Bab 17 Riska vs Reza

Tiituuut....

Tiituuut...

Tiituuut...

Setelah alarm jam berbunyi sebanyak tiga kali, akhirnya Riska terbangun dari tidurnya yang lelap. Walaupun mata masih terasa berat tetapi jika alarm berbunyi maka tandanya Riska harus segera bangun. Tidurnya sangat nyenyak sekali karena kemarin Riska habis ke salon di creambath dan perawatan lainnya, sehingga dari kepala hingga kakinya terasa ringan. Terlebih dahulu Riska mematikan alarmnya dan memastikan sekarang sudah jam berapa. Pas dilihatnya jam yang berada di meja kecil di samping tempat tidurnya sudah menunjukan pukul setengah empat pagi, Riska langsung bangun dari tempat tidurnya sambil merapihkan kembali tempat tidurnya yang sedikit berantakan karena dipakai tidur.

Memang di rumah itu ada Bi Iyem yang tugasnya membereskan urusan rumah, tapi anak-anak Papa Pras dan Mama Dinda diajarkan sedapat mungkin kalau masih bisa dikerjakan sendiri maka kerjakan. Kemudian setelah terlihat tempat tidur sudah rapih, Riska bersiap mau melaksanakan sholat tahajud terlebih dahulu.

Riska sholat tahajud dengan khusyu sekali. Rasanya ada yang kurang untuk Riska jika dia sampai melewatkan waktu Sholat Tahajud. Sepanjang hidupnya bisa dikatakan Riska hampir tidak pernah absen untuk sholat tahajud kecuali karena tamu bulanannya datang. Setelah selesai sholat tahajud, Riska melanjutkan dengan membaca Al Qur'an, kebetulan saat ini telah sampai di Surat Ar-Rahman. Surat Ar-Rahman ini merupakan salah satu surat kesukaannya Riska, karena sebagian besar surat ini isinya menerangkan tentang kemurahan Allah kepada hamba-hamba Nya, yaitu dengan memberikan berbagai nikmat yang tidak terhingga, baik di dunia maupun di akhirat. Di dalam surat ini ada kalimat "fabiayyi ala irobbikuma tukadziban" yang jika diterjemahkan mempunyai arti "maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan. " Bunyi ayat ini diulang di dalam Surat Ar Rahman sebanyak 31 kali. Riska membaca setiap ayatnya dengan tartil, tidak terburu- buru dan menghayati setiap ayat yang dibaca. Setelah sampai pada ayat terakhir Surat Ar Rahman, Riska menyudahi membacanya dengan membaca Shadaqallahul-'adzim' artinya adalah "Maha benarlah Allah yang Maha Agung". Ucapan ini biasa dilafadzkan atau diucapkan setelah kita selesai membaca ayat Al Quran. Kemudian Riska menegadahkan kedua tangannya. Riska berdoa dengan sikap tunduk, penuh kekhusyuan, dan ketakutan kepada Allah. Pada saat berdoa kita harus mempunyai hati yang yakin, bahwa doa yang dipanjatkan akan dikabulkan oleh Allah. Entah doa apa yang Riska panjatkan saat ini, hanya Riska dan Allah yang tahu isi doanya.

Setelah selesai berdoa dilihatnya kembali jam yang terpasang di dinding kamarnya, karena waktu sholat subuh masih lama, Riska memutuskan untuk mandi pagi terlebih dahulu. Tidak lama setelah selesai mandi pagi, saat Riska sedang berpakaian, terdengar adzan sholat subuh berkumandang. Riska kemudian berwudhu terlebih dahulu dan dilanjutkan dengan mengelar sajadahnya dan memakai mukena untuk melaksanakan sholat sunnah sebelum subuh dan dilanjutkan dengan sholat subuh. Terlihat khusyu sekali saat sedang melaksanakan sholat . Riska dan kedua kakanya sedari kecil telah terbiasa untuk melaksanakan sholat sunnah dan sholat wajib tepat pada waktunya kecuali ada udzur yang menyebabkan untuk melaksanakan sholat tersebut menjadi terlambat. Riska selalu teringat nasihat Papa Pras yang mengatakan bahwa melaksanakan sholat sunnah sebelum subuh atau dikenal dengan sholat fajar atau sholat qabliyah subuh,memiliki keutamaan yang sangat besar bagi orang yang melaksanakannya. Diantara keutamaan tersebut adalah mendapat pahala lebih besar dari dunia dan seisinya. Dan mendapat perlindungan Allah dari godaan syaiton. Sedangkan siapa yang melaksanakan sholat subuh tepat pada waktunya,maka ia akan berada dalam jaminan Allah. Nasihat Papa inilah yang selalu Riska ingat.

