Tania masuk kedalam Cafe tempat nya bekerja. Saat ia masuk kedalam seorang wanita menyapa nya dengan lembut.
"Selamat siang mba." Sapa Siti dengan senyum khas nya.
Siti adalah salah satu pelayan Cafe tersebut. Dia karyawan yg baru bekerja sekitar tiga bulan. Namun dia cukup cekatan dalam pekerjaan nya.
"Siang juga ti.." Sahut Tania seraya tersenyum dengan ramah.
Hari ini di Cafe Tania melihat cukup banyak pengunjung. Mungkin hari ini akan menjadi hari yang sangat melelahkan baginya, pikirnya.
Lalu Tania pun segera melangkah masuk ke dapur untuk memulai tugas nya sebagai seorang koki.
Didalam dapur.
"Siang kak Roy." Sapa nya saat melihat sosok lelaki gagah berbaju putih dengan celemek di badan nya.
Pria itu menoleh dan melempar kan senyum hangat kepada Tania.
"Baru datang nih.? " Ucap Roy yang sedang memotong bawang.
"Iya kak. Maaf ya sedikit telat. " Tania mulai memakai jubah kerja nya dan jug mulai membuat kan menu yang di gantung di depan dapur mereka.
"Iya nggak apa-apa." Ucap Roy.
Roy meneruskan pekerjaan nya. Namun kini ia kembali menoleh kearah Tania.
"Kamu makin hari makin cantik aja ya." Goda Roy sembari tersenyum.
"Ih, kak Roy apaan sih. Gombalan nya ngeri betul. Hihihi" Ucap Tania sembari tertawa kecil.
"Nggak gombal kok emang bener." Ucap Roy seraya kembali melirik kearah Tania dengan tatapan lembut.
Sebenar nya Roy sudah lama menaruh hati kepada Tania. Namun ia tidak berani mengungkapkan nya.
"Tania kamu makan apa sih kok bisa cantik gitu." Ucap Roy lagi.
"Kak Roy sudahlah. Tania malu nih." Ujar Tania dengan wajah memerah.
Itu disebabkan karena Tania tak tahan mendengar jika seseorang memujinya. Maka dari itu intonasi rona diwajah nya seketika naik jika mendengar seseorang memujinya.
"Kak, hari ini pelanggan Cafe ramai sekali ya." Ucap Tania berusaha mengalihkan pembicaraan dan tampak nya itu berhasil.
"Iya nih. Tangan kakak sampai pegel-pegel hari ini. Dari tadi masak nya sendirian terus. Kamu sih datangnya kelamaan." Timpal Roy seraya menyentil kecil hidung Tania.
"Kak Roy . . sakit tau." Seru Tania seraya mengeryitkan dahinya.
Di sela-sela pergurauan mereka. Tiba-tiba Siti masuk.
"Mba, kentang goreng crispy nya sudah jadi?" Tanya Siti yang kini sudah berdiri di samping Tania.
"Eh, Siti. Ini udah jadi kok, sebentar ya di tata dulu." Jawab Tania sembari mengambil piring yang ada disamping nya. Lalu ia pun menata nya dengan cantik disana.
"Nih, sudah siap." Ucapnya sembari menyerahkan kentang goreng crispy yang sudah tertata rapi kepada Siti.
"Ok mba. Siti pergi dulu ya. Oh iya mba, itu pesanan selanjutnya tolong cepetan ya mba." Ucap Siti sembari berlalu meninggalkan dapur.
Setelah kepergian Siti. Tania kemudian melanjutkan kembali pekerjaan nya dengan fokus tanpa menghiraukan lagi gurauan yang dilemparkan Roy kepadanya. Roy pun memahami itu dan juga kembali fokus melanjutkan pekerjaan nya.
***
Sepulang kerja.
"Tania, kamu pulang duluan ya. Soalnya aku mau mampir ke toko buku dulu." Ucap Wulan.
"Hmm, ya sudah. Tapi ingat, jangan lama-lama, karena aku takut jika terlalu lama sendirian dirumah." Ujar Tania.
"Oke sayang ku. Aku janji nggak bakalan lama kok, da . ." Timpal Wulan seraya berlalu pergi meninggalkan Tania sendirian di pinggir jalan.
Karena kini ia sudah naik kedalam angkutan umum.
Tania pun kini berjalan sendiri di pinggir jalan raya.
"Hey, Tania!!" Panggil seseorang dari belakang.
Langkah Tania terhenti. Lalu ia menoleh kebelakang saat mendengar suara tersebut. Ia melihat Roy yang kini sedang mengendarai sepeda motornya berhenti disamping nya.
"Eh, kak Roy belum pulang?" Tanya Tania.
"Belum, tadi mampir ke warung yang disitu sebentar biasa lah cari rokok." Ucap Roy seraya menunjukkan ke arah saku baju nya yang berisi rokok baru di beli nya.
"Kamu pulang sendiri? Wulan mana?" Tanya Roy seraya melihat sekeliling mencari keberadaan Wulan.
"Oh Wulan, dia katanya mau ke toko buku. Tadi barusan aja naik angkutan umum." Jawab Tania sembari menatap ke arah jalan.
"Hmm, kalau gitu kamu aku anterin ya." Ucap Roy.
