Waktu nya makan siang telah tiba. Tania sudah siap menunggu Presdir di depan pintu ruangan nya.
Ceklek
Suara pintu terbuka.
Terlihat Joe kini telah berdiri tepat di hadapan nya. Lalu sembari mengernyitkan mata ia menatap kearah Tania.
"Apa kau sudah lama menunggu ku disini? Ucap Joe sembari mendekat kearah Tania.
"Baru saja Tuan." Sahut Tania sembari memalingkan wajah.
"Hmm, ayo kita pergi." Ucap Joe seraya melangkahkan kaki nya berjalan di depan Tania. Sedangkan Tania berjalan mengikutinya dai belakang. Namun sayang nya kini ia harus tertinggal jauh dibelakang karena sepatu yang dikenakan nya tak cukup nyaman di kakinya.
Tak berapa lama. Akhirnya Joe tiba di depan mobilnya. Dilihat nya kearah belakang, Tania masih jauh disana.
"Dasar gadis kecil yang lamban."Lirih Joe.
Setibanya Tania di depan mobil Joe. Dengan terengah-engah ia kemudian menghampiri Tuan nya.
"Maaf kan saya Tuan. Karena sudah membuat anda menunggu." Ucap Tania seraya menundukkan kepalanya.
Namun tanpa menjawab permintaan maaf dari Tania. Joe seketika meraih dagu Tania lalu mencium nya.
"Deg
Jantung Tania berdebar kencang. Saat mendapatkan serangan secara tiba-tiba itu. Ia tak menyangka jika Joe akan memperlakukan nya seperti itu hanya karena keterlambatan nya tiba disana.
"Berengsek!" Hardik Tania.
Kini wajah nya tampak merona.
"Itu hukuman untukmu. Karena sudah berani membuat ku menunggu mu." Ucap Joe seraya tersenyum lebar.
"Apa! Hanya terlambat sedikit kau menghukum ku hingga seperti ini!" Ucap Tania. Ia mulai protes dengan sikap Joe yang memperlakukan dirinya sesuka hatinya.
"Aku bos nya disini. Jadi semua terserah padaku ingin memberi hukuman seperti apa kepada bawahan ku. Hah," Sahut nya sembari mempersinis senyum nya.
Saat ini Joe merasa puas karena telah berhasil mencium bibir Tania. Lalu ia pun melangkahkan kaki nya masuk ke dalam mobil nya. Sedangkan Tania masih terpaku di tempat nya menggerutu kesal dalam hati akan sikap mesum Joe.
"Dasar! Bos sialan!
Gumam Tania.
"Kenapa kau masih disitu? Apa kau mau lagi?" Ucap Joe sembari tersenyum licik.
Mendengar itu, Tania yang masih berdiri diluar mobil kemudian bergegas masuk kedalam mobil dengan cepat.
"Ya tuhan.. Kesalahan apa yang telah ku perbuat di masa lalu sehingga mendapatkan bos seperti ini sekarang.
Gumam Tania.
Joe kini menyender kan kepala nya di atas sandaran kursi mobil nya. Senyum nya masih mengambang dari sudut bibir nya. Saat ini ia masih membayang kan bagaimana manis nya bibir Tania saat ini.
" Kenapa aku bisa begitu menikmati sentuhan bibir tadi. Rasanya aku ingin mengulang kembali ciuman seperti tadi. haha!
Gumam joe.
Tanpa terasa Joe tergelak dengan sendirinya. Mata nya pun melirik kearah Tania. Sehingga membuat Tania bergidik ditempat duduk nya.
"Ya tuhan.. Apalah dia gila! Kenapa ia bisa tertawa sendiri seperti itu.
Gumam Tania
"Kenapa kau menatapku seperti itu? Apa kau pikir aku ini gila?" Ucap Joe seolah tau dengan apa yang sedang di pikirkan Tania.
"Apa! Dia bisa membaca pikiran ku. Ya tuhan.. Bagaimana ini.
Gumam Tania.
"Maaf Tuan, mungkin anda salah sangka kepada saya." Ucap Tania mengelak.
"Jangan mengelak. Aku bisa membaca pikiran mu saat kau menatap ku tadi. Seolah-olah kau mengira aku ini sudah gila benar kan!" Seringai Joe dengan analisa nya.
"Hmm, ternyata kau begitu suka dengan hukuman ku tadi ya." Ucap nya lagi sembari mendekat kearah Tania.
"Tidak Tuan, anda salah paham kepada saya. Mana mungkin saya berpikir seperti itu, jika pun saya berpikir seperti itu tentang anda. Mungkin saya lah yang telah gila." Ucap Tania. Kini ia menutup rapat wajah nya dengan kedua tangan nya.
