Dilain tempat, Reza masih sibuk dengan pemikirannya sendiri. Dari mulai tadi siang dikantin sekolah , awal Reza melihat Riska hingga pulang ke rumah entah kenapa sosok Riska membuat pemilik nama Reza Tri Hartawan ini penasaran. Reza terlahir sebagai anak ke tiga dari ayah bernama Dimas Hartawan dan ibu Kania Dewi. Kaka Reza yang pertama bernama Rizky Pra Hartawan, bekerja di Perusahaan pengembangan jasa telekomunikasi, ka Rizky sebenarnya sudah ditawari bekerja di salah satu hotel milik keluarga Reza, tetapi Rizky menolaknya dengan berdalih ia ingin berusaha sendiri tanpa campur tangan ayahnya dan ingin menguji kemampuannya. Kaka kedua Reza, Ka Resti Dwi Hartawan masih kuliah semester akhir di Fakultas Hukum Universitas P, ka Resti sedang menyelesaikan skripsinya.
*Flasback*
Saat sedang terbenam dengan pemikirannya sendiri di kantin siang tadi, tiba-tiba muncul sosok Tasya. Natasya Khiel atau yang biasa dipanggil Tasya, seorang gadis blasteran Jawa- Inggris yang terlahir dari Bapak Dennis Khiel seorang pengusaha ternama dan Ibu Astrid Sastro. Tidak usah ditanya kecantikan anak blasteran seperti apa, rambut dan matanya yang berwarna coklat menjadi daya tarik Tasya Tasya adalah anak tunggal, karena terlahir sebagai anak tunggal hal inilah yang menjadikan Tasya sosok yang manja karena apa-apa yang diinginkannya harus dikabulkan.
"Za.... " Sapa Tasya.
"Hmmm... " Jawab Reza simpel.
"Kita jadi kan hari ini makan di cafe teduh" Tanya Tasya.
"Iya.... " Jawaban simpel Reza.
"Asiiik, Terima kasih Za" Sambil menyandarkan kepalanya dibahu Reza.
Tasya adalah pacarnya Reza, mereka sudah berpacaran selama 7 bulan. Walaupun sudah berpacaran selama 7 bulan tetapi entah kenapa Reza merasa biasa-biasa saja dengan perasaannya ke Tasya. Selama berpacaran dengan Tasya pun Reza hanya berpegangan tangan saja tidak pernah lebih dari itu. Reza bisa meminta Tasya menjadi pacarnya itu karena memang mereka berteman dan Tasya selalu bersikap baik serta perhatian kepada Reza, hal inilah yang memunculkan rasa simpati Reza kepada Tasya.
Sebenarnya Tasya sendiri sudah memiliki pacar di Kota Yogyakarta, mereka sudah berpacaran selama 2 tahun. Pacar Tasya masih berkuliah semester 5 di salah satu kampus dikota tersebut. Bima Adiyaksa nama pacarnya Tasya, seorang pemuda yang tampan dan santun. Bima dan Tasya bertemu saat Bima masih belum kuliah di Yogya, dan Bima memutuskan untuk menyatakan perasaannya sesaat sebelum keberangkatannya ke kota Yogyakarta untuk menimba ilmu. Awalnya berat dijalani tetapi karena janji Bima untuk terus berkomunikasi dengan Tasya setiap waktu baik itu via video call ataupun WA akhirnya Tasya menyetujuinya. Bima dan Tasya pun berjanji untuk saling mengunjungi disaat liburan. Setelah selesai kuliah pun Bima kerja paruh waktu di restoran cepat saji, untuk menambah uang jajannya. Bima pun sudah berjanji kelak akan menikahi Tasya jika Bima sudah lulus kuliah dan Tasya mengiyakan akan setia menunggu Bima.
Hubungan jarak jauh inilah yang menguji kesetiaan Tasya dan Bima. Saat mendengar Nama Reza Tri Hartawan seorang siswa yang sangat terkenal di sekolah, Tasya pun tertantang ingin memilikinya. Siapa yang tidak ingin menjadi pacar Reza, seorang pemuda yang memiliki tinggi badan 178 cm, tubuhnya atletis, Rambutnya lebat bergelombang, wajah rupawan, supel, ketua OSIS, atlet basket dan Reza juga termasuk siswa yang cerdas disekolahnya.
Banyak yang mengagumi Reza, tidak hanya gadis -gadis, tetapi ibu-ibu juga sering melirik Reza ketika Reza sedang berada di tempat umum. Reza tidak pernah menghiraukan semua pandangan itu. Siapa yang tidak tahu Reza di sekolah, semua mengenalnya dan hampir sebagian besar siswi di sekolah X mengagumi Reza. Saat Reza berjalan dilorong sekolah pun tidak pernah tidak ada siswi yang tidak meliriknya, setidaknya untuk mengagumi saja.
Tasya berfikir, Bima berbeda kota ini, sehingga tidak akan mengetahui jika Tasya memiliki pacar lagi dan Tasya juga membutuhkan seseorang untuk mengantarkannya kemana - mana saat dia ada keperluan. Tasya begitu terobsesi ingin memiliki Reza hanya karena kepopuleran Reza disekolah, karena secara otomatis jika Tasya menjadi pacar Reza, Tasya akan menjadi gadis populer juga. Berawal dari obsesi ingin ikut populer lama kelamaan tumbuh rasa suka di hati Tasya. Kini dihati Tasya terukir dua nama, yaitu Bima dan Reza. Bima pun tidak mengetahui kalau Tasya menghianatinya, karena Bima percaya dengan Tasya.
