Meskipun Tania berusaha menjauh dari Joe agar tak terlihat olehnya. Ternyata Joe lebih gesit dari yang Tania bayangkan. Mata nya sungguh jeli saat mengenali seseorang meski tak secara langsung menatap nya.
Kini Joe menyuruh staff personalia nya yang bernama Ifan untuk membawakan berkas-berkas yang berhubungan dengan interview hari ini dan menyerahkan kepada nya.
"Tuan, ini berkas-berkas yang anda minta." Ucap Ifan seraya menyerahkan lembaran kertas yang ia pegang kepada Joe yang berstatus sebagai Presiden Direktur di perusahaan itu.
Joe kemudian mengambil nya.
Kini ia mulai memeriksa satu persatu lembaran kertas tersebut dan akhirnya ia menarik senyum nya saat menemukan dokumen yang sedang di cari nya.
"Hmm, ternyata benar dugaan ku. Dia datang kesini karena ingin melakukan interview untuk bisa bekerja di perusahaan ku. Haha, gadis kecil, akhirnya kau sendiri yang datang kepadaku.
Gumam Joe.
Ia kemudian tergelak seraya menyerahkan kembali dokumen itu kepada Ifan. Sehingga kini membuat Ifan merasa aneh dengan tingkah nya.
"Ada apa dengan presdir hari ini? Apakah ia menemukan sebuah harta karun pada secarik kertas itu. Sehingga membuat nya jadi tergelak seperti itu saat membacanya.
Gumam Ifan.
Ia mulai mengerutkan dahinya saat melihat gelagat aneh dari sang majikan.
"Lolos kan gadis yang bernama Tania Wijaya. Buat kontrak kerja sama khusus dengan nya, dan juga beberapa persyaratan khusus lainnya yang akan aku kirimkan melalui e-mail nanti. Pastikan ia bekerja di perusahaan kita." Ucap Joe tegas.
"Baik Tuan. Segera saya lakukan sesuai perintah anda." Sahut Ifan dengan cepat.
Ifan yang bertugas sebagai personalia di perusahaan nya itu, kemudian menerima kembali berkas yang
di serahkan Joe kepadanya. Lalu dengan sigap ia memeriksa setiap lampiran kertas dokumen itu. Hingga akhirnya ia menemukan data seorang wanita yang di maksud Presdir tadi. Lalu setelah melihat itu, ia pun undur diri dari sana untuk segera melaksanakan tugasnya.
Sedangkan kini Joe dengan tersenyum sinis saat membayangkan pertemuan nya kali ini dengan Tania.
Sementara itu . .
Tak butuk waktu lama untuk Ifan menyelesaikan tugasnya. Tugas pertama ia telah berhasil membuat Tania untuk tanda tangan kontrak dengan perusahaan nya.
Sehingga sekarang tinggal tugas yang kedua yaitu membawa Tania untuk segera menemui Joe diruangan nya.
"Nona tunggu disini sebentar. Karena saya akan masuk kedalam untuk menemui Tuan Presdir dan memberitahukan jika anda sudah berada disini sekarang." Ucap Ifan dengan sopan.
"Baik, silahkan Pak." Balas Tania Ramah.
Ifan pun kemudian masuk kedalam ruangan Presdir sedangkan Tania menunggunya diluar seraya duduk disebuah kursi yang tersedia tak jauh dari sana.
Didalam ruangan.
"Tuan, Nona Tania sudah menandatangani kontrak nya dan sekarang saya membawa nya kesini sesuai perintah Tuan." Ucap Ifan seraya menundukkan sedikit kepalanya.
"Hmm, suruh dia masuk sekarang." Ucap Joe dengan nada tegas.
"Baik Tuan." Sahut Ifan.
Ia kemudian membalillan badan nya dan keluar dari ruangan tersebut untuk segera bertemu dengan Tania dan menyuruhnya masuk kedalam.
"Nona Tania, silahkan masuk kedalam. Presdir sudah menunggu kedatangan anda." Ucap Ifan seraya menundukkan sedikit kepalanya. Mengingat Presdir yang secara khusus meminta Tania untuk bertemu dengan nya.