Sedangkan Joe tampak sedang menahan tawanya.
"Hahaha!" Joe tertawa keras. Melihat ekspresi Tania yang begitu menggemaskan membuat Joe tak sanggup lagi menahan tawanya.
Mendengar itu. Tania kemudian membuka kedua tangan yang menutupi wajah nya. Sedangkan Joe kini kembali duduk di kursinya seraya menatap lurus kedepan dengan tatapan dingin nya.
"Gila! Dia memang benar-benar gila. Baru saja aku mendengar nya tertawa keras saat aku menutup wajah dengan kedua tanganku. Tapi sekarang ia mampu merubah ekspresi nya menjadi begitu dingin seolah-olah tak terjadi apapun saat ini.
Gumam Tania.
Ia pun kemudian memalingkan wajahnya kearah jendela. Tak ingin jika Joe kembali membaca jalan fikiran nya.
***
Setelah selesai makan siang. Tania kemudian bergegas kembali ke mobil. Ia tidak mau jika Joe harus menunggu nya lagi. Tania pun berdiri pas di samping mobil memandang kearah sana-sini mencari keberadaan Ceo nya itu. Namun tiba-tiba saja kini Joe sudah berdiri tegak di hadapan nya.
"Lagi lihat apa?" Ucap Joe.
Sontak saja melihat keberadaan Joe yang tiba-tiba berdiri dihadapan nya membuat Tania terkejut.
"Tidak apa-apa Tuan." Sahut nya sembari menunduk kan kepalanya.
"Hmm, yasudah cepat masuk!" Seru Joe seraya memasuki mobil nya.
Tania pun akhir nya ikut masuk ke dalam mobil dan duduk dengan rapi disana.
"Jalan Pak! Kita menuju ke Mall XX sekarang!" Perintah Joe.
"Baik Tuan.." Sahut Sopir.
Sopir pribadi yang biasa di panggil Pak Min itu pun kemudian menjalankan mobil nya dan meluncur dengan kecepatan sedang.
"Ini kita mau kemana lagi Tuan? Bukankah pertemuan dengan klien sudah selesai? Maaf kan saya jika sudah lancang bertanya seperti ini kepada Tuan." Ucap Tania sembari menundukkan matanya. Saat ini ia berusaha berbicara sesopan mungkin dihadapan Joe.
Namun sepertinya Joe tidak senang dengan pertanyaan nya itu.
"Kenapa rupanya? Apa kau keberatan?" Tanya Joe sembari memicingkan matanya.
"Tidak Tuan. Mana berani saya keberatan dengan segala keputusan Tuan." Sahut Tania.
"Heh, bagus jika kau masih tau diri. Sekarang diam dan duduklah dengan manis tanpa banyak bertanya." Ucap Joe dingin.
Tania pun akhirnya diam tanpa bersuara.
Mobil melaju memecah jalanan Ibu kota. Hingga akhirnya tibalah mereka ke tempat yang di tuju yaitu Mall XX. Joe kemudian keluar dari mobil setelah sebelumnya Pak Min membukakan pintu untuknya.
Kini ia pun berjalan dengan langkah yang lumayan cepat sehingga membuat Tania yang mengikuti nya dari belakang lagi-lagi di buat kewalahan oleh nya.
Joe kemudian menoleh kebelakang. Saat menyadari Tania tak ada disamping nya. Melihat Tania yang tertinggal jauh di belakang. Membuat joe kini menghentikan langkah nya.
Tak lama kemudian Tania kini sudah sampai di hadapan Joe.
"Dasar! Gadis kecil yang lamban!" Ketus nya sembari menatap sinis kearah Tania.
"Maafkan saya Tuan. Saya memang tidak terbiasa berjalan cepat." Ujar Tania.
Namun kini Joe tak menggubris permintaan maaf Tania. Melainkan kini ia menarik secara kasar pergelangan tangan Tania. Lalu menggandeng nya untuk jalan berdampingan dengan nya.
Mendapat perlakuan seperti itu. Jujur saja membuat Tania merasakan sakit di pergelangan tangan nya. Namun ditahan nya.
"Dasar! Bos sialan! Nggak ada lembut-lembut nya.
Gerutu Tania sembari menatap sebal kearah Joenathan. Namun sepertinya lagi-lagi Joe dapat menebak isi hatinya hanya melalui pandangan mata. Hingga kini ia pun berhenti dan menatap kearah Tania.
"Kau tau kenapa aku menggandeng mu?" Ucap Joe.
"Tidak.." Jawab Tania sembari menggelengkan kepalanya.
"Itu semua karena kau jalan nya terlalu lama seperti bebek!" Ujar nya sembari melangkahkan kakinya.
