Tidak lama keluar dari kantin, handphone ku berbunyi, saat kulihat siapa yang menghubungi, muncul nama Ka Rini. Langsung aku Terima telephone nya,
📞"Assalamu'alaikum Ka".
📞" Waalaikumsalam, de.. Kaka sudah diparkiran ya".
📞"Ok siap".
📞" Assalamu'alaikum ".
📞"Waalaikumsalam".
" Siapa Ris yang telephone? "
"Ka Rini, Zi, katanya sudah ada diparkiran, yuk kita pulang".
" Hayuu.. Aku anterin kamu sampai naik mobil ya".
"Lahh emang kamu dijemput Zi, kok cuma nganterin aku sampai naik mobil? "
"Nga... Abi nga bisa ijin dari kantornya, tidak apa-apa kok Ris, santai aja, aku kan spesialis angkutan umum".
" Iiiiiihhh jangan gitu ahhh... Hayuu pulang bareng sama aku saja, kita searah ini".
Riska langsung menarik tangan sahabatnya menuju mobil Ka Rini.
Sesampainya didepan mobil Ka Rini, Riska langsung membuka pintu mobil dan mengucapkan salam
"Assalamu'alaikum Ka".
"Waalaikumsalam de, eh ada Zia juga, nga ada yang jemput Zi? " Kata Ka Rini
"Nga Ka, abi nga bisa jemput, lagipula aku kan sudah biasa kemana-mana naik angkutan umum". Jawab Zia.
" Ya sudah bareng kita saja yu, kaka antarkan kamu sekalian, atau kamu mau main dulu ke rumah nanti sore baru kaka anterin pulang? "
"Pinginnya sih gitu, tapi hari ini Zia sudah janji sama ummi bubar sekolah langsung pulang ke rumah, soalnya ummi lagi ada pesanan snack box untuk pengajian sore ini dan aku sudah janji mau bantu ummi. "
MasyaAllah Zia, iya deh Kaka langsung antar kamu pulang saja ya".
"Iya Ka, karena janji kan harus ditepati, setiap janji adalah utang, dan utang harus ditunaikan. Menepati janji adalah merupakan sifat orang beriman"
" Dan... Ongkos aku untuk naik angkutan umum jadi utuh, mau aku tabung ahhh siapa tahu lama-lama jadi kekumpul buat biaya umroh sekeluarga. " Kata Zia.
" MasyaAllah de, tidak salah kamu memilih sahabat".
"Alhamdulillah... " Sahutku. Iya benar yang dikatakan Ka Rini, karena pada saat pertama kali aku kenal Zia dulu dan dikemudian hari menjadi sahabat, aku selalu ingat pesan Ustad Farhad dan istrinya Ustadzah Ida, seorang Ustad dan ustadzah yang selalu memberi siraman ilmu rohani kepada keluarga kami tentang adab berteman, yaitu memilih teman yang baik, teman yang beriman, bertakwa dan berakhlak mulia. Teman yang baik akan memberi pengaruh positif bagi kita, baik dalam hal ibadah, ilmu ataupun akhlak.
"Gimana hari pertama disekolah de? "
"Oh ya Ka, tau nga sih, aku ma Zia satu kelas loooh! "
"Masaaa... Ya ampun kalian niih sudah kayak ketek sama deodorant, bareng teruuuus."
"Iihhh kok ketek sama deodorant sih Ka? Berarti aku deodorant Riska yang keteknya ya, hihihiiii". Protes Zia.
" Kamu mah Zi, masa aku keteknya, enak di kamu nga enak di aku dong, kamu wangi aku bau asem berarti". Riska pun tak mau kalah protes.
"Issshhh kalian niiih kan hanya perumpamaan saja ". Kata Ka Rini, sambil geleng- geleng mendengar protesan aku dan Zia.
" Ada yang hari pertama langsung punya fans loh Ka! " Kata Zia mengadu kepada Ka Rini.
"Waww... MasyaAllah adikku ini memang patut untuk dikagumi".
" Dan... Tau nga Ka, itu pengagum Riska adalah makhluk ganteng".
"Makhluk ganteng? Sejenis hantu gitu maksud kamu Zi? " Tanya Ka Rini tidak mengerti yang dimaksud Zia.
"Ihhh masa hantu sih Ka, mana ada hantu napak kakinya, makhluk ganteng disini maksudnya cowo ganteng Ka Rini cantikkkkk".
" Ya ampun Zi, ribet amet pake bilang makhluk bilang dari awal kek cowo ganteng gitu".
