Hari sudah semakin gelap.
Jalan-jalan di Mall pun berakhir sudah. Kini mereka sudah berada diluar.
"Tania aku antarin kamu pulang ya." Ucap Roy menawarkan tumpangan kepada Tania.
"Apa nggak ngerepotin kak?" Tanya Tania sedikit segan.
"Ya enngak lah. Lagian kan kita searah." Ujar Roy sembari berharap agar Tania bersedia ikut dengan nya.
"Baiklah kalau kakak bersikeras memaksa. Hihi," Sahut Tania sembari tersenyum.
Kini ia pun menoleh kearah Joe berniat memohon izin kepadanya agar pulang terlebih dahulu.
"Tuan, saya mohon izin lebih dulu untuk segera pulang bersama kak Roy." Ucapnya sopan.
Namun Joe tak menjawab. Sehingga Tania berasumsi jika kini Joe mengizinkan nya untuk pulang terlebih dahulu.
"Yuk kak." Ajaknya sembari menaiki motor sport milik Roy.
"Baiklah, jika begitu kami pamit duluan ya Tuan Joenathan dan juga Nona Angeline." Ucap Roy tersenyum.
Lalu ia menghidupkan mesin motornya dan setelah itu langsung melajukan kendaraan nya tanpa menunggu jawaban dari keduanya.
Terlihat Joe kini menatapi kepergian mereka dengan tatapan kesal.
"Ada apa dengan Joe? Kenapa dia terlihat kesal sekali sekarang saat melihat kepergian Tania bersama Roy? Mungkinkah saat ini ia telah jatuh hati kepada Tania? Tidak-tidak, ini nggak boleh di biarin. Pokok nya Joe harus jadi milikku.
Gumam Angeline.
"Joe, ayo kita pulang." Ucap Angeline.
"Bukankah kau membawa mobil dan juga sopir bersama mu?" Tanya Joe sinis.
"Ya, tapi tadi aku sudah menyuruh sopir ku pulang duluan. Karena aku ingin kamu yang mengantar ku pulang kerumah." Ucapnya.
"Hmm, baiklah."
Setelah percakapan singkat itu. Joe langsung masuk kedalam mobilnya. Begitu juga dengan Angeline, tanpa menunggu aba-aba lagi ia pun segera menaiki mobil mewah milik Joe tersebut.
Setelah melihat Tuan serta teman wanita nya sudah masuk kedalam mobil. Pak Min sang sopir kemudian melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang.
Karena arah rumah Joe dan Angeline berbeda arah. Kini pak Min melajukan mobilnya kearah rumah Angeline. Ia mengikuti arah alamat yang di berikan Angeline kepadanya.
Disepanjang perjalanan Joe terlihat diam sembari menatap kearah jendela. Entah apa yang dia pikirkan hanya ia dan Tuhan lah yang tau.
"Tania.. beraninya sekali meninggalkan ku. Lihat saja hukuman apa yang akan kuberikan padamu besok. Haha,
Joe tergelak dengan sendirinya. Sehingga membuat Angeline yang sedari tadi memperhatikan nya merinding di buatnya.
"Joe, ada apa dengan mu? Kenapa kamu tertawa sendiri." Ucap Angeline merasa aneh dengan sikap Joe.
"Kamu gak kenapa-napa kan?" Tanya nya lagi.
"Heh, nggak. Tadi aku cuma lagi mengingat kenangan kita sewaktu di SMA. Dulu itu kan kamu lucu sekali." Sanggah Joe.
"Kamu masih ingat jaman kita SMA?" Terlihat Angeline sangat terharu meskipun yang diucapkan Joe adalah bohong.
"Ya, karena waktu itu kau terlihat culun." Ujar Joe seraya menatap kearah Angeline.
"Itu dulu. Tapi lihat sekarang, bukankah aku terlihat cantik." Ucap Angeline dengan penuh percaya diri.