Setelah selesai sholat subuh dan melipat kembali sajadah serta mukenanya, Riska memilih untuk keluar dari kamarnya, karena Riska tahu biasanya selepas sholat shubuh Mama Dinda pasti sedang sibuk berkutik di dapur untuk memasak sarapan untuk keluarga tercintanya. Melihat sang Mama sedang asik mengaduk -ngaduk panci dan Bi Iyem sedang mensuir-suir daging ayam yang sudah digoreng. Maka Riska pun menawarkan diri apa sekiranya ada yang dirinya bisa bantu.

"Selamat pagi Ma"

"Selamat pagi Bi"

Sapa Riska kepada Mama dan Bi Iyem.

"Selamat Pagi juga anak Mama yang cantik, belum dipakai seragamnya? " Ucap Mama.

"Belum Ma, nanti saja menjelang mau berangkat Riska pakai seragamnya, nanti keburu kusut dan kotor" jawab Riska kepada Mama.

"Ehh Neng Riska, pagi-pagi sudah cantik saja" Ucap Bi Iyem.

Riska hanya tersenyum saja mendengar ucapan Bi Iyem.

"Mama bikin apa pagi ini? Ada yang bisa Riska bantu ngga Ma? " Ucap Riska.

"Mama bikin Bubur Ayam dong plus teman-temannya" Jawab Mama dengan semangat saat ditanya tentang masakannya.

"Waaah asiiik.... Sudah tidak sabar Riska jadinya" Ucap Riska.

"Riska cukup bantu bawain piring-piring, gelas, sendok dan garpu ke meja makan ya, setelah itu ganti gih bajunya dengan seragam sekolah nanti telat lagi berangkat sekolahnya" ucap Mama.

"Ok siiiiap Ibu Ratu, hehehe... " Jawab Riska sambil bersikap seperti orang sedang hormat.

Kemudian Riska membawa dan menata piring, sendok garpu dan gelas di meja makan. Setelah itu baru Riska kembali lagi ke kamarnya untuk mengganti bajunya dengan seragam sekolah.

Riska dengan segera memakai seragam sekolahnya, yang memang sudah Riska persiapkan dari malam hari. Sebelum memakai jilbabnya, terlebih dahulu Riska mengoleskan sun scream ke wajah dan telapak tangannya, serta lip gloss ke bibirnya agar bibirnya tidak kering. Lip gloss yang dipakainya pun lip gloss bening yang merupakan salah satu produk kosmetik untuk melembabkan dan membuat bibir terlihat lebih berkilau. Setelah itu baru Riska pakai jilbabnya yang sudah dilapisi bandana terlebih dahulu supaya rambutnya tidak terlihat keluar. Tidak lupa menyematkan bross bergambar kartun gadis berhijab. Setelah dirasa sudah rapih, seperti biasa Riska selalu mengucapkan kata 'SEMANGAT' di depan kaca sambil melambungkan tangannya ke atas. Ini bertujuan untuk menyemangati dirinya sendiri. Kemudian sambil menenteng tas gendongnya, Riska keluar kamar dan turun ke bawah menuju ruang makan. Disana sudah menunggu, Papa, Mama dan kedua kakanya. Seperti biasa mereka selalu menyempatkan untuk sarapan bersama. Sambil sarapan sambil berbincang-bincang dan disertai candaan. Setelah selesai sarapan Riska pamit kepada Papa, Mama dan kedua kakanya. Riska salim mencium punggung tangan Papa, Mama dan kedua Kakanya. Mulai hari ini Riska diantar oleh supir, yaitu Pa Yuda, karena mulai hari ini jam belajar di sekolah mulai normal. Sebelum Riska berangkat Mama juga sudah menyiapkan bekal untuk Riska bawa isinya waffel coklat, walaupun Riska membawa uang jajan, tetapi Mama tetap menyiapkan bekal untuk dibawa sekolah, karena Mama tidak mau putri bungsunya itu kelaparan, kalaupun tidak mau dimakan oleh Riska, Riska bisa memberikan bekal tersebut kepada temannya disekolah. Riska pun tidak pernah menolak saat Mama Dinda menyiapkan bekal untuknya. Riska sama sekali tidak malu walaupun sudah SMA tapi masih membawa bekal, malah Riska senang itu tanda bahwa Mamanya perduli dan sayang dengan anaknya, apalagi ditambah isi bekal yang dibawakan Mama selalu enak-enak.