"Heheheheee... Abis emang ganteng abis ka". Kata Zia bersemangat.
"Ganteng abis, coba-coba kayak gimana orangnya? " Ka Rini heran sekaligus kepo dengan perkataan Zia.
" Iya, badannya atletis dan tinggi, kulitnya putih bersih, no jerawat, hidungnya haddduhhh kayak orang bule mancung, alis sama rambutnya beuuuh hitam tebal, kayaknya waktu bayi ibunya rajin ngolesin tumbukan kemiri kali ya kok bisa kayak gitu rambut sama alisnya". dengan santainya Zia berkata seperti itu. dan perkataan Zi membuat aku dan Ka Rini tersenyum, kenapa harus bawa-bawa kemiri segala?
"Siapa tahu jodoh Riska atau aku ya kann Ka? "
" Ihh apaan sih Zi, jodoh lagi jodoh lagi bilangnya"... Males ah aku bahas kayak gituan.
"Iya iya kan cuma bercanda neng sholehah". Jawab Zi asal.
Selama perjalanan Ka Rini sibuk mengobrol dengan Zia, memang Zia sebelas dua belas sama kaka, sama -sama senang mengobrol, dan aku hanya menjadi pendengar setia sambil sesekali menyahuti obrolan mereka.
Jalanan cukup lenggang, mungkin karena ini masih siang, orang- orang masih pada sibuk beraktifitas di tempatnya masing-masing, hanya memerlukan waktu setengah jam, kami sudah sampai di depan rumah Zia. Sebuah rumah yang sangat sederhana, tetapi penghuninya sangat bersahaja.
"Alhamdulillah sudah sampai, Terima kasih ya Ka, Ris, mau mampir dulu nga? " Tanya Zia.
"Nga dulu ya Zi, aku sama kaka mau langsung pulang saja".
" Ok, Hati-hati ya kalian berdua".
"Iya Zi, InsyaAllah, dadahhh Zi, Assalamu'alaikum".
" Waalaikumsalam
Mobil pun melaju kembali menuju rumah kami.
Siang ini mama sedang sibuk di dapur dibantu oleh bi iyem, biasanya mama jarang sekali masak disiang hari, karena seringnya setiap siang mama hanya berdua saja dirumah dengan bi iyem jadi lebih sering membeli masakan jadi atau order via online. Tapi karena mendengar anak-anaknya pulang cepat otomatis mama langsung senang dan turun langsung ke dapur untuk memasak buat anak-anaknya tercinta.
Tidak lama terdengar suara pagar dibuka.
"Nah itu sepertinya Rini dan Riska datang, saya ke depan dulu ya bi".
" Iya bu" Sahut bi iyem.
Mama selalu senang menyambut anggota keluarganya datang. Rasa lelah kami pun hilang ketika didepan pintu sudah disambut oleh mama tercinta dengan senyuman khasnya. Seolah-olah sudah lama tidak berjumpa padahal baru tadi pagi berpisah itupun hanya sekedar aku berangkat ke sekolah dan kaka ke kampus.
"Assalamu'alaikum mama" Kataku dan kaka berbarengan. Sambil mencium tangan mama.
"Waalaikumsalam anak-anaknya mama yang cantik dan solehah, hayuu kita masuk ".
"Mama hari ini masak spesial buat kalian semua". Kata mama.
" MasyaAllah... Asiiikkk" Jawabku.
Baru juga sampai ruang tengah, kami mencium harum masakan,
"Ya ampun ma wangi banget, pasti enak ini mah, duuh jadi laper" Kata Ka Rini".
"Mama masak apa hari ini" tanyaku penasaran.
"Mama masak soto ayam, perkedel kentang dan kerupuk udang".
"Hadduh asik ini mah mengugah selera ya Ka, hayuu atuhh lets go kita langsung ke meja makan".
"Eittt bersih -bersih dulu sana baru kita makan siang bareng ya".
" Siappp Ibu Ratu... " Tanpa janjian aku dan Ka Rini mengucapkan kata yang sama.
Tidak lama kemudian, terdengar kembali suara pintu pagar dibuka. sepertinya Ka Rina yang datang. Kamipun menyambut kedatangan kaka. Ka Rina pun mengucapkan salam kepada kami dan mencium tangan mama dengan takzim. Lalu kami semua masuk dulu ke kamar masing-masing untuk membersihkan diri dan setelah itu baru kami akan makan siang bersama.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 74 Episodes
Comments