"Ya, kau benar. Sekarang kau terlihat lebih cantik. Coba saja dari dulu kau seperti ini. Mungkin aku akan mempertimbangkan mu untuk menjadi salah satu kekasihku." Ujar Joe santai.
"Benarkah?" Tanya Angeline.
"Ya.." Sahut Joe.
"Aaaa... Joe, ucapan mu membuat ku menyesal. Karena kini aku berpikir, coba dulu aku tidak terlalu naif dan dengan segera mengubah penampilan ku. Mungkin sekarang ini kau sudah menjadi milikku. Tidak-tidak, aku masih punya kesempatan. Malam ini aku akan berusaha kerasa untuk membuat mu menjadi milikku selamanya.
Gumam Angeline.
Kini perlahan tapi pasti. Ia berusaha mendekatkan diri ke arah Joe. Ia tak ingin melewatkan kesempatan sedikitpun sekarang. Sehingga kini ia sudah kembali bergelayut manja di pangkuan Joe dan Joe sendiripun tidak keberatan dengan itu. Baginya wanita agresif terhadapnya sudah biasa. Sehingga kini ia tampak tenang-tenang saja dengan posisi itu.
"Joe, apa kau menyukai ku sekarang setelah aku terlihat lebih cantik," Ucap Angeline sembari menatap tajam ke arah Joe.
"Hmm, ak.."
Belum sempat Joe mengucapkan kalimatnya. Angeline yang sudah bernafsu kemudian menutup mulut Joe dengan bibir nya. Sehingga kini terjadilah pertikaian bibir diantar keduanya.
"Uh..mm.."
Joe sama sekali tidak menolak. Malah kini ia juga menikmati nya. Toh ini keinginan nya Angeline kan, dan sebagai pria sejati dia hanya meladeni nya saja loh.
Angeline semakin panas. Ciuman mereka juga kian memanas. Namun itu tak berpengaruh apa-apa bagi Pak Min. Baginya ini sudah biasa, karena Joe sering melakukan nya di dalam mobil dengan kekasihnya yang lain.
Setelah merasa puas bercumbu. Kini Angeline melepaskan ciuman nya seraya mengatur nafas nya kembali. Sedangkan Joe tersenyum puas mendapatkan kesenangan yang tak terduga saat ini.
"Joe, kau tidak menolak. Apa kamu juga menyukai ku?" Tanya Angeline begitu selesai mengatur nafasnya.
"Haha," Joe tertawa dengan sendirinya.
"Kenapa tertawa? Apa kamu tidak menyukaiku?"
Angeline mengerutkan dahinya.
"Kau tau kan. Dari dulu aku menyukai semua wanita yang berada di dekat ku. Tapi aku sama sekali tidak mencintai mereka termasuk kau!" Ucap Joe seraya membelai lembut rambut Angeline.
"Tapi, bukankah tadi kamu sama sekali tidak menolak ku? Bahkan kamu juga terlihat menikmati nya kan?" Tanya Angeline seolah tak percaya dengan apa yang didengar nya.
"Ya, aku memang menikmatinya. Itu karena kau yang minta. Bukankah tadi kau duluan yang merangkak naik kepangkuan ku, dan juga kau duluan kan yang merengkuh bibir ku. Aku hanya meladenimu saja agar kau tak kecewa." Ucap Joe santai.
Deg..
Hati Angeline merasa sakit. Namun ia mengalah karena Joe memang benar.
"Hari ini aku merasa sakit saat kau berkata seperti itu kepadaku. Tapi aku yakin suatu saat aku pasti bisa memiliki mu.
"Baiklah, aku tidak akan mempermasalahkan itu. Tapi ku mohon, jadikanlah aku kekasihmu. Karena aku yakin jika aku bisa membuatmu jatuh cinta kepadaku." Ujar Angeline optimis.