Kemudian Riska pun berangkat sambil mengucapkan salam kepada Papa, Mama dan kedua kakanya. Papa Pras berangkat agak siangan karena ada pertemuan dengan kliennya di salah satu gedung perkantoran, Papa Pras nanti berangkat dengan didampingi sekretaris pribadinya sekaligus orang kepercayaannya yang bernama Ahmad. Mama hari ini hanya ada kegiatan pengajian di Masjid dekat rumah dan kedua kaka Riska kebetulan baru akan berangkat siang, mereka tidak bisa mengantarkan Riska karena sedang ada tugas kuliah yang harus segera diselesaikan. Riska pun segera masuk ke dalam mobil dengan pintu yang sudah dibukakan terlebih dahulu oleh Pa Yuda. Padahal sudah berkali-kali Riska mengatakan kepada Pa Yuda untuk tidak usah membukakan pintu mobil, tetapi Pa Yuda hanya mengiyakan saja saat Riska berbicara, kenyataannya Pa Yuda tetap saja selalu membukakan dan menutup pintu mobil untuk anak tuan besarnya itu. Malah Pa Yuda melakukannya dengan senang hati tanpa adanya rasa terpaksa, bagaimana tidak, karena semua pegawai yang bekerja untuk Keluarga Prasetyo diperlakukan bak layaknya keluarga sendiri tidak pernah dibeda-bedakan hanya karena profesinya. Makanya semua pegawai yang bekerja di Keluarga Prasetyo bisa bertahan lama sampai tahunan. Seperti Bi Iyem dan Pa Mamat yang sudah bekerja dengan Keluarga Prasetyo dari awal Papa Pras dan Mama Dinda membina mahligai Rumah Tangga. Pa Yuda yang sudah bekerja menjadi supir di keluarga tersebut dari jaman Riska masih duduk di bangku SD. Bahkan Papa Pras juga mengaji mereka semua diatas UMR belum lagi bonus yang mereka dapatkan setiap tahunnya dan kebaikan-kebaikan lainnya.

Mobil yang dikemudikan Pa Yuda melaju dengan kecepatan sedang karena jalanan juga tidak macet. Di dalam mobil agar tidak hening Pa Yuda menyetel salah satu saluran radio Islam. Tanpa terasa mobil pun tiba di depan gerbang sekolah.

\*\*\*

Lain Riska, lain pula dengan Reza. Reza selalu tidak lupa untuk menyetel alarm jamnya setengah jam sebelum waktu subuh tiba, karena Reza menyadari dirinya sulit untuk bangun tidur sendiri. Saat alarm jam sudah berbunyi lebih dari tiga kali, akhirnya dengan mata yang masih berat Reza terbangun dari tidurnya, mata nya masih terasa berat alhasil Reza menyetel ulang kembali alarmnya dan kembali tidur. Hampir seperti ini setiap harinya. Bahkan saat alarm yang kedua kali berbunyi, sepertinya suara alarmnya sama sekali tidak mempan untuk membangunkannya, alhasil saat adzan sholat subuh berkumandang Reza masih terlelap dalam mimpinya. Reza memang tidak pernah meninggalkan sholat lima waktunya,tetapi untuk melaksanakan sholat tepat pada waktunya sepertinya masih berat, apalagi melaksanakan sholat sunnah sama sekali belum pernah.

Biasanya Reza memang selalu terbangun di jam setengah enam, saat langit mulai terlihat terang. Dan saat terbangun inilah setelah nyawanya terkumpul, Reza buru-buru mengambil wudhu dan melaksanakan sholat subuh yang bisa dibilang hanya lima menit saja dia kerjakan. Setelah itu karena waktu juga sudah pagi, Reza langsung mandi dan setelahnya langsung memakai seragam.

Lalu sambil merapihkan rambutnya dengan sisir, Reza sambil menyanyikan sepenggal lirik lagu dari artis ibukota, Anji yang berjudul Dia.

