Bab 19

Selama perjalanan menuju rumah Devan perasaan Rubby di liputi rasa khawatir dan was – was banyak sekali hal yang di pikirkan nya mengenai keluarga Devan terutama orang tua Devan.

Dia begitu gelisah dan cemas sampai tangan nya terasa dingin, karena di benak Rubby kali ini adalah pertama kali nya dia akan bertemu dengan orang tua Devan.

Tiga puluh lima menit sudah Devan dan Rubby berada dalam perjalanan nya, kini mobil yang mereka tumpangi telah sampai di depan gerbang nan tinggi menjulang dan satpam penjaga sudah siap untuk membukakan nya untuk mereka.

Perasaan Rubby semakin tidak karuan dan kecemasan yang tadi di rasakan semakin menjadi – jadi.

Di lihat nya rumah yang terlihat megah dan mewah sudah sudah terpampang nyata di hadapan nya. ya tentu saja rumah orang tua Devan.

Setelah satpam penjaga membuka gerbang untuk mereka, Devan segera melajukan mobil nya menuju rumah nya.

Mobil berjalan santai melewati jalan menuju rumah itu dengan kanan dan kiri nya terhampar taman luas yang di desain sedemikian rupa sehingga terlihat sangat menarik, indah dan asri.

Rubby begitu terperanga melihat hamparan luas bunga mawar putih di bagian ujung taman tersebut.

Melihat bunga kesukaan nya terhampar luas dan di tata sedemikian rupa membuat hati nya yang sedari tadi bergemuruh tak karuan menjadi lebih tenang dan rileks.

Bunga mawar putih selalu membawa dampak yang positif bagi Rubby, kegalauan apapun yang dia rasa kan akan segera mencair saat dia melihat atau menghirup aroma bunga tersebut.

Entah mengapa seperti itu yang jelas sejak kecil dia sudah sangat menyukai bunga tersebut.

Devan tersenyum ketika melihat Rubby seakan lebih tenang dan rileks. Devan mengikuti arah pandang Rubby yang sudah bisa di pastikan oleh Devan bahwa Rubby melihat ke arah bunga favorit nya itu.

Devan dan bahkan orang tua nya sudah tahu bahwa Rubby sangat menyukai mawar putih.

Sang mama pun rela men desain ulang taman balkon di kamar Devan dengan mawar putih yang sangat mendominasi.

Mobil sudah terparkir cantik di depan teras rumah Devan. meskipun sudah lebih rileks dari sebelum nya tapi tetap saja ketegangan itu masih terasa di hati Rubby.

Di dalam hati nya Rubby merapalkan doa terbaik nya supaya pertemuan nya dengan orang tua Devan berjalan lancar dan dia tidak mempermalukan diri nya sendiri karena grogi.

Devan turun terlebih dulu kemudian membukakan pintu untuk Rubby.

Devan tersenyum ke arah Rubby kemudian menggapai tangan Rubby dan menggandeng nya masuk. Rubby hanya menurut saja tanpa mengatakan apa pun.

Devan dan Rubby melangkah masuk ke dalam rumah dan di sana sudah ada beberapa pelayan dan kepala pelayan keluarga Aditama menyambut kedatangan mereka.

Mereka berjalan menuju ruang keluarga dan disana sudah ada Tuan Aditama yang tengah duduk santai di sofa menghadap ke arah taman dan kolam ikan.

Ruang keluarga tersebut di desain dengan balkon di sisi samping kanan nya, dan terdapat taman kecil lengkap dengan kolam ikan dan air mancur buatan yang terlihat indah.

“Pi..” sapa Devan melangkah menuju sofa di dekat papi nya duduk. Spontan membuat Tuan Aditama menoleh ke arah sumber suara tersebut.

Tuan Aditama melempar senyum ke arah Devan kemudian berganti ke arah Rubby yang sangat ketara sekali sedang merasa sungkan dan canggung.

“Siang om..senang bisa bertemu dengan Om..perkenal kan saya Rubby Om..” kata Rubby sambil tersenyum kemudian menundukkan kepala nya tanda hormat.

Tuan Aditama menyambut Rubby dengan senyum merekah.

“Rubby senang bisa bertemu dengan mu juga..duduk lah nak.” Ucap Tuan Aditama lembut masih dengan senyum tersungging di bibir nya.

Devan dan Rubby kemudian duduk di sebrang tempat duduk Tuan Aditama.

“Mami mana pi?” Tanya Devan yang menyadari mami nya tidak ada di ruang keluarga saat ini.

“Mami mu masih di kamar.” Jawab Tuan Aditama singkat. Devan hanya mengangguk.

Sedangkan perasaan Rubby kali ini semakin cemas dia berpikir mungkin mami nya Devan tidak mau bertemu dengan nya atau lebih parah nya mami nya Devan tidak akan merestui dia sebagai calon menantu di keluarga Aditama. keringat dingin sudah mulai keluar dan Rubby benar – benar cemas saat ini.