Deg..
Jantung Tania kembali berdegup kencang saat kini Joe mulai menggandeng tangan nya dengan mesra. Sehingga kini ia hampir larut dalam buaian tersebut.
"Ya tuhan.. kenapa jantung ku berdegup kencang gini sih.
Gumam nya.
Mereka pun akhirnya melangkah secara bersamaan. Namun ketika mereka baru saja melangkah. Tiba-tiba saja seseorang berteriak dan memanggil nama Joe dari belakang.
"Joe!!"
Terlihat sosok perempuan menghampiri mereka dengan sedikit berlari dari belakang.
Sedangkan Joe tampak tersenyum begitu melihat gadis tersebut.
"Tuan, apa anda kenal dengan wanita tersebut." Ucap Tania sopan.
"Dia Angeline. Teman Sma ku dulu." Ucap Joe santai.
Kini wanita itu kian mendekat.
"Hai Joe! Ternyata ini benar kau. Lama ya kita tidak bertemu bahkan kini kau terlihat lebih tampan." Ucap Angeline seraya memisahkan gandengan tangan Joe dari Tania.
"Haha, bukankah sedari dulu aku memang tampan." Ucap Joe narsis sembari tertawa. "Oya, sejak kapan kau kembali ke negara ini?" Tanya Joe seraya menatap kearah Angeline.
"Baru dua aku disini." Sahut Angeline sembari tersenyum manis.
"Kau terlihat berbeda sekali sekarang ya. Semakin cantik." Ucap Joe sembari memperhatikan penampilan Angeline dari atas hingga ujung kaki.
"Haha, kau bisa saja." Ucap Angeline.
"Oya, gadia ini siapa?" Tanya Angeline sembari menatap sinis kearah Tania.
" Terima kasih jo, kau juga semakin tampan sekarang." ucap angeline yang langsung memeluk tangan joe.
"Oh, ini, dia sekretaris pribadi ku dan perkenalkan nama nya Tania." Ucap Joe sembari memperkenalkan kedua gadis tersebut.
Tania mengulurkan tangan nya. Namun sayang nya Angeline malah mengacuhkan nya.
"Kamu sedang apa disini?" Tanya Angeline yang dengan sengaja mengalihkan pembicaraan.
"Tidak ada, cuma ingin jalan-jalan saja." Sahut Joe.
"Hmm, kalau begitu bagaimana jika kita jalan bersama. Yah, hitung-hitung sebagai perayan perjumpaan kita." Ucap Angeline.
"Hmm, baiklah."
Tanpa pikir panjang Joe pun mengiyakan ajakan Angeline untuk jalan bersamanya. Mendapat lampu hijau dari Joenathan membuat Angeline merasa senang. Kini tanpa ragu ia mulai menggandeng tangan Joe dengan mesra.
"Dasar pria brengsek! Baru saja aku merasa tersentuh dengan sedikit kelembutan nya. Namun kini ia kembali menunjukkan sikap aslinya. Lagian tuh cewek agresif banget. Datang-datang langsung nyosor.
Gerutu Tania dalam hati.
Kini ia meremas tangan nya sendiri akibat menahan kesal. Sedangkan Joe yang menoleh ke belakang tampak tersenyum kearah nya saat mendapati wajah gadisnya itu memerah akibat menahan kesal.
"Haha, lucu sekali dia. Wajahnya seketika merah saat melihat Angeline menggandeng ku. Hmm, mungkinkah dia kesal. Haha
Gumam Joe.
Kini ia berjalan sembari tergelak dengan sendirinya. Sehingga membuat Angeline merasa penasaran dan memberanikan diri untuk bertanya kepadanya.
"Ehm, kenapa kamu tertawa Joe? Apa ada yang lucu?" Tanya Angeline sembari mengerutkan dahinya.
"Tidak-tidak. Aku hanya terlalu senang karena bisa bertemu dengan mu hari ini." Jawab Joe sehingga membuat Angeline yang awalnya mengerutkan dahinya kemudian tersenyum saat mendengar jawaban nya.
"Apakah itu benar? Jika memang benar, berarti aku mempunyai kesempatan untuk bisa mendapatkan nya.
Gumam Angeline.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 225 Episodes
Comments
Imam Sutoto Suro
lanjutkan thor seruuuu
2023-05-24
0
Mariani Ani
klu Tania TDK menghindar ya sama dia perempuan murahan mana ada sekertaris dihukum cium ngarang aja..buktikan lah klu Tania wanita baik2.jgn mau dilecehkan punya sikaf dong jd cewek
2021-08-21
0
Finanda Putri
kalau tania itu aku, dah tak tinggal pergi.
2021-07-17
0