Reza sebenarnya sempat mendengar aduan dari sahabatnya Ardi kalau Tasya sepertinya mempunyai hubungan lain diluar kota. Saat liburan sekolah Ardi mengunjungi kakek dan neneknya di Yogyakarta, ketika sedang berjalan-jalan di Malioboro Ardi melihat Tasya sedang berjalan sambil dirangkul seorang pria. Tapi sayangnya Ardi terlupakan untuk memfoto atau merekamnya sehingga Ardi tidak mempunyai barang bukti apapun, dan Reza pun pernah menanyakan hal tersebut kepada Tasya, dan Tasya berdalih bahwa itu adalah sepupunya.
Kedua orang tua Reza pun sudah mengenal Tasya. Reza pernah membawa Tasya ketika keluarga Reza membuat acara makan bersama di sebuah restauran. Ayah Reza hanya bersikap biasa saja, kedua kaka Reza sebenarnya terkejut dengan cara berpakaian Tasya dan sikap Tasya tetapi mereka berdua masih bisa menutupi rasa keterkejutannya, berbeda dengan ibunya Reza, beliau seperti yang tidak suka dengan Tasya entah kenapa. Mungkin ini yang dikatakan feeling seorang ibu. Bahkan ibunya Reza, sudah menyatakan ketidaksukaannya terhadap Tasya kepada Reza ketika mereka sudah berada di rumah.
"Za, kamu nga salah pilih pacar, itu baju yang dia pakai baju adenya ya, kok ngepas gitu? " Tanya ibu Reza.
"Tasya anak tunggal bu" Jawab Reza pelan, karena Reza memang sangat menghormati kedua orang tuanya.
"Emang cara berpakaian Tasya seperti itu ya Za, ibu nga suka, merusak mata saja, belum lagi gaya bicaranya. .. Kayak batu batere mau habis aja" Sahut ibu Reza.
"Iya bu, ibu kan belum kenal Tasya lebih dalam, anaknya baik kok bu" Jawab Reza.
"Kalau dia gadis baik-baik dia tidak akan berpakaian seperti itu Za".
Reza tidak menjawab lagi pertanyaan ibunya, karena jika dijawab akan terjadi adu debat yang tidak ada ujungnya.
Bukan tanpa sebab ibunya Reza berbicara demikian, karena ibunya Reza ingin anaknya mendapatkan gadis baik-baik, gadis yang solehah yang bisa membimbing anaknya ke arah yang baik.
*flasback off*
Mobil sedan hitam yang dikemudikan Reza pun melaju menuju kafe teduh, kafe favorit Tasya. Di kafe ini Tasya biasa nongkrong menghabiskan waktunya sepulang sekolah dengan teman-temannya. Sepanjang perjalanan tidak ada obrolan apapun, masih terbayang wajah gadis yang Reza lihat tadi di kantin, hanya Tasya yang mengoceh kesana kemari dan Reza tidak menanggapinya. Sesampainya di kafe mereka langsung memesan makanan.
"Za, kamu mau pesan apa? "
"Aku minum saja deh, kan tadi aku sudah makan di kantin sekolah".
" Oh ya sudah, Mas kentang goreng satu, jus jambu dan es jeruk satu ya" Kata Tasya kepada pelayan yang melayani mereka.
Tidak lama pesanan mereka pun datang. Masih tidak terjadi pembicaraan apapun hanya sesekali Tasya yang bertanya kepada Reza dan Reza menjawab seperlunya. Tasya jadi berfikir didalam hatinya, ada apa dengan Reza, karena tidak biasanya Reza pendiam seperti ini, sepertinya ada yang sedang Reza pikirkan, tapi Tasya takut untuk bertanya karena khawatir Reza akan marah.
Setelah selesai makan, Tasya berbicara kembali kepada Reza bahwa Tasya ingin diantar ke toko pernak pernik di Mall PIB dan Reza menolaknya dengan berdalih cape, akhirnya setelah selesai makan Reza mengantarkan Tasya pulang dan Reza pun pulang ke rumahnya.
Sesampainya di rumah, Reza langsung salim kepada ibunya, Reza memang tidak terbiasa untuk mengucapkan salam, tetapi kalau untuk salim Reza selalu rutin melakukannya. Setelah salim Reza langsung ijin untuk masuk ke kamarnya. Reza langsung merebahkan tubuhnya di sofa di kamarnya. Pikirannya masih tertuju kepada gadis yang dilihatnya di kantin tadi siang. Reza bermonolog sendiri.
"Siapa ya namanya? "
"Benar-benar cantik, padahal aku sama sekali tidak menyukai gadis yang memakai kerudung dan berpakaian longgar, tapi kenapa dia begitu berbeda ya? "
"Kenapa saat aku memandangnya dia malah memalingkan wajahnya, biasanya setiap gadis yang aku pandang pasti langsung GR, -apa dia nga suka dengan wajah tampan ku? "
"Ahhh benar-benar bikin aku penasaran saja".
Reza kemudian berfikir bagaimana caranya dia bisa kenal dengan gadis tersebut.
*jangan lupa like dan komennya untuk karya perdana author ini biar jadi booster untuk menulis bab-bab selanjutnya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 74 Episodes
Comments