Padahal yang sebenar nya adalah Aileen dari tadi di kamar karena saking bahagia nya akan kedatangan Rubby sehingga dia ingin berpenampilan istimewa hari ini untuk menyambut calon menantu nya.

Tak lama kemudian terdengar langkah kaki menuruni tangga yang berada di ruang tengah tersebut.

Benar saja itu adalah suara langkah Aileen tanpa menunggu lama Aileen sudah hadir di tengah – tengah mereka.

Aileen datang dengan senyum merekah yang tak henti – henti nya.

Pandangan Aileen tertuju kepada Rubby sang calon mantu kesayangan nya.

Namun Aileen melihat Rubby menundukkan kepala nya tanpa melihat ke arah nya.

Ya Rubby memang menunduk kan kepala nya sejak dia mendengar langkah kaki yang dia duga adalah suara langkah kaki mami nya Devan itu.

Rubby tidak berani mengangkat kepala nya saat dia merasa bahwa mami nya Devan sudah tiba di tengah – tengah mereka.

Jantung nya kian terpacu dan tangan nya sudah sedingin es saat ini.

Pikiran Rubby di hiasi dengan fantasi bahwa mami nya Devan akan segalak dan sesadis seperti aktris antagonis di film drama korea yang sering ia liat setiap hari.

Sesekali Devan memperhatikan Rubby dengan senyum dan Devan merasa kekasih nya itu sangat menggemaskan.

“Rubby sayang..” Suara lembut yang terdengar tidak asing bagi Rubby menyapa.

Seketika Rubby mengangkat kepala nya dan Aileen saat ini sudah ada di dapan nya.

Rubby benar – benar terkejut dan membulatkan mata nya tak percaya dengan apa yang di lihat nya saat ini.

“Tante Aileen?” spontan Rubby menyebut nama Aileen.

Antara percaya dan tidak Rubby langsung berdiri dan menyambut Aileen yang saat ini sudah membuka kedua tangan nya dengan senyum mengembang untuk memeluk Rubby.

Rubby dan Aileen berpelukan dengan masing – masing tersenyum lebar.

Sedangkan Devan dan Tuan Aditama menyaksikan kedekatan sang mami bersama sang calon mantu nya dengan tersenyum bahagia.

Rubby melerai pelukan nya dan memandang ke arah Aileen dengan tatapan bingung dan heran.

“Tante ada di sini?” pertanyaan bodoh dari Rubby yang di sambut tawa geli seisi orang di ruangan itu. Rubby semakin tidak mengerti.

“sayang panggil mami oke, bukan tante.” Kata Aileen seakan tidak mau di bantah.

“Tante..eh maksud By Mami disini, jangan – jangan?” ucap Rubby di sambut anggukan oleh Aileen.

Aileen mengajak Rubby yang terlihat syok itu duduk di sofa di samping Devan dan Aileen duduk di samping Rubby sambil terus memperhatikan Rubby yang masih kebingungan.

Akhir nya Aileen menceritakan semua nya perihal Devan dan semua yang berhubungan tentang Rubby dengan sangat detail.

Rubby semakin di bikin heran dan tidak percaya.

Jadi Selama ini Devan memang sudah berencana untuk menikahi nya dan orang tua Devan sudah sejak dulu merestui hubungan mereka, meskipun hubungan yang mereka jalin baru Rubby jalani dari kemarin.

Sungguh hal di luar dugaan Rubby yang tadi nya membuat jantung nya hampir lepas dari tempat nya sebelum bertemu orang tua Devan, tapi kali ini jantung nya lebih berdebar lagi karena orang tua Devan yang ternyata sudah dia kenal dan cerita Aileen tentang cinta Devan kepada nya membuat nya bahagia tak terkira.

“Jadi selama ini kak Dev..” Rubby langsung mengarah kan pandangan nya ke arah Devan yang duduk di samping nya.

“Aku sangat mencintai mu By sejak kamu berusia 10 tahun sampai detik ini.” Devan menghadap Rubby menatap mata nya intens dan menggenggam tangan Rubby dengan lembut penuh kasih sayang.

Aileen dan Tuan Aditama saling berpandangan dan tersenyum menyaksikan kebahagiaan anak dan calon mantu nya.

Tanpa terasa cairan bening keluar dari sudut mata Rubby, dia begitu terharu dengan cinta yang Devan persembahkan untuk diri nya.

Rubby baru sadar sekarang kenapa selama 20 tahun dia hidup keluarga nya begitu menjaga nya.

Ternyata karena kesepakatan yang memang sudah di buat oleh Devan dan keluarga nya.