Oh Tuhan ku cinta dia

Kusayang dia, rindu dia, inginkan dia

Utuhkanlah rasa cinta dihatiku

Hanya padanya, untuk dia

Sambil bersenandung sambil membayangkan wajah Riska. Reza sepertinya lupa yang menjadi pacarnya saat ini adalah Tasya, tapi entah kenapa sejak kehadiran Riska di sekolah, seolah-olah perhatiannya hanya tertuju kepada Riska. Apalagi saat pertemuan tidak terduga di rumah makan tempo hari, makin membuat Reza jatuh hati dibuatnya, tetapi untuk saat ini Reza sadar dia hanya boleh jatuh hati pada Riska dalam hatinya saja. Setelah menyemprotkan parfum ke bajunya, Reza langsung menenteng tas gendongnya untuk keluar kamar dan menuju ruang makan.

Sama seperti Keluarga Prasetyo, Keluarga Dimas Hartawan pun termasuk keluarga harmonis. Mereka juga selalu menyempatkan waktu untuk sarapan bersama.

Sama seperti Mama Dinda, Ibu Kania pun senang berkutik di dunia perdapuran apalagi sejak anak-anaknya sudah besar, Ibu Kania makin mengasah hobi masak dan bakingnya.

Makanan sudah tertata rapi di meja makan dan seluruh anggota keluarga juga sudah berkumpul untuk sarapan bersama. Pagi ini mereka sarapan nasi goreng telor dadar. Saat sarapan pun diisi dengan percakapan dan candaan antar anggota keluarga. Setelah selesai sarapan, Masing-masing bersiap untuk melaksanakan aktivitasnya. Reza pun sebelum berangkat tidak lupa mencium takzim punggung tangan kedua orang tuanya dan mencium kening Ibunya. Setelahnya baru Reza pamit dengan mengucapkan kata

"Dadahhh Ayah"

"Dadah Ibuuuuu... "

sambil melambaikan tangannya,

sambil masuk ke dalam mobilnya. Sambil menyetir sambil mendengarkan lagu yang sengaja Reza setel, Lagi-lagi lagu dari artis ibukota Anji yang berjudul Dia, Reza pun mengikuti suara sang penyanyi bernyanyi. Entah kenapa Reza senang sekali dengan lagu ini, mungkin karena liriknya yang pas sekali dengan suasana hatinya saat ini.

Tidak terasa mobil yang dikemudikannya sampai di depan gerbang sekolah, dan pucuk dicinta ulam tiba, Reza melihat Riska baru keluar dari mobilnya. Tanpa sadar Reza langsung tersenyum sendiri dan keluar ucapan "bidadariku." Reza pun segera memarkirkan mobilnya.

Episodes
1 Bab 1 Riska
2 Bab 2 Miss Detail & Miss Slowly
3 Bab 3 Zia
4 Bab 4 Kelas 1-4
5 Bab 5 Mahkluk Ganteng
6 Bab 6 Di jemput Ka Rini
7 Bab 7 Reza
8 Bab 8 Makan Siang Bersama
9 Bab 9 Kunjungan Ustadz Farhad
10 Bab 10 Eskul Days
11 Bab 11 Menguntit
12 Bab 12 Curiga
13 Bab 13 Main Ke Rumah Riska
14 Bab 14 Kajian Ummi Ida
15 Bab 15 Calon Menantu Idaman
16 Bab 16 Salon Tante Rahma
17 Bab 17 Riska vs Reza
18 Bab 18 Rezeki Tidak Akan Tertukar
19 Bab 19 Ikhlas
20 Bab 20 Suka Dalam Diam
21 Bab 21 Menambah Daftar Nilai Kekaguman
22 Bab 22 Mading
23 Bab 23 Klapetart
24 Bab 24 Judul Untuk Lomba Mading
25 Bab 25 Menahan Marah
26 Bab 26 Surprise
27 Bab 27 Kaka Sepupu
28 Bab 28 Maaf
29 Bab 29 Panti Asuhan
30 Bab 30 Lomba Mading
31 Bab 31 Ka Rina Sakit
32 Bab 32 Janji Tasya
33 Bab 33 Villa
34 Bab 34 Api Unggun
35 Bab 35 Afif
36 Bab 36 Patah Hati
37 Bab 37 Dokter Cinta
38 Bab 38 Nasihat Eka
39 Bab 39 Pahala
40 Bab 40 Rina dan Aimar
41 Bab 41 Kunjungan Aimar
42 Bab 42 Acara Lamaran
43 Bab 43 Baju Koko
44 Bab 44 Tekad
45 Bab 45 Butik Marwah
46 Bab 46 Takdir
47 Bab 47 Kebersamaan
48 Bab 48 Omah Souvenir
49 Bab 49 Latihan Terakhir
50 Bab 50 Lomba Olimpiade Matematika
51 Bab 51 Pernikahan dan Wisuda Rina
52 Bab 52 Hidayah
53 Bab 53 Perubahan Keluarga Dimas Hartawan
54 Bab 54 Pa Gito
55 Bab 55 Zodiak
56 Bab 56 Jatuh Cinta Tanpa Sadar
57 Bab 57 Untuk Calon Makmumku
58 Bab 58 Perpisahan Sekolah
59 Bab 59 Guru Terfavorit
60 Bab 60 ReKa Tour and Travel
61 Bab 61 Mendaftar Umroh
62 Bab 62 Makkah
63 Bab 63 Doa
64 Bab 64 Madinah
65 Bab 65 Sahabat Sesurga
66 Bab 66 BUCIN
67 Bab 67 Mengandung Bawang
68 Bab 68 Nembak
69 Bab 69 Melamar Riska
70 Bab 70 Pelangkah
71 Bab 71 Jaga Kesehatan
72 Bab 72 Kelelahan
73 Bab 73 Men Sana In Corpore Sano
74 Bab 74 Pernikahan Reza & Riska - Ending
Episodes

