nih? Masa kalah sih sama Tania." Seru Wulan seraya melirik kearah Roy yang masih menata makanan nya.
"Udah hampir siap kok, sabar ya." Sahut Roy.
"Yaudah deh kalau gitu aku anterin yang ini dulu ya." Ujar Wulan sembari membawa hasil makanan buatan Tania.
Ia pun kemudian pergi berlalu mengantarkan pesanan tersebut. Hingga tak lama kemudian ia kembali datang untuk mengambil menu berikut nya.
"Sudah siap kak?" Tanya Wulan kepada Roy
"Sudah ko. Nih ambil." Roy kemudian menyerahkan hasil masakan yang sudah di hias nya dengan rapi.
"Wah-wah . . Kak Roy juga nggak kalah jago dari Tania. Cara penyajian nya memang bagus sekali." Ujar Wulan.
"Dasar Wulan, pinter sekali kamu ya jika memuji seseorang." Ucap Roy seraya menggeleng kan kepala nya.
"Bukan pinter kak, tapi emang bener kok." Sahut Wulan seraya pergi menjalankan tugas nya.
BERSAMBUNG
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 225 Episodes
Comments
Imam Sutoto Suro
mantuuul thor lanjutkan seruuuu
2023-05-24
0
Yuni
kasihan smnkak roy
2022-07-10
0
Har Tini
wulan sm roy aja
2021-05-07
0