Devan sudah mengikat nya sejak dia berusia 10 tahun. Dan Rubby baru sadar kenapa Mama nya dan tante Aileen begitu dekat melebihi kedekatan seorang teman sesama grup sosialita nya.

Dan lagi Rubby baru sadar kenapa selama ini tante Aileen selalu ingin di panggil mami oleh nya. semua nya itu terjawab sudah.

“By kenapa menangis hem..?” Tanya Devan lembut sambil mengusap air mata Rubby yang jatuh di pipi mulus nya.

Aileen sangat mengerti Rubby pasti sedang menangis bahagia.

“By..terharu kak.” Jawab Rubby membuat Devan tersenyum sambil menatap Rubby penuh cinta.

“Kapan kalian akan menikah?” Tanya Aileen tiba – tiba. Membuat wajah Rubby langsung bersemu merah karena malu.

“Devan pengen nya secepat nya mi..tapi Dev putus kan untuk tunggu By wisuda dulu.” Ucap Devan masih menggenggam tangan Rubby erat.

Rubby hanya mendengar tanpa berkomentar apapun.

“Papi pikir lebih cepat lebih baik Dev.” Kata Tuan Aditama menyela.

Dan di angguki mantap oleh Aileen yang memang ingin segera Rubby resmi menjadi mantu nya.

“Dev ingin Rubby fokus ke skripsi nya dulu mi pi. Setelah itu baru nikah nya.” jawab Devan kemudian. Kali ini Rubby mengangguk setuju dengan Devan.

“Ya sudah kalo gitu papi dan mami ngikut aja gimana baiknya menurut kalian. Yuk sekarang kita makan siang bersama pasti sudah lapar kan?” ucap Aileen mengajak mereka semua ke meja makan untuk makan siang bersama.

Mereka melanjutkan obrolan panjang nya di meja makan sambil menikmati santap siang mereka yang di dominasi menu kesukaan Rubby dan Devan.

Rubby masih dengan mood terharu nya bahkan mami Devan pun tahu semua makanan kesukaan nya.

Selama ini Rubby tidak menyadari bahwa di luar selain keluarga yang dia miliki ada keluarga lain yang sangat menyayangi diri nya dan begitu mengharapkan diri nya.

Rubby merasa sangat berharga dan sangat di sayangi.

Akhir nya mereka menyelesaikan makan siang mereka.

Dan kali ini Aileen yang menguasai Rubby. Aileen mengajak Rubby ke taman mawar putih yang memang sudah Aileen tanam sejak lama di taman samping rumah mewah itu.

Sedangkan Devan saat ini duduk di gazebo dekat taman tersebut bersama Tuan Aditama sambil membicarakan bisnis.

Hari ini Devan sudah meminta Hans untuk mengosongkan jadwal nya sehingga ia bisa santai sejenak di rumah nya.

Kebahagiaan Rubby bertambah berkali – kali lipat ketika Aileen menunjukkan taman bunga mawar putih kepada nya.

Aileen sengaja tidak menunjukkan kepada Rubby taman yang ada di balkon kamar Devan. karena itu kejutan untuk Rubby setelah Rubby resmi jadi istri Devan.

Berkali – kali Rubby mengagumi Taman mawar putih milik Aileen ini.

Aileen sangat tahu Rubby begitu menyukai nya, hal itu membuat Aileen merasa sangat bahagia.

“Mi ini sangat indah sekali. By sangat menyukai nya. By akan sering – sering berkunjung ke sini untuk melihat taman ini.” Ucap Rubby dengan mata berbinar memandang hamparan luas mawar putih yang tertata rapi dan terawatt itu.

“Kapan pun kamu mau By sayang. Semua ini boleh kamu miliki.” Jawab Aileen dengan senyum mengembang dan tangan nya menggenggam tangan Rubby erat.

“Terimakasih Mi..” ucap Rubby sambil memeluk Aileen penuh kasih.

Aileen pun memeluk Rubby dengan senyum kebahagiaan yang sangat jelas terpancar.

Rubby dan Aileen sudah cukup puas mengobrol sambil memandang indah nya mawar putih kini saat nya Rubby pamit pulang.

Tak lupa Aileen menitip oleh – oleh untuk Elsa. Aileen juga memberi Rubby seikat mawar putih untuk di bawa nya pulang.

Sudah pasti Rubby sangat senang sekali mendapat kan nya.

Aileen sebenarnya masih sangat ingin Rubby lebih lama berada di rumah nya.

Karena Rubby adalah tipe gadis yang ceria sehingga membuat Aileen sangat menyukai nya, Aileen ingin Rubby tinggal lebih lama bukan tanpa alasan.

Ya tentu saja karena Aileen selalu merasa kesepian di rumah megah itu.

Namun sebentar lagi mungkin keceriaan Rubby akan segera mengisi hari – hari nya.

betapa dia sudah tidak sabar menanti hari itu tiba.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!