Updated 74 Episodes

1
Bab 1 Riska
2
Bab 2 Miss Detail & Miss Slowly
3
Bab 3 Zia
4
Bab 4 Kelas 1-4
5
Bab 5 Mahkluk Ganteng
6
Bab 6 Di jemput Ka Rini
7
Bab 7 Reza
8
Bab 8 Makan Siang Bersama
9
Bab 9 Kunjungan Ustadz Farhad
10
Bab 10 Eskul Days
11
Bab 11 Menguntit
12
Bab 12 Curiga
13
Bab 13 Main Ke Rumah Riska
14
Bab 14 Kajian Ummi Ida
15
Bab 15 Calon Menantu Idaman
16
Bab 16 Salon Tante Rahma
17
Bab 17 Riska vs Reza
18
Bab 18 Rezeki Tidak Akan Tertukar
19
Bab 19 Ikhlas
20
Bab 20 Suka Dalam Diam
21
Bab 21 Menambah Daftar Nilai Kekaguman
22
Bab 22 Mading
23
Bab 23 Klapetart
24
Bab 24 Judul Untuk Lomba Mading
25
Bab 25 Menahan Marah
26
Bab 26 Surprise
27
Bab 27 Kaka Sepupu
28
Bab 28 Maaf
29
Bab 29 Panti Asuhan
30
Bab 30 Lomba Mading
31
Bab 31 Ka Rina Sakit
32
Bab 32 Janji Tasya
33
Bab 33 Villa
34
Bab 34 Api Unggun
35
Bab 35 Afif
36
Bab 36 Patah Hati
37
Bab 37 Dokter Cinta
38
Bab 38 Nasihat Eka
39
Bab 39 Pahala
40
Bab 40 Rina dan Aimar
41
Bab 41 Kunjungan Aimar
42
Bab 42 Acara Lamaran
43
Bab 43 Baju Koko
44
Bab 44 Tekad
45
Bab 45 Butik Marwah
46
Bab 46 Takdir
47
Bab 47 Kebersamaan
48
Bab 48 Omah Souvenir
49
Bab 49 Latihan Terakhir
50
Bab 50 Lomba Olimpiade Matematika
51
Bab 51 Pernikahan dan Wisuda Rina
52
Bab 52 Hidayah
53
Bab 53 Perubahan Keluarga Dimas Hartawan
54
Bab 54 Pa Gito
55
Bab 55 Zodiak
56
Bab 56 Jatuh Cinta Tanpa Sadar
57
Bab 57 Untuk Calon Makmumku
58
Bab 58 Perpisahan Sekolah
59
Bab 59 Guru Terfavorit
60
Bab 60 ReKa Tour and Travel
61
Bab 61 Mendaftar Umroh
62
Bab 62 Makkah
63
Bab 63 Doa
64
Bab 64 Madinah
65
Bab 65 Sahabat Sesurga
66
Bab 66 BUCIN
67
Bab 67 Mengandung Bawang
68
Bab 68 Nembak
69
Bab 69 Melamar Riska
70
Bab 70 Pelangkah
71
Bab 71 Jaga Kesehatan
72
Bab 72 Kelelahan
73
Bab 73 Men Sana In Corpore Sano
74
Bab 74 Pernikahan Reza & Riska - Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!