"Baik Pak." Sahut Tania seraya tersenyum ramah.
Ia pun kini mulai melangkah masuk kedalam ruangan Presdir dengan rasa bahagia yang menyelimuti hatinya.
"Wah . . mimpi apa aku semalam. Sehingga bisa mendapat begitu banyak keberuntungan hari ini. Niatnya mau magang, eh . . malah dikontrak langsung oleh perusahaan dengan gaji tinggi, dan sekarang sang Presdir yang terkenal dengan ketampanan nya ingin langsung bertemu denganku. Hihihi asik!!
Gumam Tania.
Ia merasa sangat senang karena hari ini. Karena begitu banyak keberuntungan yang datang menghampiri dirinya. Sehingga kini
ia melangkahkan kaki nya dengan mantap saat masuk kedalam ruangan Presdir.
Setibanya disana. Tania kemudian berdiri dengan sedikit menjaga jarak dari meja kerja Presdir. Sedangkan Joe saat ini duduk dengan membelakangi Tania.
"Deg,
Jantung Tania mulai berdebar kencang.
Ia merasa sangat gugup saat ini di tambah lagi Joe yang duduk seraya membelakangi nya.
"Aaaaa . . . Bagimana ini? Haruskah aku yang menyapa terlebih dahulu.
Gumam Tania.
Mengingat saat ini tak ada satu pun dari mereka yang memulai pembicaraan. Sehingga kini Tania pun mengumpulkan segenap tenaga nya untuk bisa menyapa terlebih dahulu sang Presiden Direktur.
"Ekhm, selamat pagi Tuan. Perkenalkan saya Tania Wijaya yang baru saja menandatangani kontrak kerja dengan perusahaan ini." Ucap Tania memberanikan diri.
"Hmm, apa kau sudah membaca semua persyaratan nya?" Ucap Joe yang kini masih membelakangi Tania.
"Sudah Tuan, dan saya amat sangat bersedia untuk bekerja di perusahaan ini." Sahut Tania.
"Bagus sekali! Aku senang mendengar nya. Maka dari itu mulai hari ini kau akan bekerja bersamaku sebagai sekretaris pribadi ku." Ucap Joe dengan suara dingin.
Mendengar itu. Sontak saja membuat Tania takjub dan merasa riang.
"Ya tuhan . . ini sungguh hari keberuntungan ku. Baru saja aku menerima kontrak dari perusahaan ini dan sekarang aku ditempat kan langsung oleh Presdir untuk menjadi sekretaris pribadinya. Sungguh ini kesempatan yang amat sangat langka. Aaaa . . .
Gumam Tania.
Tanpa berpikir panjang ia pun langsung menerima posisi yang di tempatkan kepadanya.
"Saya dengan senang hati bersedia menjadi sekertaris pribadi anda Tuan. Saya juga akan bersungguh-sungguh dalam melaksanakan tugas saya sebagai sekretaris pribadi anda " Ucap Tania dengan penuh percaya diri.
"Hmm, baiklah. Jika begitu, sekarang langsung tunjukkan kinerja mu kepadaku." Ucap Joe.
"Baik Tuan." Sahut Tania.
Joe kemudian memutar kursinya berbalik kearah Tania. Ia kini melemparkan senyum sinis kearah nya. Sedangkan Tania merasa terkejut saat melihat sosok yang kini berada di depan nya adalah laki-laki yang hampir saja menodai dirinya.
"Hah, itu dia. Tidak mungkin! ini sama sekali tidak mungkin kan!!
Gumam Tania seolah tak percaya dengan apa yang dilihat nya saat ini.
"Kau!! Sedang apa kau disini?" Tanya Tania kebingungan.
"Kau masih bertanya kepadaku? Apakah kurang jelas bagimu siapa aku sebenarnya." Ucap Joe seraya tersenyum sinis.
Tania masih penasaran. Sehingga kini ia pun mulai mundur beberapa langkah kebelakang.
"Tidak mungkin . ." Ucap Tania lagi.
Sedangkan Joe mulai tergelak dalam duduk nya.
Tania merasa lemas. Badan nya gemetar sampai kelututnya. Kini ia menopang dirinya dengan menyenderkan diri di dinding ruangan.