"Haha, jangan terlalu percaya diri dulu. Karena belum tentu kau bisa melakukan itu." Ujar Joe.
Kini mobil mulai menepi di depan pagar rumah Angeline.
"Sudah sampai. Turunlah." Ucap Joe.
"Oya, nggak terasa ya. Padahal saat ini aku masih ingin bersamamu." Dengan tak tahu malunya. Angeline kini kembali merangkul tubuh Joe dan secepat kilat ia kembali mendaratkan ciuman nya disana.
Sehingga kini pertikaian bibir pun kembali terulang.
Pak Min segera turun dari mobilnya. Lalu kemudian berjalan agak menjauh dari sana. Membiarkan dua sejoli itu berduaan disana melepaskan kesenangan mereka.
"Hmm, mmm,"
Desah Angeline. Kali ini ciuman mereka semakin memanas. Apa lagi saat Angeline mendekatkan dada nya. Sehingga membuat Joe tak sabar merengkuh nya. Namun di tengah pergumulan yang terjadi tiba-tiba saja bayangan Tania muncul di benak nya. Sehingga kini secara kasar Joe melepaskan Angeline.
"Sial! Kenapa wajah gadis itu tiba-tiba saja terlintas di benak ku.
Gumam Joe seraya memegangi kepalanya.
"Ada apa Joe? Kenapa berhenti. Ayolah lanjut, aku sungguh menikmatinya." Pinta Angeline dengan manja. Namun Joe sama sekali tak peduli. Malah kini ia memilih turun dari mobilnya sendiri.
Melihat Joe yang sudah berada diluar. Ia pun kemudian melangkah turun dari mobil dan berjalan kearah Joe yang kini sudah berdiri tepat di depan pintu pagar.
"Apa kamu ingin mampir?" Tanya Angeline mengira Joe akan mampir kerumah nya dan melanjutkan adegan barusan disana.
"Tidak, kau masuklah sekarang. Karena aku ingin segera pulang dan beristirahat di rumahku sendiri." Ucap Joe tegas.
Angeline tak rela. Kini ia mulai kembali merayu Joe dengan memeluk nya dari belakang. Berharap pikiran Joe berubah dan masuk kedalam bersamanya. Ia sungguh tak ingin kehilangan kesempatan untuk membuat Joe menjadi milik nya malam ini.
"Joe, ayolah. Mampir lah sebentar. Aku janji akan membuat mu senang malam ini." Pinta nya manja.
Namun lagi-lagi Joe tak menggubris. Malah sekarang ia melepaskan pelukan Angeline dari tubuhnya. Lalu berjalan kearah mobilnya dan kembali masuk kedalam.
Angeline berusaha mengejar dan juga kembali masuk kedalam mobil Joe. Namun tubuhnya di tahan oleh Pak Min yang tak mengizinkan nya masuk kesana.
"Hei! Lepaskan!!" Serunya yang tak terima saat pak Min menghalaunya.
"Maaf Nona, Tuan Joe sudah tak ingin bersama anda. Jadi tolong mengerti dan masuklah kedalam rumah anda." Ucap pak Min sopan.
"Dia benar. Pergi masuk kerumah mu. Karena tugas ku sudah cukup mengantarkan mu sampai disini." Ucapan Joe mulai dingin.
Seketika Angeline tertegun saat melihat ekspresi Joe yang mulai berubah. Sehingga kini pak Min yang sudah duduk di kursi kemudi nya menghidupkan mobilnya dan berlalu pergi dari sana begitu mendapatkan isyarat dari Tuan nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 225 Episodes
Comments
Imam Sutoto Suro
good job thor lanjutkan
2023-05-25
0
Erlinda
cih dasar CEO murahan siapa aja mau di sosor..ga pantas disebut CEO cocok nya penjahat kelamin murahan itu baru cocok
2022-09-11
0
Yuni
murahan banget jdi cewek smga tania gk kyak cewek itu
2022-07-11
0