"Kak Roy nggak usah repot-repot. Tania bisa jalan sendiri kok. Lagipula kontrakan Tania nggak jauh dari sini." Ujar Tania sembari tersenyum.
Memang Cafe tempatnya bekerja tak begitu jauh dari kontrakan maupun kampus nya. Jika berjalan kaki cukup menempuh waktu lima belas menit untuk bisa sampai dirumah. Sedangkan jika naik kendaraan hanya lima menit saja sudah sampai.
"Hmm, walaupun kontrakan mu dekat. Kak Roy akan tetap mengantar mu pulang. Karena kak Roy nggak mau ntar gadis cantik kesayangan kakak di culik sama orang yang nggak bertanggung jawab." Ujar Roy sembari menyentil hidung Tania.
"Ih, kak Roy, jangan gitu donk!! Aku kan bukan anak kecil lagi." Ucap Tania protes dengan sikap Roy yang selalu menyentil hidungnya.
Sedangkan Roy yang melihat tingkah Tania tersenyum dengan lembut.
"Tania . . Kenapa kamu begitu manis sih. Apakah kamu tau semenggemaskan apa kamu jika sedang seperti ini.
Gumam Roy.
"Makanya cepetan naik." Seru Roy seraya menunjuk kearah sepeda motor nya dengan ujung matanya, seolah mengisyaratkan agar Tania segera naik kesana.
Tania tampak mengerti. Lalu ia pun segera naik dan duduk dibelakang Roy tanpa ingin berdebat lagi, dan akhirnya Roy pun mengantar Tania pulang.
Tak berapa lama kemudian. Roy memberhentikan sepeda motornya di depan kampus. Itu semua ia lakukan karena Tania sendiri yang menginginkan nya.
"Terima kasih kak Roy." Ucap Tania sembari tersenyum, sesaat setelah turun dari sepeda motor milik Roy dan kini ia sudah berdiri didepan kampus.
"Sama-sama. Sekarang kamu segera pulang kerumah dan masuk kedalam. Jangan kemana-mana lagi karena ini sudah malam." Ujar Roy perhatian.
"Iya kak Roy yang tampan." Ujar Tania sembari tersenyum hangat.
Roy pun mulai menghidupkan kembali mesin motornya.
"Ya sudah, da Tania." Ucap Roy seraya melambaikan tangan berlalu meninggalkan Tania.
Tania juga melambaikan tangan nya. Lalu setelah melihat Roy hilang menjauh. Ia kemudian melangkahkan kakinya untuk segera tiba di kotrakannya.
Namun baru saja dua langkah kakinya berjalan. Tiba-tiba ia dikejutkan suara klakson mobil dari belakang.
"Tin . .tin . .tin . .
Tania kemudian menoleh kebelakang dan melihat sebuah mobil berhenti tepat di belakang nya.
"Hei gadis kecil." Sapa Joe yang kini sudah berdiri disamping mobil nya.
Tania mengerutkan dahinya merasa tak senang dengan panggilan yang baru saja dinobatkan Joe kepadanya.
"Apa katamu? Gadis kecil? Seenaknya saja kamu memanggilku seperti itu." Ucap Tania tak terima dengan panggilan Joe barusan.
Sedangkan Joe tersenyum sinis menatap kearah nya.
"Siapapun nama mu. Aku tak peduli, karena bagiku kau adalah gadis kecil yang begitu menggemaskan.
Gumam Joe.
Ia kemudian berjalan perlahan mendekati Tania yang saat ini berdiri agak jauh darinya.
"Kalau begitu siapa nama mu?" Ucap Joe.
Kini ia sudah berada tepat dihadapan Tania yang membuat Tania gugup karena nya.
"Deg,
Kenapa dia mendekat. Apa jangan-jangan ia ingin menculikku dan membawaku bersamanya. Ya tuhan selamatkanlah aku dari pria mesum ini.
Gumam Joe.
"Kau, kenapa terus mendekati ku? Tolong jaga jarak denganku, karena aku tak ingin terlalu dekat denganmu." Ucap Tania sembari mundur tiga langkah kebelakang.
"Kenapa rupanya? Apa kau tidak suka? Atau kau takut padaku?" Timpal Joe dengan senyum licik.
"Si . . siapa yang takut kepadamu. Aku hanya ingin menjaga jarak dari pria mesum seperti mu. Bukankah semalam kau ingin memperkosa ku." Ucap Tania gugup. Namun ia tak mau Joe sampai mengetahuinya.
"Lagi pula sedang apa kau disini? Pasti kau ingin menculik ku kan dan membawaku kembali ke apartemen mu, karena semalam kau tidak berhasil melakukan nya. Ingat!! Kau jangan berani macam-macam denganku. Kalau tidak aku akan berteriak." Ucap Tania lagi. Kini ia semakin mundur kebelakang menjaga jarak untuk tetap waspada.
Sedangkan Joe semakin senang melihat Tania yang semakin gugup karenanya.
"Menculik mu, Haha." Gelak Joe.
"Kalau kau mau tidak masalah. Aku akan dengan senang hati menculik mu sekarang." Seringai Joe dengan tatapan mematikan.
BERSAMBUNG
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 225 Episodes
Comments
Imam Sutoto Suro
keren thor lanjutkan
2023-05-24
0
Har Tini
visual ny dong thor
2021-05-07
0
Irma Yani
Hmmm
2021-04-17
0