"Sial! Pasti dia sudah merencanakan ini sebelumnya.
Gumam Tania.
Sedangkan dari arah meja kerja. Joe masih tergelak di tempat nya. Ia merasa puas karena saat ini Tania sudah masuk kedalam perangkap nya.
"Kenapa? Apa kau masih tidak percaya kalau aku adalah bos mu sekarang?" Ucap Joe seraya duduk dengan menopang dagu diatas meja kerjanya dengan kedua tangan nya.
"Baiklah, jika begitu aku akan memperkenalkan diriku secara resmi kepadamu. Nona Tania Wijaya." Ucap Joe seraya menatap tajam.
Ia kemudian berdiri dari tempatnya dan mulai berjalan menghampiri Tania yang saat ini sudah berdiri hingga ke sudut dinding. Tak butuh waktu lama, kini ia pun sudah berdiri tepat dihadapan Tania.
"Perkenalkan, nama ku adalah Joenathan Alexandre. Ceo muda dari Alexandre Group." Ucap Joe seraya tersenyum puas.
Mendengar suara Joe. Membuat Tania merinding. Namun ia tak ingin terlihat lemah dihadapan Joe. Sehingga kini ia memberanikan diri untuk menatap kearah nya.
"Heh, kau pasti sengaja merencanakan ini semua kan!" Ucap Tania dengan tatapan kesal meskipun saat ini tangan nya terlihat gemetar.
"Apa kamu bilang? Merencanakan? Haha." Joe kembali tergelak dalam tawanya.
"Tapi itu memang benar. Karena setelah aku pikir-pikir, kau cukup menarik bagiku." Seringai Joe seraya tersenyum licik kearah nya.
"Cih, asal kamu tau. Jika aku tau ini sebelumnya maka aku tak akan pernah bekerja disini denganmu.
Gumam Tania.
"Aku akan membatalkan kontrak nya sekarang!!" Ucap Tania dengan suara lantang.
"Apa kamu bilang? Membatalkan kontrak? Haha, coba saja jika kamu bisa dan sanggup membayar ganti rugi terhadap perusahaan ku." Ucap Joe.
Sejenak Tania terdiam saat mendengar kalimat yang diucapkan Joe. Kini ia kembali mengingat isi dari perjanjian kontrak kerja yang di tanda tangani nya. Disana tertulis jika ia membatalkan kontrak tersebut bahkan sebelum memulai pekerjaan nya. Maka dengan suka rela Tania harus membayar ganti rugi kepada perusahaan senilai dua ratus juta.
"Sial-sial! Aku sekarang benar-benar jatuh kedalam perangkap nya. Jika aku benar membatalkan kontrak tersebut, darimana aku harus mendapatkan uang untuk membayar ganti rugi nya yang bernilai ratusan juta itu. Aaaaaa . . .
Gumam Tania.
Kini ia merasa hampir frustasi dengan dirinya sendiri. Sehingga kini ia pun menarik nafas panjang lalu membuang nya secara perlahan agar dapat merelaksasi dirinya sendiri.
"Hufftt... baiklah, aku akan bekerja disini denganmu. Tapi kau haris ingat, jangan pernah berbuat macam-macam terhadap ku mengerti." Ucap Tania dengan nada sedikit mengancam walaupun sebenar nya rasa takut yang luar biasa kini sedang berkecamuk di dalam diri nya.
"Heh, mau mengancam ku. Lihat saja apa yang bisa kau lakukan seterusnya untuk bisa menghindari ku gadis kecil.
Gumam Joe.
Disusul senyum licik yang kembali terlihat di sudut bibir nya.
"Kau tenang saja. Aku akan sangat profesional dalam bekerja dengan mengesampingkan urusan pribadi ku." Ucap Joe.
BERSAMBUNG
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 225 Episodes
Comments
Imam Sutoto Suro
wooow amazing story thor lanjutkan
2023-05-24
0
Yuni
menarikkkkk karena tania bukan cewek matre
2022-07-10
0
Ina Suryanti Ina
Suka ceritanya....
2021-09-20
0